Merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis, dan bertanggung jawab dengan standar nilai yang tinggi.
3) Ranah Psikomotor
Menurut W. S. Winkel (2010 : 249) membagi 7 klasifikasi yaitu : a) Persepsi
Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan-perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada.
b) Kesiapan
Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.
c) Gerakan Terbimbing
Merupakan kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dengan menggerakan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.
d) Gerakan yang Terbiasa
Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, kerana sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.
e) Gerakan Kompleks
Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.
commit to user
Suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub ketrampilanmenjadi suatu ketrampilan gerak-gerik yang teratur.
f) Penyesuaian Pola Gerakan
Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukan suatu taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.
g) Kreativitas
Kemampuan untuk melakukan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif diri sendiri.
Menurut lindgren, hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Perlu diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah melainkan komprehensif.
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Muhibbin syah (2009: 145-156) mendeskripsikan secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
commit to user
b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Faktor-faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: (1) tingkat kecerdasan/intelegensi siswa; (2) sikap siswa; (3) bakat siswa; (4) minat siswa; (5) motivasi siswa
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa
a) Lingkungan social
Lingkungan sosial di bagi menjadi tiga lingkungan yaitu: (1) Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. (2) Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. (3) Lingkungan sosial orang tua dan keluarga sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang di capai oleh siswa.
b) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
e) Menggunakan Peralatan Tangan dan Listrik
Menggunakan Peralatan Tangan Dan Listrik adalah salah satu mata pelajaran keahlian teknik perkayuan. Mata pelajaran ini diajarkan di kelas XI Teknik kontruksi kayu (TKK). Penerapan mata pelajaran ini banyak sekali dalam kehidupan sehari hari terutama dalam pekerjaan konstruksi bangunan. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran snowball drilling yang berakar pada masalah autentik yang didesain untuk memudahkan siswa dalam penguasaan konsep.
Proses pembelajaran Menggunakan Peralatan Tangan Dan Listrik lebih menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan yaitu daya fikir dan daya kreasi. Sementara daya pikir kreasi sebagai indikator dari perkembangan kognitif itu sendiri bukan merupakan akumulasi kepentingan perubahan perilaku terpisah melainkan merupakan pembentukan oleh anak, suatu kerangka teori belajar terhadap usaha seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
commit to user
Pada setiap kesempatan pembelajaran Menggunakan Peralatan Tangan Dan Listrik hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi nyata (Contextual Problem). Dengan demikian tujuan yang diharapkan dapat dicapai.
B. Kerangka Berpikir
Sebagian siswa beranggapan bahwa pelajaran peralatan tangan dan listrik adalah pelajaran yang membosankan dan kurang menarik. Melihat kenyataan seperti itu menjadi tanggung jawab bersama untuk menepis semua anggapan negatif tentang pelajaran menggunakan peralatan tangan dan listrik. Selain itu guru dalam peralatan tangan dan listrik banyak mengalami kesulitan, salah satu kesulitan guru dalam peralatan tangan dan listrik adalah kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMK Negeri 2 Surakarta banyak ditemukan keragaman masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa, seperti masih rendahnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu 12 siswa 60 %, masih rendahnya siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru 8 siswa 40 %, masih rendahnya siswa dalam memberi tanggapan dari guru atau siswa lain. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum atau kurang paham sebanyak 10 siswa 50 % dan masih rendahnya nilai belajar peralatan tangan dan listrik sebanyak 10 50 % siswa.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan pembelajaran Snowball drilling yang artinya Snowball adalah bola salju sedangkan drilling artinya mengelindingkan. Secara keseluruhan Snowball drilling dapat diartikan mengelindingkan bola salju.
Dengan menggunakan pembelajaran Snowball drilling diharapkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat, meningkatnya siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mulai berani dalam memberi tanggapan dari guru atau siswa lainnya, para siswa mulai berani mengajukan pertanyaan yang belum dipahami dan hasil belajar para siswa dapat meningkat.
commit to user
Secara skematis kerangka pemikiran dapat ditunjukan sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir KONDISI AWAL TINDAKAN EVALUASI REVISI KURANG EFEKTIF EFEKTIF HASIL MENINGKAT
Siswa Kurang Memperhatikan Guru
Hasil belajar siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta yang masih rendah
Kondisi Kelas Tidak Kondusif
Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang.
Pemberian Nomor pada setiap anggota kelompok.
Guru menyampaikan
pertanyaan/tugas (questioning). Guru menyebutkan salah satu
nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan nomor yang disebut harus menjawab
Tiap kelompok harus menjawab pertanyaan yang telah disediakan Bila berhasil maka beralih pada
kelompok lain
Bila gagal maka harus menjawab
pertanyaan berikutnya sampai