BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Optimasi Tween 80, Span 80, dan Carbopol pada Formula Emulgel
3. Contour plot pergeseran viskositas
Persamaan desain faktorial untuk respon pergeseran viskositas adalah Y = 15,92 – 1,80Xa + 0,79Xb – 0,12Xc – 0,36XaXb + 0,02XaXc + 0,02XbXc – 3,82x10-3XaXbXc (lampiran VIII). Persamaan desain faktorial ini memberikan p-value sebesar 0,0366 yang berarti p-value dari persamaan ini kurang dari 0,05 dan dapat digunakan untuk membuat contour plot dan memprediksi respon viskositas.
Gambar 25. Contour plot pergeseran viskositas yang dihasilkan dari pengaruh tween 80 dan span 80 pada level tinggi carbopol
Pada contour plot pergeseran viskositas ini seluruh area yang diarsir merupakan area komposisi optimum antara faktor tween 80 dan span 80 pada level tinggi carbopol terbatas pada level tween 80, span 80, dan carbopol yang diteliti. Berdasarkan contour plot pergeseran viskositas emulgel pada gambar 25, dapat ditentukan kombinasi komposisi optimum tween 80 dan span 80 pada level tinggi carbopol untuk memperoleh respon pergeseran viskositas
yang diinginkan. Dalam penelitian ini pergeseran viskositas menggambarkan ketidakstabilan emulgel selama penyimpanan dalam jangka waktu satu bulan.
Pergeseran viskositas yang diinginkan dari emulgel kurang dari sama dengan 10%. Emulgel diharapkan memiliki pergeseran viskositas serendah mungkin karena pergeseran viskositas menggambarkan stabilitas fisik emulgel.
Pergeseran viskositas emulgel yang besar dalam jangka waktu tertentu selama penyimpanan menunjukkan adanya ketidakstabilan emulgel selama penyimpanan dalam jangka waktu tersebut.
Berdasarkan pengaruh yang signifikan dari masing-masing faktor terhadap respon sifat fisik dan stabilitas fisik yang diamati, selanjutnya dilakukan prediksi hasil respon menggunakan software Design Expert 7.0.0™ dengan hasil sebagai berikut:
Tabel XVII. Hasil Prediksi Respon yang Dikehendaki dari Faktor-Faktor yang Dioptimasi
Dari tabel XVII diperoleh kombinasi komposisi optimum tween 80 pada level 5,63 gram dan span 80 pada level 3,75 gram sebagai emulsifying agent, serta komposisi optimum carbopol pada level 133,41 gram sebagai gelling agent.
Komposisi tersebut diprediksi akan menghasilkan respon yang dikehendaki, yakni daya sebar 3,30 cm (respon daya sebar yang dipilih berkisar pada range 3 cm – 5 cm), viskositas 249,93 d.Pa.s (respon viskositas yang dipilih berkisar pada range 190 d.Pa.s – 250 d.Pa.s), dan pergeseran viskositas 0,70% (respon pergeseran viskositas yang dipilih yakni kurang dari sama dengan 10%). Pemilihan komposisi optimum tersebut didasarkan pada signifikan tidaknya pengaruh yang diberikan terhadap respon pergeseran viskositas. Pergeseran viskositas merupakan parameter yang menentukan stabilitas fisik emulgel dalam penelitian ini. Oleh karena itu komposisi yang optimum diharapkan dapat mendukung stabilitas fisik emulgel tersebut dengan mempertimbangkan respon pergeseran viskositas yang dihasilkan. Tween 80, span 80, dan interaksi keduanya merupakan tiga faktor yang berpengaruh signifikan terhadap respon pergeseran viskositas. Semakin tinggi level tween 80 dan span 80 akan menyebabkan respon pergeseran viskositas semakin rendah. Oleh karena itu komposisi tween 80 dan span 80 yang optimum adalah level tinggi dari kedua faktor tersebut. Sesungguhnya pergeseran viskositas yang paling baik adalah ketika komposisi carbopol juga berada pada level tingginya, namun hal ini akan menyebabkan respon viskositas menjadi jauh lebih tinggi dan melampaui range viskositas yang dikehendaki, yakni 190 d.Pa.s – 250 d.Pa.s. Hal ini dapat dipahami karena carbopol merupakan faktor yang berpengaruh signifikan dalam menentukan respon viskositas. Oleh karena itu dipilih komposisi optimum carbopol pada level 133,41 gram dengan tujuan mendapatkan respon pergeseran viskositas yang semakin kecil namun tetap menghasilkan respon viskositas yang memenuhi range yang dikehendaki.
69
1. Persamaan desain faktorial dari respon sifat fisik (daya sebar, viskositas) dan respon stabilitas fisik (pergeseran viskositas) signifikan dalam memprediksi masing-masing respon.
2. Tween 80 dan carbopol merupakan faktor yang berpengaruh signifikan dalam menentukan respon viskositas. Sementara itu tween 80, span 80, carbopol, interaksi antara tween 80 dan span 80, serta interaksi antara ketiga faktor tersebut merupakan faktor dan interaksi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan respon daya sebar, sedangkan tween 80, span 80, dan interaksi antara tween 80 dan span 80 merupakan faktor dan interaksi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan respon pergeseran viskositas.
3. Ditemukan komposisi optimum tween 80, span 80, dan carbopol untuk menghasilkan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang dikehendaki, yakni 5,63 gram tween 80; 3,75 gram span 80; dan 133,41 gram carbopol, di mana pada komposisi tersebut menghasilkan respon daya sebar 3,30 cm; viskositas 249,93 d.Pa.s; dan pergeseran viskositas 0,70%.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji iritasi primer emulgel photoprotector ekstrak teh hijau.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang optimasi proses pembuatan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau, meliputi lama pencampuran, kecepatan putar mikser, dan suhu pencampuran.
71
Pharmaceutical Association, United States of America
Anonim, 1988, Emulgator dalam Bidang Farmasi, 70-71, Institut Teknologi Bandung, Bandung
Anonim, 2010a, Toxicology and Carcinogenesis Studies of Polysorbate 80 (CAS No. 9005-65-6) in F344/N Rats and B6C3F1 Mice (Feed Studies),
http://ntp.niehs.nih.gov/?objectid=0709A276-0D0E-3EBD-A3B3CCC2CD707101, diakses tanggal 22 Desember 2010
Anonim, 2010b, Span 80, http://www.chemyq.com/en/xz/xz1/1551udvxo.htm, diakses tanggal 22 Desember 2010
Anonim,2011,Photoprotection,http://www.clinuvel.com/scenesse/afamelanotides-mechanism-of-action/photoprotection, diakses tanggal 6 Februari 2011 Ansel, H.C., 1999, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, 390, UI Press,
Jakarta
Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, 131-165, Tylor and Francis, United States of America Aulton, M.E. and Diana M.C., 1991, Pharmaceutical Practice, 109, 111,
Longman Singapore Publishers Ptc Ltd, Singapore
Barel, Andre O, Paye, M., and Howard, I., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, 155, Marcel Dekker Inc., New York
Barry, B.W., 1983, Dermatological Formulation, 300-304, Marcel Dekker Inc., New York
Billany, M., 2002, Suspensions and Emulsions, in Aulton, M. E., (Ed), Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design, 2nd Ed., 342, 344, 348, ELBS with Churchill Livingstone, New York
Block, L.H, 1996, Pharmaceutical Emulsions and Microemulsions, in Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwatz, J.B., (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms:
Disperse System, Vol. 2, 2nd Ed., 67-69, Marcel Dekker Inc., New York Bolton, 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 3rd
Ed., 610-619, Marcel Dekker Inc., New York
Florence, A. T. and Atwood, D., 2006, Physicochemical Principles of Pharmacy, 4th ed., 239., Pharmaceutical Press, London
Friberg, S.E., L.G. Quencer, and M.L. Hilton. 1996, Theory of Emulsions, in Lieberman H.A., Rieger, M.M., and Banker, G.S., (Eds.). Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, Volume 1, Second Edition, Revised and Expanded, 57. Marcel Dekker Inc., New York
Garg, A., Aggrawal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid Formulations: An Update, Pharmaceutical Technology, September 2002, 84-105, http://www.pharmtech.com, diakses tanggal 17 September 2010 Greenberg, L.A., 1954, Handbook of Cosmetic Materials, 325, Interscience
Publishers Inc., New York
Hartoyo, A., 2003, Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan Sebuah Tinjauan Ilmiah, 15, Kanisius, Yogyakarta
Katiyar, S.K., 2003, Skin Photoprotection by Green Tea: Antioxidant and Immunomodulatory Effects, Department of Dermatology, University of Alabama at Birmingham, Birmingham
Kim, Cheng-ju, 2005, Advanced Pharmaceutics : Physicochemical Principles, 214-235, CRC Press LLC, Florida
Magdy, I.M., 2004, Optimation of Chlorphenesin Emulgel Formulation. The AAPS Journal (serial on line) 2004;6(3):26. http://www.Aapspharm sci.org/, diakses 31 Agustus 2010
Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd ed., 522-537, 1077-1119, Lea & Febiger, Philadelphia
Matsui, M.S., Hsia, A., Miller, J.D., Hanneman, K., Scull, H., Cooper, K.D., et al., 2009, Non-Sunscreen Photoprotection: Antioxidants Add Value to a Sunscreen, Departmentof Dermatology, University Hospitals, Case Medical Center, Cleveland
Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, 38-45, Elsevier, Amsterdam
Muth, J.E. De., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistical Applications, 265-289, Marcel Dekker Inc., New York
Nairn, J. G., 1997, Topical Preparation, in Swarbrick, J., and Boylan, J.C., Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Vol. 15, 235, Marcel Dekker Inc., New York
Nichols, J. A., and Katiyar, S. K., 2009, Skin Photoprotection by Natural Polyphenols: Anti-Inflammatory, Antioxidant, and DNA Repair Mechanisms, Department of Dermatology, University of Alabama at Birmingham, Birmingham
Ostle, B., 1956, Statistic in Research: Basic Concept and Techniques for Research Workers, The Iowa State College Press, Iowa
Rieger, M.M., 1996, Surfactants, in Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., (Eds), Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse System, Vol.1, 226-227, Marcel Dekker Inc., New York
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition, 580-584, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association 2009, Washington D.C.
Saito, S.T., Gosmann, G., Saffi, J., Presser, M., Richter, M.F., Bergold, A.M., 2007, Characterization of Constituents and Antioxidant Activity of Brazilian Green Tea (Camellia sinensis var. assamica IAC-259 Cultivar) Extracts, Universidade Luterana do Brasil, Brazil
Setyaningsih, D., 2009, Perbedaan Metode Preparasi Emulsi A/M Ekstrak Etanol Buah Momordica charantia, L terhadap Ukuran Droplet, Arah Penelitian Obat Bahan Alam, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Smolinske, S.C., 1992, Handbook of Food, Drug and Cosmetic Excipient, 295- 296, CRC Press, USA
Svobodova, A., Psotova, J., and Walterova, D., 2003, Natural phenolics in prevention of UV-Induced Skin Damage (A review), Biomed. Papers, 147(2), 137-145
Syah, A.N.A., 2006, Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau, 59-60, 61, 72, PT.Agromedia Pustaka, Jakarta
Voigt, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, ed IV, 330, 380, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Zatz, J.L., and Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwatz, J.B., (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System, Vol.
2, 2nd Ed., 413-414, Marcel Dekker Inc, New York
74
II. Perhitungan dosis ekstrak teh hijau untuk antioksidan Berat jenis metanol =
IC
0.7918 g/mL
50 EGCG = 4,19 µg/mL = 4,19 x 10-4 g/100 mL = 4,19 x 10-4
Jumlah EGCG dalam emulgel yang dikehendaki= basis x 4,19 x 10
g/79,18 g (pelarut yang digunakan adalah metanol)
-4
Ekstrak teh hijau yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kandungan EGCG sebesar 8,40% b/b.
g
Ekstrak teh hijau yang ditambahkan ke dalam formula = 2,648.10-3
III. Perhitungan rHLB dan HLB
g x 100/8,40 = 0,031 g.
A. Perhitungan rHLB
Bahan rHLB (emulsi tipe minyak dalam air) Jumlah (g)
Parafin cair 12 25
Σ 25
rHLB = = 12
B. Perhitungan HLB
HLB = = 11,43
6. Formula ac
HLB = = 12,33
7. Formula bc
HLB = = 9,65
8. Formula abc
HLB = = 10,72
IV. Data sifat fisis dan stabilitas emulgel A. Daya sebar (cm)
replikasi F1 Fac Fb Fc Fa Fbc Fab Fabc 1 3,9 3,6 3,7 3,5 3.6 3,6 3,5 3,0 2 3,8 3,5 3,8 3,5 3.7 3,6 3,6 3,2 3 3.9 3,5 3,6 3,6 3.7 3,5 3,6 3,2 rata-rata 3,87 3,53 3,70 3,53 3.67 3,57 3,57 3,13
SD 0,58 0,58 0,10 0,58 0.58 0,58 0,58 0,12
B. Viskositas (d.Pa.s)
C. Pergeseran viskositas Pergeseran viskositas =
η1 = viskositas hari kedua setelah pembuatan emulgel
η2 = viskositas setelah penyimpanan emulgel selama satu bulan
1. Formula 1
3. Formula b
6. Formula ac
V. Normalitas Data
Box Cox Power Transforms menunjukkan transformasi yang disarankan jika data berasal dari kelompok data yang tidak normal. Berdasarkan hasil yang didapat, maka tidak terdapat saran transformasi data pada semua plot Box Cox.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan plot yang didapat, maka data berasal dari kelompok data yang normal.
A. Daya sebar
B. Viskositas
C. Pergeseran viskositas
VI. Tabel nilai efek terhadap masing-masing respon hasil analisis software Design Expert 7.0.0™
A. Daya sebar
B. Viskositas
C. Pergeseran viskositas
VII. Data hasil uji Anova menggunakan software Design Expert 7.0.0™ untuk signifikansi pengaruh faktor terhadap masing-masing respon
A. Daya sebar
B. Viskositas
C. Pergeseran viskositas
VIII. Persamaan desain faktorial untuk masing-masing respon hasil analisis software Design Expert 7.0.0™
A. Daya sebar
B. Viskositas
C. Pergeseran viskositas
IX. Analisis Statistik Pergeseran Ukuran Droplet
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
B. Formula a
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
C. Formula b
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
D. Formula ab
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Fab_hari2 .219 3 . .987 3 .780
Fab_1bulan .250 3 . .967 3 .649
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
E. Formula c
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
F. Formula ac
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Fac_hari2 .283 3 . .934 3 .505
Fac_1bulan .175 3 . 1.000 3 1.000
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
G. Formula bc
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
H. Formula abc
2. Uji normalitas data
a Lilliefors Significance Correction
3. Uji T sampel berpasangan (paired-samples T test)
X. Dokumentasi
Formula 1 Formula a
Formula b Formula ab
Formula c Formula ac
Formula bc Formula abc
Uji viskositas Uji mikromeritik
Ekstrak kering teh hijau Uji daya sebar
Droplet F1 (dua hari) Droplet F1 (satu bulan)
Droplet Fa (dua hari) Droplet Fa (satu bulan)
Droplet Fb (dua hari) Droplet Fb (satu bulan)
Droplet Fab (dua hari) Droplet Fab (satu bulan)
Droplet Fc (dua hari) Droplet Fc (satu bulan)
Droplet Fac (dua hari) Droplet Fac (satu bulan)
Droplet Fbc (dua hari) Droplet Fbc (satu bulan)
Droplet Fabc (dua hari) Droplet Fabc (satu bulan)
110
Lampung. Lahir dari ayah bernama Fransiskus Xaverius B. Gurusinga dan ibu bernama Fransiska S. Sembiring.
Penulis merupakan anak sulung, memiliki satu adik perempuan bernama Anselma Aprilliya Kartika Sari.
Penulis telah menempuh pendidikan di TK Fransiskus Pringsewu pada tahun 1994-1995, lalu melanjutkan pendidikan di SD Fransiskus Pringsewu pada tahun 1995-2001. Penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP Xaverius Pringsewu pada tahun 2001-2004 dan SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan pada tahun 2004-2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga tahun 2011. Semasa kuliah, penulis pernah menjadi asisten dosen Praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid B (2010) dan Praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Semi Solid-Liquid (2010). Selain itu penulis juga aktif dalam beberapa organisasi dan kegiatan kemahasiswaan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, antara lain menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi (2008), pelaksana Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2008), panitia Pharmacy Performance and Event Cup (2008), dan panitia Titrasi (2009).