• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Pengaruh Tween 80, Span 80, dan Carbopol terhadap Respon Sifat

2. Respon daya sebar

Menurut Garg et al. (2002) daya sebar merupakan karakteristik penting dalam formulasi yang menjamin kemudahan saat sediaan diaplikasikan di kulit, pengeluaran dari wadah, serta yang paling penting mempengaruhi penerimaan konsumen. Pada sediaan semipadat, daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Semakin tinggi nilai viskositas suatu sediaan, maka daya sebar sediaan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Hasil uji respon daya sebar ditunjukkan pada tabel X berikut:

Tabel X. Hasil Uji Respon Daya Sebar Formula Rata-rata respon daya sebar (cm)

1 3,87±0,58

Hasil pengujian respon daya sebar dianalisis menggunakan software Design Expert 7.0.0™ untuk mengetahui besarnya efek dari masing-masing faktor dan interaksi antar faktor dalam menentukan nilai respon daya sebar.

Hasil analisis dari masing-masing faktor dan interaksi antar faktor ditunjukkan pada tabel XI berikut:

Tabel XI. Nilai Efek Tiap Faktor terhadap Respon Daya Sebar

Faktor dan interaksi Efek

Tween 80 (a) -0,19

Span 80 (b) -0,16

Carbopol (c) -0,26

Tween 80 dan Span 80 (ab) -0,092 Tween 80 dan Carbopol (ac) -0,025 Span 80 dan Carbopol (bc) -0,025 Tween 80, Span 80, dan Carbopol (abc) -0,13

Pada tabel XI terlihat seluruh faktor bernilai negatif, yang berarti menurunkan nilai respon daya sebar. Tween 80, span 80, dan carbopol dan interaksinya merupakan faktor yang akan meningkatkan respon viskositas (tabel VIII). Nilai efek pada respon viskositas dan daya sebar ini semakin menegaskan bahwa hubungan respon viskositas dengan respon daya sebar adalah berbanding terbalik.

Gambar 11. Pengaruh interaksi tween 80 dan span 80 pada level rendah carbopol terhadap respon daya sebar

Gambar 12. Pengaruh interaksi tween 80 dan span 80 pada level tinggi carbopol terhadap respon daya sebar

Pada gambar 11 dapat dilihat bahwa pada level rendah carbopol, semakin banyak tween 80 yang digunakan baik pada level rendah dan level tinggi span 80 akan menurunkan respon daya sebar. Sementara itu pada level tinggi carbopol, semakin banyak tween 80 yang digunakan pada level tinggi

span 80 akan semakin menurunkan respon daya sebar, sedangkan pada level tinggi carbopol dan level rendah span 80, penambahan jumlah tween 80 tidak akan mengubah respon daya sebar seperti yang terlihat pada gambar 12.

Gambar 13. Pengaruh interaksi tween 80 dan carbopol pada level rendah span 80 terhadap respon daya sebar

Gambar 14. Pengaruh interaksi tween 80 dan carbopol pada level tinggi span 80 terhadap respon daya sebar

Pada gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin banyaknya jumlah tween 80 pada level tinggi carbopol dan level rendah span 80 tidak mengubah respon daya sebar, sedangkan pada level rendah carbopol, peningkatan jumlah tween 80 akan mengakibatkan penurunan respon daya sebar. Hal yang berbeda dapat dilihat pada gambar 14 di mana pada level tinggi span 80, semakin tinggi jumlah tween 80 baik pada level rendah maupun level tinggi carbopol akan menyebabkan respon daya sebar mengalami penurunan.

Gambar 15. Pengaruh interaksi span 80 dan carbopol pada level rendah tween 80 terhadap respon daya sebar

Gambar 16. Pengaruh interaksi span 80 dan carbopol pada level tinggi tween 80 terhadap respon daya sebar

Dilihat dari grafik pada gambar 15, peningkatan jumlah span 80 pada level rendah carbopol dan level rendah tween 80 menghasilkan profil respon daya sebar yang berbeda dengan peningkatan jumlah span 80 pada level tinggi carbopol dan level rendah tween 80. Pada level rendah carbopol dan level rendah tween 80, peningkatan jumlah span 80 akan menurunkan respon daya sebar, sedangkan bertambahnya jumlah span 80 pada level tinggi carbopol dan level rendah tween 80 akan sedikit meningkatkan respon daya sebar, di mana peningkatan nilai respon daya sebar yang ditunjukkan pada grafik tersebut adalah sebesar 0,04 cm. Gambar 16 menunjukkan adanya penurunan respon daya sebar pada level tinggi tween 80 ketika jumlah span 80 ditingkatkan, baik pada level rendah maupun level tinggi carbopol.

Tabel XII. Hasil Uji Anova untuk Respon Daya Sebar

Dalam uji Anova menggunakan software Design Expert 7.0.0™, suatu persamaan desain faktorial dikatakan signifikan dalam memprediksi respon jika p-value dari persamaan tersebut kurang dari 0,05. Sementara itu suatu faktor atau interaksi dikatakan signifikan dalam menentukan nilai respon daya sebar jika p-value dari faktor atau interaksi tersebut juga kurang dari 0,05. Dari hasil uji Anova yang ditunjukkan pada tabel XII, persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar merupakan persamaan yang signifikan dalam memprediksi respon daya sebar, sedangkan faktor yang signifikan dalam menentukan nilai respon daya sebar adalah faktor tween 80, span 80, dan carbopol, di mana interaksi yang signifikan dalam menentukan nilai respon daya sebar interaksi tween 80 dan span 80, serta interaksi ketiga faktor.

Tidak seperti hasil Anova pada respon viskositas yang hanya menunjukkan bahwa dua faktor saja yang berpengaruh signifikan (tabel IX), hasil Anova pada respon daya sebar menunjukkan ketiga faktor memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan respon daya sebar. Ketiga faktor

tersebut, yakni tween 80, span 80, dan carbopol merupakan faktor yang meningkatkan respon viskositas. Respon daya sebar erat kaitannya dengan respon viskositas. Profil daya sebar suatu sediaan semisolid akan sangat ditentukan oleh profil viskositas sediaan semisolid tersebut. Profil daya sebar merupakan salah satu bentuk shearing stress yang diberikan pada sediaan semisolid. Ketika shearing stress dalam bentuk daya sebar tersebut diberikan dengan kekuatan yang sama besar pada beberapa emulgel yang memiliki komposisi tween 80, span 80, dan carbopol yang berbeda di antara masing-masing emulgel, maka emulgel yang mengandung tween 80, span 80, dan carbopol lebih banyak akan menghasilkan jangkauan penyebaran emulgel yang lebih sempit dibandingkan emulgel dengan komposisi tween 80, span 80, dan carbopol yang lebih sedikit. Hal ini dikarenakan ketiga eksipien tersebut akan meningkatkan viskositas emulgel dan peningkatan viskositas emulgel itu menyebabkan jangkauan penyebaran emulgel menjadi lebih sempit.

Dokumen terkait