• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

[Depdag] Departemen Perdagangan. 2008. Buku Saku Sistem Resi Gudang.

Jakarta : BAPPEBTI, Departemen Perdagangan.

Gandhi. 2008. Analisis Usahatani dan Tataniaga Padi Varietas Unggul (Studi Kasus Padi Pandan Wangi di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hasian, DE. 2008. Usahatani dan Tataniaga Kacang Kapri di Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hernanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Hidayat. 2010. Analisis Pendapatan Usahatani dan Tataniaga Jambu Getas Merah Studi Kasus Kelurahan Sukaresmi Tanahsareal Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Indrayani 2008. Analisis Pola Kemitraan Dalam Pengadaan Beras Pandanwangi Bersertifikat. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Mariani 2007. Analisis Perbandingan Keuntungan Usahatani Bebas Pestisida dan

Padi Anorganik di kecamatan Cigombong. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Murdani. 2008. Analisis Usahatani dan Pemasaran Beras Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru (Kasus Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pemerintah Desa Mangunjaya Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu. 2010.

Monografi Desa Mangunjaya Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu.

Bogor : Pemerintah Desa Mangunjaya.

Pratama. 2008. Efektivitas Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM-LUEP) (Kasus Petani Padi Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rachmawati. 2003. Analisis Usahatani dan Pemasaran Beras Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang dan Cugenang. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Saheda, AA. 2008. Preferensi dan Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi Varietas Lokal Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rachmawati, S. 2003. Analisis Usahatani dan Pemasaran Beras Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang dan Cugenang. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Soeharjo, A dan D Patong. 1973. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bogorr: Departemen Ilmu-ilmu Sosial ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi dan Soeharjo, A. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Perkembangan Petani Kecil. Dillon JL, Hardaker JB, penerjemah; Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Farm Management Research for Small Development.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Tirtayasa, M.F. 2009. Analisis Pendapatan Usahatani Jambu Biji Petani Primatani di Kota Depok Jawa Barat. [skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN

MEMANFAATKAN SISTEM RESI GUDANG STUDI KASUS

GAPOKTAN JAYA TANI INDRAMAYU

SKRIPSI

ADI FEBRIAN H34070072

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

RINGKASAN

ADI FEBRIAN. Analisis Pendapatan Usahatani Padi dengan Memanfaatkan Sistem Resi Gudang Studi Kasus Gapoktan Jaya Tani Indramayu. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manejemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan YUSALINA).

Salah satu sasaran utama pembangunan pertanian dewasa ini adalah peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani, karena itu kegiatan di sektor pertanian diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan yang baik. Padi adalah tanaman pangan utama di Indonesia karena Indonesia adalah negara dengan penduduk yang mengonsumsi beras sebagai makanan utama. Dengan demikian, padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek menambah pendapatan para petani. Untuk memperoleh pendapatan yang memadai, maka petani dituntut kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga agar dapat menentukan pilihan dalam memutuskan untuk menjual atau menahan hasil produksinya.

Untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatan usahatani pemerintah mengeluarkan sistem pemasaran, yaitu Sistem Resi Gudang (SRG) untuk membantu peningkatan posisi tawar petani dan Pasar Lelang Resi Gudang. Sistem Resi Gudang merupakan dokumen yang membuktikan bahwa suatu komoditas dengan jumlah dan kualitas tertentu telah disimpan dalam suatu gudang. Salah satu gudang yang dibangun pemerintah adalah gudang SRG di Indramayu Jawa Barat, karena Jawa Barat merupakan provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia dengan Indramayu sebagai salah satu sentra padi di Jawa Barat. Berdasarkan skema SRG, petani tidak lagi terpaksa harus menjual hasil panennya dengan harga yang rendah, melainkan dapat melakukan tunda jual dengan menyimpan hasil panennya di gudang, memperoleh resi gudang, dan memanfaatkan sebagai agunan untuk memperoleh pinjaman dari perbankan atau lembaga keuangan non bank. Pinjaman tersebut dapat dimanfaatkannya untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, atau membeli bibit melanjutkan kegiatan usahanya, sambil menunggu harga komoditas membaik. Saat harga komoditas membaik, petani dapat menjual atau mengalihkan SRG miliknya, sehingga petani dapat merasakan dan memperoleh keuntungan optimal dari usahanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat dari penerapan Sistem Resi Gudang bagi petani dan membandingkan tingkat pendapatan usahatani padi yang menerapkan Sistem Resi Gudang dan yang tidak memanfaatkannya. Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh petani responden baik yang telah memanfaatkan SRG maupun belum memanfaatkannya. Data sekunder diperoleh melalui beberapa literatur berupa data pemanfaatan SRG yang pernah dilakukan berkaitan dengan kegiatan penelitian dan data lain yang diperoleh dari perpustakaan dan instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, PT. Pertani selaku pengelola gudang, dan instansi-instansi terkait lainnya. Penentuan petani responden dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu pengambilan contoh secara acak (sstratified sampling) untuk petani yang belum memanfaatkan Sistem

Resi Gudang sebanyak 29 petani dan metode teknik sensus untuk petani yang sudah memanfaatkan SRG sebanyak empat petani.

Sistem Resi Gudang yang disediakan pemerintah untuk membantu petani dalam upaya meningkatkan pendapatan petani memiliki beberapa manfaat, yaitu manfaat secara non ekonomi dan manfaat ekonomi. Manfaat non ekonomi yang dirasakan oleh petani yang memanfaatkan SRG adalah manfaat penyimpanan, manfaat jaminan mutu, manfaat pemasaran dan manfaat pembiayaan

Manfaat ekonomi yang dirasakan oleh petani adalah petani yang memanfaatkan SRG memperoleh harga jual yang lebih baik dibandingkan petani yang tidak memanfaatkan sistem resi gudang. Pendapatan atas biaya tunai per hektar per tahun yang diterima petani yang memanfaatkan SRG yaitu Rp 10.727.502,11 lebih besar daripada pendapatan atas biaya tunai per hektar per tahun yang diterima petani penyewa lahan yaitu Rp 7.626.303,5. Berdasarkan perhitungan pendapatan atas biaya total dapat disimpulkan pula bahwa pendapatan atas biaya total per hektar per tahun yang diterima petani yang memanfaatkan SRG yaitu sebesar Rp 9.815.895,51 lebih besar daripada pendapatan atas biaya total per hektar per tahun yang diterima petani konvensional yaitu sebesar Rp 6.864.010,22. Kegiatan usahatani yang dilakukan oleh petani yang memanfaatkan SRG lebih baik bila dibandingkan dengan petani konvensional.

Nilai rasio R/C atas biaya tunai petani yang memanfaatkan SRG adalah 2,31 sedangkan nilai rasio R/C atas biaya tunai petani konvensional adalah 2,01. Untuk rasio R/C atas biaya total petani yang memanfaatkan SRG adalah 2,08 sedangkan nilai rasio R/C atas biaya total petani konvensional adalah 1,83.

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan pendapatan usahatani petani di Gapoktan Jaya Tani di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu yaitu: (1) Mengikuti anjuran penyuluh pertanian lapang (PPL) agar mendapat kualitas padi yang baik, (2) Petani yang belum memanfaatkan SRG beralih memanfaatkan SRG, (3) meningkatkan peran pemerintah daerah Indramayu dalam mensosialisasikan program SRG, dan (4) Meningkatkan peran gapokttan dalam penerapan SRG agar petani kecil mampu memnuhi quota penyimpanan.

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN

MEMANFAATKAN SISTEM RESI GUDANG STUDI KASUS

GAPOKTAN JAYA TANI INDRAMAYU

ADI FEBRIAN H34070072

Skripsi ini merupkana salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Judul Skripsi : Analisis Pendapatan Usahatani Padi dengan Memanfaatkan Sistem Resi Gudang Studi Kasus Gapoktan Jaya Tani Indramayu

Nama : Adi Febrian NIM : H34070072

Disetujui, Pembimbing

Dra. Yusalina M.Si NIP 19650115 199003 2 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi. MS NIP 19580908 198403 1 002

Dokumen terkait