• Tidak ada hasil yang ditemukan

Achmadi SS. 1990. Diktat Kimia Kayu. Bogor: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor.

Aminudin S. 2008. Kajian Potensi Cadangan Karbon pada Pengusahaan Hutan Rakyat (Studi Kasus Hutan Rakyat Desa Dengok Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul) [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institiut Pertanian Bogor.

[ASTM] American Society For Testing Materials. 1990a. ASTM D 2866-94: Standard Test Methods for Total Ash Content of Active Carbon. Philadelphia. USA.

[ASTM] American Society For Testing Materials. 1990b. ASTM D 5832-98: Standard Test Methods for Volatile Matter Content of Active Carbon. Philadelphia. USA.

[ASTM] American Society For Testing Materials. 2008. ASTM D 2395-97: Standard Test Methods for Specific Gravity of Wood and Wood-Base Materials. Annual Book of ASTM Standard. Baltimore, MD. USA.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1995. Arang Aktif Teknis. Jakarta: Standar Nasional Indonesia 06-3730:1995.

Brown NC. 1958. Logging. John Wiley and Sons, Inc. 418 pp.

Brown S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A Primer. FAO Forestry Paper No. 134. FAO, USA.

Budiaman A. 2000. Kuantifikasi kayu bulat kecil limbah pemanenan pada pengusahaan hutan alam. Jurnal Teknologi Hasil Hutan 8 (2): 34-43. Dulsalam. 1988. Faktor eksploitasi meranti di Sumatera Barat, Kalimantan Barat

dan Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 5 (2): 47-49. Dulsalam. 1995. Usaha Untuk Meminimalisasi Limbah Eksploitasi Dalam Rangka

Peningkatan Nilai Produksi. Makalah Penunjang dalam Ekspose Penelitian Hasil Hutan. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan. hlm 17-19.

Dulsalam, Simarmata SR. 1985. Faktor Eksploitasi Jenis Meranti di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 2 (1): 10-12.

Elias, Wistara INY. 2009. Metode estimasi massa karbon pohon jeunjing (Paraserianthes falcataria L Nielsen) di hutan rakyat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika XV (2):75-82.

Hairiah K, Sitompul SM, Noordwijk MV, Palm C. 2001. Methods for sampling carbon stock above and below ground. Bogor: ICRAF Southeast Asia. Hairiah K, Rahayu R. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam

Penggunaan Lahan. Bogor: World Agroforestry Centre-ICRAF, SEA Regional Office. University of Brawijya Indonesia.

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/publicationsfiles/book/PDF.

[29 Juni 2011].

Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar. Hadikusumo SA. Penerjemah; Prawirohatmodjo S, Editor. Yogyakarta: Gadjah Mada.

Hidayat A. 2000. Penelaahan Efisiensi Pemanenan Akasia (Acacia mangium) pada Hutan Tanaman Industri PT INHUTANI II, Pulau Laut-Kalimantan Selatan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Junaedi A. 2007. Dampak Pemanenan Kayu dan Perlakuan Silvikultur Tebang

Pilih Tanam Jalur (TPTJ) Terhadap Potensi Kandungan Karbon Dalam Vegetasi Hutan Alam Tropika (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah) [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Klassen A. 2006. Pertimbangan Operasional untuk Pembalakan Berdampak Rendah. Hasbillah, editor. Jakarta: Tropical Forest Foundation.

Kusuma GA. 2009. Pendugaan Potensi Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Tegakan Hutan Hujan Tropis Bekas Tebangan (LOA) 1983 (Studi Kasus IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Lempang M, Madjo MI, Seran D, Gautama I. 1995. Faktor eksploitasi pada pemungutan kayu dengan sistem mekanis di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 9 (2): 5-9.

Lim C. 1992. Studi Volume Limbah Pemanenan Kayu Dengan Sistem TPTI di Areal HPH PT Kayu Pasaguan (Alas Kusuma Group) Kalimantan Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Malik J. 2000. Pemanfaatan Kayu Limbah Pemanenan Hutan. Suatu Tinjauan Dalam Rangka Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Hutan. Info Hasil Hutan 6 (1): 17-24.

Matangaran JR, Togar LT, Tjetjep UK, Yovi EY. 2000. Studi Pemanfaatan Limbah Pemanenan Untuk Bahan Baku Industri dalam rangka pengembangan dan pemasaran hasil hutan. Laporan Akhir. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Novita N. 2010. Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Bekas Tebangan di Merang Sumatera Selatan [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institiut Pertanian Bogor.

Partiani T. 2010. Limbah Pemanenan Kayu dan Faktor Eksploitasi di Hutan Alam PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut Sumatera Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

[PT. IU] PT. Indexim Utama. 2011. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Periode Tahun 2012 s/d 2021. Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Rahayu S, Lusiana B, Noordwijk MV. 2005. Bogor Carbon Stock Monitoring in Nunukan, East Kalimantan: A Spatial and Modelling Aproach.

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/publicationsfiles/book/PDF.

[29 Juni 2011].

Sasmita RL. 2003. Limbah Pemanenan Hutan Alam di PT Sumalindo Lestari Jaya. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Sastrodimedjo S, Simarmata SR. 1978. Limbah Eksploitasi pada Beberapa

Perusahaan Pengusahaan Hutan di Indonesia. Bogor: Laporan LPHH No.120.

. 1981. Limbah Eksploitasi. Di dalam : Prosiding Diskusi Industri Perkayuan tahun 1981; Jakarta, 1981. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sianturi A, Soerianegara I, Suparto RS, Manan S. 1984. Faktor eksploitasi di hutan alam dipterokarpa pulau laut. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 1 (1): 1-10.

Simarmata SR, Haryono. 1986. Volume dan klasifikasi limbah eksploitasi hutan.

Jurnal Penelitian Hasil Hutan 3 (1): 27-31.

Simarmata SR. 1985. Volume dan klasifikasi limbah di beberapa pengusahaan hutan di Indonesia. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 2 (2): 17-19.

Sinaga M, Simarmata SR, Mansyur M. 1984. Pengaruh latihan kerja terhadap volume limbah eksploitasi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 1 (1): 23-28. Soemitro A. 1980. Cara-Cara Penyaradan Untuk Mengurangi Limbah dan

Kerusakan Tegakan Tinggal di Hutan Luar Jawa. Di dalam: Prosiding Seminar Eksploitasi Hutan; Bogor, Juli 1980. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.

Soerianegara I, Indrawan A. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Soewito. 1980. Limbah Eksploitasi Hutan pada Areal Bakas Tebangan. Di dalam:

Prosiding Seminar Eksploitasi Hutan; Bogor, Juli 1980. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.

Sukanda. 1995. Penentuan Faktor Eksploitasi, Limbah Kayu dan Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Dengan Sistem TPTI [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Thaib J. 1991. Kerusakan tegakan dan limbah pemanenan hutan rawa pada kawasan suatu perusahaan hutan di Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 9 (3): 97-102.

Tinambunan D. 2001. Pemborosan Kayu dalam Pemanenan Hutan Alam di Luar

Pulau Jawa dan Upaya Mengatasinya.

http//www.dephut.go.id/indev/node349. [29 juni 2011].

Tresnawan H, Rosalina U. 2002. Pendugaan biomassa di atas tanah ekosistem hutan primer dan hutan bekas tebangan (studi kasus hutan dusun aro, Jambi). Jurnal Manajemen Hutan Tropika 8 (1): 15-29.

Whitmore TC. 1985. Tropical Rain Forest of The Far East. Oxford University Press.

Widarmana S, Padlinurjaji IM, Sarajar CG, Haeruman H, Sofyan K, Atmawidjaya R. 1973. Penelitian Logging Waste dan Kemungkinan Pemanfaatannya di Jawa dan Kalimantan. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Widiananto TH. 1981. Suatu Studi Mengenai Limbah Tebangan dalam Eksploitasi Hutan di PT. International Timber Coorporation Indonesia, Kalimantan Timur [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Widyasari NAE. 2010. Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di Atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

DI IUPHHK-HA PT. INDEXIM UTAMA,

KALIMANTAN TENGAH

DWI RATNA PURNAMASARI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

DI IUPHHK-HA PT. INDEXIM UTAMA,

KALIMANTAN TENGAH

DWI RATNA PURNAMASARI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Eksploitasi dan Karbon Tersimpan pada Limbah Pemanenan Kayu di IUPHHK- HA PT. Indexim Utama, Kalimantan Tengah. Dibimbing oleh JUANG R. MATANGARAN.

Hutan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu sumberdaya yang banyak dimanfaatkan adalah kayu, untuk mengubahnya bernilai ekonomi diperlukan kegiatan mengeluarkan kayu dari hutan yang disebut dengan pemanenan kayu. Adanya kegiatan pemanenan kayu, timbul masalah diantaranya adalah limbah pemanenan kayu. Besarnya limbah dapat dijadikan dasar penentuan nilai faktor eksploitasi. Nekromassa merupakan komponen penting dari penyimpanan karbon dan harus diukur agar diperoleh penyimpanan karbon yang akurat. Besarnya nekromassa tersebut akan mempengaruhi potensi simpanan karbon dalam hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung volume limbah yang terjadi di petak tebang, TPn dan TPK, menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap volume limbah, menentukan nilai faktor eksploitasi serta mengetahui besarnya karbon tersimpan pada limbah pemanenan kayu.

Limbah dalam penelitian ini berupa tunggak, batang bebas cabang, batang bagian atas, dan cabang dengan diameter minimal 30 cm. Pengambilan data dilakukan pada plot contoh (100m x 100m) sebanyak 10 plot. Pengaruh kelerengan, intensitas tebang, LBDS, dan keterampilan penebang terhadap volume limbah dianalisis dengan model regresi linier berganda. Perhitungan faktor eksploitasi dilakukan dengan pendekatan persen limbah dan pendekatan indeks tebang, indeks sarad, serta indeks angkut. Sampel limbah kayu diambil sebanyak 3 kali ulangan dengan potongan melintang batang setebal 5 cm pada masing- masing bagian pohon. Perhitungan nekromassa pada penelitian ini menggunakan pendekatan volume. Nekromassa dan karbon nekromassa diperoleh dari hasil uji analisis laboratorium.

Volume limbah rata-rata yang terjadi adalah 46,57 m3/ha. Limbah pemanenan kayu sebagian besar terjadi di petak tebang. Limbah di petak tebang sebesar 29,20 m3/ha, limbah di TPn sebesar 1,17 m3/ha dan limbah di TPK sebesar 0 m3/ha. Limbah yang terjadi di petak tebang sebagian besar disebabkan oleh kesalahan operator chainsaw dalam melakukan penebangan, pemotongan dan pembagian batang. Limbah di TPn berupa log yang cacat akibat gerowong, belah dan bengkok, sedangkan di TPK tidak ditemukan adanya limbah dari batang yang diteliti. Persentase limbah di bawah cabang pertama berdasarkan total pohon yang ditebang sebesar 25,16 %. Faktor yang berpengaruh sangat nyata terhadap ragam volume limbah adalah LBDS pohon yang ditebang dan intensitas tebang. Besarnya faktor eksploitasi dengan pendekatan persen limbah sebesar 0,7484 dan berdasarkan indeks tebang, indeks sarad, dan indeks angkut sebesar 0,7484. Karbon tersimpan pada limbah pemanenan kayu sebesar 13,91 ton C/ha, yang terdiri dari karbon batang sebesar 10,76 ton C/ha, tunggak sebesar 2,26 ton C/ha, dan cabang sebesar 0,89 ton C/ha.

Kata kunci: hutan, pemanenan kayu, limbah pemanenan kayu, faktor eksploitasi, karbon

and Storaged Carbon on Wood Harvesting Waste at IUPHHK-HA Area of PT. Indexim Utama, Central Kalimantan. Supervised by JUANG R. MATANGARAN.

Forest was one of renewable natural resource. One of mostly used resource was wood. Thus to change it into economically valued, its need to exclude it from forest that named by wood harvesting. Wood harvesting activity could cause any problem such as wood harvesting waste. Total of waste could be used as an estimation base of exploitation factors value. Necromass was essential component of carbon storage and have to be measured to obtain accurate carbon storage. Total of necromass will affect the carbon storage potential of forest. This research was supposed to calculate waste volume that occurred on felling area, TPn (temporary wood collecting site) and TPK (final wood collecting site), to analyze factors that affect waste volume, to estimate value of exploitation factor, and to estimate total of storaged carbon on wood harvesting waste.

Waste on this research was in form of stump, non-branched stem, upper stem and branch with minimum diameter 30 cm. Data were collected from 10 sample plots with 100 m x 100 m dimension. Effect of slope, tree felling intensity, basal area and feller skill to waste volume were analyzed by using multilinear regression model. Exploitation factor was calculated by using waste percentage approach and also felling index, skidding index, and hauling index approaches. Logging waste sample was collected in 3 repetitions by using 5 cm stem cross section of each trees part. Necromass in this research was calculated by using volume approach. Necromass and necromass carbon were obtained from laboratory analysis result.

Average waste volume was 46,57 m3/ha. Wood harvesting waste mostly occurred in felling area. Waste on felling area was amounted 29,20 m3/ha, while at TPn amounted 1,17 m3/ha and at TPK amounted 0 m3/ha. Waste at felling area mostly caused by chainsaw operator’s mistake in logging, stem cutting and bucking. Waste at TPn was in form of log deformed by hole, crack and crooked, while at TPK wasn’t found any waste from researched stems. Waste percentage of non-branched stem based on logged trees was 25,16 %. Most significant factors that affect waste volume variance were trees basal area of logged tree and tree felling intensity. Total of exploitation factor based on waste percentage approach was 0,7484, while based on felling index, skidding index, and hauling index was 0,7484. Storaged carbon of wood harvesting waste was 13,91 ton C/ha, that including stem carbon amounted 10,76 ton C/ha, stomp carbon amounted 2,26 ton C/ha, and branch carbon amounted 0,89 ton C/ha.

Keywords: forest, wood harvesting, wood harvesting waste, exploitation factor, carbon

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Limbah Pemanenan Kayu, Faktor Eksploitasi dan Karbon Tersimpan pada Limbah Pemanenan Kayu di IUPHHK-HA PT. Indexim Utama, Kalimantan Tengah adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Semua sumber data informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Februari 2012

Dwi Ratna Purnamasari NRP E14070012

Indexim Utama, Kalimantan Tengah Nama : Dwi Ratna Purnamasari

NRP : E14070012

Menyetujui : Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Juang R. Matangaran, MS NIP. 19631221 198803 1 001

Mengetahui :

Ketua Departemen Manajemen Hutan,

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP. 19630401 199403 1 001