Afdhal AF. 2004. Tips dan Trik PR. Jakarta: Grasindo.
Budiarti, Suwarto, Istiqlaliyah M. 2013. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia [Internet]. [diunduh 2014 Des 22]. 18(3).
Degeus, A. 1997. The living Company: Habits For Survival In Turbulant Business Enviroment. Inggris: Harvard Business School Press.
Grunig, Hunt. 1984. Managing Public Relations. Chicago: Holt, Rinchart and Winston, Inc.
James J. Spillen. 1987. Ekonomi : Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. Jefkins Frank. 1992. Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Lianty, Yunnei, Widayatmoko. 2011. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations
terhadap Citra Hero Supermarket. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara [Internet]. [diunduh 2014 Okt 2]. 3(01). Tersedia pada: www.mediafire.com/download/ngf3hy1fjy2meah/ANALISIS+EMPIRIS+PE NGARUH+PUBLIC+RELATIONS+TERHADAP+CITRA+HERO+SUPER MARKET.pdf.
Mugnesyah S. 2006. Ilmu Penyuluhan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Nur Emilsyah. 2013. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen
Indosat di Kota Makassar. Jurnal Pekonmas [Internet]. [diunduh 2013 Okt 2]. 16(3). Tersedia pada http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/ article/view/144.
Oktavira Deby. 2014. Peranan Internal Public Relations Dalam Membentuk Citra Kebun Raya Bogor. [Skripsi]. Bogor: Instut Pertanian Bogor.
Prafitri Refi. 2008. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan berbasis agrowisata. [Skipsi]. Bogor: Instut Pertanian Bogor.
Priyatna Soeganda. 2002. Dasar-dasar public relations. Bandung (ID): PT. Remaja Rosdakarya.
Profil PT Perkebunan Tambi. Website resmi PT Perkebunan Tambi. Tersedia padahttp://www.ptperkebunantambi.com/berita-wisatawanmancanegara.html. Ruslan Rosadi. 1998. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.
____________. 2003. Kiat dan Strategi KampanyePublic Relations. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.
____________ . 2008. Manajemen Public Relations& Media Komunikasi (Konsep dan Aplikasi). Jakarta (ID): Rajawali Press.
Singarimbun M, Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai.Jakarta: LP3ES. Sukoco, Iwan. 2013. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas
Corporate Social Responsibility. Jurnal Dinamika Manajemen [Internet]. [diunduh 2014 Okt 2]. 4(2). Tersedia pada: http://journal.unnes.ac.id/nja/ index.php/jdm
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Pusat Bahasa Depdiknas.
Wibisono Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik (ID): Fascho Publishing.
Yusuf Rinaldy. 2011. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual. [Skipsi]. Bogor: Instut Pertanian Bogor.
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penyusunan Proposal Skripsi Kolokium Perbaikan Proposal Skripsi Pengambilan Data Lapang Pengolahan dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi Uji Petik Sidang Skripsi Perbaikan Laporan Skripsi
Lampiran 2 Peta Wisata Agro Tambi
Wisata Agro Tambi terletak pada Peta Wisata pada nomor peta 12. Lokasi Wisata Agro Tambi
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik
1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
3. Hasil Uji Validitas
a. Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner Peran PR sebagai Informator
c. Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner Peran PR sebagai Pelayanan
e. Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi Berkunjung
Lampiran 4 Daftar nama dan usia responden Wisata Agro Tambi
No Nama Usia (tahun) Jenis Kelamin
Rombongan I 1 SNT 25 Perempuan 2 DYH 43 Perempuan 3 HK 40 Laki-laki 4 DRK 38 Laki-laki 5 MHM 21 Laki-laki 6 HR 38 Laki-laki 7 SGT 45 Laki-laki 8 KNT 33 Laki-laki 9 EK 45 Laki-laki 10 TGH 47 Perempuan 11 BBG 45 Perempuan 12 BD 44 Perempuan Rombongan II 13 ATK 22 Perempuan Rombongan III 14 FRS 18 Laki-laki Rombongan IV 15 RHM 18 Perempuan 16 ISM 46 Perempuan 17 NTY 47 Perempuan 18 LAKI-LAKIND 55 Perempuan 19 TRN 57 Perempuan 20 HD 70 Laki-laki 21 RHT 53 Laki-laki 22 TN 28 Laki-laki 23 JMR 41 Laki-laki 24 AD 24 Perempuan 25 SMR 37 Laki-laki 26 VT 47 Perempuan 27 AND 45 Laki-laki 28 IDR 57 Laki-laki 29 EN 60 Perempuan 30 NGR 42 Laki-laki 31 AN 40 Perempuan Rombongan V 32 WSN 40 Laki-laki Rombongan VI 33 BKT 42 Laki-laki 34 ARF 47 Laki-laki Rombongan VII 35 HSY 30 Laki-laki 36 KDR 40 Laki-laki
Rombongan VIII
37 UCK 45 Perempuan
38 KWT 35 Laki-laki
39 WDY 48 Laki-laki
Lampiran 5 Profil Pengunjung
Kasus 1 Usia tertua pengunjung Wisata Agro Tambi
HD merupakan pengunjung Wisata Agro Tambi yang berusia 70 tahun dan beralamatkan di Semarang. Saat pertama kali ia datang ke wisata ini, usianya masih 50 tahun. Berdasarkan penuturannya wisata ini belum memiliki paket wisata dan fasilitas homestay. Seorang pensiunan ini telah mengunjungi Wisata Agro Tambi sebanyak tiga kali sebelumnya. Beberapa kunjungan tersebut dilakukan bersama dengan beberapa teman, seperti team sepeda, teman semasa ia bekerja, dan kali ini kunjungannya dilakukan bersama dengan keluarga. Laki-laki jangkung ini mengaku melakukan kunjungan ke Wisata Agro Tambi untuk berekreasi karena bosan dengan cuaca panas kota.
Kasus 2 Motivasi Berkunjung Wisata Agro Tambi dan Fasilitas yang diterima
HK (40 tahun) melakukan kunjungan ke Wisata Agro Tambi karena motivasi untuk bekerja. Seorang driver yang bergabung pada tour leader ini telah melakukan kunjungan ke Wisata Agro sebanyak enam kali. Ia menyatakan bahwa kunjungan yang ia lakukan berdasarkan pada hasil diskusi dengan pihak mitra wisata, seperti pada kunjungannya kali ini adalah sebuah instansi pemerintahan daerah. Selain melakukan pekerjaannya, HK mengaku bahwa kunjungannya tidak hanya memiliki motiv untuk bekerja saja, melainkan juga untuk berekreasi.
Mengenai fasilitas yang diberikan Wisata Agro Tambi, HK menyatakan bahwa fasilitasnya yang diberikan bagus. Akan tetapi penerangan di sekitar Wisata Agro Tambi kurang maksimal. Apabila malam tiba dan kabut tebal menyelimuti lokasi Wisata Agro Tambi akan mengurangi jarak pandang. Ia menyayangkan bahwa lokasi Wisata Agro Tambi hanya dapat dinikmati pada siang hari saja.
Kasus 3 Motivasi Berkunjung dan Peranan PR sebagai Informator
DR (38 tahun) merupakan pengunjung Wisata Agro Tambi yang melakukan kunjungan bersama dengan instansi. Wisata yang dilakukan oleh DR merupakan gathering instansi pemerintahan. DR yang merupakan seorang PNS merupakan salah satu responden yang berasal dari Kudus. Kunjungan yang a lakukan ke Wisata Agro Tambi merupakan kunjungan pertamanya. Motivasi DR melakukan kunjungan ke Wisata Agro Tambi tidak semata-mata hanya ingin mengikuti gathering instansi. Ia menyampaikan bahwa motivasi utamanya mengikuti kunjungan ini adalah untuk berwisata. Ia menambahkan bahwa wisata gratis dari instansi ini juga merupakan waktu yang diberikan untuk liburan. Selain itu, merupakan salah satu cara untuk berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan.
Mengenai peranan PR Wisata Agro Tambi, DR merasa bahwa ia mudah dalam mencari dan menerima informasi. Informasi yang ia butuhkan, ia cari dengan menggunakan papan informasi. Namun, apabila papan informasi tidak memberikan keterangan lebih lanjut, ia langsung bertanya pada staff karyawan Wisata Agro Tambi. Pada saat melakukan kunjungan, DR tertinggal oleh rombongannya untuk pergi ke Gunung Sikunir dalam rangka menikmati indahnya matahari terbit (golden sunrise Sikunir). Dalam rangka mengisi waktu kunjungan, maka DR mencari informasi mengenai bagaimana caranya ia bisa berjalan-jalan di perkebunan teh. Hal ini terjadi karena kunjungan dari kelompok DR tidak mengambil paket wisata standart package maupun exclusive package.
DR menyatakan bahwa ia memiliki keuntungan saat ia tertinggal oleh kelompoknya. Berbekal informasi yang diberikan staff karyawan, ia dapat menikmati paket wisata standart package. Ia bersama dua orang temannya mendapatkan pemandu untuk wisata plantation tour dan factoru tour. Ia mengaku bahwa, wisata ini lebih menarik karena dapat menambah pengetahuan pengunjung.
Kasus 4 Peranan PR sebagai fasilitator
EN (40 tahun), merupakan pengunjung yang berdomisili di Prambanan. Ia melakukan kunjungan ke Wisata Agro Tambi dalam rangka
gathering keluarga. Mengenai fasilitas yang diberikan oleh Wisata Agro Tambi, ia menyatakan bahwa semua informasi, fasilitas, dan pelayanan dapat didapatkan dengan mudah. Kunjungan yang ia lakukan merupakan kunjung dengan aket wisata standart package, sehingga ia tidak menginap di homestay
Wisata Agro Tambi. Meskipun ia berpendapat fasilitas yang diberikan cukup baik namun tidak lengkap, ia memberikan pendapat bahwa hal itu terjadi karena ia tidak menikmati fasilitas homestay.
Kasus 5 Peranan PR sebagai pelayanan
NT (47tahun) merupakan pengunjung yang melakukan kunjungan ke Wisata Agro Tambi untuk pertama kalinya. Seorang ibu rumah tangga ini, melakukan kunjungan bersama dengan keluarganya dalam rangka gathering
perusahaan suami. Ia menyatakan bahwa, pelayanan yang ia dapatkan di Wisata Agro Tambi sangat baik. Karyawannya melakukan pelayanan dengan ramah dan sopan. Akan tetapi, meskipun demikian ia merasa kebingunan untuk membedakan antara pengunjung dan staff karyawan Wisata Agro Tambi. Hal ini terjadi karena staff karyawan tidak menggunakan seragam Wisata Agro Tambi saat ia melakukan kunjungan.
Kasus 6 Informasi yang diterima responden
TGH (47 tahun), merupakan seorang Ibu rumah tangga yang ikut serta dengan kunjungan Dharma Wanita. Kunjungan yang ia lakukan merupakan kunjungannya yang kedua kalinya. Pertama kali, ia melakukan kunjungan bersama dengan keluarga. Ia mengikuti paket wisata standart package yakni
plantation tour dan factory tour. Menurutnya, penjelasan yang diberikan oleh pemandu wisata sangat menarik. Saat melakukan penjelasan mengenai pemetikan teh maupun proses pembuatan teh, pemandu mempersilahkan kepada pengunjung untuk aktif bertanya. Selain itu, staff karyawan yang cepat tanggap memudahkannya dalam menanyakan informasi yang kurang ia mengerti, seperti lokasi toilet, tempat membeli souvenir, dll. Staff karyawan tidak perlu ditanya dua kali, bahkan langsung diantar ke lokasi yang kita tanyakan.
Berbeda dengan TGH, SGT (45 tahun) yang melakukan kunjungan bersama dengan instansi pemerintahannya memberikan pendapat bahwa ia merasa kebingungan terhadap papan informasi yang ada di lokasi Wisata Agro Tambi. Menurut penuturannya, ia harus bertanya kepada staff karyawan karena memang Wisata Agro Tambi luas.
Kasus 7 Keamananan yang diterima responden
HR (38 tahun), merupakan pengunjung yang melakukan kunjungan bersama dengan perusahaannya. Kunjungan ia lakukan adalah kunjungan dengan paket exclusive yang dilakukan selama dua hari satu malam. Ia dan kelompoknya menikmati paket wisata Genen dan organ tunggal. Menurutnya, dengan aktivitas yang dilakukan pada malam hari keamanan Wisata Agro Tambi baik. Hal ini didukung dengan pernyataannya yang menjelaskan bahwa ia harus melakukan laporan kepada penjaga apabila ia ingin keluar dari lokasi Wisata Agro Tambi. Saat kunjungannya, ia harus melapor pada satpam karena ingin mencari atm pada malam hari dan diwajibkan melapor.
Kasus 9 Alasan merekomendasikan Wisata Agro Tambi
ARF (47 tahun), merupakan seorang pengunjung berdomisili di Yogyakarta. Ia melakukan kunjungan bersama dengan perusahaannya.Saat melakukan kunjungan ini, ia bertugas sebagai pencari dan penyedia lokasi
gathering perusahaan. Sebelumnya, ia pernah mengunjungi Wisata Agro Tambi sehingga ia kemudian memililih Wisata Agro Tambi sebagai lokasi
gathering perusahaannya. Ia menuturkan bahwa fasilitas yang diberikan Wisata Agro Tambi selalu memuaskan. Pada kunjungan kali ini, ia ingin melakukan
outbonddengan mencoba minta lapangan yang luas, dan di luar lokasi Wisata Agro Tambi. Pihak Wisata Agro Tambi tanpa mengecewakan dapat memberikan fasilitas tersebut, meskipun sepertinya lapangan tersebut bukan milik Wisata Agro Tambi pribadi.
DOKUMENTASI
Plantation Tour Wisata Agro Tambi
Factory Tour Wisata Agro Tambi
Lokasi Wisata Agro Tambi