SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 1986. Peternakan Umum di Indonesia. Hasil Simposium Peternakan. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Jawa Barat dalam Angka. Badan Pusat Statistik P ropinsi Jawa Barat, Bandung.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Sumedang dalam Angka. Kantor Statistik Kabupaten Sumedang. Jawa Barat
Basuki P. 1998. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Dasuki, M.A., J.M. Atmadja, B.D. Martanegara. 1981. Peranan Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Bagi Keluarga Tani di Daerah Pangalengan dan Lembang ditinjau dari Pencuraha n Biaya, Tenaga Kerja da n Pendapa tan yang Dihasilka n. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung.
Davis, Golberg. 1957. Concept of Agribusiness. Boston, Graduate School Of Business Harvard University.
Devendra, Chantalakhana,. 1992. Development of Sustainable Crop-Animal System in Asia. Animal Production and Rural Development The Animal Husbandry Association of Thailand c/o Kasetsart University.
Dyer, L.A. 1986. Beef Cattle. In Cole and Brander Ed: Ecosystem of the world 21- Bioindustrial Ecosystem. Elsevier, New York
Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat, 2009. Laporan Tahunan. Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Bandung.
Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat, 2010. Laporan Tahunan. Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Bandung.
Direktorat Jenderal Peternakan 2007. Statisktik Peternakan 2007. Jakarta Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.
Direktorat Jenderal Peternakan 2009. Statistik Peternakan 2009. Jakarta; Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.
Direktorat Jenderal Peternakan 2010. Statistik Peternakan 2010. Jakarta; Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.
Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem. Bogor : IPB Press.
Fraser, A.F. 1979. Farm Animal Behaviour. The English Language Book Society and Bailliere Tindall.
Gurnadi, E. 1998. Livestock development in Indonesia. Makalah Seminar Nasional Pengembangan Peternaka n di Indo nesia, Jakarta
Haryanto B. 2004. Sistem integrasi padi dan ternak (SIPT) dalam program P3T [abstrak]. Di dalam: Seminar Sepekan Padi Nasional; Balai Penelitian Tanaman Padi ; Sukamandi, 15-19 Juli 2004. Suka mandi.
Krisnamurti, YB. 2006. Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan (RPPK) dan Revitalisasi Pembangunan Peternakan di Indonesia. Di dalam; Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat Peternakan di Bidang Agribisnis untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Semarang, 3 Agustus 2006. Hlm 389-394.
Leaver, J.D. 1989. The Incorporation of New Techniques Into Cattle Production System in Developed Countries. Di dalam : C.J.C. Phillips, editor. New Techniques In Cattle Production, Butterworths.
Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Minish, G.L., D.G. Fox. 1979. Beef Production and Management. Reston Publishing Company Inc., A Prentice-Hall Company, Reston Virginia.
Nell AJ, Rollinson DHL. 1974. The requerements and availability of livestock feed in Indonesia. [laporan penelitian]. Jakarta : UNDP Project INS/72/009.
Preston, T.R., R.A.Leng, 1987. Matching Ruminant Production System with Avalilable Resources in the Tropics and Sub-tropics. New South Wales, Australia.
Purnomo, S. S. 2010. Model Teknologi pada Sistem Kemitraan Agroindustri Ayam Broiler [disertasi]. Bogor. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rakhmat J. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rangkuti F. 1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencaanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.
Rusono, N. 1999. Sinergis antar Sub-sektor dalam Pengembangan Pertanian Terpadu. Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum Fapet UGM, Yogyakarta
Santosa, U. Taslim, U Kusnadi, dan D. Sugandi. 2000. Analisis Ekonomi Usaha Ternak Sapi Potong di Wilayah Jawa Barat. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Agricultural Research Management Project- II..
Santosa U. 2001. Pola Pengembangan sapi potong di propinsi Dati I Jawa Barat.
[laporan penelitian]. Bandung : Kerjasama Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Saragih B. 1998. Agribisnis Berbasis Peternakan. Dabukke, editor. Bogor : Pusat Studi Pengembangan Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor.
Saragih, B. 2001. Pengembangan peternakan berbasis sumberdaya lokal. Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berbasis Sumberdaya Lokal; Bogor Institut Pertanian Bogor.
Soehadji, 1995. Membangun Peternakan Tangguh [orasi ilmiah]. Departemen Pendidika n da n Kebuda yaan, Universitas Padjadjaran, Bandung
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT Raja Grafindo Perkasa Persada Jakarta.
Soeparno, 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sub-Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, 2009. Laporan Tahunan . Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Sumedang.
Sudaryanto B. 2006. Sistem Pembibitan Ternak Mendukung Ketersediaan Sapi
Potong
Sudrajat S. 2003. Operasional program terobosan menuju kecukupan daging sapi tahun 2005. Di dalam: Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 1 (1). Bogor : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Hlm 23-45.
Supranto, J. 2001. Statistik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sutanto R. 2002. Pertanian Organik : Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakart: Penerbit Kanisius.
Tawaf R, Kuswaryan S. 2006. Kendala Kecukupan Daging 2010. Di dalam;
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat Peternakan di Bidang Agribisnis untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Semarang, 3 Agustus 2006. Hlm 173-185.
Toelihere MR. 1983. Tinjauan tentang Penyakit Reproduksi pada ternak ruminansia besar. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ruminansia Besar. Pusat Penelitian da n Pengemba ngan Peternaka n Bogor.
Tulloh, H.N. 1978. Growth, development, body composition, breeding and management in A Course Manual in Beef Cattle Management and Economic.
Turban E. 1990. Decision Support and Expert Sistem : Management Support Sistems. Second edition. New York : Macmillan Publishing Company
Turban E., Rainer RK., Potter RE. 2003. Introduction to Information Technology.
New Jersey : John Wiley & Sons, I nc.
Wahyono, D.E., R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan sumberdaya pakanlokal untuk pengembangan usaha sapi potong. Makalah disampaikan pada Loka Karya Nasional Potong. 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Hlm. 66-76
Wilson, J. 1998. Changing Agriculture. An Introduction to System Thinking.
Kangaroo Press. Singapore.
Wiyatna, M.F. 2002. Potensi dan Strategi Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat [tesis]. Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Wiyatna, M.F. 2007. Potensi dan Alternatif Pengembangan Kawasan Peternakan Berwawasan Lingkungan [Laporan Penelitian]. Lembaga Penelitian, Universitas Padjadjaran. Bandung.
Wiyatna, M.F. 2008. Potensi dan Pola Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Lembaga Penelitian, Universitas Padjadjaran. Bandung
PENERIMAAN AWAL 1 2 3 4 5 Jual Pejantan 903.756.000 947.246.264 875.392.835 1.326.469.524 1.310.793.700 1.339.896.600 Afkir Pejantan 46.110.000 101.828.973 144.439.818 305.087.991 301.482.551 308.176.218 Afkir Induk 731.250.000 1.477.704.172 2.048.419.233 2.759.056.611 2.726.450.895 2.786.984.928 Afkir dara 20.022.453 30.033.679 154.469.343 180.284.601 329.517.580 379.894.012 Jual dara ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Jual jantan 429.605.149 1.539.940.525 1.797.488.862 2.201.604.610 2.538.184.480 2.965.186.889 TOTAL PENERIMAAN 2.130.743.602 4.096.753.613 5.020.210.090 6.772.503.337 7.206.429.206 7.780.138.647 PENJUALAN PUPUK 294.167.481 1.208.451.101 1.391.192.255 1.553.122.498 1.710.308.360 1.914.338.480 PENERIMAAN +PUPUK 2.424.911.083 5.305.204.714 6.411.402.346 8.325.625.835 8.916.737.566 9.694.477.127 PENGELUARAN
Sewa padang gembala 29.825.314,09 559.468.102,51 644.070.488,53 719.038.193,75 791.809.425,75 886.267.814,93 Tenaga Kerja 735.418.703,71 1.007.042.584,52 1.159.326.879,35 1.294.268.748,75 1.425.256.966,35 1.595.282.066,88 Bangunan kandang 69.913.804,77 95.736.181,70 110.213.342,00 123.041.815,71 135.494.428,93 151.658.148,49 Kesehatan 128.698.273,15 176.232.452,29 202.882.203,89 226.497.031,03 249.419.969,11 279.174.361,70 Peralatan 31.900.829,10 43.683.269,44 50.289.023,74 56.142.502,17 61.824.479,96 69.199.790,99 TOTAL PENGELUARAN 995.756.924,82 1.882.162.590,47 2.166.781.937,50 2.418.988.291,41 2.663.805.270,11 2.981.582.183,00 KEUNTUNGAN + PUPUK 1.429.154.158,44 3.423.042.123,82 4.244.620.408,12 5.906.637.543,61 6.252.932.295,60 6.712.894.944,22 R/C 2,44 2,82 2,96 3,44 3,35 3,25
Zat- zat makanan Pola dige mbalaka n Pola dikandangkan
Protein kasar 10.14 11.85
Serat kasar 24.64 25.08
Kalsium (Ca) 0.75 0.52
BTEN 44.92 44.68
Gross Energi (BE) 3 845.36 3 750.21
Lampiran 3 Rumusan strategi pengembangan sapi potong pola digembalakan
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
Internal
Eksternal
1. Agrofisik, lahan pertanian dan kehutanan cukup potensial
2. Sumberdaya ternak dengan populasi yang cukup tinggi
3. Sumberdaype peternak dengan ngalaman beternak sapi potong cukup lama
1. Rendahnya partisipasi dan motivasi peternak
2. Rendahnya upaya peternak dalam pemenuhan kebutuhan pakan ternak
3. Kurangnya penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna
4. Kelembagaan kelompok ternak tidak berjalan sebagaimana mestinya
PELUANG (O) SO STRATEGIES WO STRATEGIES
1. Prospek pasar kebutuhan daging Jawa Barat masih terbuka 2. Dukungan kebijakan pemerintah
pusat dan daerah
3. Kekuatan komponen strategik perguruan tinggi, LSM, swasta
“Optimalisasi sumberdaya lahan pertanian, kehutanan, peternak dengan mangadopsi teknologi informasi dengan melibatkan perguruan tinggi, swasta, LSM dan instansi pemerintah dalam memanfaatkan peluang pasar local dengan cara meningkatkan produktivitas ternak, skala usaha, dan pendapatan petani peternak”
“Meningkatkan keterampilan dan motivasi peternak melalui pelatihan manajerial agribisnis sapi potong dengan mengadopsi teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas peternakan guna meanfaatkan pasar ternak yang ada”.
ANCAMAN (T) ST STRATEGIES WT STRATEGIES
1. Persaingan harga pada era pasar bebas
2. Penyakit menular
3. Pemotongan induk betina produktif 4. Status lahan hutan sebagai padang
penggembalaan
Peningkatan koordinasi stakeholders untuk menciptakan iklim kondusif bagi keberlangsungan usaha sapi potong untuk mengantisipasi T1, T2, T3, dan T4
Mengoptimalkan kemampuan kelompok dalam mengelola usaha dengan perbaikan teknis budidaya dan adopsi teknologi melalui peningkatan partisipasi kelembagaan petani dengan melibatkan pemerintah untuk mengakses permodalan dan jaminan pemasaran (mengatasi W1, W5, dan mengantisipasi T1, T2, dan T3)
Lampiran 4 Rumusan strategi pengembangan sapi potong pola dikandangkan
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
Internal
Eksternal
1. Agrofisik dan lahan pertanian
2. Sumber daya ternak,
3. Sumber daya peternak dengan pengalaman budidaya beternak sapi potong yang cukup lama,
4. Kondisi ternak lebih terkontrol sepanjang waktu, dan
5. limbah ternak dapat dikelola secara optimal sehingga menjadi sumber tambahan pendapatan bagi peternak.
1) Rendahnya partisipasi dan motivasi peternak,
2) Terbatasnya akses terhadap lembaga permodalan dan kemitraan usaha,
3) Kurangnya penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dalam manajemen produksi ternak,
4) Lemahnya sistem pemasaran hasil ternak, dan
5) Kelembagaan kelompok ternak belum berfungsi secara optimal
PELUANG (O) SO STRATEGIES WO STRATEGIES
1) prospek pasar Jawa Barat akan kebutuhan daging yang masih belum terpenuhi,
2) dukungan kebijakan pemerintah pusat dan daerah melalui program bantuan-bantuan sarana peternakan,
3) Berkembangnya teknologi dan informasi yang berkembang pesat,
4) Lokasi strategis dan kemudahan akses terhadap pasar peternakan.
Optimalisasi sumber daya lahan pertanian, peternak dengan mangadopsi teknologi informasi untuk memanfaatkan pasar ternak dengan melibatkan perguruan tinggi, swasta, LSM dan instansi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas ternak, skala usaha, dan pendapatan petani”.
Meningkatkan keterampilan dan motivasi peternak melalui pelatihan agribisnis sapi potong dengan mengadopsi teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha dan daya saing komoditas peternakan untuk memanfaatkan peluang pasar ternak yang ada”.
ANCAMAN (T) ST STRATEGIES WT STRATEGIES
1. Persaingan harga pada era pasar bebas,
2. Penyakit menular dan gangguan reproduksi yang mengancam ternak,
3. Pemotongan betina produktif,
4. Produksi hijauan pakan menurun pada saat musim kemarau sehingga mengancam pengurangan ternak
Peningkatan peran stakeholders (Subdinas Peternakan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perindustrian), lembaga keuangan/investor, perguruan tinggi untuk menciptakan iklim kondusif bagi keberlangsungan usaha sapi potong.
Mengoptimalkan kemampuan kelembagaan peternak dalam mengelola usaha dengan perbaikan koefisien teknis budidaya dan adopsi teknologi melalui peningkatan partisipasi kelembagaan petani dengan melibatkan pemerintah untuk mengakses permodalan dan jaminan pemasaran sehingga efisiensi usaha sapi potong meningkat”.
PENERIMAAN AWAL 1 2 3 4 5 Jual Pejantan 903.756.000 947.246.264 875.392.835 1.326.469.524 1.310.793.700 1.339.896.600 Afkir Pejantan 46.110.000 101.828.973 144.439.818 305.087.991 301.482.551 308.176.218 Afkir Induk 731.250.000 1.477.704.172 2.048.419.233 2.759.056.611 2.726.450.895 2.786.984.928 Afkir dara 20.022.453 30.033.679 154.469.343 180.284.601 329.517.580 379.894.012 Jual dara ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Jual jantan 429.605.149 1.539.940.525 1.797.488.862 2.201.604.610 2.538.184.480 2.965.186.889 TOTAL PENERIMAAN 2.130.743.602 4.096.753.613 5.020.210.090 6.772.503.337 7.206.429.206 7.780.138.647 PENJUALAN PUPUK 294.167.481 1.208.451.101 1.391.192.255 1.553.122.498 1.710.308.360 1.914.338.480 PENERIMAAN +PUPUK 2.424.911.083 5.305.204.714 6.411.402.346 8.325.625.835 8.916.737.566 9.694.477.127 PENGELUARAN
Sewa padang gembala 29.825.314,09 559.468.102,51 644.070.488,53 719.038.193,75 791.809.425,75 886.267.814,93 Tenaga Kerja 735.418.703,71 1.007.042.584,52 1.159.326.879,35 1.294.268.748,75 1.425.256.966,35 1.595.282.066,88 Bangunan kandang 69.913.804,77 95.736.181,70 110.213.342,00 123.041.815,71 135.494.428,93 151.658.148,49 Kesehatan 128.698.273,15 176.232.452,29 202.882.203,89 226.497.031,03 249.419.969,11 279.174.361,70 Peralatan 31.900.829,10 43.683.269,44 50.289.023,74 56.142.502,17 61.824.479,96 69.199.790,99 TOTAL PENGELUARAN 995.756.924,82 1.882.162.590,47 2.166.781.937,50 2.418.988.291,41 2.663.805.270,11 2.981.582.183,00 KEUNTUNGAN + PUPUK 1.429.154.158,44 3.423.042.123,82 4.244.620.408,12 5.906.637.543,61 6.252.932.295,60 6.712.894.944,22 R/C 2,44 2,82 2,96 3,44 3,35 3,25
PENERIMAAN
Jual Pejantan Awal 1 2 3 4 5
Afkir Pejantan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Afkir Induk 215.600.000 260.660.400 315.138.424 381.002.354 460.631.846 556.903.902
Afkir dara 21.954.144 32.186.346 52.424.852 63.705.022 96.274.215 116.395.526
Jual dara (690.342.778) (722.151.818) (598.198.513) (716.742.938) (480.757.679) (581.236.034)
Jual jantan 1.137.823.641 1.382.419.122 2.434.738.005 2.625.732.798 5.276.420.315 6.905.283.111
Total Penjualan sapi 685.035.006 953.114.049 2.204.102.768 2.353.697.236 5.352.568.697 6.997.346.505
Penjualan pupupk 161.821.318 202.524.662 291.594.123 339.985.253 518.367.566 647.921.810 Total Penerimaan 846.856.324 1.155.638.711 2.495.696.891 2.693.682.489 5.870.936.264 7.645.268.315 PENGELUARAN beli pejantan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Beliinduk ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Beli dara 736.365.630 770.295.273 638.078.414 764.525.801 512.808.191 619.985.103
Sewa padang gembala 22.683.023 384.472.330 561.716.014 647.126.628 1.023.562.020 1.290.811.347
Tenaga Kerja 559.307.422 692.050.194 1.011.088.824 1.164.827.931 1.842.411.635 2.323.460.424 Bangunan kandang 53.171.492 65.790.905 96.120.844 110.736.309 175.151.933 220.883.638 Kesehatan 97.878.799 121.108.784 176.940.544 203.844.888 322.422.036 406.605.574 Peralatan 24.261.513 30.019.600 43.858.786 50.527.647 79.919.722 100.786.550 TOTAL PENGELUARAN 1.493.667.878,80 2.063.737.085,46 2.527.803.426,88 2.941.589.203,06 3.956.275.537,19 4.962.532.635,30 KEUNTUNGAN + PUPUK (646.811.554,35) (908.098.374,01) (32.106.536,20) (247.906.713,95) 1.914.660.726,31 2.682.735.680,08 R/C 0,57 0,56 0,99 0,92 1,48 1,54
Lampiran 7 Analisis ekonomi proyeksi pengembangan sapi potong pola dikandangkan
Awal 1 2 3 4 5 Awal tahun 54 50 67 71 75 79 Kematian 1 1 1 1 1 2 Afkir 3 5 7 7 7 8 Dibeli 23 12 12 12 14 Akhir tahun 50 67 71 75 79 83 Betina Induk Awal tahun 1.250 1.163 1.176 1.242 1.312 1.385 Tambahan dara 174 235 248 262 277 Subtotal 1.250 1.337 1.411 1.490 1.574 1.662 Kematian 25 27 28 29 32 33 Afkir 62 134 141 149 157 166 Akhir tahun 1.163 1.176 1.242 1.312 1.385 1.463 Anak < 1 tahun 17 Lahir 329 401 565 596 787 831 Kematian 16 15 17 18 23 25 Akhir tahun 330 386 548 578 764 806 Jml anak betina 165 193 274 289 382 403 Dara 1‐2 tahun Awal tahun 165 193 274 289 382 403 Kematian 3 4 4 4 6 6 Akhir tahun 162 189 268 285 376 397 Dara 2‐3 tahun Awal tahun 205 189 268 285 376 397 Kematian 4 4 4 5 6 6 Afkir 10 9 13 14 18 20 Subtotal 191 175 251 266 352 371 Dijual 17 ‐ 3 4 75 78 Dibeli 59 ‐ ‐ ‐ ‐ Akhir tahun 174 235 248 262 277 293 Jantan 1‐2 tahun ‐ Awal tahun 165 193 274 289 382 403 Kematian 8 8 8 9 11 12 Subtotal 157 185 266 280 371 391 Dibeli 192 89 314 232 186 305 Akhir tahun 348 274 580 512 557 697 Jantan 2‐3 tahun 5 Awal tahun 353 322 580 512 557 697 Kematian 7 6 12 10 11 14 Akhir tahun 346 316 568 502 546 683 Jumlah Ternak (ekor) 2.786 2.829 3.839 3.759 4.246 4.807 Jumlah ternak (ST) 2.204 2.204 2.880 2.880 3.239 3.599 Kapasitas Tampung (ST) 2.205 2.205 2.880 2.880 3.240 3.600 DAYA TAMPUNG BEBAS 1 1 ‐ ‐ 1 1 Tabel 21 Proyeksi pengembangan sapi potong pola digembalakan
‐‐‐‐‐ Ekor ‐‐‐‐‐
Tabel 23 Proyeksi pengembangan sapi potong pola dikandangkan Awal 1 2 3 4 5 BETINA INDUK AWAL TAHUN 539 501 507 536 566 597 TAMBAHAN DARA ‐ 75 101 107 113 119 SUBTOTAL 539 576 609 643 679 717 KEMATIAN 11 12 12 13 14 14 AFKIR 27 58 61 64 68 72 AKHIR TAHUN 501 507 536 566 597 631 ANAK < 1 TAHUN ‐ LAHIR 135 173 243 257 339 358 KEMATIAN 7 7 7 8 10 11 AKHIR TAHUN 128 166 236 249 329 348 JML ANAK BETINA 64 83 118 125 165 174 DARA 1‐2 TAHUN AWAL TAHUN 64 83 118 125 165 174 KEMATIAN 1 2 2 2 2 3 AKHIR TAHUN 63 81 116 123 162 171 DARA 2‐3 TAHUN ‐ AWAL TAHUN 63 81 116 123 162 171 KEMATIAN 1 2 2 2 2 3 AFKIR 3 4 6 6 8 9 SUBTOTAL 58 76 108 115 152 160 DIJUAL 0 0 1 2 32 34 DIBELI 17 26 ‐ ‐ ‐ ‐ AKHIR TAHUN 75 101 107 113 119 126 JANTAN 1‐2 TAHUN ‐ AWAL TAHUN 64 83 118 125 165 174 KEMATIAN 3 3 4 4 5 5 SUBTOTAL 61 80 115 121 160 169 DIBELI 192 138 314 232 187 306 AKHIR TAHUN 253 218 429 353 347 475 JANTAN 2‐3 TAHUN ‐ AWAL TAHUN 253 218 429 353 347 475 KEMATIAN 5 4 9 7 7 9 AKHIR TAHUN 248 213 420 346 340 465 JUMLAH TOTAL
Jumlah Ternak (ekor) 1.443 1.425 2.157 1.982 2.114 2.556 JUMLAH (ST) 1.060 1.051 1.505 1.427 1.538 1.803 DAYA TAMPUNG 2.205 2.205 2.880 2.880 3.240 3.600 DAYA TAMPUNG BEBAS 1.145 1.154 1.375 1.453 1.702 1.797
awal 1 2 3 4 5
Betina Induk
Awal tahun 539 501 606 733 886 1.071 Tambahan dara 150 182 220 266 321
Tabel 23 Proyeksi pengembangan sapi potong pola dikandangkan
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐Ekor ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Tahun Pengembangan
Subtotal 539 652 788 953 1.152 1.392 Kematian 11 13 16 19 23 28 Afkir 27 33 39 48 58 70 Akhir tahun 501 606 733 886 1.071 1.295 Anak < 1 tahun ‐ Lahir 135 195 315 381 576 696 Kematian 7 8 9 11 17 21 Akhir tahun 128 188 306 370 559 675 Jml anak betina 64 94 153 185 279 338 Dara 1‐2 tahun Awal tahun 64 94 153 185 279 338 Kematian 1 2 3 3 4 5 Akhir tahun 63 92 150 182 275 333 Dara 2‐3 tahun ‐ Awal tahun 63 92 150 182 275 333 Kematian 1 2 2 3 4 5 Afkir 3 5 7 9 14 17 Subtotal 58 86 140 170 257 311 Dijual ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Dibeli 92 96 80 96 64 77 Akhir tahun 150 182 220 266 321 388 Jantan 1‐2 tahun ‐ Awal tahun 64 94 153 185 279 338 Kematian 3 4 5 6 8 10 Subtotal 61 90 148 179 271 327 Dibeli 94 98 183 178 447 612 Akhir tahun 155 188 331 357 718 939 Jantan 2‐3 tahun ‐ Awal tahun 155 188 331 357 718 939 Kematian 3 4 7 7 14 19 Akhir tahun 152 184 325 350 704 921 Jumlah Ternak (ekor) 1.243 1.538 2.247 2.589 4.030 5.086 JUMLAH (ST) 899 1.125 1.620 1.889 2.880 3.600 DAYA TAMPUNG 900 1.125 1.620 1.890 2.880 3.600 DAYA TAMPUNG BEBAS 1 (0) 0 1 0 0
AWAL 1 2 3 4 5