• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Positif Hadirnya Investor Asing Pada Sektor Pertambanagn di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AKIBAT INVESTASI ASING PADA SEKTOR PERTAMBANGAN DI INDONESIA

E. Dampak Positif Hadirnya Investor Asing Pada Sektor Pertambanagn di Indonesia

Investasi yang ditanamkan oleh investor mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat lokal karena investasi tersebut memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat setempat. Dampak positif dari kegiatan pembangunan

di bidang pertambangan adalah:157

Apabila segala ketentuan dan peraturan hukum investasi dan pertambangan yang telah disediakan pemerintah dilaksanakan dengan baik maka tujuan dari kegiatan investasi pada sektor pertambangan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya akan terlaksana. Dalam berbagai peraturan perundang-undangan, peraturan menteri maupun dalam berbagai kontrak investasi, dapat ditemukan berbagai ketentuan yang khusus mengatur tentang pengembangan masyarakat lokal, yang antara lain adalah sebagai berikut:

(1) Memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional; (2) Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD); (3) Menampung tenaga kerja, terutama masyarakat lingkar tambang; (4) Meningkatkan ekonomi masyarakat lingkar tambang; (5) Meningkatkan usaha mikro masyarakat lingkar tambang; (6) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat lingkar tambang; (7) Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat lingkar tambang.

158

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Salah satu kewajiban yang harus dicantumkan dalam kontrak kerjasama yang dibuat antara Badan Pelaksana dengan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap adalah pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (huruf p) untuk memajukan masyarakat yang berada di lingkar tambang dan tetap membiarkan masyarakat sekitar

157

loc. cit. 158

tambang melaksanakan nilai-nilai adat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat tersebut.159

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Kewajiban investor adalah melaksanakan tanggungjawab sosial. Tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggungjawab yang melakat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Kewajiban perusahaan penanam modal adalah untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi dan seimbang antara perusahaan dengan masyarakat setempat yang sesuai dengan lingkungan; nilai; norma; dan budaya masyarakat setempat.160 Investor juga dalam hal ini berkewajiban untuk mengalokasi dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang memenuhi standard kelayakan lingkungan hidup yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan ini dibuat demi mengantisipasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan penanaman modal.161

3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

UUPT menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang difokuskan kepada perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di 159

Pasal 11 ayat (3) Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi.

160

Lihat Pasal 15 huruf b dan Pasal 17 UUPM.

161

Lihat Pasal 17 UUPM. Pasal ini, khusus mengatur kewajiban perusahaan, terutama perusahaan tambang untuk menyiapkan dana untuk perbaikan lingkungan hidup.

bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, khususnya di bidang pertambangan. Untuk melaksanakan kewajiban itu, perseroan harus menyediakan anggaran. Anggaran ini diperhitungkan sebagai biaya perseroan. Bagi perseroan, yang tidak melaksanakan kewajiban itu, dikenakan sanksi yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah.162

4. Keputusan Presiden Nomor 92 Tahun 1996 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Bantuan yang Diberikan untuk Pembinaan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera.

Kewajiban wajib pajak, baik badan maupun pribadi, merupakan kewajiban untuk memberikan bantuan untuk pembinaan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera sebesar 2% (dua persen) dari laba atau penghasilan setelah Pajak Penghasilan dalam 1 (satu) tahun pajak.163 5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453

K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum. Peraturan ini memberikan amanah kepada perusahaan pertambangan untuk melakukan program pengembangan masyarakat yang antara lain meliputi: (a) Sumber daya

162

Pasal 74 ayat (1) UUPT.

163

manusia; (b) Kesehatan; (c) Pertumbuhan ekonomi; (d) Pengembangan wilayah; dan (e) Kemitraan.164

6. Pasal 27 Kontrak Karya yang dibuat antara Pemerintah Indonesia dengan PT Newmonth Nusa Tenggara memberikan dua kewajiban pokok perusahaan tambang, yaitu:

a. Memajukan, menunjang, mendorong dan membantu warga negara Indonesia yang ingin mendirikan perusahaan dan usaha yang akan menyediakan barang dan jasa-jasa untuk perusahaan dan penduduk setempat; dan

b. Memajukan, menunjang, mendorong dan membantu pembangunan dan kegiatan-kegaitan usaha setempat di dalam wilayah pertambangan.

Kegiatan usaha pada sektor pertambangan merupakan wadah penampung kebutuhan banyak pihak, baik pihak investor, pihak Indonesia dalam pembangunan ekonomi nasional serta bahkan seluruh dunia dalam konteks pemenuhan kebutuhan negara-negara asing akan bahan tambang yang dihasilkan oleh ibu pertiwi. Sebagaimana diketahui bahwa berbagai negara dari seluruh penjuru dunia menyandarkan kebutuhan hidupnya kepada kekayaan alam nusantara ini. Sehingga eksplorasi dan eksploitasi pada sektor pertambangan mutlak untuk dilakukan.

Pada sektor pertambangan, dalam hal Implementasi Nilai Tambah Pertambangan sebagai “action plan actual” dari pembangunan berkelanjutan yang

164

Lihat Pasal 7 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000.

pada dasarnya merupakan impelementasi kegiatan konservasi pertambangan, yaitu dalam hal keberlanjutan manfaat ekonomi dan lingkungan sosial kemasyrakatan yang diperoleh semenjak perencanaan, selama berlangsungnya kegiatan pertambangan sampai pasca kegiatan pertambangan dengan menginternalkan aspek dasar pembangunan berkelanjutan ke dalam setiap komponen kegiatan pertambangan yang telah dilakukan, yaitu dengan melakukan transformasi sosial yang mencakup kegiatan:165

1. Empowerment yang mendorong masyrakat untuk dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan;

2. Cooperation (kerjasama) yang dilakukan dalam rangka menciptakan kerjasama dalam masyarakat;

3. Equity yang dilakukan agar disamping memperoleh kesempatan di bidang finansial, masyarakat juga mendapatkan pelayanan sosial;

4. Sustainability (keberlanjutan) yaitu upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kebutuhan generasi yang akan datang; dan

5. Security untuk membebaskan masyarakat dari rasa takut dari ancaman dan ketidakpastian hidup.

Cita-cita dari kegiatan penanaman modal pada sektor pertambangan baik adanya bagi setiap pihak apabila tujuan daripada investasi itu sendiri terpenuhi dengan baik. Dan seluruh rangkaian kegaitan usaha penanaman modal asing pada

165

sektor pertambangan berjalan seturut dengan ketentuan-ketentuan hukum dan kebijakan Pemerintah yang berlaku. Sanksi tegas sebagai upaya memberantas ketidakpatutan dalam kegiatan usaha penanaman modal asing pada sektor pertambangan di Indonesia. Serta integritas dari aparat penegak hukum merupakan komponen penting dalam menjamin tegaknya hukum dan keadilan.

F. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Asing dan Negara Tujuan