• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

F. Kerjasama Modal Internasional

Penanaman modal asing secara langsung (Foreign Direct Investment) dapat dilakukan dengan menggunakan modal asing secara penuh maupun dengan jalan melakukan kerjasama modal internasional antara pemilik modal asing dengan investor dalam negeri. Adapun jenis-jenis kerjasama internasional antara lain sebagai berikut:37

1. Joint venture

Joint Venture merupakan kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional berdasarkan perjanjian contractual. Misalnya kerjasama antara Van Sickle Associates Inc., suatu badan hukum yang berkedudukan di Daleware, AS dengan PT Kalimantan Plywood, badan hukum Indonesia dengan bidang usaha industri pengolahan kayu di Kalimantan Selatan. Beberapa macam corak atau variasi dari joint venture yang ditemukan dalam praktek aplikasi investasi asing yang antara lain sebagai berikut :38

37

Lihat Aminuddin Ilmar, op. cit., hlm. 60

38

a. Technical assistance (service) contract

Suatu bentuk kerjasama yang dilakukan antara pemodal asing dan pemodal dalam negeri sepanjang yang bersangkut paut dengan skill atau cara kerja (method). Perusahaan modal nasional yang ingin melakukan pengembangan perusahaannya tentu membutuhkan berbagai instrumen seperti peralatan baru, tenaga kerja (skill) yang lebih mumpuni sera

method kerja yang lebih modern. Instrumen-instrumen baru tersebut akan didapatkan dengan technical assistance yang berasal dari perusahaan modal asing yang berkedudukan di luar negeri dengan jalan memberikan pembayaran uang tertentu yang diperoleh dari penjualan produksi perusahaan yang bersangkutan.

b. Franchise atau Brand-Use Agreement

Suatu bentuk usaha kerjasama yang digunakan apabila suatu perusahaan nasional atau dalam negeri hendak memperoduksi suatu barang yang telah mempunyai merk terkenal. Brand-Use Agreement oleh para investor dinilai memberikan keuntungan dengan adanya merk yang telah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat sehingga kegiatan usaha tersebut dapat dipastikan menguntungkan karena sudah memiliki

costumer atau konsumen. Contoh: Kentucky Fried Chicken, Van Houten, Mc. Donalds, Coca-Cola dan lain sebagainya.

Suatu bentuk usaha kerjasama antara pihak pemodal asing dan pemodal nasional menyangkut pengelolaan suatu perusahaan, khususnya dalam hal pengelolaan menejemen oleh pihak asing terhadap suatu perusahaan nasional. Misalnya bisnis perhotelan yang telah mengalami kemajuan hingga sampai ke taraf internasional diberikan oleh Indonesia kepada pihak asing untuk dikelola dengan lebih baik. Contoh: Hilton Internasional Hotel, Mandarin International Hotel dan lain sebagainya.

d. Build, Operation and Transfer

Suatu bentuk kerjasama yang pada pokoknya merupakan suatu kerjasama operasi antara para pihak, dimana objek dibangun, dikelola dan dioperasikan selama jangka waktu tertentu dan kemudian diserahkan kepada pemilik asli.

2. Joint enterprise

Joint enterprise merupakan kerjasama antara penanam modal asing dengan penanam modal dalam negeri (modal asing dan modal dalam negeri) dengan membentuk suatu badan hukum berbentuk Perserioan Terbatas (PT) dengan modal yang terdiri dari mata uang rupiah serta valuta asing, Perseroan hasil kerja sama internasional ini bertujuan untuk menjalankan kegiatan usaha di wilayah tujuan investasi. Ketentuan-ketentuan pokok hasil kesepakatan Perjanjian /usaha Patungan dicantumkan di dalam Akta Pendirian (Article of Association) perusahaan tersebut

sebagai Anggaran Dasar.39

3. Kontrak Karya (Contract of Work)

Suatu perjanjian perusahaan patungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Pihak asing dan pihak Indonesia membentuk suatu perusahaan bersama, masing-masing memiliki sejumlah saham, dan mereka menjalankan bisnis atau proyek bersama-sama sebagai suatu entitas tunggal; (2) Hasil investasi berupa dividen yang besarnya sesuai dengan pemilikan saham; (3) Pelaksanaannya dilakukan sebagai suatu perusahaan dan diwakili oleh Direksinya dan dalam keadaan tertentu harus mendapatkan persetujuan Komisaris atau pemegang saham; (4) Ada pembukuan oleh perusahaan; (5) Tindakan perusahaan diatur dengan Anggaran Dasar; (6) Pajak penghasilan perusahaan dibayarkan oleh perusahaan patungan, keuntungan setelah dikurangi pajak dibagi sesuai dengan pemilikan saham, dan saham atas dividen dibayar oleh masing-masing pihak pada waktu pembagian; (7) Pihak asing boleh menjadi sebagian pemilik perusahaan sebagai pemegang saham, dan dapat menunjuk atau bertindak sebagai manajemen dari perusahaan yang bersangkutan.

Kontrak Karya (Contract of Work) secara umum merupakan bentuk usaha kerjasama antara nasional dengan asing ataupun pemodal asing dan pemodal nasional. Dalam hal pembagian kewenangan pada kerjasama modal contract of work, penanam modal asing memiliki kewenangan dalam menejemen, control, eksplorasi, eksploitasi dan distribusi. Pada umumnya usaha kerja sama modal

39

kontrak karya terjadi dalam bidang usaha yang berkaitan dengan hak menguasai negara atas bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya seperti pertambangan. Dalam kontrak karya, manajeman operasi sepenuhnya berada di tangan kontraktor, sehingga kontraktor memiliki hak serta kewenangan mutlak untuk mengatur dan mendahulukan kepentingan perusahaannya dengan mengambil langkah-langkah yang secara pasti akan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.40 Di dalam kontrak karya turut termuat kesepakatan bersama mengenai benefit yang nantinya akan dinikmati oleh investor asing. Contoh dari kerja sama internasional Contract of Work ini misalnya kontrak karya antara PT. Caltex Pacific Indonesia dengan PT. Pertamina (Persero).41

4. Contract Production Sharing;

Kontrak Production Sharing mulai dilaksanakan di Indoensia sejak tahun 1964 , yang dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi jo Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 tentang Pertamina.42 Timbulnya kontrak production sharing adalah untuk mengatasi permasalahan keterbatasan, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang dihadapi pertamina khususnya dalam melaksanakan dan menjalankan ekplorasi dan eksploitasi pertambangan minyak dan gas bumi.43

40

Nanik Trihastuti, op. cit., hlm. 5.

41

Aminuddin Ilmar, op. cit., hlm. 64

42

Salim HS., op. cit., hlm. 317

43

Rudi M. Simamora, Hukum Minyak dan Gas Bumi¸ (Bandung: Djambatan, 2000), hlm. 93

Penamaan production sharing atau bagi hasil karena kredit yang diperoleh dari pihak asing beserta bunganya akan dikembalikan dalam bentuk hasil produksi perusahaan yang bersangkutan. Secara umum kerja sama production sharing

ditandai dengan adanya kewajiban ekspor hasil pada negara pemberi kredit, seluruh proyek didanai oleh pihak asing dan dilakukan pada sektor usaha pertambangan minyak bumi dan gas. Besarnya biaya dan investasi serta pemilikan teknologi untuk menjalankan usaha menjadi latar belakang diadakannnya production sharing. Seluruh equipment yang dimasukkan ke wilayah pabean Indonesia menjadi milik Indonesia dan akan dikembalikan secara kredit melalui bagi hasil dari produk yang dihasilkan (misalnya minyak mentah). Besarnya imbalan bagi hasil tergantung pada kesepakatan yang termuat di dalam kontrak (production sharing agreement).44

Ciri-ciri utama yang dimiliki oleh kerja sama modal internasional berbentuk

Contract Prodcution Sharing antara lain adalah: (1) Manajemen ada di tangan negara (perusahaan negara); (2) Penggantian biaya operasi (operating cost recovery); (3) Pembagian hasil produksi (production split); (4) Pajak (Tax); (5) Kepemilikan aset ada pada negara (perusahaan negara).45

5. Penanaman modal dengan DICS Rupiah

Penanaman modal dengan DICS (Debt Investment Convertion Scheme) Rupiah pada awalnya merupakan production sharing. Project usaha didanai dengan dana kredit dari investor asing kemudian tagihan-tagihan pengembalian kredit

44

Lihat Aminuddin Ilmar, op. cit., hlm. 66

45

tersebut dikonversi menjadi penanaman modal asing dan pembayaran atau konversi dilakukan dengan menggunakan rupiah.

6. Penanaman modal dengan kredit investasi

Penanaman modal dengan kredit investasi merupakan produk kerja sama modal internasional dengan menjadikan kredit luar negeri via kredit investasi menjadi modal nasional yang setelah bergabung dengan modal asing dalam joint venture dapat digolongkan sebagai penanaman modal asing. Bentuk ini banyak dilakukan oleh pemodal dalam negeri untuk membiayai setiap proyeknya yang ada di Indonesia.