• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Investasi Asing Bagi Host country dan Home country

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Tujuan Investasi Asing Bagi Host country dan Home country

Pada dasarnya kegiatan investasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan motif utama untuk mendapatkan keuntungan secara finansial. Pelaku investasi secara umum menggunakan modal yang dimiliki untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi kepada risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Pemilik modal senantiasa mencari tempat yang bisa memberdayakan modal yang ada agar tidak statis, melainkan bertambah tinggi nilainya.

Dalam perspektif pemilik modal asing tujuan kegiatan penanam modal asing mengarah kepada upaya untuk mengembangkan modal yang ada untuk mendapat keuntungan finansial, ketika modal telah dinvestasikan di negara asal

(home country) namun belum mencapai hasil keuntungan yang maksimum yang dikehendaki maka penanaman modal dengan melewati batas negara (investasi asing) dilakukan. Penanaman modal ke negara tujuan yang dianggap dapat memberikan keuntungan secara nyata kepada siapa saja yang bersedia memenuhi kebutuhan modal asing untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan alam (natural resource) yang kemudian disebut dengan bahan mentah. Kebutuhan modal asing negara-negara berkembang timbul ketika modal dalam negeri tidak lagi mampu memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan modal untuk melancarkan kegiatan pembangunan ekonomi negara.

a. Dalam Perspektif Investor

Pada dasarnya Investor melakukan kegiatan investasi ke suatu Negara dengan motif untuk mendapatkan keuntungan yang berfokus kepada keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai faktor :46

1. Upah Buruh yang Murah

Untuk menekan biaya produksi, perusahaan negara-negara maju melakukan investasi di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk mendapatkan upah buruh yang murah.47

46

Erman Rajagukguk, Hukum Investasi Kuliah 1, (Jakarta: Jurnal Reformasi, Ekonomi, 2000), hlm. 1.

47

John Robinson, Aspects of Development dan Underdevelopment, (London: Cambridge University Press, 1979).

Kebanyakan negara berkembang memilikki tenaga kerja yang melimpah, dengan tingkat upah yang jauh lebih murah dibandingkan upah buruh untuk pekerjaan yang sama di negara-negara maju. Dengan menanamkan modal di negara berkembang

yang memilikki tenaga kerja yang melimpah, para investor dapat mengembangkan modalnya atau usahanya dengan ongkos atau biaya yang murah.

2. Dekat dengan Sumber Bahan Mentah

Bahan mentah merupakan faktor yang sangat penting dalam proses produksi. Kebanyakan negara-negara maju memilikki bahan mentah yang sangat terbatas, sedangkan negara-negara berkembang memilikki bahan mentah yang belum dieksploitasi. Untuk itulah, negara-negara maju melakukan penanaman modal memindahkan industrinya ke negara-negara berkembang dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari dekatnya bahan mentah, dalam arti tidak perlu mengimpor bahan mentah yang memakan waktu dan biaya.

3. Luasnya Pasar yang Baru

Negara-negara maju berusaha menanamkan modal di negara lain dengan tujuan untuk menjaga pasar hasil produksinya. Meskipun Indonesia belum menunjukkan perbaikan yang menggembirakan, Indonesia tetap menjadi pilihan investor karena adanya pasar yang prospektif.

Paling tidak ada tiga alasan mengapa investor datang ke suatu negara:48

48

Michael Fairbanks dan Stace Lindsay, Memilih Kemakmuran: agenda untuk membangkitkan Pasar, (Jakarta: Jurnal Reformasi Ekonomi, 2000), hlm. 47

1. Mengamankan komoditi ekspor dan mengambil keuntungan dari rendahnya upah buruh dalam menghasilkan produk-produk teknologi yang rendah.

2. Memperoleh akses terhadap pasar konsumen yang lebih besar, dan 3. Mengambil keuntungan dari struktur sosial, politik, dan ekonomi yang

unik yang tidak mudah ditiru oleh negara lain. 4. Royalti dari Alih Teknologi

Penanaman modal asing, seringkali akan diikuti dengan alih teknologi. Negara investor akan mendapatkan keuntungan dari proses transfer teknologi melalui penjualan hak merek, paten, rahasia dagang, design industri. Sebagai negara yang memilikki keunggulan di bidang teknologi, negara maju akan mendapatkan kompensasi dari pengguna teknologi tersebut.

5. Penjualan Bahan Baku untuk Dijadikan Barang Jadi

Investor asing juga dapat memperoleh keuntungan dari penjualan bahan baku. Hal ini terkait dengan ciri negara berkembang yaitu belum dapat memproduksi bahan baku yang memadai yang dapat dijadikan barang jadi. Selain itu penanaman modal asing juga memperoleh keuntungan dari penjualan suku cadang (spare parts).49

6. Insentif untuk Investor

49

Investasi yang paling banyak berhubungan dengan suku cadang adalah di bidang industri otomotif. Contohnya: Honda Motor Co Ltd (HMC), salah satu raksasa industri sepeda motor bebek.

Faktor lain yang menarik investor adalah adanya insentif-insentif lain, misalnya tax holiday. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan mengatur bahwa kepada Wajib Pajak Badan dapat diberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan Badan.50

a. Merupakan industri Pionir, mencakup: (i) industri logam dasar; (ii) industri penghilangan minyak bumi dan/atau kimia dasar organic yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam; (iii) industri permesinan; (iv) industri bidang sumber daya terbarukan; dan (v) industri peralatan komunikasi;

Wajib Pajak yang dapat diberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh Badan adalah Wajib Pajak Badan baru yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

b. Mempunyai rencana penanaman modal baru yang telah mendapat pengesahan dari instansi yang berwenang paling sedikit Rp 1.000.000.000.000,00;

c. Menempatkan dana diperbankan di Indonesia paling sedikit 10% dari total rencana penanaman modal sebagaimana disebutkan pada huruf (b), dan

50

Lihat Pasal 18 ayat (5) UUPM; Pasal 29 dan 30 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1994 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan.

tidak boleh ditarik sebelum saat dimulainya pelaksanaan realisasi penanaman modal;51

d. Harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia, yang pengesahannya ditetapkan paling lama 12 bulan sebelum Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku atau pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011.

dan

7. Mendapatkan Status Khusus Negara Tertentu dalam Perdagangan Internasional

Tujuan lain dari penanaman modal di luar negeri adalah karena status khusus negara-negara tertentu dalam perdagangan internasional. Misalnya, investor asing lebih tertarik membuka usaha di negara-negara berkembang yang masih mendapatkan status GSP (General System of Preferences) dari negara maju. Dengan demikian eksport dari negara-negara yang mempunyai status GSP tersebut lebih menguntungkan daripada eksport dari negara yang tidak memilikki lagi status GSP.52

b. Dalam Perspektif Negara Penerima Modal (Host Country)

Alasan utama suatu Negara mengundang investor masuk ke negaranya untuk berinvestasi adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (economic growth) untuk memperluas lapangan kerja. Kehadiran investor asing ke suatu Negara maka

51

Dalam praktik hal ini didahului dengan Surat Pernyataan terlebih dahulu, namun harus direalisasikan sebelum Surat Keputusan Persetujuan Menteri Keuangan dikeluarkan, David Kairupan, op. cit., hlm. 115

52

industri substitusi impor host country sehingga akan menghemat devisa Negara tersebut, mendorong eksport (khususnya non migas) untuk menghasilkan devisa, alih teknologi serta membangun prasarana dan mengembangkan daerah tertinggal.53

Pentinganya peranan penanaman modal asing dalam pembangunan ekonomi nasional Indonesia juga terefleksi dalam tujuan yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU Penanaman Modal) sebagai landasan positif hukum penanaman modal di Indonesia.54

(i) Penyediaan Lapangan Kerja

Adapun beberapa tujuan suatu negara mengundang investor untuk hadir dan menanamkan modalnya di Indonesia adalah sebagai berikut:

Sejak terjadinya krisis perbankan pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, pengangguran mengalami peningkatan yang sangat besar. Pertumbuhan angka investasi akan mempengaruhi jumlah pengangguran serta perputaran roda ekonomi. Jika tidak ada perkembangan ekonomi yang optimal akan memicu terjadinya ledakan pengangguran yang akan menciptakan permasalahan sosial dan memperburuk stabilitas keamanan maupun politik. Gejolak sosial politik pada gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

(ii)Mengembangkan Industri Substitusi Import untuk Menghemat Devisa

53

Erman Rajagukguk, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2005), hlm. 19.

54

Pada permulaan kembalinya modal asing ke Indonesia dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1967 tentang Penanaman Modal Asing, Pemerintah mengembangkan industry substitusi import, untuk menghemat devisa. Perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dengan demikian memproduksi barang-barang yang sebelumnya diimport. Dengan berkurangnya import Indonesia akan barang-barang jadi, akan menghemat devisa.

(iii)Mendorong Berkembangnya Industri barang-barang eksport non migas untuk mendapatkan devisa

Untuk menutup defisit transaksi berjalan, Pemerintah harus memacu nilai eksport baik migas maupun non migas. Untuk meningkatkan nilai eksport naik migas dan non migas diperlukan adanya investasi asing. Dengan peningkatan nilai eksport diharapkan akan meningkatkan devisa atau valuta asing yang dicadangkan dan dikuasai oleh Bank. Dana inilah yang akan digunakan untuk membiayai import dan kewajiban lain kepada pihak asing. (iv)Pembangunan Daerah-Daerah Tertinggal

Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, seperti pelabuhan, telekomunikasi, perhubungan udara, air minum, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api, pelabuhan. Pembangunan infrastruktur ini diperlukan dalam rangka membangun daerah-daerah yang tertinggal atau

rusak akibat terjadinya berbagai konflik seperti di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Papua, Maluku, dan Poso.

(v)Alih Teknologi

Penanaman modal asing diharapkan dapat mewujudkan alih teknologi dan peningkatan ilmu pengetahuan. Kelemahan negara berkembang dalam bidang teknologi akan sangat mempengaruhi proses transformasi dari agraris menuju industrialisasi. Untuk itulah diperlukan adanya dana yang cukup untuk dialokasikan dalam pengembangan teknologi. Bagi Indonesia, investasi asing mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses industrialisasi dan teknologi.55

c. Dalam Perspektif Negara Asal (home country)

Sebagai mana dipahami bahwa negara maju pada umumnya memiliki surplus funds yang dapat diekstrakan melalui kegiatan investasi asing ke negara luar yang tengah berkembang. Tujuan mendapatkan keuntungan finansial merupakan tujuan mutlak dari kegiatan investasi secara umum. Adapun tujuan negara asal investor atau home country melakukan kegiatan penanaman modal ke luar negeri antara lain adalah untuk meningkatkan pendapatan pajak; melakukan eksport teknologi dalam rangka penanaman modal asing; mendapatkan devisa; serta berbagai keuntungan

55

lain. Home country dalam melakukan kegiatan investasi asing didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut:56

a. Meningkatnya biaya lahan dan tenaga kerja di negara asal (home country), akibatnya hasil produksi tidak memiliki daya saing.

b. Sikap dan kebijakan negara asal (home country) yang mendorong terjadinya pengalihan investasi ke luar negeri. Misalnya dengan mengeluarkan kebijakan rejim devisa bebas, insentif bagi ekspansi usaha ke luar negeri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan penanaman modal asing menjadi pilihan atraktif yang disediakan oleh negara asal bagi investor atau pengusaha di negaranya. Negara asal atau home country mendorong investor untuk berinvestasi ke luar negeri dengan tujuan untuk mingkatkan penerimaan pajak dari hasil kegiatan investasi asing ke luar negeri; meningkatkan devisa; meningkatkan ekspor; dan lain sebagainya. Sementara di lain pihak, host country menerima berbagai keuntungan dari keputusan investor untuk melakukan investasi di negaranya.