• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soni Septianto Wibowo SMKN 3 Yogyakarta soniseptianto10@gmail.com

Terlambat di Mata Pelajar

Terlebih dahulu saya akan memaparkan pengertian terlam-bat, khusunya pada siswa. Terlamterlam-bat, menurut Wilimore T.J. (1959),adalah datang tidak pada waktunya.Pada pelajar terlambat adalah tingkah laku menyimpang dengan menyalahi aturan/tata tertib yang ada, baik tertulis maupun tidak tertulis. Sebab keter-lambatan siswa ada dua kemungkinan: disengaja atau tidak di-sengaja. Terlambat dengan sengaja adalah terlambat yang sudah diniati; yang muncul dari dalam diri sendiri. Terlambat yang tidak sengaja adalah terlambat yang dipengaruhi faktor dari luar diri sendiri (faktor eksternal).

Kasus keterlambatan pada siswa bukan berarti tanpa se-bab.Berbagai alasan sering diungkapkan para siswa yang sering datang terlambat saat masuk jam sekolah. Misalnya, tempat tinggal yang jauh, masalah transportasi seperti ban bocor ketika hendak berangkat kesekolah, bangun kesiangan, atau ada urusan lain yang lebih penting dan harus diutamakan. Sikap siswa yang sering datang terlambat menunjukan karakter atau sikap tingkat kedisiplinan yang rendah.

Seorang siswa yang sering datang terlambat tentu saja akan mendapatkan dampak dari ketidaksiplinantersebut. Orang yang sering datang terlambat tentu mendapatkan berbagai keru-gian.Misalnya, tertinggal materi pelajaran; sering mendapatkan sanksi/hukuman guru; citra buruk dari teman, guru,atau warga sekolah yang lainnya.Yang paling berbahaya akan menjadi ke-biasaan dengan berbagai dampak buruknya.

Siswa yang datang terlambat ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu faktor yang muncul dari dalam diri kita sendiri dan faktor yang muncul dari luar diri kita sendiri (di-karenakan keluarga). Faktor dari dalam diri sendiri kebanya-kan disebabkebanya-kanoleh adanya sifat malas dan kurangnya disiplin. Faktor yang muncul dari luar, misalnya disuruh mengantarkan orangtua pergi ke pasar atau ke rumah sakit.

Indonesia dengan masyarakat luar negeri yang terbiasa dengan melakukan kegiatan secara tepat waktu. Masyarakat luar negeri mampu melaksanakan suatu kegiatan dengan sedikit kendala, bahkan nyaris tanpa kendala.Hal itu berkenaan dengan kemam-puan mereka untuk mengatur waktu dengan baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa mereka memiliki kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya, kebanyakan masyarakat indonesia sering mendapat kendala saat melakukan suatu kegiatan.Hal itu di-sebabkan kurangnya kemampuan masyarakat kita untuk meng-atur waktu dengan baik. Hal itu menunjukan kurangnya sikap disiplin warga Indonesia, terutama disiplin dalam hal waktu.

Beberapa Antisipasi

Untuk dapat menekan keterlambatan pada siswa. Sekolah hendaknya menerapkan hukuman yang menjerakan. Yang men-jadikan siswa tidak lagi mengulang keterlambatannya. Meskipun demikian, hukuman itu tetap harus yang bersifat mendidik dan mampu memberi dampak positif bagi siswa.Misalnya, 1) mening-katkan peranan kontrak belajar yang menitikberatkan pada keterlambatan siswa lengkap dengan hukumannya. 2) Menanam-kan sikap disiplin waktu dan disiplin satpam sekolah untuk tidak membukakan gerbang setelah bel berbunyi dan masa dispensasi usai. 3) Mewajibkan membuat karya (lukisan hiasan dinding, tempat sampah, poster, atau yang lain) yang bermanfaat bagi siswa itu sendiri ataupun warga sekolah pada umunya. 4) Mewa-jibkan membuat karya tulis (artikel, puisi, cerpen, bahkan makalah) untuk meningkatkan keterampilan siswa di samping kemudian menguntungkan jika ada lomba karya tulis. 5) Mengumpulkan siswa yang terlambat untuk menerima instruksi menjadi petugas upacara sebagai hukuman. Memberikan beban dan tanggung-jawab dapat melatih siswa untuk menyelesaikan tugasnya secara tepat waktu.

Solusi lainnya, yaitu dengan mempersiapkan berbagai ke-butuan yang bersangkutan dengan sekolah itu sendiri, seperti

mengecek keadaan kendaraan sebelum berangkat sekolah, mempersiapkan kelengkatan yang diperlukan oleh seorang siswa, dan yang paling penting mulai mengatur waktu dengan lebih baik. Dengan sikap disiplin dapat dilaksanakan kegiatan tanpa harus terlambat. Sukses tidaknya seorang siswa, salah satunya dipengaruhi oleh sikap atau karakter disiplin yang tertanam sejak dini.

Daftar Pustaka xmia6smanet.blogspot.co.id/2014/02/hasil-penelitian-geografi-dampak-siswa.html?m=1 pengaruhdatangterlambatkesekolah.blogspot.co.id/2008/11/ pengaruh-datang-terlambat-ke-sekolah.html?m febyramadhany.blogspot.co.id/2011/08/faktor-mengapa-anak-terlambat-ke.html?m=1

Soni Septianto Wibowo. Lahir di Gunungkidul, 10 September 1998 dan beralamat di Suryowijayan MJ1/154, Gedongkiwo, Mantrijeron, yogyakarta. Saat ini bersekolah di SMK N 3 Yogyakarta yang berlokasi di Jln. Wolter Monginsidi, Jetis 2, Yog-yakarta. Jika ingin berkorespondensi dapat meng-hubungi HP: 082227895432 atau di Pos-el: soniseptianto10 @gmail.com.

Remaja dan Makanan Tradisional

Makanan tradisional adalah makanan khas dari daerah ter-tentu yang secara turun-temurun diolah dengan menggunakan resep lokal. Makanan tradisional dapat dibedakan menjadi dua: kering atau basah. Setiap daerah memiliki makanan tradisional sendiri yang menjadi identitas daerah tersebut. Sebagai contoh, Magelang dengan berbagai kreasi gethuk-nya yang nikmat atau Lampung “seruit” yang tidak kalah enaknya dengan gudheg Jogja. Semua mencerminkan kekhasan masing-masing.

Makanan tradisional sering berfungsi sebagai bagian dalam upacara adat. Upacara adat erat hubungannya dengan masya-rakat zaman dahulu. Bagaimana nilai makanan tradisional bagi remaja saat ini?

Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan tradisional mulai tergeser dengan makanan dari luar seperti junk food maupun

fast food. Remaja kini mulai putar haluan. Mereka mulai tidak menyenangi makanan tradisional. Beberapa hal menjadi penye-bab mengapa remaja sekarang tidak menyukai makanan tradi-sional. Selain itu, hasil wawancara menunjukkan adanya ke-tidaktahuan remaja sekarang terhadap makanan tradisional khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka cenderung salah ketika menyebutkan satu makanan tradisional berasal dari daerah

MAKANAN TRADISIONAL