• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMAN 7 Yogyakarta bolabali45@gmail.com

dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran data dan informasi.” Dalam menggunakan media sosial seseorang harus lebih bijak dan berhati-hati. Jangan pernah memosting sesuatu yang menyangkut hak asasi orang lain. Hak asasi manusia dalam informasi di media sosial dilindungi oleh undang-undang secara tegas. Sebenarnya media sosial itu boleh kita gunakan, asalkan tidak melanggar hak orang lain. Hati harus selalu memiliki niat yang positif dalam menggunakan media sosial.

Walaupun banyak sisi positifnya, alangkah baiknya jika kita menggunakan media sosial itu tidak berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan itu biasanya tidak baik. Jangan sampai kita me-lupakan kewajiban hanya karena asik bermedia sosial. Guna-kanlah media sosial dengan wajar dan tepat penggunaanya. Jangan sampai justru kita yang dikendalikan oleh media sosial.

Bijak dalam Menggunakan

Saat ini banyak pengguna media sosial yang belum menge-tahui dan sadar bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik dan bijak. Tidak adanya pelatihan kepada para pengguna media sosial mengakibatkan banyak orang yang akhirnya harus berurusan dengan penegak hukum. Padahal setiap orang harus bertanggung jawab terhadap akun media sosial miliknya. Tidak menutup kemungkinan, setiap kemajuan dan perkembangan tek-nologi selalu membawa risiko. Hampir Semua kalangan peng-guna media sosial tidak mengetahui tata cara mengpeng-gunakan media sosial. Untuk itu penulis akan memberikan tips dan cara agar kita bisa bijak menggunakan media sosial.

Pertama, niat yang positif. Segala sesuatu itu diawali oleh niat. Niat itu terkait dengan hati dan pikiran. Apabila ingin meng-gunakan media sosial dengan bijak, luruskanlah niat masing-masing. Jangan sampai memiliki niat yang negatif ketika meng-gunakan media sosial.

Kedua, Pastikan Anda mengenali secara mendalam dengan siapa berinteraksi menggunakan media sosial. Jangan terlalu mudah percaya dengan ajakan orang lain yang baru Anda kenal. Jangan pernah memberikan data pribadi ke orang lain yang belum Anda kenal. Bisa saja ada seseorang yang memiliki niat negatif untuk membajak akun media sosial kita. Orang itu biasanya disebut hacker. Kasus pelarian remaja umur 14 tahun di Sidoarjo dapat dijadikan pelajaran bagi orang tua yang memiliki anak di bawah umur yang sudah mengenal media sosial. Dalam hal seperti itu, orang tua harus selalu membimbing dan menga-wasi anaknya, dengan siapa ia bercengkerama di media sosial. Ketiga, ketahui manfaat-manfaatnya. Kebanyakan orang menggunakan media sosial hanya untuk chatting, posting foto, atau membaca timeline orang lain. Padahal, apabila ditelisik lebih dalam, media sosial memiliki banyak sekali manfaat, misalnya promosi bisnis, media diskusi, bertukar data informasi, dan lain sebagainya. Namun, gunakanlah secara bijak, atur waktu meng-akses agar tetap produktif. Jadi, mengapa harus memilih hal yang dapat merugikan diri sendiri kalau yang lebih baik saja banyak?

Keempat, bersikap hati-hati. Tidak semua konten di media sosial memuat hal yang positif. Terkadang muncul iklan pop up

yang mengandung pornografi, bahkan iklan yang mengandung

virus ketika kita mengaksesnya. Dengan mengeklik iklan ter-sebut, perangkat keras yang kita gunakan bisa terkena virus. Hal yang lain lagi, kita harus berhati-hati dengan penipuan. Sudah banyak terjadi kasus penipuan jual beli online di Indonesia karena tergiur dengan discount dan harga miring yang ditawarkan di media sosial. Namun, secara tidak kita sadari, hal semacam itu kadang dapat saja menimpa kita meski telah berhati-hati.

Kelima, mengetahui batasan-batasannya. Seperti yang kita tahu Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Ketika ingin memosting, atau berkomentar tentang sesuatu, jangan sampai melanggar hak asasi orang lain.

Misalnya, membuat postingan yang mencemarkan nama baik, memberikan komentar yang mengandung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), atau menggunakan bahasa kasar. Kasus yang paling booming terjadi pada beberapa bulan lalu, yaitu kasus pelecehan terhadap Presiden Joko Widodo di Facebook yang menyebabkan seorang pedagang sate divonis penjara. Media sosial dapat memenjarakan penggunanya apabila ia tidak menge-tahui etika-etika penggunaannya. Oleh sebab itu, menggunakan media sosial dengan bijak sangatlah penting untuk diketahui semua kalangan.

Sebenarnya media sosial itu memiliki sifat yang netral, ter-gantung dari kepribadian orang yang memakainya. Media sosial akan memiliki banyak manfaat bila digunakan dengan bijak, tapi dapat menjadi petaka bila sembarangan menggunakanya. Seharusnya kitalah yang mengendalikan media sosial, bukan malah sebaliknya. Pelajari tata cara penggunaanya sebelum menggunakan agar menjadikan media sosial lebih bermanfaat.

Muhammad Riza Nur Pratama. Lahir di Sleman 17 Maret 1999, saat ini bertempat tinggal di Perum Griya Mrisi Indah Blok G 9 Tirtonirmolo, kasihan, bantul. Muhammad Riza bersekolah di SMA N 7 Yogyakarta yang beralamat di Jalan MT Haryono No. 47 Yogya-karta. Muhammad Riza memiliki hobi berolahraga dan bermain blog. Pernah meraih juara 2 Lomba karya tulis (Tema: Jogja 2020). Jika ingin berkorespondensi dengan Muhammad Riza dapat menghubungi HP: 081904056412 atau di pos-el: bolabali45@gmail.com.

Membolos

Penulis menemukan ada beberapa teman yang sering sekali membolos pada jam pelajaran atau skip. Mereka melakukan itu secara bersama-sama dan memang sudah direncanakan sebelum-nya. Tetapi, mereka melakukan hal tersebut hanya pada saat-saat tertentu saja, atau pada jam pelajaran yang memang tidak mereka sukai. Biasanya mereka membolos hanya nongkrong dan makan di belakang sekolah, yang memang sudah menjadi lokasi langganan saat mereka membolos. Tetapi tak jarang mereka juga membolos sampai keluar sekolah. Awalnya mereka membolos saat jam istirahat sehingga tidak ketahuan apabila ingin keluar gerbang sekolah. Tidak hanya itu, ada juga yang pamit dari rumah untuk pergi ke sekolah, tetapi tidak sampai sekolah. Entah pergi sendiri, janjian dengan orang lain di luar sekolah, atau dengan teman sekelasnya. Mereka berangkat layaknya anak sekolah yang berangkat ke sekolah, yakni jam 7. Nantinya mere-ka juga pulang sesuai jadwal pulang sekolah. Karena itu, orang tua mereka hanya tahu kalau anaknya berangkat ke sekolah, padahal tidak. Kasus terakhir yang penulis lihat, tidak masuk sekolah, tetapi tanpa keterangan atau alpa.

Bolos atau skip jam pelajaran merupakan salah satu kegiatan atau kebiasaan yang kerap dilakukan oleh beberapa siswa seko-lahan. Tidak hanya siswa SMA, kebiasaan tersebut telah

meram-SISWA MEMBOLOS SEKOLAH