• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMA Taman Madya Jetis nabilasalmael@gmail.com

bah ke siswa SMP, baik putri maupun putra. Kebiasaan yang mereka lakukan tersebut merupakan perilaku negatif yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang siswa.

Karena Tidak Suka

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa siswa mem-bolos. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap beberapa siswa yang membolos, umumnya mereka membolos karena alas an berikut.

Yang pertama, karena pelajaran yang memang tidak mereka sukai. Contohnya saja matematika, kimia, fisika, yang merupakan ilmu eksak atau ilmu pasti (menghitung). Banyak siswa yang merasa kesulitan saat menghadapi tiga mata pelajaran ini. Karena itu, mereka menghindar dan lebih memilih keluar kelas dan membolos.

Yang kedua, karena guru mata pelajaran yang membosankan, galak, tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Ada kemungkinan memang guru yang kurang mengerti sifat siswa-nya. Siswa menjadi tidak bisa diam dan tidak teratur saat di dalam kelas. Siswa cenderung menyepelakan guru yang sedang mengajar. Akhirnya mereka juga lebih pilih membolos.

Yang ketiga, mereka masih awam dan labil. Dengan kata lain, mereka tidak tahu untuk apa sebenarnya mereka belajar, mengapa mereka harus belajar, dan apa manfaatnya. Mereka masih belum paham mengenai itu. Mareka masih berpendapat kalau lebih asik bermain dan tidak stres memikirkan pelajaran. Dari beberapa alasan tersebut, sebenarnya manfaat mem-bolos itu tidak ada sama sekali. Bahkan, hanya berdampak buruk bagi mereka yang melakukannya. Membolos bukanlah solusi, melainkan sesuatu yang akan memunculkan masalah baru.

Mencegah Siswa Membolos

Berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk me-nekan terjadinya tindakan membolos di kalangan remaja.

Pertama, peran sekolah. Keterlibatan sekolah dalam hal ini menjadi kunci utama. Siswa yang sudah masuk lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, jika siswa membolos berarti ada kelalaian pada pihak sekolah di samping karena kurangnya penjagaan terhadap siswa. Jika sudah melakukan penjagaan, tetapi siswa tetap saja membolos, harus ada sanksi yang lebih tegas terhadap siswa tersebut. Harapannya agar siswa tersebut jera dan tidak mengulanginya. Kedua, pengajaran guru. Yang dimaksud pengajaran guru disini adalah bagaimana cara guru memberikan pengajaran ter-hadap muridnya saat di dalam kelas. Misalnya, dengan mem-berikan keadilan dan pengajaran yang baik terhadap semua sis-wa. Tidak memilih-milih dan membanding-bandingkan siswa yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, di dalam kelas siswa tidak tertekan dan tetap nyaman saat mengikuti pelajaran. Ketiga,teman dan kondisi kelas. Faktor yang mendukung terbentuknya kepribadian siswa adalah melalui lingkungan sekitar, yakni teman bergaul dan kondisi lingkungan atau kondisi saat di dalam kelas. Kalau teman di dalam kelas dapat mem-berikan dampak positif bagi siswa yang lain, kondisi kelas akan terasa nyaman dan tenteram. Tetapi, jika teman di dalam kelas berpengaruh negatif, akan terbentuk pengaruh yang tidak baik pula bagi siswa yang lain. Jika demikian, kondisi kelas akan menjadi tidak kondusif dan tidak nyaman untuk belajar atau menerima pelajaran. Maka dari itu, harus pandai memilih teman bergaul. Pilihlah yang dapat memberikan pengaruh positif ter-hadap diri kita.

Keempat, perlunya kerja sama antara guru dengan orang tua siswa. Kerja sama antarguru dan orang tua siswa adalah penting. Dengan cara ini orang tua dapat memantau aktivitas siswa di sekolah. Bagaimana keseharian mereka, apakah mereka mem-bolos atau mereka melanggar peraturan dan sebagainya. Orang tua harus rajin berinteraksi dan berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling atau wali kelas dari sang anak. Dengan

begitu, keberadaan anak saat di luar rumah dapat lebih terkontrol. Tetapi guru pun harus memberikan informasi yang sejujur-jujurnya tentang keseharian siswa saat di sekolah, baik untuk perilaku positif maupun negatifnya. Jadi, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi.

Kelima,adanya pengamanan dari aparat pemerintah (SATPOL PP). Yang satu ini adalah tugas pemerintah dalam membantu menekan tindakan membolos di kalangan anak sekolah. Harusnya pemerintah lebih intens dan lebih jeli dalam melakukan penyisiran atau patroli keliling di jam-jam sekolah. Jika demikian, siswa yang berniat membolos akan mengurungkan niatnya. Jika masih ada yang ketahuan membolos, satpol PP dapat membawanya kembali ke sekolah masing-masing agar diberikan binaan dan arahan, juga agar setidaknya mereka malu atas apa yang telah mereka lakukan. Diharapkan, mereka tidak berniat untuk mengulanginya lagi.

Sebenarnya ada banyak kerugian yang kita temukan apabila kita bolos atau skip pada jam pelajaran. Bukan kesenangan di hari sekarang yang kita cari, tapi kesuksesan di masa mendatanglah yang harus kita raih.

Nabila Salma El Muna Waroh. Lahir di Kediri pada 1 April 2000. Sekarang beralamat rumah di Bumijo Lor RT 26 RW 06 JT 1 1208 A, Jetis, yogyakarta. Nabila bersekolah di SMA Taman Madya Jetis yang ber-lokasi di Jalan Pakuningratan 34 A Yogyakarta. Nabila mempunyai hobi menyanyi. Untuk prestasi yang pernah diraih yaitu membuat cerpen dan puisi yang di muat di koran Kedaulatan Rakyat. Jika ingin berkorespondensi dengan Nabila dapat meng-hubungi HP: 083867095020.

Kurang Tidur dan Kerugian Karenanya

Sering saya menjumpai siswa terlambat sekolah dengan ke-adaan mata sayu dan terlihat tanpa semangat. Faktor-faktor yang memengaruhi itu karena siswa terlalu banyak tugas sehingga harus mengerjakannya hingga larut malam karena takut dimarahi oleh guru. Kadang sekadar belajar agar mendapat nilai yang bagus saat ulangan. Hal tersebut rela mereka lakukan meski harus mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur. Padahal, tidur yang cukup sangat diperlukan dalam kehidupan remaja.

Tidur merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup, ter-masuk manusia. Manusia yang membutuhkan tidur bukan hanya manusia yang berasal dari kalangan atas, keluarga bangsawan,

atau keturunan  konglomerat, melainkan semua manusia dari

berbagai kalangan maupun status sosial. Kebutuhan tidur manusia sangat dipengaruhi oleh faktor usia. Anak usia SMA, yang biasa disebut remaja atau lebih tepatnya lagi anak yang berusia 14-17 tahun, membutuhkan tidur selama 8-10 jam per hari.

Banyak dari kita bertanya-tanya kenapa waktu tidur yang cukup sangat diperlukan? Waktu tidur yang cukup dan baik dapat menjaga stamina dan kesehatan tubuh serta bisa

menun-TIDUR SEHAT USIA SMA