• Tidak ada hasil yang ditemukan

NorbertusArdi W.

SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta ardi.w62@yahoo.com

oleh teman ataupun karena kemauan sendiri. Banyak orang yang sudah terbukti kecanduan rokok, ketika ingin berhenti, susah mewujudkannya. Kalau mereka tidak merokok satu hari saja, mereka merasa lemas dan malas untuk beraktivitas. Sebaliknya, kalau mereka merokok, sebelum atau sesudah makan, mereka akan terus bersemangat atau tidak merasa lemas dan lelah.

Siapa Saja Mereka

Perokok tidak hanya kaum laki-laki: tua, dewasa, remaja, atau anak-anak. Ibu-ibu juga ada yang merokok. Salah satu alas an ibu-ibu yang merokok karena ingin menguruskan badan. Apa pun alasannya, merokok tetap saja sangat berbahaya, terutama untuk ibu hamil. Meskipun banyak bakti yang menunjukkan bah-wa rokok sangat berbahaya, rokok masih banyak diminati ma-syarakat. Dari dua orang laki-laki yang saya wawancarai jawab-annya hampir sama. Mereka kecanduan oleh nikmatnya rokok. Para pelajar merokok karena untuk kelihatan jantan. Supaya tidak diejek oleh teman-temannya. Padahal, mereka sudah diberi penyuluhan mengenai bahayanya merokok oleh pihak sekolah maupun oleh pihak-pihak sekitar masyarakat. Meskipun demi-kian, tetap saja mereka tidak menghiraukan imbauan yang ada. Mereka justru menghina atau mencaci maki teman-teman mereka yang tidak merokok dengan kata-kata yang tidak patut diucap-kan oleh orang yang berasal dari kalangan pelajar.

Mengapa Jangan Merokok

Dampak yang di hasilkan oleh rokok sangat berbahaya bagi para perokok dan orang- orang di sekitarnya yang terkena asap rokok. Candu yang ditimbulkan sangat besar, setidaknya dalam hal kecanduan. Para perokok dari kalangan muda sering me-rokok lebih dari satu bungkus me-rokok per hari. Jumlah itu sudah sangat membahayakan bagi kesehatan; menurunkan stamina tubuh, dan merusak organ paru-paru yang sangat berperan pen-ting untuk pernafasan. Para perokok tahu itu, tetapi tetap saja

larangan-larangan yang ada tidak mereka hiraukan. Tetap saja merokok mereka lakukan tanpa memikirkan efek yang terjadi dalam jangka panjang. Tetap saja rokok sangat erat dan akrab bagi masyarakat di sekitar kita.

Perokok sudah bertahun-tahun merokok biasanya mulai merasakan dampak yang ditimbulkan oleh rokok. Para perokok yang sudah mulai merasakan dampaknya didominasi oleh para orang tua. Rata-rata usia perokok yang sudah mulai merasakan dampak rokok di atas usia 70 tahun. Hal itu tidak lepas dari lamanya menghisap pembakaran rokok yang dapat menimbul-kan gas karbon monoksida, yang merusak paru-paru dan ang-gota tubuh lainnya.

Para pelajar sekolah dasar sudah ada yang berani merokok secara diam-diam supaya tidak dimarahi oleh orang tua, guru, dan masyarakat sekitar. Dari sisi lain, banyak orang tua yang justru mencontohi anak-anaknya untuk merokok dengan me-rokok di depan mereka yang masih kecil. Kebiasaan seperti itu juga sangat berbahaya bagi mereka. Dalam hal supaya anak tidak merokok, sebenarnya peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua perlu menindak tegas anaknya yang mulai merokok. Orang tua wajib menjauhkan anak-anak dari rokok.

Depresi banyak terjadi di kalangan ibu-ibu yang merokok. Depresi sangat sulit dihilangkan karena sifatnya yang berkepan-jangan. Depresi bisa membuat orang terguncang jiwanya. Sudah banyak perokok wanita yang terkena dampak depresi yang berkepanjangn. Orang yang sudah terkena depresi sangat sulit di sembuhkan. Sebab itulah banyak larangan wanita untuk me-rokok.

Mereka bisa saja menghilangkan kebiasaan merokok tetapi juga sangat susah bila tidak diimbangi dengan kemauan yang kuat. Misalnya, dengan memanfaatkan metode herbal yang di buat dari bahan-bahan yang diambil dari rempah-rempah dan

dedaunan yang berkhasiat seperti obat.  Metode yang kedua

Dari kasus yang timbul sebagai akibat dari merokok, korban rata-rata meninggal dunia. Semua itu tidak lain karena rokok yang mengandung banyak racun-racun berbahaya.

Hentikan Kebiasaan Merokok

Mari kita hilangkan kebiasaan merokok dengan cara ber-olahraga rutin dan menjaga pola makan kita yang sehat. Tanpa merokok banyak keuntungan akan diperoleh. Dari segi penge-luaran saja, akumulasi biaya yang untuk membeli rokok dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain. Belum kalau biaya itu ditambah dengan pembiayaan pengobatan karena sakit yang disebabkan oleh rokok.

Berikut ialah hasil wawancara penulis dengan perokok.

No Pertanyaan Jawaban

1 Kenapa bapak merokok, padahal banyak larangan merokok?

Karena terbiasa sejak masih sekolah

2 Dari mana bapak mengena lrokok?

Dari teman yang menawarkan saat ngobrol bersama

3 Mengapa bapak menghiraukan larangan yang ada di kemasan rokok?

Karena untuk berhenti susah dan mau menghilangkan juga susah

4 Bapak kalau tidak merokok satu hari saja kenapa?

Lemes rasanya mau melakukan aktivitas

5 Bapak merokok satu hari berapa bungkus?

Saya merkok satu har idapat satu bungkus rokok

No Pertanyaan Jawaban

1 Kenapa bapak merokok, padahal banyak larangan merokok?

Karena untuk teman ngopi dans esudah selesai makan

2 Dari mana bapak mengenal rokok?

Waktu saya beli sesuatu di warung saya melihat dan mencoba membeli satu

Norbertus Ardi Wijaya. Lahir di Bantul, 29 Juni 1998. Saat ini sedang menuntut ilmu di SMK Marsudi Luhur 1 yogyakarta yang beralamat di Jl. Bintaran Kidul No. 6 Yogyakarta. Norbertus memiliki hobi bulutangkis dan beralamat rumah di Jamboran RT 03 Gilangharjo, Pandak, bantul. Jika ingin berkorespondensi dengan Norbertus dapat menghubungi HP: 089677831301.

3 Mengapa bapak menghiraukan larangan yang ada di kemasan rokok?

Karena sudah terlanjur merokok mau berhenti susah

4 Bapak kalau tidak merokok satu hari saja kenapa?

Pahit di mulut rasanya pengen merokok

5 Bapak merokok satu hari berapa bungkus?

Merokok satu hari bisa hamper dua bungkus

Apa Kedisiplinan itu?

Kedisiplin adalah sifat yang membentuk karakter yang baik dengan membiasakan diri untuk menaati peraturan di sekitar kita dan selalu bertindak benar. Kedisiplinan juga dapat membuat kita menjadi seorang pribadi yang memperoleh kesuksesan. Tentu saja dengan catatan bahwa kedisiplinan selalu dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari walaupun hanya dalam kegiatan yang kesannya “biasa-biasa” saja. Misalnya, bangun pagi hari jauh sebelum waktu masuk sekolah; menghadiri suatu pertemuan atau acara lain dengan tepat waktu; berpakaian dan berpenampilan yang tidak melanggar aturan atau kesantunan, menaati peraturan yang berlaku disekitar kita, atau hal-hal lainnya. Kedisiplinan perlu dilakukan oleh semua orang terutama bagi pelajar karena nilai– nilai dalam kedisiplinan harus ditanam dari awal.

Namun, zaman sekarang, orang–orang sudah mulai tidak menghiraukan kedisiplinan yang merupakan inti dari sebuah keberhasilan bagi mereka yang ingin sukses. Saat ini kita biasa melihat ketidakdisiplinan di mana pun, terutama di lingkungan para remaja, termasuk di sekolah. Ketidakdisiplinan itu sering dilakukan baik oleh murid maupun guru.

NILAI KEDISIPLINAN