• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V ANALISIS TEMUAN

KAJIAN PUSTAKA

2.1.2. Defenisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep yang

masih terus berkembang sehingga CSR memiliki beraneka ragam definisi. Belum ada definisi tunggal serta kriteria spesifik mengenai konsep CSR dikarenakan implementasi dan penjabaran CSR yang dilakukan perusahaan juga berbeda-beda62

1. Aspek ekonomi dan sosial .

Dari keragaman pengertian CSR maka pengertian CSR dilihat beberapa aspek yaitu:

Anatan mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi, untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas63

62Sumardiyono, E.

Evaluasi Pelaksanaan Community Development dalam Perolehan PROPER Hijau (Studi Kasus di PT Pupuk Kaltim Bontang). Tesis. Semarang: Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro 2007. Hal 37

.

63

Anatan, L. Corporate Social Responsibility (CSR): Tinjauan Teoritis dan Praktik di

Indonesia 2009, (Online),

World Business Council for Sustainable Development

mendefinisikan CSR sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat secara keseluruhan64

CSR dikemukakan ISO 26000 adalah Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh

.

65

Nuryana menyatakan Corporate Social Responsibility (CSR)ialah

Sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan

.

66

64

Rahadhini, M.D. Peran Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan melalui Program Corporate Social Responsibility. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan 2010. Vol. 10, No. 1:14. (online) . 13 maret 2014 65 Martono Anggusti,

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, (Bandung : Books Terrace & Library, 2010) hal. 9.

66

Mu’man nuryana. Corporate Social Responsibility dan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan, makalah yang disampaikan pada diklat pekerjaan social industri balaibesar pendidikan dan pelatihan kesejahteraan social (BBPPKS). Bandung, .2005

2. Aspek lingkungan

The European Commission mendefinisikan CSR sebagai “being

socially responsible means not only fulfilling legal expectations, but also

going beyond compliance and investing more into human capital, the

environment,and relations with stakeholders”. Artinya CSR bukan hanya

sebagai kewajiban, tetapi dilaksanakan secara suka rela dan ada dorongan yang tulus dari dalam, serta merupakan investasi untuk lingkungan dan

stakeholders67

Institute of Chartered Accountants, England and Wales: Jaminan

bahwa organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham (shareholders) mereka

.

68

3. Pembangunan berkelanjutan (sustainability development) .

Perkembangan CSR tidak bisa terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan. Menurut John Elkington sustainability (keberlanjutan)

adalah keseimbangan antara people-planet-profit, yang dikenal

dengansebutan 3P dalam konsep Triple Bottom Line. Sustainability

terletak pada pertemuan antara tiga aspek, people-sosial,

planet-environment; dan profit-economic. Maka menurut Elkington, perusahan

67J.Wiwoho.

Corporate Social Responsibility (CSR) ditinjau dari Aspek Sejarah, Falsafah, Keuntungan, serta Kendalanya. MMH. Vol. 37 No. 2. 2008 Hal 110

68

http://en.wikipedia.org/wiki/Institute_of_Chartered_Accountants_in_England_%26_W ales

harus bertanggung jawab atas dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup69

Menurut Akib defenisi CSR adalah upaya manajemen yang dijalankan oleh entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif

. Dari definisi tersebut, tersirat makna bahwa CSR harus dilaksanakan secara terus menerus agar tercipta pembangunan berkelanjutan yang merupakan inti dari CSR, sehingga elemen profit,

people, dan planet menjadi satu kesatuan utuh yang dapat memberikan

manfaat yang besar dan menyentuh semua aspek kehidupan.

70

Terdapat dua jenis keberlanjutan menurut Dunphy et al yakni

ecological sustainability (keberlanjutan ekologi) dan human sustainability

(keberlanjutan manusia). Keberlanjutan ekologi mencakup desain organisasi yang dapat memberikan kontribusi kepada sustainable

economic development (pembangunan ekonomi yang berkelanjutan),

perlindungan terhadap lingkungan hidup, dan pembaharuan biosfir (permukaan bumi dan atmosfir yang ditinggali mahluk hidup). Sementara

.

69Radyati, M.R.

CSR dan Sustainable Development. Makalah disajikan dalam acara Launching MM-CSR Universitas Trisakti, Le-Meridien Hotel, Jakarta 2008, 12 Maret. Hal 1

70Akib.

Implementasi Corporate Sosial Responsibility Jogja TV (Studi Deskriptif Program Perpustakaan Keliling di Kabupaten Bantul dan Sleman). Skripsi. Yogyakarta: Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2010. Hal 16

keberlanjutan manusia adalah meningkatkan kemampuan dan keahlian manusia untuk kinerja perusahaan yang tinggi dan berkelanjutan serta untuk kesejahteraan sosial (well-being) dan ekonomi masyarakat. Sebuah

organisasi yang berkelanjutan berarti organisasi yang menjalankan kegiatan dengan memahami kebutuhan dan kepentingan pihak lain (kelompok masyarakat, lembaga pendidikan dan agama, pekerja, dan masyarakat umum), serta meningkatkan jaringan kerja sama yang mempersatukan mereka semua71

Secara umum defenisi Corporate Social Responsibility (CSR)

adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tangung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan

. 72 71 Radyati, Loc.Cit 72

Untung Budi Endrik, Corporate Social Responsibility, (Jakarta:Sinar Grafika, 2009) Hal. 1

2. 2. Model Implementasi CSR Perusahaan Di Indonesia

Saat ini mengimplentasikan CSR menjadi tren bagi dunia usaha. Komitmen untuk bertanggung jawab secara sosial disadari bahwa keuntungan untuk keberlangsungan jangka panjang perusahaan yang hanya bisa didapat dengan adanya kesejahteraan masyarakat. Seperti yang dialami PT.Danone Aqua terjadinya demonstrasi di pabrik Aqua Klaten pada 2004. Demonstrasi Aqua Klaten pada saat itu menggunakan isu kekeringan yang disuarakan oleh Walhi. Gerakan advokasi Walhi ini merupakan respon terhadap ditetapkannya Undang-Undang no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang dinilai banyak LSM sebagai pemberian tiket ke pihak swasta melakukan privatisasi air. Respon manajemen saat itu adalah membuka komunikasi dengan para pemangku kepentingan di Aqua Klaten. Kala itu, Departemen Human Resources

menjadi garda depan karena dipercaya mengurusi social affairs. Cukup

besarnya tekanan pemangku kepentingan memberi pelajaran penting bagi Danone Aqua, manajemen harus bertindak cepat. Do Something First, saat

itu dilakukan untuk menangani isu dan memperlihatkan kepada publik bahwa Aqua telah merespon isu yang menjadi perhatian pemangku kepentingan. Setelahnya Danone mulai membentuk Departemen CSR dan merekrut orang-orang baru sehingga mulai terjadi perhatian terhadap CSR dari departemen-departemen lainnya. Hingga pada tahun 2005 di internal

Aqua mulai banyak dilakukan diskusi mengenai CSR73

PKBL merupakan program wajib dari pemerintah bagi perusahaan BUMN untuk melakukan tanggungjawab sosialnya terhadap lingkungan, pendanaan program tersebut diambil dari penyisihan laba bersih perusahaan. Sedangkan program CSR, diambil dari dana sukarela perusahaan. Sukarela berarti perusahaan memang sejak awal menganggarkan dana khusus untuk program-program CSR. Walupun mempunyai perbedaan sumber dana, namun baik itu CSR maupun PKBL mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengajak perusahaan lebih etis dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, sehingga tidak merugikan

. Pelaksanaan CSR PT.Danone Aqua adalah demi keberlanjutan usaha jangka panjang.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) sebagai suatu bentuk kepedulian perusahaan

terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal, belum banyak dijadikan sebagai nama program atau kegiatan tersebut dalam perusahaan di Indonesia, termasuk Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Secara konsep Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak jauh berbeda dengan best practices CSR yang dilakukan oleh perusahaan

swasta sehingga dapat dikatakan bahwa PKBL merupakan praktek CSR yang dilakukan oleh BUMN.

lingkungan dan masyarakat, dan pada akhirnya terciptalah reputasi baik di mata stakeholders.

Peran PKBL BUMN mempunyai cakupan yang lebih luas dibanding praktek CSR yang dilakukan oleh perusahaan swasta karena PKBL- BUMN juga diharapkan untuk mampu mewujudkan 3 pilar utama pembangunan (triple tracks) yang telah dicanangkan pemerintah dan

merupakan janji politik kepada masyarakat, yaitu: (1) pengurangan jumlah pengangguran (pro-job) (2) pengurangan jumlah penduduk miskin

(propoor) dan (3) peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth).

Melalui PKBL diharapkan terjadi peningkatan partisipasi BUMN untuk memberdayakan potensi dan kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat dengan fokus diarahkan pada pengembangan ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model implementasi CSR perusahaan di Indonesia mencakup hal-hal berikut ini:

1. Bantuan sosial meliputi: bakti sosial, pengadaan sarana kesehatan, rumah ibadah, jalan dan sarana umum lainnya, penanggulangan bencana alam, pengentasan kemiskinan dan pembinaan masyarakat. 2. Pendidikan dan pengembangan meliputi: pengadaan sarana

pendidikan dan pelatihan, melaksanakan pelatihan dan memberikan program beasiswa kepada anak-anak usia sekolah.

3. Ekonomi meliputi: mengadakan program kemitraan, memberikan dana atau pinjaman lunak untuk pengembangan usaha dan memberdayakan masyarakat sekitar.

4. Lingkungan meliputi: pengelolaan lingkungan, penanganan limbah, dan melestarikan alam dan keanekaragaman hayati.

5. Konsumen meliputi: perbaikan produk secara berkesinambungan, pelayanan bebas pulsa dan menjamin ketersediaan produk.

6. Karyawan meliputi: program jaminan hari tua, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan program renumerasi yang baik74