• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V ANALISIS TEMUAN

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1.2 Sejarah Perkebunan Distrik Asahan (DASAH)

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu usaha Agro Industri yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan

penggabungan dari PTP III, PTP IV, dan PTP V sesuai dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tahun 1996. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) saat ini bergerak di sektor hulu Agro Industri dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet.

PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 PT. Perkebunan Nusantara yang ada di Indonesia dan Distrik Asahan merupakan salah satu dari 8 Distrik yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan yang mengelola budi daya tanaman kelapa sawit, karet dengan pabrik kelapa sawit dan unit Rumah Sakit. Distrik Asahan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. III.10/SKPTS/SR/550/2003 tanggal 10 Nopember 2003 yang membawahi 6 Kebun (KBDSL, KSDDP, KSSIL, KAMBT, KPMDI & KHTPD), 1 Pabrik Kelapa Sawit (PSSIL) serta ditambah 1 Rumah Sakit (RSDAP).

Distrik Asahan terletak di Desa Perkebunan Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan. Jarak Distrik Asahan ke kota Kisaran ± 19 km, dan ± 174 km dari Kantor Direksi. Fungsi Utama Distrik Asahan adalah melaksanakan monitoring, analisis, evaluasi, memberikan keputusan dan terobosan – terobosan serta memberdayakan sumber daya Perusahaan yang ada di wilayah Distrik Asahan.

4.9 Jenis Usaha / kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Perseroan bergerak dalam bidang usaha Perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit, karet dan kakao. Perseroan memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut. Selain itu Perseroan juga memiliki fasilitas pengolahan industri hilir karet. Lahan Perkebunan Perseroan tersebut di 5 (lima) Daerah Tingkat II Provinsi Sumatera Utara yaitu kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1998, luas lahan dikelola Perseroan mencapai 161.238 ha yang terdiri dari 141.684 ha kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Selain kegiatan utama di bidang Perkebunan, Perseroan juga memiliki 5 (lima) unit usaha lainnya yaitu 1 (satu) unit instalasi pemompaan di Belawan dan 4 (empat) unit Rumah Sakit. Selain itu, Perseroan juga memiliki 9 (sembilan) anak perusahaan di dalam dan di luar negeri untuk mendukung pemasaran, komoditi dan produk Perseroan dan untuk memperoleh tambahan pendapatan Perseroan melalui deviden.

Perusahan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan terpakai sebesar 313 ton dengan kapasitas pengolahan terpasang sebesar 510 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Kapasitas pengolahan kakao tersebar di 6 (enam) lokasi kebun

dengan jumlah kapasitas 2.6 ton Biji Kakao kering per hari. Perusahaan memiliki pabrik Industri Karet (PIK) sebagai industri hilir untuk mengolah hasil karet alam di Tanjung Morawa Medan. Industri karet ini menghasilkan produk jadi yang di golongkan menjadi karet artikel (karet gelang dan suku cadang lainnya), sarung tangan dan benang karet. PIK mempunyai kapasitas produksi terpasang 8 ton per hari untuk karet gelang, 490 kg per hari untuk suku cadang karet lainnya, 3 ton per hari untuk sarung tangan dan 20 ton per hari untuk benang karet. Pabrik Resiprene menghasilkan resin yang berasal dari olahan karet alam berkedudukan di Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, Sumatera Utara dengan kapasitas produksi 2 ton per hari.

4.10 Makna Logo Perusahaan

Pada tanggal 23 Maret 2004, di Grand Media Hotel Jakarta, PT. Perkebunan Nusantara III telah meluncurkan logo terbaru. Logo tersebbut dimaksudkan agar perusahaan perkebunan siap menghadapi tehnologi baru dan tangan perubahan budaya kerja.

Gambar 4.1

Logo PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero )

Pengertian dari logo perusahaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Gambar 12 helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan tujuh urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunnia, melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki 12 paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan yaitu selau menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan teamwork yang solid dan inovatif serta ditunjang dengan green

technology, green business dan ramah lingkungan.

2. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 5 tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar 2 Meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3, melambangkan PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Sedangkan meteor yang berwarna putih bermakna produksi Lateks dan Produk turunannya sedangkan yang berwarna Orange adalah produksi CPO beserta turunannya, yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III, untuk mewujudkan VISI dan MISI PTPN III yang telah dicanangkan bersama, dengan ditunjang dengan

lima tata nilai, 12 paradigma baru dan 7 STRATEGIS BISNIS yang dimiliki PTPN III.

4.11 Visi dan Misi

a. Visi PT. Perkebunan Nusantara III adalah : “Menjadi perusahaan agri bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.

b. Misi PT. Perkebunan Nusantara III adalah :

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan .

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memberlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya secara optimal.

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal-hasil” terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.