• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi program kemitraan dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu kegiatan yang

Bab V ANALISIS TEMUAN

KAJIAN PUSTAKA

3. Implementasi program kemitraan dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan Perusahaan untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tangguh dan mandiri.

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1. Bentuk Peneitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Sebagaimana yang dikatakan bahwa metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat84. Menurut Anselm Strauss dan Juliet Corbin penelitian kualitatif diartikan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya85. Menurut Hamidi, penelitian kualittif lebih menggunakan perspektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita

rinci dari para responden dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa, pandangan para responden86

84

Hadani Nawawi, Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta : Gajah Mada Press. 1993) Hal 140 85 Strauss, Anselm dan Juliet Corbin.

Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah danTeknik-teknik Teoritisasi Data (terj: Muhammad Sodiq dan Imam Muttaqien) (Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 2003) hal 4

86

Hamidi, Metode Penelitian kualitatif (Malang: UMM Press, 2005), hlm. 14.

. Dengan menggunakan penelitian kualitatif maka peneliti dapat mewawancarai secara mendalam (indepth

Alasan digunakannya metode penelitian kualitatif disebabkan selama ini dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif memiliki kelemahan terutama dalam teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner (angket). Jika penelitian dilakukan dengan mengisi kuesioner (angket) maka peneliti tidak akan memahami jawaban yang diberikan secara mendalam. Selain itu dalam penelitian ini tidak dirumuskan hipotesis karena justru akan menemukan hipotesis.

Metode penelitian kualitatif memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya karena bersifat holistik (menyeluruh) dan dinamis, adanya hubungan timbal balik (interaksi) antara peneliti dengan yang diteliti serta

transferability (tidak bersifat general) di mana dalam penelitian kualitatif

tidak melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan pada tingkat makna. Hanya dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara yang mendalam (in-dept interview) sampai titik jenuh dengan

informan maka akan terjawab bagaimana pelaksanaan dan bagaimana dampak pelaksanaan program kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM Mitra Binaannya dan dalam penelitian ini memungkinkan terdapat temuan lain dilapangan, sehingga penelitian ini semakin sempurna.

3. 2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan. Distrik Asahan terletak di Desa Perkebunan Sei Silau

Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan. Jarak Distrik Asahan ke kota Kisaran ± 19 km dan ± 174 km dari Kantor Direksi.

3. 3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal dengan adanya populasi dan sampel87

Menurut Bagong Suyanto informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu

. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ini ditentukan secara purposive sampling. Subjek penelitian menjadi informan yang akan

memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama penelitian. Informan penelitian meliputi beberapa macam yaitu informan kunci dan informan utama.

88

1) Informan Kunci (Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian yaitu Kepala Bagian Program Kemitraan Dan Bina Lingkunan (PKBL) PTPN III Distrik Asahan yaitu sebagai pihak yang mengetahui secara jelas program dan pelaksanaan program PKBL.

:

Nama informan kunci : Japinde Sihaloho

Jabatan : Krani PKBL Distrik Asahan

87

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta:Prenada Media.2005) hal 171

88

2) Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu Mitra Binaan Program Kemitraan PTPN III sebagai masyarakat yang langsung bersentuhan program Kemitraan tersebut. Mitra Binaan yang menjadi informan utama berdasarkan rekomendasi dari Bagian Program Kemitraan Dan Bina Lingkunan (PKBL) PTPN III.

Table 3.1 Nama informan Mitra Binaan

No. Nama Jenis usaha

1. Dedi hari sahputra Fotocopy

2. Sukamto Mebel dan Elektronik

3. Bapak Agus Salim Lubis Jual minyak

4. Bapak Suprianto Jual beli sepeda motor 5. Syarifuddin Mustofa Hsb S.kom Lembaga pendidikan (Les) 6. Bapak Legimin Jual beli barang bekas “botot”

3. 4. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri atau yang disebut sebagai human instrument. Peneliti berfungsi sebagai instrumen

dan setelah peneliti dapat melihat fokus penelitian secara jelas maka peneliti harus mengembangkan fokus penelitian tersebut secara sederhana dengan harapan hasil pengembangan yang dilakukan dapat melengkapi data yang dibutuhkan di dalam penelitian.

3. 5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

1. Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan pengumpulan data dilakukan melalui : a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dan mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam kepada pihak – pihak yang terkait. b. Observasi

Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala–gejala yag ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :

a. Studi dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan– catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber–sumber lain yang relevan dengan objek penelitian b. Studi kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah dengan masalah yang akan diteliti.

3. 6. Teknik Analisis Data

Hamidi menyatakan bahwa analisa data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasi-konseptualisasi89. Dengan demikian laporan yang detail (induksi) dapat berupa data yang lebih mudah dipahami, dicarikan makna sehingga ditemukan pikiran apa Melalui teknik analisis data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta. data dan informasi yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh90

3. 7. Validitas Data .

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang diperoleh peneliti dengan

89

Hamidi Op.Cit hal. 78-79.

90

apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Hasil penelitian kualitatif sering kali diragukan karena dianggap memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas atau validitas internal91

1. Meningkatkan ketekunan

. Pengujian kredibilitas data oleh peneliti dilakukan dengan:

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal yaitu dengan banyak membaca berbagai referensi maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi terkait dengan temuan yang diteliti.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik92

91

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), hal 271

92

Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal 203 - 204

. Peneliti menggunakan wawancara dan observasi untuk pengumpulan data. Peneliti memastikan apakah

catatan hasil wawancara dengan informan dan catatan hasil observasi telah terhimpun dengan baik. Peneliti melakukan wawancara dalam berbagai sumber jenis usaha yang berbeda. Hal ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan data yang diperoleh berdasarkan jenis usaha. 3. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai pendukung hasil wawancara, peneliti merekam setiap wawancara yang dilakukan dengan seluruh informan. Selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi yang dapat mendukung keakuratan data yang diperoleh di lapangan.

3. 8. Etika Penelitian

Dalam menulis karya ilmiah ini peneliti harus memperhatikan etika penelitian, terutama yang berkenaan dengan informan dalam hal pengumpulan atau penelitian data dan informasi. Etika penelitian yang harus dipenuhi oleh peneliti meliputi informed consent, anonimity, dan

confidentiallity. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan

informed consent, yaitu memberikan penjelasan kepada informan

mengenai maksud dan tujuan penelitian dengan tujuan agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama informan, tetapi lembar tersebut diberi kode nomor atau inisial responden (anonimity).

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan juga dijamin oleh peneliti dengan menyimpan hasil rekaman tersebut secara baik dan hanya dilaporkan pada saat penyajian hasil riset (confidentiality).

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengurus surat izin penelitian dari Pembantu Dekan I FISIP USU sebagai pengantar ke PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sei Batanghari Medan bahwa peneliti akan melakukan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan. Setelah itu, peneliti mendatangi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sei Batanghari Medan yang bersangkutan dan memberikan surat pengantar dari kampus serta menjelaskan maksud kedatangan ke instansi tersebut. Setelah pengumpulan data dilakukan maka berlanjut pada pengolahan data. Dalam pengolahan data, peneliti tetap mencantumkan nama informan sebab informan bersedia namanya dicantumkan. Dan catatan hasil wawancara yang disimpan dengan baik serta kerahasiannya dijaga hanya dilaporkan pada saat penyajian hasil riset (confidentiality). Etika yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

objektif, jujur dan tidak terdapat manipulasi data.

3. 9. Kesulitan dalam Penelitian

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa kesulitan dalam penelitian dan pengerjaan laporan skripsi. Kesulitan yang dihadapi adalah pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan sedikit memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti alasan

pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan banyak data yang bersifat rahasia dan tidak dapat dibagikan secara luas hanya bersifat khusus untuk internal PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

BAB IV