• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.2.4 Deiksis sebagai Fenomena Pragmatik

2.2.4.1 Deiksis Luar-Tuturan (Eksofora)

Dalam deiksis luar-tuturan (eksofora) yang dipersoalkan adalah bidang semantik leksikal, meskipun bidang sintaksis tidak dapat lepas sama sekali dari pembahasan bidang semantik leksikal ini. Deiksis Eksofora menurut Purwo (1984: 19) terbagi menjadi tiga yaitu deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Deiksis persona membicarakan tentang bentuk-bentuk nominal dan pronominal. Deiksis ruang membicarakan tentang leksem verbal dan adjektival. Deiksis waktu membicarakan tentang deiksis adverbial.

2.2.4.1.1 Deiksis Persona

Lyons dalam Purwo (1984: 22) kata latin persona ini merupakan terjemahan dari kata Yunani prosopon, yang artinya „topeng‟ (topeng yang

dipakai oleh seorang pemain sandiwara), dan yang juga berat peranan atau watak yang dibawakan oleh pemain drama. Pemilihan istilah ini oleh ahli bahasa waktu itu disebabkan oleh adanya kemiripan antara peristiwa bahasa dan pemain sandiwara. Berdasarkan pemahaman peneliti, bahwa deiksis eksofora persona merujuk pada persona/insan yang rujukannya berada di luar teks/tidak diungkapan secara langsung oleh penutur/penulis. Purwo (1984: 22-24) mengatakan bahwa referen yang ditunjuk oleh kata ganti persona berganti-ganti tergantung pada peranan yang dibawakan oleh peserta tindak ujaran. Slametmuljana (1969:276) menyebut kata ganti persona itu memakai istilah kata ganti diri karena fungsinya yang menggantikan diri orang. Bahasa Indonesia mengenal kata ganti persona menjadi tiga yakni kata ganti persona pertama, kata ganti persona kedua, dan kata ganti persona ketiga. Ketiga kata ganti persona itu hanya kata ganti persona pertama dan kedua yang hanya menyatakan orang. Kata ganti persona ketiga dapat menyatakan orang maupun benda termasuk juga binatang. Deiksis persona dibagi menjadi beberapa bagian yaitu deiksis persona pertama (tunggal yaitu aku, daku, ku-, -ku, saya, dan jamak yaitu kita bentuk inklusif dan kami bentuk ekslusif), deiksis persona dua (tunggal yaitu engkau, -kau, dikau, kamu, -mu, Anda, dan jamak yaitu kalian), dan deiksis persona ketiga (tunggal yaitu ia, dia, beliau, -nya, dan jamak yaitu mereka dan -nya), namun tidak ditemukan karena memiliki rujukan yang ada di dalam teks baik merujuk pada konstituen sebelah kiri maupun merujuk pada konsituen sebelah kanan. Deiksis eksofora persona pertama memiliki rujukan pada seseorang yang sedang melakukan tuturan/penutr dan deiksis persona kedua memiliki rujukan pada orang yang diajak

berbicara/mitra tutur. Secara khusus deiksis persona pertama jamak dijelaskan oleh Becker dan Okka dalam Purwo (1984: 24) menunjukkan pengertian jamak dalam bahasa Jawa Kuna ditandai dengan pemarkah jamak (seperti banyak, semua). Karena itulah bahasa Austronesia dikenal dengan bentuk ekslusif (gabungan antara persona pertama dan ketiga), dan bentuk inklusif (gabungan antara persona pertama dan kedua) bentuk ekslusif dalam bahasa Indonesia adalah kami,sedangkan bentuk inklusifnya adalah kita.

Agar lebih memahami deiksis eksofora persona, lihat contoh ini: “Anda dapat mencoba agar lebih tertarik”

Pada kalimat di atas, kata Anda merujuk di luar bahasa yang diucapkan oleh penutur, yang artinya kata deiksis Anda merupakan deiksis eksofora-persona.

2.2.4.1.2 Deiksis Ruang

Menurut Purwo (1984: 37) leksem ruang dapat berupa adjektiva, adverbial, dan verba. Dalam deiksis ruang ada kata yang menjadi deiksis dan ada pula kata yang tidak deiksis. Akan tetapi kata yang tidak deiksis itu akan menjadi deiksis apabila digabungkan dengan leksem persona. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis merangkumnya agar mudah dipahami menjadi deiksis ruang merupakan kata/frasa yang maksud/rujukannya berupa lokasi/tempat yang tidak diungkapkan secara langsung oleh penutur/penulis. Deiksis ruang, menurut Purwo (1984: 37-45) deiksis ruang dibagi menjadi dua yaitu deiksis demonstratif meliputi ini, itu, begini, dan begitu. Deiksis ruang lokatif meliputi sini, sana, dan situ. Deksis ruang demonstratif memiliki rujukan pada lokasi/tempat yang

letaknya dekat dengan penutur/penulis atau bisa pula dekat dengan mitra tutur/pembaca, bisa juga dekat dengan seorang lain yang dibicarakan dalam topik tuturan, sedangkan deiksis ruang lokatif memiliki maksud rujukan pada lokasi/tempat yang letaknya dekat dengan penutur/penulis atau bisa pula dekat dengan mitra tutur/pembaca, bisa juga dekat dengan seorang lain yang dibicarakan dalam topik tuturan dengan wujud deiksis diikuti oleh preposisi (di, ke, atau dari).

Contoh kalimat deiksis ruang: A: Dimana kau taruh mobilku? B: di sana.

Kata di sana bersifat deiksis karena untuk mengetahui tempat yang dimaksud diperlukan pengertian di mana posisi penutur. apabila objek yang dituju adalah tempat persona itu berada, maka tempat itu sendiri wajib disebut bersama personanya. Maka, kata penunjuk tempat sini, situ, sana masing-masing dapat dirangkai dengan di, ke, dari. Maka pada kalimat tersebut pada kata sana mendapat imbuhan di.

2.2.4.1.3 Deiksis Waktu

Fillmore dalam Purwo (1984: 58) mengatakan bahwa ada dua pengertian tentang gerak yang dihubungkan dengan waktu: kita yang bergerak melewati waktu (dalam hal ini waktu dianggap sebagai hal yang diam), atau waktu yang bergerak menuju ke arah kita dan melewati kita. Deiksis eksofora waktu memiliki wujud deiksis yang sangat beragam. Purwo menjelaskan leksem yang termasuk deiksis waktu yaitu hari ini, Senin lalu, kali ini, sekarang, pekan

lalu, dua pekan lalu, September mendatang, Mei lalu, bulan lalu, waktu itu, selama ini, saat itu, kini, saat ini, tahun ini, tahun depan, tahun lalu, masa itu, kala itu.

Contoh deiksis waktu:

“Tahun depan Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Amerika”

Pada kalimat di atas terdapat kata yang deiksis yaitu tahun depan yang merujuk di luar bahasa. Tahun depan pada kalimat di atas merujuk pada tahun 2016, karena jika penutur mengucapkan kata tersebut pada tahun 2015 maka tahun depan merujuk tahun 2016, jika penutur mengucapkan kata tersebut di tahun 2014 maka tahun depan merujuk pada tahun 2015.

Dokumen terkait