• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang deiksis para rubrik opini harian Koran Tempo sejauh yang diketahui oleh penulis belum pernah dilakukan. Namun, terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian yang berkaitan dengan deiksis. Oleh karena itu, pada bagian ini akan diuraikan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu penelitian yang dilakukan oleh Naswati Bangkit Widiastuti (2011) yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Surakarta; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Erna Dwi Hastuti (2013) yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Surakarta; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, dan Andi Lisano Pastia

(2013) yang berasal dari Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Widiastuti, Naswati Bangkit (2011) yang skripsinya yang berjudul Pemakaian Deiksis Sosial Pada Opini Harian Republika Edisi Maret-April 2011. Penelitian ini bertujuan: 1) memaparkan bentuk-bentuk deiksis sosial yang terdapat dalam opini harian Republika edisi Maret-April 2011, 2) memaparkan kategorisasi deiksis sosial yang terdapat dalam opini harian Republika edisi Maret-April 2011, dan 3) memaparkan fungsi deiksis sosial yang terdapat dalam harian Republika edisi Maret-April 2011. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitiannya adalah opini di harian Republika. Edisi Maret-April 2011. Subjek penelitiannya adalah deiksis sosial. Sumber data adalah data tertulis yang terdapat dalam opini harian Republika edisi Maret-April 2011. Data penelitian berupa kata dan frasa yang mengandung deiksis sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini adalah teknik simak bebas lipat cakap dan teknik catat.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan peneliti di atas peneliti mendapatkan hasil penelitiannya yang berupa temuan mengenai deikisis sosial berupa kata dan frasa. Kategori bentuk deiksis sosial penelitian ini terdiri atas honorifik dan eufimisme. Honorifik meliputi deiksis sosial yang berhubungan dengan jabatan (yaitu 1) jabatan presiden, perdana menteri, dan raja; 2) jabatan menteri, gubernur, dan bupati; 3) jabatan ketua, kepala, dan mantan kepala; dan 4) jabatan panitia, anggota, dan mantan anggota), gelar (yaitu 1) penggunaan gelar akademik; 2)

penggunaan gelar keagamaan; dan 3) penggunaan gelar kebangsawanan), profesi ( yaitu 1) profesi ekonom; 2) profesi pasukan; dan 3) profesi kolumnis), dan julukan (yaitu 1) julukan pelaku, dan mafia; 2) julukan ulama, kaum, dan umat; dan 3) julukan pemimpin, dan pendiri). Eufimisme meliputi 1) deiksis sosial bermakna positif; dan 2) deiksis sosial bermakna negatif.

Hastuti, Erna Dwi (2013) yang dengan skripsinya yang berjudul Deiksis Sosial Pada Opini Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi April 2012. Penelitian yang dilakukan peneliti ini bertujuan: 1) Memaparkan bentuk deiksis sosial pada opini harian Jawa Pos edisi April 2012. 2) Memaparkan kategori deiksis sosial pada opini harian Jawa Pos edisi April 2012. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa teknik simak. Teknik analisis menggunakan metode agih dan metode padan. Subjek penelitian adalah opini harian Jawa Pos edisi April 2012. Objek penelitiannya adalah deiksis sosial. Sumber data dalam penelitian berupa data media cetak yang tertulispada opini surat kabar harian Jawa Pos edisi April 2012.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan peneliti di atas peneliti mendapatkan hasil penelitiannya yang berupa pertama, bentuk deiksis sosial yang ditemukan penelitian berupa kata dan frasa. Bentuk deiksis sosial berupa kata meliputi beliau, panitia, raja, ia, kepala, ulama, presiden, menteri, pemimpin, kaum, umat, partai, bupati. Bentuk deiksis sosial berupa frasa yaitu mantan ketua. Kedua, kategori deiksis sosial yang ditemukan dalam penelitian ini berupa bentuk honorifis dan eufimisme. Kategori deiksis sosial bentuk honorifis berupa

penyebutan nama jabatan, yaitu : (1) jabatan Menteri, Wakil Menteri, dan Mantan Menteri, (2) Gubernur, Bupati, dan Pimpinan, (3) Ketua, Wakil Ketua, dan Mantan Ketua, (4) Bupati, Pimpinan, jaksa, (5) Ketua, Wakil Ketua, dan Mantan Ketua, (6) Anggota, Hakim dan Mantan Hakim; penggunaan gelar, yaitu: (1) gelar Akademis yaitu Prof, (2) gelar Keagamaan, yaitu KH, (3) gelar Kebangsawanan yaitu Raden Ayu, Pangeran, Raden Mas; profesi, yaitu nelayan, petani, hakim, dokter, nahkoda, dan dosen; dan julukan, yaitu berupa geng, ulama, kaum dan umat.

Pastia, Andi Lisano (2013) yang dengan skripsinya yang berjudul Analisis Deiksis Persona pada Novel Laksmana Jangoi Karya Muharroni. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis deiksis persona dan penggunaan bentuk deiksis persona pada novel Laksmana Jangoi Karya Muharroni. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti di atas menemukan penggunaan deiksis persona pada novel berjudul Laksmana Jangoi Karya Muharroni, diantaranya deiksis persona pertama bentuk tunggal aku 88 penemuan, -ku 66 penemuan, ku- 20 penemuan, dan saya 2 penemuan. Penggunaan deiksis persona pertama bentuk jamak kami 17 penemuan dan kita 64 penemuan. Penggunaan deiksis persona kedua bentuk tunggal engkau 12 penemuan, kau- 64 penemuan, dan –mu 2 penemuan. Penggunaan deiksis persona kedua bentuk jamak kalian 20 penemuan. Penggunaan deiksis persona ketiga bentuk tunggal

dia 50 penemuan, ia 42 penemuan, dan –nya 377 penemuan. Penggunaan deiksis persona bentuk jamak mereka 75 penemuan. Penggunaan deiksis persona yang paling dominan pada novel berjudul Laksmana Jangoi karya Muharroni yaitu deiksis persona ketiga bentuk tunggal –nya.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian Naswati Bangkit Widiastuti (2011), Erna Dwi Hastuti (2013), dan Andi Lisano Pastia (2013) hanya menganalisis/menyebutkan wujud deiksis saja yang ada pada koran (Naswati Bangkit Widiastuti pada koran Republika edisi Maret sampai April 2011 dan Erna Dwi Hastuti pada Jawa Pos edisi April 2012) bagian opini, serta pada novel berjudul Laksmana Jangoi karya Muharroni. Sedangkan posisi penelitian ini bukan hanya menganalisis wujud deiksis saja, tetapi juga mendiskripsikan wujud dan maksud deiksis dengan melihat konteks. Selain itu, jika dilihat ketiga penelitian itu hanya menunjukkan satu wujud/jenis deiksis saja (deiksis sosial dan deiksis persona), sedangkan penelitian ini, deiksis yang digunakan mencakup semua deiksis (deiksis yang ada pada buku tulisan Bambang Kaswanti Purwo yang berjudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia) yaitu deiksis eksofora dan deiksis endofora. Deiksis eksofora mencakup deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Deiksis endofora mencakup deiksis anafora (deiksis anafora persona dan deiksis anafora bukan persona) dan deiksis katafora (deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona). Penelitian ini menggunakan harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 yang dikhususkan pada rubrik opini. Maka, judul penelitian ini adalah “Fenomena Deiksis pada Rubrik Opini di Harian Koran Tempo Edisi September-Desember

2015”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan wujud deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 dan mendeskripsikan maksud deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015.

Dokumen terkait