KEMUDAHAN BAGI PENGGUNA
UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI
SECARA ALL-IN-ONE MELALUI
SATU GERBANG. TANPA HARUS
MENGETAHUI BERBAGAI ALAMAT
WEB YANG BERBEDA. ”
Portal e-audit
dapat diakses oleh pihak internal melalui alamat http://eportal.eaudit.bpk.go.id. Untuk melakukan akses, pemeriksa melakukan login menggunakan username dan password aplikasi PIP. Sedangkan pihak eksternal dapat mengakses Portal e-audit melalui alamat http:// eaudit.bpk.go.id menggunakan username dan
password yang disediakan untuk
masing-masing entitas pemeriksaan.
Dengan adanya portal e-audit akan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memperoleh informasi secara all-in-one melalui satu gerbang. Tanpa harus mengetahui berbagai alamat web yang berbeda.
Di sisi lain, bentuk portal ini berupa
website sebagai antarmuka bagi pihak internal
maupun eksternal yang ingin langsung memanfaatkan sistem e-audit. Bagi entitas, portal e-audit dapat digunakan entitas untuk melakukan penelusuran terhadap tindak lanjut pemeriksaan, progress penyelesaian suatu temuan pemeriksaan, LHP, dan pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah yang terkait dengan entitas yang bersangkutan. Selain itu, dapat pula dimanfaatkan untuk menyajikan hasil analisis data keuangan/ non keuangan yang dihasilkan sistem ini dan diperuntukkan untuk entitas apabila dikehendaki.
Bagi BPK, portal e-audit ini akan mengurangi pekerjaan administratif di BPK terkait perekaman tindak lanjut. Sebab, entitas dapat secara online menyampaikan tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksaansecara
online. Selama ini dilakukan menggunakan
aplikasi SMP (Standar Manajemen Pemeriksaan).Selain itu, Portal e-audit ini dapat pula digunakan untuk melakukan pengiriman data ke sistem e-audit.
Secara umum Portal e-audit ini terdiri atas beberapa fungsi antara lain:
1. Browse status pemeriksaan;
2. Perekaman tindak lanjut atas rekomendasi BPK;
3. Informasi tingkat penyelesaian sebuah rekomendasi
4. Upload Data Elektronik dengan isi dan
format yang disepakati;
5. Korespondensi Pemeriksaan berupa: - Notifikasi status penyelesaian akses data
elektronik dari entitas ke BPK;
- Notifikasi kontrol total atas data yang berhasil diterima Pusat Data;
- Notifikasi atas terbitnya Surat Tugas Pemeriksaan;
- Notifikasi atas terbitnya sebuah LHP, lengkap dengan detil temuan dan rekomendasinya;
- Notifikasi permintaan data baru sesuai kebutuhan pemeriksaan.
2011
2011
Terkait dengan keamanan atas informasi diportal e-audit ada mekanisme yang diterapkan. Melalui mekanisme persetujuan, otorisasi, otentifikasi, dan pemisahan informasi. Selain itu, data-data entitas yang telah terkumpul akan saling ‘terpisah’ karena portal e-audit ini bagi entitas adalah bersifat Mutual Exclusion
Data Exchange dengan BPK. Dimana, dalam
skema transaksi data,walaupun entitas-entitas yang mengakses informasi melalui infrastruktur yang sama, tidak dapat saling bersatu entitas dengan entitas yang lain. Dengan kata lain, tidak ada proses komunikasi di antara mereka. Entitas hanya dapat
mengenal dan melakukan komunikasi dengan
e-BPK dan dengan data yang terkait entitas
yang bersangkutan.
Sementara, Command Center digunakan Pemeriksa sebagai jembatan bagi Pemeriksa untuk memanfaatkan Pusat Data BPK melalui media Portal e-audit. Command Center berupa suatu ruangan khusus yang dilengkapi beberapa workstation atau komputer yang berhubungan dengan sistem e-audit. Ruangan khusus ini dapat dimanfaatkan Pemeriksa dalam melakukan tugas pemeriksaannya. Untuk mendukung Command Center, maka di dalamnya dilengkapi dengan scanner, printer, dan mesin fotokopi.
Keberadaan dan fungsi dari Command
Center dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan teknologi. Untuk kebutuhan tertentu dimana BPK
berkepentingan untuk melakukan akses sistem milik entitas secara jarak jauh, maka aktifitas tersebut hanya dapat dilakukan melalui
Command Center.
Dalam Command Center terdapat fungsi
end user computing. Fungsi ini merupakan
suatu sistem untuk mengembangkan sarana otomatisasi dan membuat pelaporan sendiri berbasis TABK, selain yang ada di portal
e-audit.
Selain Portal e-audit dan Command
Center, sebagai alat bantu pemeriksa dalam
menganalisis data, BPK melalui Biro TI-nya telah menyiapkan software Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Beberapa
software yang telah disiapkan itu adalah ACL,
Arbutus, dan MS. Excel.
Pada piloting 2011 tercatat bahwa masih terdapat beberapa pemeriksa yang belum familiar dalam menggunakan TABK. Dengan demikian, Biro TI dan Dit. Litbang akan menyempurnakan Manual penggunaan TABK dan memberikan pelatihan singkat penggunaan TABK kepada pemeriksa yang entitasnya terpilih sebagai objek piloting.
pengumpulan menjadi satu berbagai data dan informasi yang tersebar. Berfungsi juga untuk melakukan pengumpulan berbagai informasi situs web. Selain itu, portal ini digunakan sebagai media akses utama bagi pihak internal dan eksternal BPK untuk mengakses ke berbagai informasi atau aplikasi berbasis web.
2. Pusat Data
Komponen lain yang dibangun adalah Pusat Data. Pusat Data ini berfungsi sebagai pusat pengumpulan dan pengelolaan data yang bersifat data terstruktur (data olahan) maupun tidak terstruktur (data mentah) yang berasal dari entitas.
Pusat Data terintegrasi dengan modul penerima pertukaran data elektronik (master agen konsolidator). Dapat difungsikan sebagai pusat kolaborasi dokumen dari pihak-pihak pengguna internal yang ingin memanfaatkan data tersebut. Pusat data dibangun dengan rancangan yang mendukung penerapan model
Business Intelligent. Berintegrasi dengan modul
penerima pertukaran data elektronik (master agen konsolidator) yang diharapkan mampu menyediakan fitur early warning sistem (sistem peringatan dini) dalam sistem e-audit sebagai pengamanan.
Beberapa sub komponen dari Pusat Data ini adalah BPK Data service, Database dan Data
Warehouse, Data Quality Management, dan
komponen integrasi dengan sistem internal BPK. BPK Data Service merupakan aplikasi
core audit business. Dimana, komponen
yang berfungsi ini akan menjalankan fitur otomatisasi proses bisnis yang berkaitan dengan proses audit pemeriksaan di BPK. Dapat dikatakan juga sebagai smart engine yang digunakan untuk pengolahan data elektronik pada Pusat Data BPK secara
elektronik sesuai alur proses yang sudah didefinisikan pada sistem.
Komponen ini melebur di dalam Pusat Data dan berfungsi sebagai jembatan antara aplikasi sistem dengan database sehingga tidak ada hubungan secara langsung antara aplikasi sistem dengan database. Beberapa contoh proses yang dilakukan oleh BPK data Service antara lain: data cleansing atau pembersihan data dari data-data duplikasi terutama dari kesalahan pengetikan, terkait aspek akurasi dan keterpaduan integritas data; konversi struktur data ke dalam standar data BPK (standarisasi data); matching data antar entitas; otomasi prosedur analitis pemeriksaan, termasuk prosedur data matching; dan
fitur early warning system. Database dan Data Warehouse ini terdiri dari basis data dan fungsi-fungsi perancangan struktur data pelaporan dan penyajian data analisis (OLAP) sebagai data pendukung pengambilan keputusan.
Database sendiri adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Sementara Data Warehouse adalah suatu sistem komputer untuk mengarsipkan dan menganalisis data suatu organisasi, seperti data penjualan, gaji, dan informasi lain dari operasi harian.
Database e-audit ini menggunakan skema
data dengan pendekatan data warehouse. Dalam pembentukannya, data warehouse ini pada sistem e-audit dibangun dengan mengelompokan data menurut kelompok entitas (Kementerian/Lembaga dan Bank Indonesia, BUMN/BUMD/BLU/BLUD, dan