• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menciptakan Hubungan Harmonis dengan Stakeholder

Dalam dokumen MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH (Halaman 154-157)

BPK tentu tidak dapat bekerja sendiri. Butuh kerjasama dan hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan atau

stakeholder. Lebih jauh lagi, perlu sinergi

antara BPK dan stakeholder ataupun entitas lainnya. Dengan begitu, mereka memahami dan ikut serta dalam membantu dan

mendukung BPK dalam menjalankan tugasnya.

Salah satu upaya untuk itu adalah diselenggarakannya acara BPK Mendengar. Diselenggarakan semenjak kepemimpinan BPK periode 2009-2014. Tujuannya adalah mendengarkan masukan, kritik, ataupun saran dari stakeholder atau entitas untuk perbaikan BPK dalam menjalankan tugasnya.

BPK Mendengar merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahun BPK. Pada awal tahun 2011, dimana BPK berulang tahun yang ke-64, diselenggarakanlah acara BPK Mendengar. Tepatnya, pada 13 Januari 2011 di Auditorium Kantor Pusat BPK, Jakarta. Tema yang dibahas adalah “Kebutuhan dan Manfaat Pemeriksaan BPK”.

Sebagai narasumber yang memberikan saran, kritik, ataupun masukan adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan (Bapepam-LK) Ahmad Fuad Rahmany, Direktur Keuangan Pertamina Afdel

Baharuddin, pengamat kebijakan publik Sofian Effendi, Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR Yahya Sacawiria. Selain itu, sebagai narasumber lainnya Sekretaris Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi)

Aang Hamid Suganda, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Bachder Djohan B, dan Pemimpin Radaksi TVOne Karni Ilyas.

BPK juga melakukan sinergi dengan dunia pendidikan. Khususnya perguruan tinggi. Upaya ini bertujuan untuk “memasyarakatkan” atau mengenal lebih dekat BPK kepada

Diharapkan juga terjalin hubungan yang baik dengan entitas pendidikan. Sehingga dapat bersama-sama mengawal terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Di sisi lain, walau bagaimanapun, perguruan tinggi merupakan wadah interaksi keilmuan yang bisa menularkannya bukan hanya kepada civitas akademika, tetapi juga ke masyarakat luas. Lebih dari itu, generasi penerus bangsa, tak terkecuali generasi penerus BPK, bertumpu pada mahasiswa. Upaya sinergi ini dituangkan dalam program BPK Goes to Campus.

Dalam tahun 2011, dilaksanakan program BPK Goes to Campus ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Pada tanggal 14 April 2011, BPK menyelenggarakan BPK Goes to Campus di Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Bersamaan dengan pelaksanaan BPK Goes

to Campus di Unlam, kegiatan public awareness

BPK ini juga diisi dengan mengunjungi media yang ada di Banjarmasin. Kantor Surat Kabar Hasioan Banjarmasin Post menjadi tujuan kunjungan BPK.

Selain itu, TVRI Banjarmasin juga melakukan wawancara khusus dengan Anggota BPK. Isinya mengenai tugas dan peran BPK secara keseluruhan dan bidang tugas Auditorat Keuangan Negara IV BPK. Pada 20 Mei 2011, BPK menggelar BPK Goes

to Campus di Institut Teknologi Sepuluh

November, Surabaya, Jawa Timur. Tema yang diangkat adalah BPK dan Keuangan Negara. BPK Goes to Campus juga digelar di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah pada 16 Juni 2011. Setelah itu, BPK juga mengunjungi kantor Harian Suara Merdeka sebagai upaya

2011

2011

BPK menjalin hubungan baik dengan media massa.

Selesai dari pulau Kalimantan dan Jawa, BPK Goes to Campus juga diadakan di Sumatera. Kali ini diadakan di Universitas Bengkulu, pada 28 Juli 2011. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi kantor redaksi Harian Rakyat Bengkulu dan RB TV. Seusai pertemuan dengan jajaran dewan redaksi media, Anggota BPK diundang untuk menjadi narasumber dalam dialog khusus yang disiarkan secara live di RB TV. Dialog mengambil tema “Peran BPK

dalam Turut Serta Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik”.

Upaya menjalin hubungan baik dengan media massa yang dilakukan dengan mengunjungi beberapa kantor media massa di daerah, juga dilakukan di Kantor Pusat BPK di Jakarta. Pada 12 Agustus 2011, BPK bersilaturahmi dengan pimpinan dan wartawan media massa nasional, khususnya yang berpusat di Jakarta.

Acaranya sendiri disebut “Editor’s Forum. Tema yang diangkat: BPK Snergi. Kepada media massa, BPK kembali menyampaikan salah satu kebijakan BPK periode 2009-2014, yaitu implementasi BPK Sinergi dengan penerapan e-audit.

Setelah hasil Pemeriksan Investigasi Lanjutan Kasus Bank Century disampaikan ke DPR, BPK melakukan pertemuan dengan media massa di Jakarta pada 29 Desember 2011. Pertemuan ini merupakan dialog antara BPK dan media massa untuk membahas mengenai hasil pemeriksaan tersebut.

dan baik antara BPK dan media massa diimplementasikan BPK dengan melakukan kunjungan ke beberapa kantor media massa dan petemuan-pertemuan dengan media massa di Kantor Pusat. BPK memandang perlu menjalin hubungan yang baik dengan media massa. Sebab, media massa merupakan salah satu jembatan perantara komunikasi antara BPK dengan masyarakat.

Tak sampai di situ, BPK juga menjalin hubungan dengan lembaga kemasyarakatan. Pada 25 Juli 2011, BPK melakukan audiensi dan gathering dengan Badan Koordinator Nasional Kesatuan Organisasi Pemuda Peduli Pangan dan Energi (BKNKOP3E), di Kantor Pusat BPK, Jakarta.

BKNKOP3E merupakan perkumpulan atau komunitas organisasi mahasiswa dan pemuda intra dan ekstra kampus dan komunitas pemuda kedaerahan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat pemuda untuk berperan aktif melalui langkah nyata dalam perwujudan kemandirian pangan dan energi nasional yang berkelanjutan.

Tujuan dari audiensi dan gathering ini sendiri untuk mendapatkan arahan dan saran terkait fungsionalisasi dan maksimalisasi peran organisasi untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak. Terutama dengan instansi pemerintah yang terkait dengan pangan dan energi karena sampai saat ini masih mengalami kendala dan  hambatan.

Dari audiensi dan gathering ini, BKNKOP3E  mengharapkan bisa membangun hubungan untuk memperkuat keberadaan BKNKOP3E. Sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan dan energi nasional yang berkelanjutan.

Komunikasi BPK dan Entitas

Dalam dokumen MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH (Halaman 154-157)