BAB IV PEMBAHASAN
4.3. Deskripsi data
4.3.1 Deskripsi Informan Penelitian
Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini, mengenai Implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang dengan menggunakan teori Implementasi menurut Van Meter Van Horn (1975). Teori tersebut memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan Implementasi harus memperhatikan beberapa variabel yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk mencapai kinerja implementasi dengan baik. Adapun variabel yang dimaksud yaitu
1. Standar Ukuran dan Tujuan Kebijakan
Untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan pemberdayaan UMKM Kota Tangerang perlu memperhatikan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian standar dan sasaran tersebut. Pemahaman tentang maksud dan tujuan dari suatu standard suatu kebijakan sangatlah penting. Implementasi kebijakan yang berhasil bisa menjadi gagal ketika para pelaksana tidak memahami sepenuhnya mengenai standard dan ukuran dari suatu kebijakan tersebut.
Sumber-sumber yang dmaksud dalam hal ini adalah sumberdaya manusia, sumber daya finansial dan waktu. Dalam tahap implementasi kebijakan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan bidangnya sangat mempengaruhi keberhasilan dalam implementasi suatu kebijakan. Sumberdaya finansial juga penting dalam tahap implementasi kebijakan, sumber daya ini terdiri atas dana atau intensif lain yang dapat memperlancar suatu kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya dana dalam implementasi kebijakan merupakan salah satu faktor besar terhadap kegagalan suatu implementasi kebijakan. Sumberdaya waktu juga tidak kalah pentingnya dengan sumber yang lain dalam tahap implementasi kebijakan karena sumberdaya waktu berpengaruh terhadap bagaimana kelancaran dan ketepatan administrasi dalam suatu implementasi kebijakan maka dari itu untuk mencapai keberhasilan dalam implementasi kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang harus memperhatikan sumber-sumber yang ada.
3. Komunikasi Antar Organisasi
Komunikasi antar organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang sangat perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang. Para individu (implementor) harus memahami maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut. Komunikasi dari para pelaku UMKM dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang harus berjalan dengan baik dan tidak terjadinya komunikasi yang buruk (miss communication).
4. Karakteristik Agen Pelaksana
Dalam tahap Implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang diperlukan agen pelaksana yang demokratis dan persuasif. Dan pada beberapa konteks kebijakan yang akan dilaksanakan dituntut untuk para pelaksana kebijakan yang ketat dan disiplin supaya kebijakan berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau efektif.
5. Sikap atau Kecenderungan Para Pelaksana
Sikap penolakan dan penerimaan dari agen pelaksana kebijakan sangat mempengaruhi suatu keberhasilan atau kegagalan implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangeang. Hal ini sangat mungkin terjadi karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil dari formulasi pelaku UMKM yang mengenal betul permasalahan dan persoalan yang mereka rasakan. Yang dimaksud dalam sikap dari agen pelaksana yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang.
6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik
Hal terakhir yang perlu diperhatikan untuk menilai kinerja implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang. Karena itu perlu adanya
dorongan atau dukungan dari masyarakat(Para Pelaku UMKM) dan lingkungan disekitar untuk ikut membantu dalam proses implementasi kebijakan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif sehingga data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa kata-kata dan tindakan yang peneliti peroleh melalui proses wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan orang yang diwawancara merupakan sumber utama dalam penelitian. Sumber data ini kemudian oleh peneliti dicatat dengan menggunakan catatan tertulis atau melalui alat perekam yang peneliti gunakan dalam penelitian.
Adapun dokumentasi yang peneliti ambil saat melakukan pengamatan adalah berupa catatan lapangan penelitian, seperti dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Tangerang yang merupakan data mentah yang harus diolah dan dianalisis kembali untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Selain itu bentuk data lainnya berupa foto-foto lapangan dimana foto-foto tersebut merupakan foto kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang.
Selanjutnya karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka dalam proses menganalisa data peneliti melalukan analisa secara bersamaan. Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 (tiga) sebelumnya, bahwa dalam proses analisa dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik analisa data yaitu dengan menggunakan 4 tahap, diantaranya; Pengumpulan Data Mentah,
tahap ini peneliti mengumpulkan data mentah wawancara, observasi lapangan, kajian pustaka dengan alat-alat yang dibutuhkan.
Transkrip Data, pada tahap ini peneliti merubah catatan data mentah ke bentuk tertulis. Yang ditulis peneliti pun harus apa adanya tanpa mencampur adukkan dengan pikiran peneliti.
Pembuatan Koding, ditahap ini peneliti membaca ulang seluruh data yang telah ditranskrip. Hal-hal penting didalam transkrip dicatat dan diambil kata kuncinya. Kemudian kata kunci ini nanti diberi kode, peneliti memberikan kode pada aspek tertentu, yaitu:
a. Kode Q1.2.3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan; b. Kode I1-1, menunjukan daftar urutan informan dari Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang;
c. Kode I2-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Sekretaris Dinas Perrindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang;
d. Kode I3-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Kota Tangerang;
e. Kode I4-1, menunjukkan daftar informan dari Kepala Sub Bidang Bina Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang;
f. Kode I5-1, menunjukkan daftar informan dari Kepala Sub Bidang Fasilitasi dan Kemitraan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang;
g. Kode I6-1, menunjukkan daftar informan dari pelaku UMKM Kota Tangerang.
Setelah pembuatan koding, langkah selanjutnya adalah kategorisasi data, dalam tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara mengikat konsep-konsep (kata-kata) kunci dalam satu besaran yang dinamakan kategori. Kategorisasi data yang dilakukan dengan penyimpanan sementara, peneliti dapat mengambil kesimpulan yang sifatnya sementara. Selanjutnya dengan triangulasi yaitu proses check dan recheck abtara sumber data dengan sumber data lainnya. setelah semua proses analisa data telah dilakukan peneliti dapat melakukan penyimpulan akhir. Kesimpulan akhir dapat diambil ketika peneliti telah merasa bahwa data peneliti sudah jenuh dan setiap penambhan data baru hanya berarti ketumpang tindihan.
4.3.2 Data Informan Penelitian
Pada penelitian ini, mengenai Implementasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang, dalam pemilihan informan penelitian ini peneliti menggunakan caa pengambilan sumber data yang sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah Purposive. Purposive adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu atau paling menguasai situasi sosial yang diteliti.
Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Sekretariat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Kepala Sub Bidang Bina Usaha Kecil dan Menengah dan Para pelaku UMKM Kota Tangerang yang terlibat dalam Pemberdayaan UMKM Kota Tangerang. Informan dalam penelitian ini selain pegawai Dinas sebagai key informan yaitu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang untuk keabsahan data dan untuk dapat menggali secara mendalam mengenai penelitian ini maka peneliti pun mengambil informan di luar pegawai Dinas. Informan tersebut diantaranya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Tangerang.
Adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang Kepala Dinas, 1 orang Sekretaris Dinas, 1 orang Kabid Koperasi dan UKM, 1 orang Kasi Bina Usaha Kecil dan Menengah, 1 Kasi Fasilitasi dan Kemitraan, 3 pelaku UMKM Tangerang.
Tabel 4.3
Daftar Informan penelitian No. Kode
Informan
Nama Keterangan Jenis
Kelamin
Umur 1. I1-1 Drs. H Sayuti Kepala Dinas Indagkop Laki-laki 56 Tahun 2. I2-1 Drs. H Betty Sekretaris Dinas Indagkop Perempuan 53 Tahun 3. I3-1 H. M Juweni,
SH. M.Si
Kabid Koperasi dan UKM Laki-Laki 55 Tahun 4. I4-1 Endang
Purwaningsih, MM.
Kasi Bina Usaha Kecil dan Menengah
Perempuan 49 Tahun
5. I5-1 Dra. Ety
Nurhayati
Kasi Fasilitasi dan Kemitraan
Perempuan 56 Tahun 6. I6-1 Dra. Lilis
Herawati
Pelaku UMKM Kota
Tangerang “Bella Cookies” sekaligus
anggota JPKT Tangerang dan IWAPI (Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia) Tangerang
7. I6-2 Norma
Suhaedah
Pelaku UMKM Kota
Tangerang “Mama Bolu Tape Benteng” Sekaligus
Anggota ASIFA (Asosiasi Kreatifitas) Tangerang
Perempuan 32 Tahun
8. I6-3 Abdul Hafid Pelaku Umkm Kota
Tangerang “Lapis Beneng” sekaligus Ketua
UKM Center Kota
Tangerang dan Manager Gray Pangan Lokal Banten
Laki-Laki 43 Tahun
(Sumber : Peneliti 2016)