• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Deskripsi Implementasi Program Penguatan Pendidikan

Dalam bagian ini peneliti mendeskripsikan data implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean. Deskripsi data ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya implementasi terhadap program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat dan bagaimana upaya sekolah dalam mewujudkannya. Dalam bagian ini, peneliti mendeskripsikan data instrumen checklist untuk melihat ada tidaknya implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat. Deskripsi instrumen essai dipaparkan untuk memperjelas apa saja upaya yang dilakukan sekolah

dalam mengimplementasikan program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat.

a. Deskripsi data soal checklist

Peneliti akan mendeskripsikan mengenai implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean. Deskripsi data disajikan setiap aitem soal checklist. Soal checklist dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Soal Checklist

No. Soal Checklist Nomor soal

1 Orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua

sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter. 1 2 Pengelola Pusat Kesenian dan Kebudayaan atau

komunitas (sanggar seni, bengkel teater, kelompok hobi, dll) yang merupakan pusat pengembangan budaya lokal dan modern.

2

3 Lembaga pemerintahan (BNN, Kepolisian, KPK, Kemenkes, Kemenpora, Kementerian Lingkungan Hidup, dll).

3 4 Lembaga atau komunitas yang menyediakan

sumber-sumber pembelajaran (perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pencinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll).

4

5 Masyarakat sipil pegiat pendidikan (misal, pelatihan

pembuatan alat musik dari bambu, dll). 5

6 Komunitas keagamaan (majelis taklim, persekutuan

doa, dharma gita). 6

7 Lembaga bisnis dan perusahaan (Dunia Usaha /Dunia Industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan.

7 8 Lembaga penyiaran media seperti televisi, koran,

majalah, radio, dll. 8

Soal Checklist dan nomor soal pada tabel 4.2 digunakan untuk memudahkan pembaca dalam memahami deskripsi data implementasi pada instrumen soal checklist. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data deskripsi data menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dideskripsikan

secara umum (seluruh soal checklist), sedangkan bagian ke dua dideskripsikan secara khusus per aitem soal checklist. Persentase implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat secara umum dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Persentase Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Se-Kecamatan Godean

Gambar 4.1 merupakan grafik persentase implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean. Berdasarkan hasil persentase pada gambar 4.1, persentase implementasi yang paling tinggi terdapat pada aitem soal 1 sebanyak 90% terimplementasikan, aitem soal 2 sebanyak 44%, aitem soal 3 sebanyak 77%, aitem soal 4 sebanyak 78%, aitem soal 5 sebanyak 28%, aitem soal 6 sebanyak 65%, aitem soal 7 sebanyak 33%, dana item soal 8 sebanyak 48%. Apabila dipersentase kembali responden yang memilih ya pada keseluruhan aitem terdapat sebanyak 58%, sedangkan yang memilih tidak sebanyak 48%. Hal ini membuktikan bahwa Sekolah

Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Ya 90% 44% 77% 78% 28% 65% 33% 48% Tidak 10% 56% 23% 22% 72% 35% 67% 52% 90% 44% 77% 78% 28% 65% 33% 48% 10% 56% 23% 22% 72% 35% 67% 52% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Persentase Implementasi Program Penguatan

Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat

Dasar se-Kecamatan Godean sudah mengimplementasikan program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat.

Setelah menganalisis persentase implementasi secara umum, peneliti menganalisis persentase implementasi secara khusus. Berikut ini adalah analisis persentase implementasi instrumen soal checklist secara khusus.

1) Aitem Soal 1

Aitem soal 1 membahas tentang kerjasama sekolah dengan orang tua atau wali murid. Kerjasama sekolah dengan orang tua atau wali murid dapat diwujudkan dalam bentuk paguyuban wali murid, komite sekolah, maupun kegiatan lainnya. Persentase aitem soal 1 dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 1

Gambar 4.2 menunjukkan hasil pengujian instrumen soal checklist dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat sudah terimplementasikan. Implementasi dapat dilihat dari responden guru yang memilih “Ya” pada instrumen sebanyak 90% dan guru yang memilih “Tidak” yaitu sebanyak 10%. Artinya, 90% responden sudah melakukan

Ya Tidak Aitem 1 90% 10% 90% 10% 0% 50% 100%

Aitem 1

Aitem 1

kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa dan 10% responden belum melakukan kerjasama antara sekolah dengan orangtua siswa.

2) Aitem soal 2

Aitem soal 2 membahas tentang kerjasama sekolah dengan Pengelola Pusat Kesenian dan Kebudayaan atau komunitas (sanggar seni, bengkel teater, kelompok hobi, dll) yang merupakan pusat pengembangan budaya lokal dan modern. Adapun persentase aitem soal 2 dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 2

Gambar 4.3 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist aitem soal 2. Implementasi program PPK berbasis masyarakat dapat terlihat dalam jawaban guru. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat tidak terimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan guru yang memilih “Ya” sebanyak 44% dan guru yang memilih “Tidak” sebanyak 56%. Artinya, 44% responden sudah melakukan kerjasama dengan pengelola pusat kesenian dan kebudayaan dan 56% belum melakukan kerjasama dengan dengan pengelola pusat kesenian.

Ya Tidak Aitem 2 44% 56% 44% 56% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Aitem 2

3) Aitem Soal 3

Aitem soal 3 membahas tentang kerjasama sekolah dengan lembaga pemerintahan seperti BNN, Kepolisian, KPK, Kemenkes, Kemenpora, Kementerian Lingkungan Hidup, dll. Adapun persentase aitem soal 3 dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4. 4 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 3

Gambar 4.4 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist pada aitem soal 3 dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat sudah terimplementasikan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase keseluruhan guru yang menjawab “Ya” pada soal aitem 3 sebanyak 77%, sedangkan guru yang menjawab “Tidak” sebanyak 23%. Artinya 77% responden sudah melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintahan dan 23% belum melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintahan.

4) Aitem Soal 4

Aitem soal 4 membahas tentang kerjasama sekolah dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran seperti

Ya Tidak Aitem 3 77% 23% 77% 23% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Aitem 3

Aitem 3

perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pencinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll. Persentase aitem soal 4 dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4. 5 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 4

Gambar 4.5 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist pada aitem soal 4 dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat sudah terimplementasikan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase keseluruhan guru yang menjawab “Ya” pada soal aitem 4 sebanyak 78%, sedangkan guru yang menjawab “Tidak” sebanyak 22%. Artinya, 78% responden sudah melakukan kerjasama dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran dan 22% belum melakukan kerjasama dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran.

5) Aitem Soal 5

Aitem soal 5 membahas tentang kerjasama sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan misalnya pelatihan pembuatan alat

Ya Tidak Aitem 4 78% 22% 78% 22% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Aitem 4

Aitem 4

musik dari bambu, dll. Persentase aitem soal 5 dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 5

Gambar 4.6 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist aitem soal 2. Implementasi program PPK berbasis masyarakat dapat terlihat dalam jawaban guru. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat tidak terimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan guru yang memilih “Ya” sebanyak 28% dan guru yang memilih “Tidak” sebanyak 72%. Artinya, 28% responden sudah melakukan kerjasama dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan dan 72% belum melakukan kerjasama dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan.

6) Aitem Soal 6

Aitem soal 6 membahas tentang kerjasama sekolah dengan komunitas keagamaan misalnya majelis taklim, persekutuan doa, dan dharma gita. Persentase aitem soal 6 dapat dilihat pada gambar 4.7.

Ya Tidak Aitem 5 28% 72% 28% 72% 0% 20% 40% 60% 80%

Aitem 5

Aitem 5

Gambar 4. 7 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 6

Gambar 4.7 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist pada aitem soal 6 dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat sudah terimplementasikan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase keseluruhan guru yang menjawab “Ya” pada soal aitem 6 sebanyak 65%, sedangkan guru yang menjawab “Tidak” sebanyak 35%. Artinya, 65% responden sudah melakukan kerjasama dengan komunitas keagamaan dan 35% belum melakukan kerjasama dengan komunitas keagamaan.

7) Aitem Soal 7

Aitem soal 7 membahas tentang kerjasama sekolah dengan lembaga bisnis dan perusahaan (Dunia Usaha /Dunia Industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan. Persentase aitem soal 7 dapat dilihat pada gambar 4.8.

Ya Tidak Aitem 6 65% 35% 65% 35% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Aitem 6

Aitem 6

Gambar 4. 8 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 7

Gambar 4.8 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist aitem soal 7. Implementasi program PPK berbasis masyarakat dapat terlihat dalam jawaban guru. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat tidak terimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan guru yang memilih “Ya” sebanyak 33% dan guru yang memilih “Tidak” sebanyak 67%. Artinya, 33% responden sudah melakukan kerjasama dengan lembaga bisnis dan perusahaan (Dunia Usaha/ Dunia Industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan, sedangkan 67% responden belum melakukan kerjasama dengan lembaga bisnis dan perusahaan (Dunia Usaha/ Dunia Industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan.

8) Aitem Soal 8

Aitem soal 8 membahas tentang kerjasama sekolah dengan lembaga penyiaran media seperti televisi, koran, majalah, radio, dll. Persentase aitem soal 8 dapat dilihat pada gambar 4.9.

Ya Tidak Aitem 7 33% 67% 33% 67% 0% 20% 40% 60% 80%

Aitem 7

Aitem 7

Gambar 4. 9 Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem soal 8

Gambar 4.9 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal checklist aitem soal 8. Implementasi program PPK berbasis masyarakat dapat terlihat dalam jawaban guru. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa program PPK berbasis masyarakat tidak terimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan guru yang memilih “Ya” sebanyak 48% dan guru yang memilih “Tidak” sebanyak 52%. Artinya, 48% responden sudah melakukan kerjasama dengan lembaga penyiaran media dan 52% responden belum melakukan kerjasama dengan lembaga penyiaran media.

b. Deskripsi Data Soal Essai

Peneliti mendeskripsikan 10 soal instrumen essai yang telah diisi oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Godean. Upaya implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari variasi jawaban yang diberikan oleh guru pada setiap aitem. Berikut ini adalah aitem soal essai yang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Ya Tidak Aitem 8 48% 52% 48% 52% 46% 47% 48% 49% 50% 51% 52% 53%

Aitem 8

Aitem 8

Tabel 4. 3 Instrumen Soal Essai

No. Soal Essai Nomor Soal 1. Praktik baik yang dilakukan 1 2. Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan

oleh sekolah dengan orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter?

2 3. Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan

sekolah dengan pengelola pusat kesenian dan kebudayaan atau komunitas?

3 4. Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan

sekolah dengan lembaga pemerintahan seperti BNN, Kepolisian, KPK, Kemenkes, Kemenpora, Kementerian Lingkungan Hidup, dll?

4 5. Apa saja bentuk kegiatan kerjasama yang sudah

dilakukan sekolah dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran seperti perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pencinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll?

5

6. Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan seperti pelatihan pembuatan alat musik dari bambu, dll?

6 7. Apa saja bentuk Kerjasama yang sudah dilakukan

sekolah dengan komunitas keagamaan seperti majelis taklim, persekutuan doa, dharma gita?

7 8. Apa saja bentuk Kerjasama yang sudah dilakukan

sekolah dengan lembaga bisnis dan perusahaan (dunia usaha /dunia industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan?

8 9. Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan

sekolah dengan lembaga penyiaran media seperti televisi, koran, majalah, radio, dll?

9 10. Kendala-kendala yang dihadapi 10

Tabel 4.3 di atas merupakan instrumen penelitian aitem soal essai. Terdapat 10 soal essai yang menjabarkan mengenai praktik baik dan kendala. Sebagian besar soal pada aitem essai merupakan pertanyaan yang menggali informasi lebih dalam mengenai upaya implementasi program PPK berbasis masyarakat apabila mengisi tanda “Ya” pada instrumen aitem soal checklist. Berikut ini adalah analisis upaya implementasi dalam instrumen soal essai.

1) Aitem Soal 1

Pada aitem soal 1 membahas mengenai praktik baik yang dilakukan sekolah mengenai program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat. Praktik baik yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini antara lain menjalin komunikasi dengan stakeholder dan pihaklain, membuat forum komunikasi dengan paguyuban kelas, mempublikasikan prestasi dan kegiatan sekolah lewat majalah, Menyampaikan program kegiatan PPK kepada komite sekolah dan orangtua siswa, sekolah selalu menginformasikan mengundang orangtua untuk merencanakan program yang berkaitan dengan pendidikan karakter, adanya buku penghubung antar guru kelas dan orangtua, adanya penyuluhan anti narkoba dari pihak kepolisian, penyuluhan makanan sehat dari puskesmas, perpustakaan keliling, kunjungan ke perpustakaan, pojok buku, ikut serta pengajian rutin antar mushola di lingkungan sekolah, langganan koran dan majalah, selalu melibatkan wali murid di setiap kegiatan peserta didik, dan mengadakan pertemuan rutin dengan paguyuban orangtua, baik secara kolektif maupun masing-masing kelas. Sudah banyak sekali kegiatan maupun program-program sekolah yang dilaksanakan berdasarkan PPK berbasis masyarakat dan kegiatan tersebut sudah berjalan dengan cukup baik. Selain berdasarkan data soal essai, peneliti memperoleh data berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah bahwa beberapa kegiatan seperti halnya sosialisasi dan penyuluhan selalu dilakukan di setiap tahunnya pada tahun ajaran baru. Sekolah pula selalu

mengundang berbagai macam narasumber untuk mengisi kegiatan sekolah seperti dari kepolisian maupun puskesmas.

2) Aitem Soal 2

Pada aitem soal 2 membahas mengenai “apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan oleh sekolah dengan orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter antara lain setiap kelas adanya komite/ paguyuban kelas (untuk mencapai nilai karakter gotong royong), kerjasama dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler, pertemuan rutin antara komite sekolah dengan wali murid, wali kelas dengan paguyuban kelas, guru menitipkan pesan ke wali murid mengenai anak kurang sarapan, membawa bekal dan komunikasi perkembangan siswa, merencanakan program PPK, kerjasama pengelolaan kelas, kunjungan ke rumah siswa, takziah ke keluarga siswa (untuk mencapai nilai religius dan empati), adanya buku penghubung antara wali kelas dengan orang tua, dan menjenguk teman yang sakit, adanya kegiatan “parent’s day” dengan mendatangkan wali murid sebagai narasumber, pemberian tugas rumah yang didukung orangtua (untuk mencapai nilai mandiri), dan wali murid menyetorkan makanan ke kantin secara bergantian (untuk mencapai nilai kejujuran). Selain itu pula kerjasama dapat terlihat sangat baik pula ketika adanya grup “whatsapp” yang semakin mempermudah komunikasi antara guru dengan wali murid.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 kepala sekolah yang diambil secara random menunjukkan bahwa sekolah sudah menjalin hubungan yang baik dengan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada saat rapat dimana jumlah kehadiran walimurid hampir mencapai angka 100% dan terbentuknya sebuah paguyuban orangtua di setiap kelas. Selain itu, orang tua selalu mengambil andil dalam kegiatan sekolah maupun menyetor makanan di kantin sekolah.

3) Aitem Soal 3

Pada aitem soal 3 membahas mengenai “apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan pengelola pusat kesenian dan kebudayaan atau komunitas?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan pengelola pusat kesenian atau kebudayaan atau komunitas antara lain pentas seni dalam kegiatan tingkat kabupaten dan hari besar (untuk mencapai subnilai mandiri yaitu etos kerja dan kreatif), berkunjung ke pusat kesenian atau budaya, mengajar ekstrakurikuler tentang seni (Tari, karawitan, dll), hari anak, anak diajak ke desa wisata, mendatangkan polisi sebagai Pembina upacara, mengunjungi perpustakaan kabupaten, museum (untuk mencapai nilai nasionalis), mengikuti lomba tari di kabupaten, menonton pertunjukan maupun pementasan kesenian, mengadakan latihan karawitan dan menampilkan tarian saat acara desa, berlatih karawitan atau gamelan di tempat penduduk setempat yang terdapat, penggunaan gamelan milik desa untuk ekstrakurikuler, berpartisipasi kegiatan festival budaya (untuk mencapai nilai nasionalis), dan pelatihan untuk anak dengan sanggar teater atau puisi. Upaya yang dilakukan sekolah sangatlah

bermacam-macam dari mulai bekerjasama dalam ekstrakurikuler, pentas seni, melakukan latian menari dan karawitan dengan warga desa. Hal tersebut menunjukkan sekolah telah melakukan usaha sebaik mungkin dalam bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Upaya-upaya yang tersebut untuk mencapai 5 nilai karakter. Salah satu nilai yang ingin dicapai ialah nasionalis.

Beberapa jawaban responden tersebut juga dikuatkan berdasarkan hasil wawancara dimana beberapa sekolah selalu berperan aktif dalam mengirimkan peserta didiknya pada pentas seni yang dilaksanakan di sekolah maupun di kabupaten. Selain itu, dikarenakan sekolah tidak memiliki alat gamelan, sekolah bekerjasama dengan pemerintah desa. Sekolah diizinkan untuk menggunakan gamelan untuk ekstrakurikuler di sekolah.

4) Aitem Soal 4

Pada aitem soal 4 membahas mengenai “apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga pemerintahan seperti BNN, Kepolisian, KPK, Kemenkes, Kemenpora, Kementerian Lingkungan Hidup, dll?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga pemerintahan antara lain sosialisasi bahaya rokok, miras dan narkoba, kenakalan anak, kekerasan (bullying), lalu lintas, seksualitas (bahaya sex dini), tawuran pelajar, vandalisme, budaya tertib dalam penyebrangan jalan dari kepolisian (untuk mencapai subnilai antibuli dan kekerasan), adanya polisi sekolah, adanya dokter kecil dibimbing oleh puskesmas dan penyuluhan mengenai makanan sehat serta BIAS,

assessment ABK, pemeriksaan gigi, pemantauan jentik-jentik nyamuk, kantin sehat imunisasi campak dan rubela, adanya UKS, mendatangkan polisi untuk Pembina upacara, mendatangkan Kemenag (KUA), sosialiasasi dari Tagana dengan BPBD mengenai gempa dan kebakaran, kerjasama dengan Stikes Aisyah untuk kegiatan kesehatan (bahaya rokok, cuci tangan, gosok gigi, dll), dalam lomba UKS dan lomba Adiwiyata. Berdasarkan hasil wawancara beberapa kegiatan di atas sudah menjadi program tahunan seperti kerjasama dengan Kepolisian dan Puskesmas.

5) Aitem Soal 5

Pada aitem soal 5 membahas mengenai “apa saja bentuk kegiatan kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran seperti perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pencinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran antara lain melakukan pembelajaran ke museum, cagar alam dan situs budaya (untuk mencapai nilai nasionalis), mengunjungi perpustakaan daerah, mengunjungi museum, candi, dan kebun binatang gembiroluko, kunjungan ke museum Soeharto, dan merapi, paket perpustakaan keliling selama 3 bulan, bekerjasama dengan dinas Pariwisata dan dinas Kebudayaan yaitu kegiatan WKM (Wajib Kunjung Museum), penyuluhan budaya baca sebelum belajar dimulai, komunitas perpustakaan, dalam sosialisasi dan penyuluhan giat baca, kerjasama dengan perpustakaan

keliling dinas dan LPMP untuk datang ke sekolah (setiap hari Kamis/ bulan).

Berdasarkan hasil wawancara, beberapa sekolah di Kecamatan Godean sering memprogramkan kunjungan ke museum Soeharto. Sekolah memilih museum tersebut dikarenakan jaraknya yang cukup dekat.

6) Aitem Soal 6

Pada aitem soal 6 membahas mengenai “apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan seperti pelatihan pembuatan alat musik dari bambu, dll?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan antara lain melaksanakan kunjungan secara berkala, tempat pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, pelatihan cara membuat karya tulis (puisi, pantun, dll), praktek membatik (untuk mencapai subnilai kreatif), study banding mendatangi lokasi pelatihan dan langsung praktek, melakukan kunjungan ke kerajinan cara membuat kipas dan bakul di Bantul, pembuatan alat musik dari bambu dari ISI, mengikuti/ melihat pameran, mendatangkan pelatih untuk kerajinan menganyam (untuk mencapai nilai mandiri) seperti membuat tempat parcel buah, pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil wawancara, beberapa responden belum melaksanakan kerjasama tersebut atau sedang dalam program sekolah yang belum dilaksanakan. Upaya-upaya diatas untuk mencapai lima kristalisasi nilai karakter, salah satunya ialah nilai mandiri. Setiap nilai karakter yang akan di capai saling berhubungan satu sama lainnya.

7) Aitem Soal 7

Pada aitem soal 7 membahas mengenai “apa saja bentuk Kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan komunitas keagamaan seperti majelis taklim, persekutuan doa, dharma gita?”. Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan komunitas keagamaan antara lain Melakukan kerjasama dengan TPA untuk mengisi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, mengadakan pengajian dan syawalan bersama, doa bersama menjelang ujian dan mendatangkan Ustadz, peringatan hari besar keagamaan dan kerjasama dengan pesantren dalam menyelenggarakan pesantren kilat, ikut serta pengajian rutin dengan masyarakat setempat, kegiatan motivasi kepada siswa kelas 6, orang tua dan sekolah, pelaksanaan hari besar agama dilaksanakan di sekolah (sholat ied), pesantren kilat di Ponpes Bina Insani Moyudan dan pesantren kilat di Ponpes Mlangi, kerjasama dengan takmir mushola sekolah: menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti pengajian menjelang buka puasa, teraweh berjamaah, tenaga pengajar TPA dan TBTQ bekerjasama dengan pondok pesantren di lingkungan sekolah, kegiatan pengajian dengan mendatangkan Ustadz dari berbagai sumber seperti pendongeng dari Kota Gede (AMM). Kegiatan berikut untuk mencapai lima kristalisasi nilai karakter. Nilai karakter yang dominan dicapai ialah nilai religius.

Berdasarkan hasil wawancara, sekolah masih memegang langsung kegiatan-kegiatan kerohanian yang di handle oleh guru. Beberapa sekolah pula sudah mulai melakukan kerjasama dengan pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah.

8) Aitem Soal 8

Pada aitem soal 8 membahas mengenai “apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga bisnis dan perusahaan (dunia usaha/ dunia industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan

Dokumen terkait