• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan upaya pengukuran, maka alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian, sehingga instrumen penelitian merupakan piranti peneliti mengukur fenomena alam maupun sosial yang menjadi fokus peneliti, yang secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel. Walaupun instrumen-instrumen penelitian sudah banyak tersedia, dibakukan dan teruji validitas dan reabilitasnya tetapi adakalanya bila digunakan untuk tempat tertentu dan waktu tertentu belum tentu tepat bahkan boleh jadi tidak valid dan reliabel lagi, peneliti menguji instrumen penelitian yang sudah tersedia dalam form yang terdapat dalam Pedoman

Supervisi Klinis yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 dan menguji validitas instrumennya (Hikmawati, 2017: 30).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur berupa lembar kuesioner pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Lembar kuesioner pertanyaan terbuka digunakan untuk mengetahui upaya yang dilakukan sekolah mengenai program Penguatan Pendidikan Karakter dan pertanyaan tertutup digunakan untuk mengetahui implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat pada sekolah dasar se-Kecamatan Godean. Ciri-ciri kuesioner pertanyaan terbuka adalah variasi kemungkinan jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti. Responden diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Sedangkan pertanyaan tertutup memiliki karakter dimana semua pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah ditentukan oleh peneliti. Responden tidak diperkenankan memberikan jawaban selain pilihan jawaban yang telah ditentukan (Effendi dan Tukiran, 2012: 184-185).

Instrumen penelitian yang peneliti gunakan menggunakan Skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “Ya-Tidak”. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Apabila responden memilih “Ya” maka skornya adalah 1, sedangkan apabila memilih “Tidak” maka skornya adalah 0. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2015: 139).

Instrumen penelitian yang dipakai peneliti merupakan instrumen yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdapat dalam buku Pedoman Supervisi Klinis yang disusun pada tahun 2017 dengan sedikit perubahan yang dilakukan oleh peneliti. Pada instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti hanya menggunakan 8 kerjasama dari 9 kerjasama yang dapat dilakukan sekolah dengan lembaga atau komunitas yang ada di luar sekolah dikarenakan komunitas pengelola pusat kesenian dan kebudayaan dengan komunitas seniman dan budayawan lokal memiliki lingkup kegiatan yang sama. Adapun kisi-kisi pertanyaan soal Checklist instrumen penelitian dapat dilihat dalam tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pertanyaan soal Checklist Instrumen Penelitian

No. Aspek Item

Nomor Butir

Soal 1. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan orang tua.

Orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter.

1

2. Kerjasama satuan Pendidikan dengan Pengelola Pusat Kesenian dan Kebudayaan.

Pengelolaan Pusat Kesenian dan Kebudayaan atau komunitas (Sanggar seni, bengkel teater, kelompok hobi, dll) yang merupakan pusat pengembangan budaya lokal dan modern.

2

3. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan lembaga pemerintahan. Lembaga pemerintahan (BNN, Kepolisian, KPK, Kemenkes, Kemenpora, Kementerian Lingkungan Hidup, dll). 3

4. Kerjasama satuan Pendidikan dengan Lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran.

Lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran (perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pecinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll).

No. Aspek Item

Nomor Butir

Soal 5. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan.

Masyarakat sipil pegiat pendidikan (misal, pelatihan pembuatan alat musik dari bambu, dll).

5

6. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan komunitas

keagamaan.

Komunitas keagamaan (majelis taklim, persekutuan doa, dharma gita).

6 7. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan lembaga bisnis dan perusahaan.

Lembaga bisnis dan perusahaan (Dunia Usaha /Dunia Industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan.

7

8. Kerjasama satuan Pendidikan dengan lembaga penyiaran media.

Lembaga penyiaran media seperti

televisi, koran, majalah, radio, dll. 8

Selain menggunakan soal checklist, penelitian ini pula menggunakan soal essai. Adapun kisi-kisi pada soal essai dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Pertanyaan Soal Essai Instrumen Penelitian

No. Aspek Item

Nomor Butir

Soal 1. Praktik yang dilakukan. Praktik baik yang dilakukan: 1 2. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan orang tua.

Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan oleh sekolah dengan orang tua peserta didik atau paguyuban orang tua sebagai mitra dalam penguatan pendidikan karakter?

2

3. Kerjasama satuan Pendidikan dengan Pengelola Pusat Kesenian dan Kebudayaan.

Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan pengelola pusat kesenian dan kebudayaan atau komunitas?

3

4. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan lembaga

pemerintahan.

Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga pemerintahan seperti BNN, Kepolisian, KPK,

Kemenkes, Kemenpora,

Kementerian Lingkungan Hidup, dll?

No. Aspek Item

Nomor Butir

Soal 5. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan Lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran.

Apa saja bentuk kegiatan kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran seperti perpustakaan, museum, situs budaya, cagar budaya, paguyuban pencinta lingkungan, komunitas hewan peliharaan, dll?

5

6. Kerjasama satuan Pendidikan dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan.

Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan seperti pelatihan pembuatan alat musik dari bambu, dll?

6

7. Kerjasama satuan Pendidikan

dengan komunitas

keagamaan.

Apa saja bentuk Kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan komunitas keagamaan seperti majelis taklim, persekutuan doa, dharma gita?

7

8. Kerjasama satuan Pendidikan dengan lembaga bisnis dan perusahaan.

Apa saja bentuk Kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga bisnis dan perusahaan (dunia usaha /dunia industri) yang memiliki relevansi dan komitmen dengan pendidikan?

8

9. Kerjasama satuan Pendidikan dengan lembaga penyiaran media.

Apa saja bentuk kerjasama yang sudah dilakukan sekolah dengan lembaga penyiaran media seperti televisi, koran, majalah, radio, dll?

9

10. Kendala saat pelaksanaan. Kendala-kendala yang dihadapi: 10 Selain itu pula peneliti menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti dapat dilihat dalam tabel 3.8.

Tabel 3. 8 Pedoman Wawancara

No. Garis Besar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana peran orangtua/ wali murid terhadap sekolah terutama terhadap PPK berbasis Masyarakat?

2. Adakah sebuah kegiatan yang dilakukan sekolah mengenai PPK berbasis Masyarakat? Bagaimana dan kapan?

3. Apa saja bentuk kerjasama sekolah dengan orangtua?

4. Pernahkan bekerjasama dengan pusat kesenian, lembaga pemerintahan, komunitas, pegiat pendidikan, komunitas keagamaan, pebisnis, penyiaran media, dsb? Kalau pernah dalam bentuk apa? 5. Target apa yang diinginkan sekolah? Apakah sudah tercapai?

6. Apa kendala sekolah dalam melaksanakan PPK terutama dalam basis Masyarakat?

7. Bagaimana tanggapan guru, orangtua dan masyarakat terhadap karakter anak setelah adanya PPK berbasis masyarakat?

8. Apa dukungan dari pemeritah terhadap sekolah mengenai program PPK?

Tabel 3.8 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui lebih mendalam mengenai upaya sekolah dalam implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

Pada penelitian ini terdapat daftar cek (checklist) yang digunakan untuk membantu mengorganisir data penelitian yang dibutuhkan. Daftar cek yaitu sebuah daftar tempat responden tinggal membubuhkan tanda check (v) pada kolom yang sesuai (Sopiah dan Sangaji, 2010: 151). Adapun daftar cek yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Daftar Cek Dokumentasi

No. Data Sekolah Alamat

Jumlah Sampel Penelitian Keterangan Sesuai Tidak sesuai 1. SD Negeri Brongkol Brongkol, Sidomulyo, Godean, Sleman, DIY.

4 2. SD Negeri

Godean 3

Curitan, Sidoluhur, Godean, Sleman, DIY.

5 3. SD Negeri

Godean 1

Jalan Suparjo No. 3, Sidoluhur, Godean, Sleman, DIY. 9 4. SD Negeri Godean 2 Kramen, Sidoagung, Godean, Sleman, DIY.

9 5. SD Negeri

Jetak

Jetak, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY.

5 6. SD Negeri

Karakan

Karakan, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY.

5 7. SD Negeri

Krajan

Pirak, Sidoluhur, Godean, Sleman, DIY.

4 8. SD Negeri

Krapyak

Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY.

4 9. SD Negeri

Kwagon

Pare, Sidorejo, Godean, Sleman, DIY.

5 10. SD Negeri

Ngrenak

Karanglo, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY.

5 11. SD Negeri

Pengkol

Pengkol, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY.

4 12. SD Negeri

Semarangan 1

Klajuran, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY.

5 13. SD Negeri

Semarangan 2

Nogosari, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY.

4 14. SD Negeri

Semarangan 4

Tangkilan, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY.

5 15. SD Negeri

Semarangan 5

Rewulu, Sidokarto, Godean, Sleman, DIY.

4 16. SD Negeri Sentul Jalan Godean KM 10 Sentul, Sidoagung, Sleman, DIY 4 17. SD Negeri Sidoarum Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY.

4 18. SD Negeri

Sidoluhur

Berjo, Sidoluhur, Godean, sleman, DIY.

4 19. SD Negeri Sidomoyo Karangmalang, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY. 4 20. SD Negeri Tinom Tinom, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen terkait