• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat lima penelitian yang relevan dengan judul dalam penelitian ini. Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ruyadi (2010) tentang model pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal (penelitian terhadap masyarakat adat Kampong Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan pendidikan karakter di sekolah). Penelitian ini bertujuan menemukan model pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal yang dapat diterapkan secara efektif di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Pada tahap studi lapangan menggunakan penelitian kualitatif dan pada tahap uji

coba menggunakan Quasi Experiment dengan One Group Pretest Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, masyarakat Kampung Benda Kerep memiliki pola pendidikan yang efektif dalam mewariskan nilai budaya dan tradisi kepada generasi berikutnya. Kedua, pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal di sekolah telah memberikan dampak positif terhadap: siswa, sekolah, dan masyarakat. Ketiga, pendidikan karakter di sekolah akan efektif apabila: (a) nilai dasar karakter berasal dari budaya sekolah, keluarga, dan masyarakat, (b) program kurikuler dan ekstrakurikuler terintegrasi untuk mendukung pendidikan karakter, (c) kepala sekolah dan guru berperan sebagai teladan, pengganti orang tua di sekolah, pengayom, pengontrol dan pengendali terhadap prilaku budi pekerti siswa, dan (d) pelaksanaan pendidikan karakter berada pada situasi lingkungan budaya sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh Ruyadi (2010) relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, karena dalam penelitian tersebut peneliti meneliti mengenai pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal yaitu masyarakat adat Kampong Benda Kerep. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penelitian yang relevan kedua diambil dari penelitian Asriati (2012) tentang pengembangan karakter peserta didik berbasis kearifan lokal melalui pembelajaran sekolah. Menurut Asriati guru harus mampu merancang program pembelajaran dengan memperhatikan ranah afektif sebagai salah satu karakteristik manusia dalam hasil belajar, walau memerlukan waktu yang lama. Terintegrasinya pendidikan karakter dalam

muatan keunggulan lokal pada proses pembelajaran, akan sesuai dengan lingkungan yang ada dan dialami peserta didik dalam rangka mengaitkan pembelajaran dengan kejadian nyata sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Secara teoritis, pengembangan karakter berbasis potensi diri belum diajarkan di sekolah, namun secara praktis telah diaplikasikan dan dipraktekkan oleh siswa di kelas maupun di lingkungan sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh Asriati (2012) relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, karena dalam penelitian tersebut peneliti meneliti mengenai pengembangan karakter peserta didik berbasis kearifan lokal. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penelitian relevan yang ketiga diambil dari penelitian Subianto (2013) tentang peran keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembentukan karakter berkualitas. Dalam penelitian ini membahas mengenai Karakter pendidikan harus melibatkan berbagai pihak, di keluarga dan rumah tangga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Hal ini merupakan langkah utama yang harus dilakukan ialah menyambung kembali hubungan dan jaringan pendidikan yang nyaris putus diantara ketiga lingkungan pendidikan tersebut. Pembentukan sifat dan karakter pendidikan tidak akan pernah berhasil selama diantara ketiga lingkungan pendidikan tidak ada keharmonisan dan kesinambungan. Melihat kenyataan ini, membentuk karakter siswa yang berkualitas diperlukan pengaruh yang kuat dari keluarga, sekolah, dan mayarakat.

Kesimpulan dari penelitian Subianto (2013) adalah dengan adanya masing-masing peran yang dilakukan dengan baik oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat dalam pendidikan, yang saling memperkuat dan saling melengkapi antara ketiga pusat tersebut, akan memberikan peluang besar dalam mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu. Penelitian yang dilakukan oleh Subianto (2013) relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, karena dalam penelitian ini membahas mengenai pembentukan karakter berkualitas melalui peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penelitian relevan yang keempat diambil dari peneliti Darmayanti dan Wibowo (2014) tentang evaluasi program pendidikan karakter di sekolah dasar Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi ketercapaian program pendidikan karakter pada tingkat sekolah dasar di Kabupaten Kulon Progo, (2) memberikan rekomendasi baik kepada guru, sekolah, maupun pemerintah untuk perbaikan program pendidikan karakter. Jenis penelitian adalah evaluasi program (evaluasi formatif) dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian meliputi: (1) empat sekolah dasar di Kabupaten Kulon Progo, yaitu SDN 4 Wates, SDN 6 Bendungan, SDN Kriyan, dan SDN Selo; (2) Pengawas SD Kecamatan Kokap dan Pengawas SD Kecamatan Wates; dan (3) Dinas Pendidikan Kulon Progo. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data Milles & Huberman meliputi: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Kesimpulan dari penelitian Darmayanti dan Wibowo (2014) ini adalah: (1) kesiapan sekolah dasar di Kabupaten Kulon Progo untuk mengimplementasikan pendidikan karakter baik, dinilai dari kurikulum yang telah terintegrasi pendidikan karakter, namun masih kurang dalam hal pengelolaan sarana prasarana pendukung dan banyak guru memerlukan lebih banyak pengetahuan dan keterampilan tentang pendidikan karakter; (2) implementasi pendidikan karakter belum tampak pada kegiatan pembelajaran; (3) dukungan dari pemerintah dalam sosialisasi atau pelatihan dirasa masih kurang oleh sekolah; (4) monitoring dan evaluasi pendidikan karakter masih terbatas pada kurikulum dan dilakukan melalui pembinaan pengawas di setiap sekolah; dan (5) kendala yang umum dihadapi sekolah adalah penilaian sikap siswa yang belum terdokumentasi, kurangnya pemahaman guru untuk mengimplementasikan pendidikan karakter, dan tidak adanya sinergi antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di rumah.

Penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti dan Wibowo (2014) relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, karena dalam penelitian tersebut peneliti meneliti mengenai evaluasi program pendidikan karakter di sekolah untuk melihat dampak dari pendidikan karakter kepada siswa. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian relevan yang kelima diambil dari penelitian Maunah (2015) tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembentukkan kepribadian holistik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami

implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan kepribadian holistik siswa. Metode yang dingunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di MTs N Jabung dan SMPN 1 Talun Blitar. Data diperoleh dari hasil indept interview dengan key informant: kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: data reduction, data display, dan conclusion/verification). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) pengelolaan pendidikan karakter dapat dibagi menjadi dua strategi, yaitu internal dan eksternal sekolah; (2) strategi internal sekolah dapat ditempuh melalui empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk school culture, kegiatan habituation, kegiatan ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler; dan (3) strategi eksternal dapat ditempuh melalui kerja sama dengan orang tua dan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Maunah (2015) relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, karena dalam penelitian ini membahas mengenai implementasi pendidikan karakter. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berangkat dari kelima penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka peneliti akan membuat sebuah penelitian yang lebih mengembangkan dari lima penelitian yang telah dilakukan tersebut. Berikut literature map mengenai lima penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti:

Gambar 2. 3 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan

Gambar 2.3 merupakan literature map dari penelitian-penelitian relevan yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan kemudian dikembangkan kembali oleh peneliti untuk membuat suatu penelitian yang baru. Penelitian yang dilakukan oleh Ruyadi (2010) merupakan penelitian dengan membahas mengenai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal, namun pembahasan masih dalam suatu lingkup masyarakat tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Asriati (2012) merupakan penelitian yang membahas mengenai pengembangan karakter berbasis kearifan lokal melalui pembelajaran, namun tidak ada implementasi yang di bahas dalam penelitian ini.

Ruyadi (2010), Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan

Budaya Lokal.

Asriati (2012), Pengembangan Karakter berbasis kearifan Lokal melalui pembelajaran.

Damayanti dan Wibowo (2014), Evaluasi Program Pedidikan

Karakter di Sekolah Dasar.

Pratiwi (2019) Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Subianto (2013), Peran

Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam Pembentukan Karakter

Berkualitas.

Maunah (2015), Implementasi Pendidikan Karakter dalam

Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Wibowo (2014) yaitu Evaluasi Program Pedidikan Karakter di Sekolah Dasar. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Maunah (2015) yaitu mengenai Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Terakhir adalah penelitian dari Subianto (2013) yaitu peran keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembentukan karakter berkualitas. Melihat kelima penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, maka peneliti akan lebih mengembangkan penelitian-penelitian tersebut dengan membuat sebuah penelitian yang berjudul “implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.“ Dalam penelitian tersebut, peneliti akan melakukan survei mengenai implementasi program penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar.

Dokumen terkait