• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang

Kabupaten Serang terletak di ujung barat bagian utara Pulau Jawa dan merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa, berjarak ± 70 km dari Ibukota Jakarta. Kabupaten Serang merupakan salah satu dari 4 Kabupaten dan 4 Kota di wilayah Provinsi Banten yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Saat ini (sejak 28 Juli 2010), Kabupaten Serang dipimpin oleh Bupati H. A. Taufik Nuriman dan Wakil Bupati Hj. Rt. Tatu Chasanah.

Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5°50’ sampai dengan 6°21’ Lintang Selatan dan 105°0’ sampai dengan 106°22’ Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari Utara ke Selatan adalah sekitar 60 Km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 90 Km. Dengan luas wilayah 1.467,35 Km2, secara administratif Kabupaten Serang terdiri atas 28 Kecamatan dan 308 Desa.

Kedudukan batas administratif wilayah Kabupaten Serang yang berbatasan langsung dengan wilayah lain adalah sebagai berikut:

69 1. Sebelah Utara dengan Laut Jawa

2. Sebelah Timur dengan Kabupaten Tangerang

3. Sebelah Barat dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda 4. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Serang

Sumber: serangkab.go.id, 2014

Secara fisik, Kabupaten Serang merupakan daerah yang sangat potensial dan amat diuntungkan. Posisi geografis dalam aksesibilitas keluar wilayah Kabupaten Serang cukup strategis, karena dilalui oleh Jalan Tol Jakarta - Merak yang merupakan akses utama menuju Sumatera melalui Pelabuhan penyeberangan Merak dan sebagai daerah penyangga (hinterland) Ibukota Negara, mengingat jaraknya jika diukur melalui jalan Tol Jakarta - Merak hanya 70 Km.

70

Luas wilayah administratif tercatat 1.467,35 Ha yang terbagi atas 28 Wilayah Kecamatan, 308 Desa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Nama Kecamatan dan Luas Wilayah di Kabupaten Serang No Kecamatan Nama Kecamatan Ibukota (Km²) Luas Jumlah Desa/

Kelurahan 1 Anyer Anyer 56,81 10 2 Bandung Bandung 25,18 8 3 Baros Baros 44,07 14 4 Binuang Binuang 26,17 7 5 Bojonegara Bojonegara 30,30 10 6 Carenang Panenjoan 36,40 10 7 Cikande Cikande 50,53 12 8 Cikeusal Cikeusal 88,25 15 9 Cinangka Cinangka 111,47 13 10 Ciomas Sukadana 48,52 10 11 Ciruas Citerep 40,61 16 12 Gunungsari Gunungsari 48,60 7 13 Jawilan Jawilan 38,95 9 14 Kibin Kibin 33,51 9 15 Kragilan Kragilan 51,56 14 16 Kramatwatu Kramatwatu 48,59 14 17 Kopo Kopo 44,69 10 18 Mancak Labuan 74,03 13 19 Pabuaran Pabuaran 79,14 7 20 Padarincang Padarincang 99,12 13 21 Pamarayan Pamarayan 41,92 9 22 Petir Petir 46,94 12 23 Pontang Pontang 64,85 15

24 Pulo Ampel Sumuranja 32,56 9

25 Tanara Cerukcuk 49,30 9

26 Tirtayasa Tirtayasa 64,46 14

27 Tunjung Teja Tunjung Teja 39,52 8

28 Waringin Kurung Waringin Kurung 51,29 11

Jumlah 1.467,35 308

71 1. Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Serang berada dalam ketinggian 0 - 1.778 mdpl dan pada umumnya tergolong pada kelas topografi lahan dataran dan bergelombang. Pada umumnya (> 97,5%) wilayah Kabupaten Serang berada pada ketinggian kurang dari 500 mdpl. Ketinggian 0 m dpl membentang dari Kecamatan Tirtayasa sampai Kecamatan Cinangka di pantai barat selat Sunda dan ketinggian 1778 m dpl terdapat di puncak Gunung Karang yang terletak disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang.

2. Hidrologi

Kondisi Hidrologi di Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya Daerah-daerah Aliran Sungai (DAS). Pengelolaan sungai mengatur adanya Satuan Wilayah Sungai (SWS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Secara umum, baik SWS maupun DAS yang ada di Kabupaten Serang relatif tidak luas. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar yang relatif kecil (lebar kurang dari 50 m) dan pendek (panjang kurang dari 100 km). Selain itu terdapat DPS (Daerah Pengelolaan Sungai), yakni pengelolaan satu atau beberapa DAS secara bersama yang dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan karena faktor efisiensi dana dan pelaksanaan. SWS yang terdapat di Kabupaten Serang, yaitu Ciujung-Ciliman, terdiri

72

atas DAS Cidurian, Ciujung, Cibanten, dan Cidanau. DAS-DAS tersebut terdiri dari sub-sub DAS-DAS dengan rincian luas sebagai disajikan pada Tabel 1.3. Sungai yang besar adalah Cidurian dan Ciujung. Sungai Cidurian berhulu di Kabupaten Tangerang. Sebagian besar sungai mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa. DAS Cidanau mengalir ke barat, Selat Sunda. Di sebelah selatannya terdapat DAS Ciliman di mana terdapat dua arah pengaliran, yang pada umumnya mengalir ke utara menuju Laut Jawa atau Teluk Banten, dan sebagian ke barat menuju Selat Sunda.

Ditinjau dari fisiografi dan morfologi permukaan tanahnya, sebagian besar (sekitar 35 %) bagian utara Kabupaten Serang merupakan hilir tata air permukaan yang mengarah ke Laut Jawa bagian barat daya, khususnya ke Teluk Banten. Dari 35 % tersebut, sekitar 25 % merupakan daerah perbukitan sangat rendah atau mengalami pendataran sangat aktif (peneplainisasi) dan 10 % berupa dataran pesisir. Aliran air permukaan yang besar terutama berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian dan DAS Ciujung. Sekitar 50 % merupakan perbukitan daerah hulu terutama di bagian selatan dan sedikit di utara-barat laut, yaitu Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel. Sisanya sekitar 14 % merupakan wilayah perbukitan yang mengarahkan aliran air permukaannya ke arah barat di Selat Sunda terutama dari DAS

73

Ciliman, dengan dataran pesisir hilirnya di sebelah barat yang sangat sempit (1 %).

3. Wilayah Pengembangan

a. Sentra Kawasan Pengembangan Serang Barat

SKP Serang Barat meliputi Anyar, Mancak, Cinangka, Waringin Kurung dan Kecamatan Gunungsari. Pusat pengembangan yang direncanakan adalah di Anyar. Arahan pengembangan:

1) Pengembangan Pariwisata di Kec. Anyar dan Cinangka; 2) Pengembangan Jasa dan Perdagangan pendukung sektor

pariwisata;

3) Pengembangan Pemukiman;

4) Kawasan Konservasi DAS Cidano, Pertanian dan Perikanan.

b. Sentra Kawasan Pengembangan Serang Selatan

SKP Serang Selatan meliputi Kecamatan Padarincang, Ciomas, Pabuaran, Baros, Cikeusal, Petir dan Tunjung Teja dengan Pusat Pengembangan di Kecamatan Ciomas. Arahan pengembangan:

1) Pengembangan Pertanian Lahan Kering dan Pertanian Lahan Basah, Pengembangan Ternak Besar, Ternak Kecil, dan Unggas;

2) Pengembangan Konservasi Lahan untuk melindungi catchment area Rawa Dano;

74

3) Pengembangan Kawasan Hutan Lindung dan Cagar Alam; 4) Pengembangan Industri dan Pariwisata;

5) Pengembangan Perikanan Air Tawar, Padi, dan Sayuran. c. Sentra Kawasan Pengembangan Serang Utara

SKP Serang Utara meliputi Kecamatan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Ciruas dan Carenang. Pusat Pengembangan adalah Kecamatan Tirtayasa. Arahan pengembangan:

1) Pengembangan Pariwisata; 2) Pengembangan Pelabuhan; 3) Pengembangan Pusdiklat;

4) Pengembangan Pertanian Lahan Basah;

5) Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Pantai; 6) Pengembangan Perikanan dan Ternak Unggas; 7) Pengembangan Agro-Industri;

d. Sentra Kawasan Pengembangan Serang Timur

SKP Serang Timur meliputi Kecamatan Kragilan, Cikande, Kibin, Kopo, Jawilan, Binuang, Bandung, Pamarayan dengan pusat pengembangan di Kecamatan Cikande, Kragilan dan Ciruas. Arahan pengembangan:

1) Pengembangan Aneka Industri, Agro Industri dan Industri Kecil/Kerajinan Rakyat;

2) Pengembangan Permukiman;

75

4) Pengembangan Industri Peternakan, Perdagangan dan Jasa. e. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bojonegara

KEK meliputi Kecamatan Bojonegara, Puloampel dan Kramatwatu. Arahan pengembangan:

1) Pengembangan Pusat Pelabuhan Samudera; 2) Pengembangan Jasa dan Perdagangan; 3) Pengembangan Permukiman;

4) Pengembangan Pertanian Lahan Kering dan Kehutanan. 4. Potensi Unggulan Daerah

Dinamika investasi strategis di Kabupaten Serang pada umumnya banyak mengalami perubahan yang cukup mendasar. Pengaruh kebijakan pemerintah banyak membawa dampak bagi pengembangan wilayah Kabupaten Serang. Salah satu kebijaksanaan pokok yang membawa dampak tersebut adalah reformasi politik yang membawa pengaruh bagi perkembangann kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang menjadi unsur pokok dalam berinvestasi.

Tingkat kegiatan perekonomian daerah sangat tergantung pada faktor-faktor produksi, yaitu: modal, tenaga kerja, kekayaan alam, dan teknologi. Keempat faktor tersebut diupayakan pemanfaatannya agar berdampak pada peningkatan kondisi per kapita. Pada umumnya dibarengi oleh alokasi sumber daya dengan penurunan proporsi angkatan kerja yang dipekerjakan dalam

76

kegiatan primer dan kenaikan proporsi dalam kegiatan sekunder, dan kemudian disusul dengan kenaikan dalam kegiatan tersier. Kegiatan industri merupakan salah satu sektor yang diunggulkan Kabupaten Serang. Pusat kegiatan industri terdapat di Kawasan Bojonegara dan Serang Timur khususnya di Kawasan Cikande.

Jenis tanaman yang tumbuh di Kabupaten Serang, adalah tanaman yang biasa hidup di daerah tropis seperti pisang, duren, kecapi, jambu air, jambu batu, salak, nanas, pepaya. Tanaman tersebut umumnya dikelola oleh masyarakat. Sedangkan tanaman yang dikelola oleh perkebunan besar dan perkebunan rakyat meliputi cengkeh, jambu mete, kelapa, kopi, kapuk, karet, kakau, kemiri, lada, melinjo pala dan panili. Selain itu terdapat pula tanaman obat-obatan seperti jahe, kunyit, kencur, kapulaga, lengkuas dan temu lawak.

Jenis fauna di Kabupaten Serang terdapat lebih dari 50 jenis burung pemakan ikan yang bermukim di Pulau Dua. Kawasan ini merupakan tempat transitnya berbagi jenis burung dari kawasan Asia, Australia dan Afrika. Di kawasan lain Kabupaten Serang terdapat juga burung jenis bangau, blekok, elang putih, elang hitam, kuntul, kokok beluk, pecuk ular dan tongtong. Binatang mamalia banyak terdapat di Rawa Dano seperti babi hutan, kalong, lutung, monyet dan tupai. Sedangkan binatang besar/buas sudah jarang dijumpai, hal ini disebabkan tidak ada lagi hutan lebat

77

sebagai habitatnya. Dalam program pelestarian flora dan fauna, di Kabupaten Serang tersedia cagar alam, hutan lindung, hutan mangrove (bakau) dan kawasan suaka marga satwa.

5. Visi Kabupaten Serang

"Terwujudnya Masyarakat Yang Berkualitas Menuju Kabupaten Serang Yang Agamis, Adil Dan Sejahtera"

6. Misi Kabupaten Serang

1) Memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan spiritual dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan bernegara;

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlaqulkarimah dan berbudaya;

3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan dasar di semua wilayah;

4) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal serta memperkuat struktur perekonomian daerah;

5) Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup;

6) Mengembangkan kawasan strategis, cepat tumbuh, pesisir dan pulau-pulau kecil;

7) Meningkatkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik serta didukung kondisi sosial, politik, keamanan dan demokratis.

78

Dokumen terkait