• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Retribusi Daerah

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.3 Konsep Retribusi Daerah

Retribusi daerah pada umumnya merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan merupakan sumber pendapatan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) kedua setelah pajak daerah. Dalam istilah asing retribusi ini disebut sebagai user charge, eser fees atau charging for service (Mahmudi, 2010: 25). Retribusi daerah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pajak daerah. Pajak daerah merupakan pungutan yang dilakukan pemerintah daerah tanpa ada kontraprestasi langsung yang bisa diterima wajib pajak atas pembayaran pajak tersebut. Sedangkan retribusi pajak imbalannya

33

dapat diterima secara langsung sesuai dengan nilai retribusi yang dibayarkan.

Retribusi daerah adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan (Siahaan, 2005: 5). Kemudian menurut Ahmad Yani (2009: 63), retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung, yaitu hanya yang membayar retribusi yang menerima balas jasa dari negara.

Jasa yang dimaksud adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas atau kemanfaatan lainnya, dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Bila seseorang ingin menikmati jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah, maka harus membayar retribusi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Salah satu contoh jenis retribusi adalah reribusi pasar yang dikelola oleh pemerintah. Setiap orang yang memiliki tempat usaha di suatu pasar ingin mendapatkan pelayanan atas tempat usaha yang dimilikinya di pasar tersebut baik berupa kios ataupun los. Jumlah nominal retribusi yang dibayarkan disesuaikan dengan objek yang diterima oleh masing-masing subjek retribusi pada pasar tersebut.

34

Siahaan (2005: 7), menjelaskan beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-undang dan peraturan daerah yang berkenaan;

2. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah; 3. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontraprestasi

(balas jasa) secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukannya;

4. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang dinikmasi oleh orang atau badan; 5. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara

ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan menerima jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Objek retribusi adalah berbagai jenis jasa atau pelayanan tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut pertimbangan sosial-ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut dikelompokan ke dalam tiga golongan, yaitu jasa umum, jasa usaha dan perizinan tertentu.

1. Jasa umum, yaitu jasa yang yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jasa umum antara lain meliputi pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan pelayanan pasar. Jasa yang tidak termasuk jasa umum adalah jasa urusan umum pemerintahan. Retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis retribusi jasa umum dari retribusi daerah. Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar

35

tradisional/sederhana berupa pelataran dan los yang dikelola oleh pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta. Subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan. Subjek retribusi jasa umum dapat ditetapkan menjadi wajib retribusi jasa umum, yaitu orang pribadi atau badan yang diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi jasa umum.

2. Jasa usaha, yaitu jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Jasa usaha antara lain meliputi penyewaan aset yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah daerah, penyediaan tempat penginapan, usaha bengkel kendaraan, tempat pencucian mobil dan penjualan bibit.

3. Perizinan tertentu, yaitu kegiatan tententu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

36

Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan tingkat penggunaan jasa. Tingkat penggunaan jasa dapat dinyatakan sebagai kuantitas penggunaan jasa sebagai dasar alokasi beban biaya yang dipikul daerah untuk penyelenggaraan jasa yang bersangkutan, misalnya berapa kali masuk tempat rekreasi, berapa kali/berapa jam parkir kendaraan dan sebagainya. Akan tetapi ada pula penggunaan jasa yang tidak dapat dengan mudah diukur. Dalam hal ini tingkat penggunaan jasa mungkin perlu ditaksir berdasarkan rumus tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Misalnya mengenai izin bangunan, dapat diukur dengan luas tanah, luas lantai bangunan, jumlah tingkat bangunan dan rencana penggunaan bangunan.

Tarif retribusi daerah adalah nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan untuk menghitung besarnya retribusi daerah yang terutang. Tarif dapat ditentukan seragam atau dapat diadakan pembedaan mengenai golongan tarif sesuai dengan prinsip dan sasaran tarif tertentu, misalnya pembedan retribusi rekreasi antara anak dan dewasa, retribusi parkir antara sepeda motor dan mobil dan retribusi pasar antara kios dan los. Besarnya tarif dapat dinyatakan dalam rupiah per unit tingkat penggunaan jasa. Pemungutan retribusi dilakukan dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan. SKRD adalah surat

37

ketetapan retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi. Dokumen lain yang dipersamakan antara lain berupa karcis masuk, kupon dan kartu langganan.

Salah satu macam retribusi daerah adalah retribusi jasa umum. Jasa umum merupakan jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan masyarakat umum. Bentuk jasa umum yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintahan Daerah kepada masyarakat umum diwujudkan dalam jasa pelayanan. Dengan demikian, Retribusi Jasa Umum adalah retribusi yang dikenakan terhadap orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah.

Dalam menetapkan jenis retribusi ke dalam kelompok retribusi jasa umum, kriteria yang digunakan adalah (Mardiasmo, 2006: 15):

1. Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasa usaha atau retribusi perizinan tertentu;

2. Jasa tersebut termasuk dalam kelompok urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah dalam pelaksanaan desentralisasi;

3. Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi;

4. Jasa tersebut dianggap layak jika hanya disediakan kepada badan atau orang pribadi yang membayar retribusi;

5. Retribusi untuk pelayanan pemerintahan daerah itu tidak bertentangan dengan kebijakan nasional;

6. Retribusi tersebut dapat dipungut secara efektif dan efisien serta dapat merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial;

7. Pelayanan yang bersangkutan dapat disediakan secara baik dengan kualitas pelayanan yang memadai.

38

Jenis Retribusi Jasa Umum menurut Mardiasmo (2006: 15) yaitu: 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil

4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

6. Retribusi Pelayanan Pasar

7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

10. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan

Adapun objek retribusi jasa umum adalah dalam bentuk pelayanan, misalnya pelayanan kesehatan dan pelayanan persampahan dengan pengecualian pelayanan mengenai urusan umum pemerintahan. Untuk lebih jelas, berikut diuraian bentuk-bentuk objek retribusi jasa pelayanan umum:

1. Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di puskesmas, balai pengobatan dan rumah sakit umum daerah, tidak termasuk pelayanan pendaftaran;

2. Pelayanan kebersihan dan persampahan meliputi pengambilan, pengangkutan dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan sampah rumah tangga, sampah industri dan sampah perdagangan, tidak termasuk pelayanan kebersihan jasa umum, taman dan ruangan tempat umum;

3. Penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil. Akte catatan sipil meliputi akte kelahiran, akte perkawinan, akte perceraian, akte pengesahan dan pengakuan anak, akte ganti nama baik warga asing dan akte kematian;

4. Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburan/pemakaman, pembakaran/pengabuan mayat dan sewa

39

tempat pemakaman atau penguburan/pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola oleh pemerintah daerah;

5. Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyedian parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah;

6. Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional/sederhana yang berupa pelataran atau los yang dikelola oleh pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh perusahaan daerah pasar;

7. Pelayanan air bersih adalah pelayanan penyediaan fasilitas air bersih yang dimiliki atau dikelola langsung oleh pemerintah daerah, tidak termasuk pelayanan oleh perusahaan daerah air minum (PDAM);

8. Pelayanan pengujian kendaraan bermotor meliputi pelayanan pemeriksaan kendaraan bermotor sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah;

9. Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan dan pengujian oleh pemerintah daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki atau dipergunakan oleh masyarakat;

10. Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pelayanan pengujian terhadap kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;

Selanjutnya, subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang menerima dan menggunakan jasa atau pelayanan

40

yang diberikan oleh pemerintah daerah. Kemudian, dalam hal penetapan tarif retribusi jasa umum pada dasarnya disesuaikan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jenis-jenis retribusi yang berhubungan dengan kepentingan nasional. Untuk retribusi pelayanan pasar di Kabupaten Serang misalnya, diatur dan ditentukan oleh Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Serang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar kedua setelah pajak. Perbedaannya dengan pajak yaitu berada pada kontraprestasi yang diterima oleh pihak yang membayar. Retribusi merupakan pembayaran wajib atas jasa yang diterima secara langsung. Terdapat tiga macam jenis retribusi, yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu. Retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis retribusi jasa umum. Segala urusan mengenai pemungutan retribusi diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dokumen terkait