• Tidak ada hasil yang ditemukan

BCA meyakini bahwa cara suatu perusahaan

B. DEWAN KOMISARIS

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah memberikan pengarahan dan pengawasan kepada Direksi dalam proses implementasi visi, misi, rencana kerja dan anggaran Perseroan, serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar BCA, peraturan Bank Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

Keanggotaan

Dewan Komisaris BCA per Desember 2010 terdiri dari 5 (lima) orang yaitu 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan 3 (tiga) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA berdomisili di Indonesia. Keanggotaan Dewan Komisaris BCA telah memenuhi seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia, baik menyangkut kelulusan masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam Fit and Proper Test oleh Bank Indonesia, larangan perangkapan jabatan, maupun keberadaan Komisaris Independen.

financial review

governance review corporate data

Jumlah Komisaris Independen BCA mencapai lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen tersebut dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA per Desember 2010

Eugene Keith Galbraith Presiden Komisaris

Tonny Kusnadi Komisaris

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen

Raden Pardede Komisaris Independen

Sigit Pramono Komisaris Independen

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada saat ditutupnya RUPST BCA di tahun 2011.

Profil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan di bagian Data Perusahaan, halaman 266-267 Laporan Tahunan ini.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya dan memberi nasihat kepada Direksi yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan sesuai Anggaran Dasar.

2. Setiap anggota Dewan Komisaris BCA dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha BCA dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

minoritas dan stakeholders lainnya. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

3. Dewan Komisaris memastikan terseleng-garanya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha BCA pada seluruh ting-katan atau jenjang organisasi melalui Komite-Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.

4. Dewan Komisaris mengarahkan, meman-tau dan mengevaluasi pelaksanaan kebija-kan strategis BCA.

5. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit Internal BCA, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam-LK dan/atau Bursa Efek Indonesia.

6. Sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG pada Bank Umum, Dewan Komisaris telah membentuk: a. Komite Audit.

b. Komite Pemantau Risiko.

c. Komite Remunerasi dan Nominasi. 7. Dewan Komisaris memastikan bahwa

Komite-Komite yang telah dibentuk Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif.

introduction business review business support

8. Anggota Dewan Komisaris, baik

bersama-sama maupun sendiri-sendiri pada

jam kerja, dapat memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh BCA dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

9. Dewan Komisaris secara berkala meminta anggota Direksi untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai BCA sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka.

10. Dewan Komisaris membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.

11. Dewan Komisaris melaporkan kepada

Perseroan mengenai kepemilikan

sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perusahaan lain termasuk kepemilikan saham di atas 5% (lima per seratus) dari suatu Perusahaan, untuk selanjutnya dicatat di dalam Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan, yang dikinikan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

12. Dewan Komisaris mengusulkan

penggantian dan/atau pengangkatan

anggota Direksi kepada RUPS dengan

memperhatikan rekomendasi Komite

Remunerasi dan Nominasi.

13. Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. 14. Dewan Komisaris sehubungan dengan

penerapan manajemen risiko:

a. Menyetujui dan mengevaluasi kebija-kan manajemen risiko.

b. Mengevaluasi pertanggungjawaban

Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.

c. Mengevaluasi dan memutuskan

permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di atas, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang di dalamnya juga mengatur mengenai etika kerja, waktu kerja dan pelaksanaan rapat. Dewan Komisaris telah berperan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dengan

menjalankan fungsi pengarahan dan

pengawasan secara baik. Sepanjang tahun 2010, telah diselenggarakan sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali rapat Dewan Komisaris dan 10 (sepuluh) kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

Hasil keputusan rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

Catatan kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut dapat dilihat pada bagian Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi pada halaman 87 Laporan Tahunan ini.

Selama tahun 2010, Dewan Komisaris tidak menemukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan

financial review

governance review corporate data

Komite-Komite Penunjang Dewan Komisaris

BCA telah membentuk komite-komite

penunjang Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Komite-Komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam fungsi-nya membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing-masing Komite. Masa jabatan anggota Komite-Komite tersebut akan berakhir pada saat berakhirnya masa jabatan ketua Komite yang juga adalah Komisaris Independen dimana pada periode ini akan berakhir pada penutupan RUPST BCA tahun 2011. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota Komite-Komite tersebut dapat diangkat kembali, namun khusus untuk masa jabatan anggota Komite Audit sesuai dengan peraturan

Bapepam-LK, hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Komite-Komite tersebut secara rutin

menyelenggarakan rapat untuk membahas hal-hal yang relevan dengan tanggung jawab Komite yang bersangkutan. Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan segala keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota Komite.

Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.

Susunan Keanggotaan Komite Audit per Desember 2010

Cyrillus Harinowo Ketua (juga sebagai Komisaris Independen)

Herman Yoseph Susmanto Anggota (Pihak Independen)

Rodulphus Aquaviva Supriyono Anggota (Pihak Independen)

Inawaty Handoyo Suwardi Anggota (Pihak Independen)

Komite Audit

Keanggotaan

Komite Audit BCA terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 3 (tiga) orang anggota, serta dibantu oleh seorang Sekretaris Komite. Sesuai Peraturan Bank Indonesia, Ketua Komite Audit adalah juga Komisaris Independen di BCA, sedangkan anggota Komite adalah pihak- pihak independen yang memiliki kompetensi di bidang-bidang yang dipersyaratkan. Seluruh anggota Komite Audit adalah

independen sehingga tidak memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan BCA yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia maupun peraturan Bapepam-LK.

introduction business review business support

Profil singkat anggota Komite Audit disaji-kan pada bagian Data Perusahaan, halaman 272-273 Laporan Tahunan ini.

Tugas dan Tanggung Jawab Pokok

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap penerapan tata kelola perusahaan, yang difokuskan kepada pengawasan atas:

1. Kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.

2. Keandalan (reliability) laporan keuangan. 3. Efektivitas dan efisiensi operasi Perseroan,

dengan menitikberatkan pada pengelolaan risiko.

4. Evaluasi fungsi audit internal sejak perencanaan, pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil-hasilnya, termasuk menghadiri pembahasan hasil-hasil audit apabila dipandang perlu.

Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut Komite Audit membuat rencana kegiatan tahunan yang dapat menjawab, mendalami, dan memberi keyakinan bahwa tata kelola perusahaan telah berjalan dengan integritas tinggi dan andal. Komite Audit juga menjalin hubungan kerja yang efektif dengan Direksi, Divisi Audit Internal, dan Auditor Eksternal maupun pihak terkait lainnya.

Tugas dan tanggung jawab pokok Komite Audit dijabarkan sebagai berikut :

1. Melakukan penelaahan atas Laporan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian yang dilaporkan secara bulanan.

2. Melakukan penelaahan kepatuhan

Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. 3. Menghadiri dan membuat relasi aktif de-ngan asosiasi-asosiasi seperti Paguyuban

Komisaris Independen Indonesia dan Ikatan Komite Audit Indonesia untuk memperoleh pemahaman yang mendalam atas peraturan, perundangan serta best

practices yang berkembang.

4. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Laporan Keuangan Publikasi (triwulanan) dan secara random untuk Laporan Keuangan Bulanan on line, serta Proyeksi dan Informasi Keuangan lainnya. 5. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal.

6. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik.

7. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. 8. Melaporkan kepada Dewan Komisaris

berbagai risiko yang dihadapi BCA. 9. Melakukan penelaahan dan melaporkan

kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

10. Memberikan rekomendasi mengenai pe-nunjukan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan ke-pada RUPS.

11. Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.

Rapat Komite

Komite Audit mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit. Selama tahun 2010, Komite Audit tercatat mengadakan sebanyak 17 (tujuh belas) kali rapat.

financial review

governance review corporate data

Rapat Komite Audit

No Tanggal Topik Anggota Komite Pihak Lain yang Hadir CH HYS RAS IHS

1. 10 Februari Perkembangan pelaksanaan audit

Laporan Keuangan BCA tahun buku 2009

√ √

×

√ Auditor Eksternal

2. 12 Februari Pembahasan Realisasi Kerja dengan

Divisi Audit Internal tahun 2009 dan Rencana Kerja tahun 2010

√ √ √ √ Dewan Komisaris

dan Divisi Audit Internal

3. 19 Maret Hasil akhir audit Laporan Keuangan BCA

tahun 2009 beserta management letter √ √

×

√ Eksternal Auditor

4. 23 Maret Kajian Laporan Keuangan tahun 2009

yang akan dipublikasikan √

×

√ √ Divisi Keuangan

dan Akuntansi

5. 15 April Rapat Rutin Bulanan √ √ √ √ Divisi Audit

Internal, Komite Pemantau Risiko, Satuan Kerja Enterprise Security

6. 27 April Kajian Laporan Keuangan Triwulan I

tahun 2010 yang akan dipublikasikan √ √ √ √ Divisi Keuangan

dan Akuntansi

7. 3 Juni Rapat Rutin Bulanan √ √

×

√ Divisi Audit

Internal

8. 10 Juni Laporan Hasil Review Komite Audit

Triwulan I tahun 2010 kepada Dewan Komisaris

×

√ √ Dewan Komisaris

9. 15 Juli Rapat Rutin Bulanan

×

√ √ √ Divisi Audit

Internal

10. 29 Juli Kajian Laporan Keuangan Triwulan II

tahun 2010 yang akan dipublikasikan √ √ √ √ Divisi Keuangan

dan Akuntansi

11. 11 Agustus Rapat Rutin Bulanan √ √ √ √ Divisi Audit

Internal

12. 19 Agustus Realisasi Pelaksanaan Audit Triwulan II

tahun 2010 √ √ √ √ Dewan Komisaris

dan Divisi Audit Internal

13. 23 September Rapat Rutin Bulanan √ √ √ √ Divisi Audit

Internal

14. 13 Oktober Pembahasan Rencana dan cakupan audit

Laporan keuangan BCA tahun 2010 √ √ √ √ Auditor

Eksternal

15. 25 Oktober Kajian Laporan Keuangan Triwulan III

tahun 2010 yang akan dipublikasikan √

×

√ √ Divisi Keuangan

dan Akuntansi

16. 11 November Rapat Rutin Bulanan √ √ √ √ Divisi Audit

Internal

17. 15 Desember Rapat Rutin Bulanan √ √ √ √ Divisi Audit

Internal Keterangan:

√ : Hadir × : Tidak Hadir CH : Cyrillus Harinowo HYS : Herman Yoseph Susmanto RAS : Rodulphus Aquaviva Supriyono IHS : Inawaty Handoyo Suwardi

Berikut adalah penyelenggaraan rapat dan kehadiran anggota pada rapat Komite Audit selama tahun 2010.

introduction business review business support

Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit

Selama tahun 2010 Komite Audit telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan rapat dengan Divisi Keuangan dan Akuntansi setiap triwulan untuk mengkaji Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan.

2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan perpanjangan kontrak dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (dahulu disebut Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) yang berafiliasi

dengan Ernst & Young dan

merekomendasikannya kepada Dewan Komisaris untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan tahun buku 2010. 3. Melakukan rapat dengan Kantor Akuntan

Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja sebanyak 3 (tiga) kali untuk membahas:

a. Perkembangan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2009.

b. Hasil akhir audit Laporan Keuangan BCA tahun buku 2009 beserta

Management Letter.

c. Rencana dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2010.

4. Melakukan rapat dengan Divisi Audit Internal untuk:

a. Mengevaluasi perencanaan tahunan dan pelaksanaan audit internal setiap semester.

b. Melakukan diskusi bulanan atas hasil audit yang dipandang cukup signifikan.

5. Mengadakan kunjungan ke kantor

cabang, unit kerja Kantor Pusat dan anak perusahaan untuk menghadiri exit meeting audit internal dengan jumlah 9 (sembilan) kunjungan.

6. Menelaah 300 (tiga ratus) laporan hasil audit internal dan tindak lanjutnya.

7. Menelaah kepatuhan BCA terhadap ketentuan, peraturan dan hukum yang berlaku di bidang perbankan melalui kajian atas Laporan kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian yang dilaporkan secara bulanan.

8. Memantau pelaksanaan manajemen risiko melalui laporan triwulan Profil Risiko BCA dan laporan bulanan Operation

Risk Management Information System

(ORMIS).

9. Melakukan rapat bersama dengan Komite Pemantau Risiko dan Satuan Kerja Enterprise Security untuk mengevaluasi implementasi Business Continuity Plan di BCA.

10. Melakukan kajian atas:

a. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan tindak lanjutnya.

b. Tindak lanjut management letter dari KAP Purwantono, Suherman & Surja. c. Hasil rapat Dewan Komisaris dan

Rapat Direksi

11. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin kepada Dewan Komisaris setiap triwulan.

financial review

governance review corporate data

Komite Pemantau Risiko

Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko per Desember 2010

Sigit Pramono Ketua (juga sebagai Komisaris Independen)

Andreas E. Susetyo Anggota

Endang Swasthika Wibowo Anggota

Keanggotaan

Komite Pemantau Risiko BCA terdiri dari Ketua yang juga adalah Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota pihak independen yang memiliki kapasitas, kompetensi, keahlian dan pengalaman yang diperlukan. Kedua anggota pihak independen tersebut memiliki keahlian di bidang Perbankan dan Keuangan, Teknologi Informasi serta Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibantu oleh seorang Sekretaris.

Profil singkat anggota Komite Pemantau Risiko disajikan pada bagian Data Perusahaan, halaman 274 Laporan Tahunan ini.

Tugas dan Tanggung Jawab

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Komite Pemantau Risiko bertugas memban-tu Dewan Komisaris dalam hal keberadaan, operasi dan efektivitas program pengelolaan risiko BCA, kebijakan dan praktik-praktik, ter-masuk dan tidak terbatas pada kepatuhan atas kebijakan Bank Indonesia terkait imple-mentasi Basel II. Selain itu, Komite Pemantau Risiko juga bertugas dalam memberi masukan atau rekomendasi atas toleransi risiko BCA dan memastikan ketersediaan informasi dan implementasi dari standar, kontrol, batasan, pedoman dan kebijakan sehubungan dengan pengukuran dan pengelolaan risiko terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko strategis, risiko hukum dan risiko kepatuhan.

Dalam menjalankan tugas pemantauannya, Komite Pemantau Risiko memiliki kewenangan dalam hal:

1. Menerima dan memeriksa laporan dari manajemen BCA perihal langkah-langkah yang telah diambil untuk melakukan pengawasan dan kontrol eksposur.

2. Melakukan pemeriksaan atas laporan tentang hal-hal signifikan yang disiapkan oleh grup pengelolaan risiko internal dan memberikan masukan bila diperlukan. 3. Memantau proses underwriting dan

pengawasan serta kepatuhan atas

kebijakan manajemen risiko. Selain itu, Komite Pemantau Risiko mengevaluasi kinerja manajemen terhadap kebijakan yang ada untuk memastikan bahwa: (a) proses pengelolaan risiko telah berjalan efektif, dan (b) tanggung jawab Direksi dan Manajemen terkait maupun karyawan BCA terhadap pengelolaan risiko telah didefinisikan dengan jelas.

4. Memantau dan mengevaluasi tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

5. Meminta manajemen untuk melakukan analisis atas risiko tertentu sesuai kebutu-han dan menetapkan batasan, kontrol dan prosedur tertentu yang disetujui Dewan Komisaris untuk memitigasi risiko.

6. Menerima laporan dan rekomendasi dari Direksi dan manajemen BCA yang terkait sehubungan dengan masalah pengelolaan risiko yang signifikan dan menyiapkan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 7. Secara mandiri atau bersama Komite

Audit, melakukan kaji ulang dan diskusi tentang regulasi perbankan.

introduction business review business support

8. Membuat laporan secara periodik kepada Dewan Komisaris tentang masalah-masalah material menyangkut pengelola-an risiko dpengelola-an kepatuhpengelola-an BCA.

9. Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko.

Rapat Komite

Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun 2010 rapat Komite Pemantau Risiko telah dilaksanakan sebanyak 9 (sembilan) kali.

Rapat Komite Pemantau Risiko

No Tanggal Topik Anggota Komite Pihak Lain yang Hadir SP AES ESW

1. 14 Januari Evaluasi Kinerja Komite Pemantau Risiko

Tahun 2009 dan Perencanaan Tahun 2010 √ √ √ –

2. 11 Februari Penjelasan mengenai budget Divisi Tresuri

terkait dengan pengembangan aplikasi sistem untuk Tresuri

×

√ √ Satuan Kerja

Manajemen Risiko, Divisi Teknologi Informasi

3. 11 Maret Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko dan

Satuan Kerja Manajemen Risiko

×

√ √ Satuan Kerja

Manajemen Risiko

4. 15 April Rapat Gabungan dengan Komite Audit dan

Divisi Audit Internal √ √ √ Komite Audit,

Divisi Audit Internal, Satuan Kerja Enterprise Security

5. 11 Mei Penyampaian Laporan Periodik Komite

Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris √ √ √ Dewan Komisaris

6. 26 Mei Pembahasan atas hasil review Konsultan

terhadap laporan-laporan Dewan Komisaris dan Komite-Komite Penunjang

√ √ √ Satuan Kerja

Manajemen Risiko

7. 24 Juni Pembahasan hasil review atas risiko yang

telah dilakukan selama tahun 2009 dan Triwulan I 2010

√ √ √ Dewan Komisaris

8. 7 Oktober Update perkembangan sistem pelaporan

Satuan Kerja Manajemen Risiko sesuai dengan rekomendasi konsultan

√ √

×

Satuan Kerja

Manajemen Risiko

9. 8 Desember Pembahasan hasil review atas risiko-risiko

Bank selama tahun 2010 √ √ √ –

Keterangan:

√ : Hadir × : Tidak Hadir SP : Sigit Pramono AES : Andreas E. Susetyo ESW : Endang Swasthika Wibowo

Berikut adalah informasi mengenai rapat Komite Pemantau Risiko yang diselenggarakan selama tahun 2010.

financial review

governance review corporate data

Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Membahas peningkatan efektivitas

mekanisme proses pemantauan risiko melalui risk dashboard, yaitu suatu laporan yang memperlihatkan parameter dan indikator risiko; serta melaporkan

perkembangannya kepada Dewan

Komisaris. Sistem ini akan diterapkan pada tahun 2011.

2. Melakukan pemantauan risiko khusus sesuai dengan perkembangan situasi, kondisi dan kebutuhan, yaitu terhadap pengembangan program Tresuri, proses dan risk assessment produk dan jasa baru, hasil audit Bank Indonesia terkait dengan manajemen risiko, risiko operasional terkait implementasi teknologi informasi, serta pemantauan hasil exit meeting atas temuan hasil audit Bank Indonesia.

3. Melakukan review terhadap ketentuan GCG sehubungan dengan tugas/kewajiban Komite Pemantau Risiko dan melakukan pemantauan khusus terhadap pelaksanaan pengembangan tata kelola Teknologi Informasi.

4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris akan perlunya tata kelola

Teknologi Informasi yang baik dan melakukan kajian independen terhadap

infrastruktur pendukung Teknologi

Informasi guna menunjang rencana bisnis jangka panjang.

5. Melaksanakan rapat gabungan dengan Komite Audit dan Divisi Audit Internal untuk membahas temuan hasil audit yang terkait dengan manajemen risiko.

6. Melakukan review atas perencanaan dan pelaksanaan Business Continuity

Planning dan Disaster Recovery Center,

serta perencanaan kapasitas infrastruktur di masa depan sebagai bagian dari tugas pemantauan risiko operasional.

7. Melakukan review atas pelaksanaan dan kinerja manajemen risiko secara periodik.

8. Melakukan evaluasi pedoman dan

ketentuan yang terkait dengan proses manajemen risiko meliputi evaluasi atas ketentuan dan pedoman kerja pengendalian risiko, kajian atas alur dan ketentuan proyek dan produk baru, serta kajian terhadap ketentuan operasional manajemen likuiditas.

9. Memastikan kesiapan BCA untuk

memenuhi regulasi baru dengan baik, seperti Pernyataan Standar Akuntansi dan Keuangan (PSAK) 50 & 55, perhitungan risiko operasional dalam rasio kecukupan