• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERN, FUNGSI AUDIT

BCA meyakini bahwa cara suatu perusahaan

E. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERN, FUNGSI AUDIT

EKSTERN DAN FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN

E.1 Fungsi Kepatuhan

Industri perbankan merupakan salah satu industri yang diatur secara ketat

(highly-regulated industry), sehingga bank wajib

mengelola risiko kepatuhan dengan baik. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan GCG, BCA mempunyai komitmen untuk mengelola risiko kepatuhan, sehingga sasaran bisnis dan operasi yang telah ditetapkan dapat dicapai tanpa melanggar peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Agar pengelolaan risiko kepatuhan dapat berjalan dengan baik, maka budaya kepatuhan terus ditanamkan dan dikembangkan ke seluruh lini organisasi, melalui antara lain pelatihan dan sosialisasi, kebijakan dan prosedur internal serta kode etik. Pengelolaan risiko kepatuhan merupakan tanggung jawab dari setiap insan BCA.

Dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan agar pengelolaan

introduction business review business support

risiko kepatuhan dapat dikoordinasikan dengan baik, BCA telah mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK) yang merupa-kan satu unit kerja yang mengkoordinasimerupa-kan pengelolaan risiko kepatuhan di BCA, termasuk di dalamnya mengkoordinasikan penerapan ketentuan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Selama tahun 2010, dalam menjalankan aktivitas fungsi kepatuhan BCA telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Melakukan kajian terhadap rancangan 1.

kebijakan dan prosedur internal BCA untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Melakukan kajian terhadap penyediaan 2.

dana di atas jumlah tertentu, baik kepada pihak terkait maupun kepada pihak tidak terkait.

Melakukan kajian dan memberikan opini 3.

atas proposal produk dan aktivitas baru untuk memastikan agar produk dan aktivitas baru yang akan dijalankan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

Memberikan pelatihan dan sosialisasi 4.

kepada unit-unit kerja lain dan karyawan BCA untuk mengembangkan kesadaran akan budaya patuh.

Melakukan uji kepatuhan terhadap unit 5.

kerja lain.

Melakukan penilaian profil risiko kepatuhan 6.

BCA secara individual maupun secara konsolidasi dengan perusahaan anak setiap triwulan.

Menyesuaikan kebijakan, prosedur dan 7.

formulir dalam rangka menerapkan ketentuan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Melakukan pemantauan transaksi

8.

keuangan mencurigakan dengan

menggunakan sistem otomatis atau

Suspicious Transaction Identification

Model.

Menyusun Laporan Transaksi Keuangan 9.

Mencurigakan dan melaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Melaporkan Transaksi Keuangan Tunai 10.

kepada PPATK.

Melakukan pemantauan terhadap

11.

pengkinian data nasabah.

Menyusun Laporan Pelaksanaan Tugas 12.

Direktur Kepatuhan dan melaporkan kepada Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan sekali.

Berperan aktif dalam Forum Komunikasi 13.

Direktur Kepatuhan.

E.2 Fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal yang independen terhadap unit kerja operasional. Dalam menjalankan fungsinya, Kepala Divisi Audit Internal melapor langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Sesuai misinya, Divisi Audit Internal bertujuan memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional BCA dengan melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian intern dan tata kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Perseroan yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugas audit intern.

Rencana audit stratejik dan rencana audit

tahunan disampaikan kepada Presiden

Direktur, Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan saat pelaporan rencana dan realisasi kegiatan

financial review

governance review corporate data

audit tahunan. Rencana audit stratejik disusun dengan memperhatikan rencana bisnis bank. Rencana audit tahunan disusun menggunakan pendekatan audit berdasarkan risiko dengan memperhatikan sasaran bisnis perusahaan. Cakupan audit intern meliputi kegiatan Kantor Cabang, Kantor Wilayah, Divisi dan Satuan Kerja di Kantor Pusat, serta anak perusahaan BCA.

Dalam melaksanakan audit intern, Divisi Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter), Manual Kerja Divisi Audit Internal yang disusun berdasar- kan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia, disamping menggunakan standar yang diterbitkan oleh

The Institute of Internal Auditors serta

Information System Audit & Control

Association sebagai acuan ke arah global best practices. Secara berkala pendekatan,

sistem dan prosedur serta manual kerja audit disesuaikan untuk merefleksikan perubahan dan perkembangan bisnis, organisasi BCA dan profesi audit intern.

Divisi Audit Internal melakukan review berdasarkan rencana audit yang telah disetujui oleh Manajemen BCA. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Divisi Audit Internal didukung dengan sistem aplikasi yang memadai, antara lain untuk melakukan analisa pendahuluan, pemantauan secara

berkesinambungan, hingga pembuatan

laporan. Selain melakukan kunjungan audit ke unit kerja maupun cabang, Divisi Audit Internal juga melaksanakan continuous auditing untuk mengidentifikasi risiko baru

atau peningkatan risiko di unit kerja secara lebih dini. Pada setiap penyelesaian penugasan audit, Divisi Audit Internal menyampaikan laporan hasil audit, temuan-temuan, dan rekomendasi ke Manajemen BCA dan auditee untuk ditindaklanjuti. Divisi Audit Internal

menyampaikan rangkuman laporan setiap triwulan kepada Presiden Direktur, Dewan Komisaris dan Komite Audit mengenai status rencana audit dan status tindak lanjut temuan audit oleh auditee. Hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dibahas dalam rapat bulanan Divisi Audit Internal bersama Presiden Direktur dan Komite Audit. Pelaksanaan kegiatan audit dan pokok-pokok hasil audit dilaporkan ke Bank Indonesia setiap semester.

Pengendalian mutu audit dilakukan melalui supervisi atasan dan review internal. Kaji ulang oleh pihak yang independen terhadap efektivitas pelaksanan fungsi Divisi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap SPFAIB dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun sejak tahun 1998 dan terakhir dilaksanakan pada tahun 2010. Disamping itu Divisi Audit Internal menjalankan post-audit survey pada setiap kunjungan audit sejak tahun 2008.

Dalam menjalankan profesinya, seluruh staf Divisi Audit Internal berpedoman pada nilai-nilai inti Perusahaan yang meliputi: Fokus pada Pelanggan, Integritas, Kerjasama, Meraih Keunggulan yang Berkelanjutan, serta mematuhi kode etik dan prinsip-prinsip audit intern sebagai berikut : Integritas, Obyektivitas, Kompetensi dan Menjaga Kerahasiaan.

Divisi Audit Internal mengembangkan program pelatihan yang berkesinambungan bagi segenap auditor melalui penyertaan dalam program sertifikasi profesi, pelatihan dalam kelas/ lapangan, dan seminar yang dihadiri staff Divisi Audit Internal. Program pengembangan

diselenggarakan untuk meningkatkan

ketrampilan mereka dalam bidang spesialisasi dan standar profesi audit intern, serta memastikan seluruh auditor memiliki kualifikasi profesi yang dapat memenuhi standar dan kebutuhan Divisi Audit Internal.

introduction business review business support

E.3 Fungsi Audit Ekstern

Laporan Keuangan BCA setiap tahun diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai auditor eksternal yang independen. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan KAP dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit. Penunjukan KAP dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank Indonesia, tidak memberikan jasa lain kepada BCA pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan BCA lebih dari 5 (lima) tahun berturut-turut. Selain itu, KAP yang ditunjuk juga harus memenuhi persyaratan BCA terkait dengan kompetensi profesionalnya. Dalam seleksi penunjukan KAP, BCA hanya mengikutsertakan 4 (empat) KAP terbesar yang terdaftar di Bank Indonesia.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPST BCA pada tanggal 5 Mei 2010, Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan peraturan perundangan yang berlaku, telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja, (dahulu disebut Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) yang berafiliasi dengan Ernst & Young, untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan BCA untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, dengan perkiraan imbal jasa sebesar US$ 475,000 (tidak termasuk PPN).

E.4 Fungsi Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penerapan GCG BCA terutama yang menyangkut pelaksanaan keterbukaan, selain memastikan agar BCA mematuhi ketentuan dan peraturan pasar

modal yang berlaku. Sekretaris Perusahaan dibentuk untuk memelihara citra BCA dan melindungi kepentingan BCA melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholders melalui berbagai aktivitas hubungan masyarakat dan mewakili Direksi dalam hal yang berhubungan dengan komunikasi eksternal, khususnya kepada investor, masyarakat pasar modal dan pemegang saham.

Sekretaris Perusahaan memberikan saran-saran kepada Dewan Komisaris dan Direksi apabila diperlukan dan menjalankan berbagai kegiatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi termasuk korespondensi, protokoler dan kelogistikan.

Fungsi Pokok Sekretaris Perusahaan yaitu:

1. Mewakili Direksi dalam hubungannya dengan pihak luar, khususnya investor, masyarakat pasar modal, lembaga-lembaga terkait dan pemegang saham. 2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap

ketentuan dan peraturan tentang pasar modal.

3. Mendukung penyelenggaraan Perseroan oleh Direksi dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan lainnya.

4. Melakukan aktivitas yang mendukung

pelaksanaan prinsip keterbukaan

terutama menyangkut kinerja BCA melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Saat ini, Sekretaris Perusahaan BCA dijabat oleh Raymon Yonarto, yang telah menjabat sejak tahun 2007. Profil Sekretaris Perusahaan dapat dilihat di halaman 276 Laporan Tahunan ini.

financial review

governance review corporate data

Kegiatan Jumlah

Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (Tahunan) 1

Mengikuti Forum Investor dan Non Deal Road Show 13

Menerima Kunjungan Investor dan Analis 139

Melakukan Telekonferensi dengan Investor dan Analis 32

Mengadakan Pertemuan dengan Analis dan Media setiap Triwulan 4

Menyelenggarakan Paparan Publik (Public Expose) 1

Berikut adalah kegiatan Sekretaris Perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip keterbukaan di Tahun 2010

F. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN