• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMANProgram Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

URUSAN PEMERINTAH DAERAH

DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMANProgram Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

Urusan Kesehatan dilaksanakanoleh 3 (tiga) SKPD, Dinas Kesehatan, RSUD M.Zein Painan, dan Dinas Prasjaltarkim dengan 22 Program dan 148

Kegiatan. Alokasi dana untuk Urusan Kesehatan sebesar Rp. 201.884.315.402 Terealisasi sebesar Rp. 98.175.422.519,- atau sekitar

48.63 %.

1. DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan dengan Pagu dana sebesar Rp. 44.392.471.848,- teralisasi sebesar Rp. 30.731.223.709,- atau sekitar 69.23 % yang terdiri dari 16 Program dan 59 Kegiatan:

a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dianggarkan sebesar Rp.1.874.166.800,- dengan realisasinya Rp.1.602.837.164,- atau 85,52 %. Program pelayanan administrasi perkantoran berisikan 16 kegiatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 89,96%. Manfaat dari program Pelayanan Aministrasi perkantoran yaitu mempercepat kelancaran administrasi dan pelayanan kantor di Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas

b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk rehabilitasi gedung kantor Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan

c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini bertujuan untukpengembangan Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan melalui keikutsertaan pelatihan-pelatihan (Diklat) yang diadakan oleh instansi vertikal ataupun instansi/unit kerja lain yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.Alokasi anggaran program ini adalah Rp.50.000.000,-dan realisasi anggarannya yaitu Rp.49.261.900,- atau 98,52 %. Hasil/keluaran kegiatan ini(realisasi fisik) 100% yaitu dengan terlaksananya pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 4 orang; Bimbingan Teknis Keuangan ke Jokyakarta

sebanyak 2 orang; dan Bimbingan Teknis ASN ke Jakarta sebanyak 1 Orang.

d) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan pelayanan kesehatan dasar (PKD) masyarakat di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) serta meningkatkan pemerataan dan ketersediaan obat-obatan pada masyarakat. Program ini mempunyai alokasi anggaran Rp.2.122.903.000,- yang bersumber dari DAK ditambah dengan APBD Kabupaten Pesisir Selatan (DAK dan Pendamping) dengan realisasi keuangannya yaitu Rp.1.671.677.058,- atau 78,74 % .Adapun realisasi fisik atau kinerja program ini adalah 88,99% dengan perincian Pembelian 1 paket obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) sebanyak 76 item obat; 1 paket (19 item) bahan labor; Blanko LPLPO 36 buah, Blanko Peresepan 36 buah; Blanko Kartu Stok Gudang 1000 lembar; Kwitansi NCR 2 buah; Cetak spanduk 4 meter dan pertemuan petugas program 1 kali setahun yang diikuti oleh 18 orang.

e) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat.Alokasi anggaran program ini adalah Rp.897.268.000,-dengan realisasi keuangannya sebesar Rp. 831.489.192,- atau 92,67 %. Adapun realisasi fisik/kinerjanya adalah 97,32% dengan perincian terlaksananya Pelayanan kesehatan masyarakat oleh dokter spesialis melalui kunjungan dokter spesialis ke puskesmas pada 18 Puskesmas;Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Yankesmas (Usaha Kesehatan Sekolah UKS/UKGS, Yankes Indra, Perkesmas, Kesehatan Jiwa dan Olahraga) pada 18 Puskesmas; dan Study Banding program upaya kesehatan masyarakat ke Dinas Kesehatan Sijunjung. Adapun realisasi fisik untuk kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat berupa terlaksananya pelayanan kesehatan pada individu dan masyarakat (Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD) pada 18 Puskesmas;

terlaksananya pelayanan kesehatan pada masyarakat pada iven-iven daerah (Upacara, Posko Kesehatan Carocok, Piket/P3K Lebaran, Natal dsb)

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.5 Cakupan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, cakupan program prioritas upaya kesehatan masyarakat hanya 1 (satu) indikator yang mencapai target yaitu pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap di Puskesmas yang diberikan asuhan keperawatan.

Indikator cakupan rata-rata kunjungan masyarakat (pasien) yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Poskesri dan Pustu di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 (Visite Rate/VR) dibandingkan target 85 % adalah 86,4 % yang berarti melebihi target yang ditetapkan. Cakupan VR tahun 2015 ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 dan 2014, sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.

0 20 40 60 80 100 Yankes Perkesmas Kelompok Risti Yankes Rawat Inap yang diberikan asuhan Yankes Jiwa 85 100 90 86.4 100 89.7 Target 2015 Realisasi 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.6 Tingkat Perkembangan Visite Rate (VR) Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012-2015

f) Program Pengawasan Obat dan Makanan (POM)

Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman dari bahaya dan resiko keracunan serta peredaran dan pemakaian obat dan bahan yang berbahaya baik di pasar- pasar tradisional maupun toko-toko makanan dan minuman termasuk

produksi makanan dan minuman hasil industri rumah tangga (IRT-P) di 15 kecamatan dengan alokasi anggaran Rp. 49.224.100,-dan realisasinya

Rp. 44.953.500,- atau 91,32%, realisasi fisik kegiatan 92 %.Hasil/keluaran dari program ini adalah kegiatan ini adalah terlaksanannya pemantauan dan pengawasan makanan dan minuman terhadap IRT, Toko Obat dan Apotik di Kabupaten Pesisir Selatan 2 kali setahun; Pengambilan dan pemeriksaan 21 sampel bahan makanan;dan terlaksananya pertemuan petugas program 1 kali setahun yang diikuti sebanyak 42 orang.

Tabel 4.10

Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman di Kabupaten Pesisir Selatan Periode Tahun 2015

No. Jenis Sampel Jumlah

Sampel Hasil (+) Hasil (-) 1. Sampel Boraks 5 1 4 2. Sampel Formalin 5 0 5 3. Sampel Rhodamin 5 0 5 4. Sampel Pemanis Siklamat 5 1 4

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 2.2 2.4 2.5 2.43 2.05 2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

g) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kader posyandu dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli kesehatan serta penyediaan data dan informasi kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini Rp.1.876.121.000,- dengan realisasinya anggaran (keuangan) adalah Rp. 1.744.962.778,- atau 93,01%. dengan realisasi fisik 83,08 %.

Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan, yaitu Program ini terdiri dari 4 Kegiatan. Kegiatan pertama yaitu Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan hasil/keluaran dari kegiatan tersebut Tersedianya bahan dan

media promosi dan informasi kesehatan yaitu 10 Banner Penyuluhan; 150 M baliho; Pameran sebanyak 2 kali; 1.000 lembar leflet kesehatan; 800

lembar poster kesehatan; 2.000 lembar stiker; 156 M spanduk kesehatan; dan pertemuan program yang diikuti oleh 30 orang petugas UKI PSM.

Kegiatan kedua yaitu Usaha Kesehatan Institusi dan Peran Serta Masyarakat dengan hasil/keluaran Pembuatan Spanduk sebanyak 24 meter dan Pertemuan Petugas UKI dan PSM sebanyak 36 orang. Kegiatan ketiga yaitu Pembinaan dan Pembentukkan Nagari Siaga dengan hasil/keluaran berupa Cetak Spanduk sebanyak 81 meter. Kegiatan yang keempat yaitu Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten dengan keluaran berupaTersedianya data dan informasi kesehatan daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam Profil Kesehatan Tahun 2015 sebanyak 25 buku dan tersedianya jaringan SIKDA melalui speedy internet selama 12.

Berdasarkan uraian capaian kinerja 4 (empat) kegiatan pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, maka secara program realisasi atau capaian kinerjanya adalah 97,47 %.

0 50 100 Desa Siaga Aktif Posyandu Mandiri 100 80 2.2 44.8 Target Realisasi

h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat. Alokasi anggaran program ini adalah Rp. 329.139.500,- dengan realisasi anggarannya adalah Rp. 269.849.250 atau 81,99%. Adapun realisasi fisik (kinerja) pelaksana program ini adalah 96,09%. Program ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin dengan hasil/keluaranPemberian Makanan Tambahan dan Vitamin pada 50 orang Balita dengan kasus gizi buruk dan 30 orang kasus ibu hamil KEK. Kegiatan kedua yaitu Pemantauan Status Gizi pada 5243 orang sampel Balita. Kegiatan ketigaPembinaan dan Monitoring Program Gizi Masyarakat dengan hasil berupa terlaksanannya Monitoring Evaluasi pada 18 Puskesmas; Pertemuan Monitoring dan Evaluasi sebanyak 1 kali; dan, Pertemuan Pemantauan Status Gizi (PSG) sebanyak 1 kali.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.8 Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, selama tahun 2015 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 6,6 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 15 orang balita gizi buruk mendapat perawatan, Balita yang mendapatkan kapsul

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 15 100 95 85 90 100 6.6 100 89.1 84.2 99 100 Target 2015 Realisasi 2015

Vitamin A pada bulan Februari dan Agustus 2015 mencapai 99 % dan melampaui target 90 % serta. Namun untuk cakupan Fe3 ibu hamil masih dibawah target yaitu 89,1 % serta yang ASI ekslusif yang masih 84,2 % dibawah target 85 %. Hal ini sulit dicapai karena banyak ibu yang menyusui bekerja di luar rumah (PNS dan karyawan) sehingga peningkatan cakupan ASI ekslusif tidak optimal.

Adapun realisasi fisik (kinerja) pelaksana program ini adalah 92,85 %, dengan uraiannya adalah :

1) Tersedianya pemberian makanan tambahan dan vitamin pada 50 orang balita dengan kasus gizi buruk dan 30 orang kasus ibu hamil KEK dan Anemia di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 15 orang kasus balita gizi buruk atau 100 %;

2) Terlaksananya validasi kasus gizi buruk dan kurang terhadap 15 kecamatan dan 182 nagari serta 203 SD atau 99,76 %;

3) Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi pada 18 Puskesmas melalui pertemuan dan bimbingan tekhnis ke Puskesmas dengan capaian kinerja 96,09 %.

i) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan menular akibat buruknya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat dengan alokasi anggaran selama tahun 2015 adalah Rp. 798.578.900,- dengan capaian realisasi anggarannya Rp. 595.838.020,- atau 74,61. Program ini terdiri dari 5 kegiatan, adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 75,98% dengan rinciannya:Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat dengan hasil Terlaksananya pembinaan dan pemeriksaan sanitasi dasar termasuk Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah makan, dan restoran dan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di 18 Puskesmas. Kegiatan Pendamping PAMSIMAS dengan hasil terlaksananya pengawasan Pamsimas di 5 wilayah Puskesmas dan pemantauan lokasi PaskaPamsimas di 18 Puskesmas danTerlaksananya Survey Study EHRA di 18 Puskesmas.

Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Pemeriksaan Sanitasi Dasar dengan hasil Terlaksananya kegiatan dan pertemuan pengelolaan depot air minum dan petugas Asosiasi Depot dan Terlaksananya pengawasan Depot

Air Minum (DAM) dan Program Sanitas Dasar Masyarakat di 18 Puskesmas dan 230 DAM; dan Kegiatan Pelaksanaan Forum Kecamatan

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.9 Cakupan Program pengembangan Lingkungan Sehat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 97,19 % dengan rinciannya:

1) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sanitasi dasar termasuk Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah makan, dan restoran serta monitoring dan evaluasi program penyehatan lingkungan pada 18 Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %;

2) Terlaksananya kegiatan pendamping program PAMSIMAS di 15 kecamatan sebanyak 10 lokasi dengan capaian kinerjanya 100 %.

3) Terlaksananya laksananya pembinaan dan monitoring evaluasi serta pemantauan kegiatan PPSP di 15 kecamatan dengan capaian kinerjanya 100 %.

4) Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium untuk bahan pemeriksaan kualitas air minum yaitu terlaksananya pemeriksaan kualitas air minum pada depot DAM sebanyak 250 sampe, reagen bakteriologis 437 dan kimia sebanyak 115 dan 200 srtfikat Depot Laik Sehat, serta terlaksananya pertemuan dan sosialisasi Permenkes RI Nomor 376 dan 492 tentang pentingnya kualitas air bagi masyarakat pada 15 kecamatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %,

5) Terlaksananya pemeriksaan laboratorium sampel Depot Air Minum Isi Ulang (DAM) di 15 kecamatan yang terlaksana selama tahun 2015 dengan hasilnya yaitu :

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Akses Air Minum Akses Jamban Rumah Sehat

TTU sehat TPM sehat

90 75 87 85 87 79.8 79.9 79.64 76.6 70.63 Target Realisasi

Tabel 4.11

Hasil Pemeriksaan Sampel Depot DAM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

No. Jumlah Depot DAM Jumlah Sampel Diperiksa Depot Memiliki Sertfikat laik Sehat % Pemeriksaan Bakteriologis Pemeriksaan Kimia 1. 250 437 115 200 80 %

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Terbentuknya 1 forum Kabupaten Sehat Kab. Pesisir Selatan,dan 9 Kecamatan terbentuk 65 Pojka Nagari dan sosialisasi Forum Kecamatan

Sehat dengan capaian kinerja (fisik) 100 %. Masih rendahnya cakupan realisasi fisik kegiatan disebabkan oleh kegiatan operasional sekretariat FKS yang belum optimal karena belum menempati kantor sekretariat.

j) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta karena dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi

dan menular lainnya dengan alokasi anggaran untuk program ini yaitu Rp.1.012.934.000,- Realisasi anggaran untuk pelaksanaan program ini

adalah Rp. 562.693.600,- atau 55,55%. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini didukung oleh 6 kegiatan. Adapun realisasi fisik atau kinerja dari pelaksanaan program ini adalah 75,45 %, dengan uraiannya sebagai berikut yaitu Penyemprotan/Fogging Sarang Nnyamuk dengan keluaran terlaksananya Penyemprotan/Fogging sebanyak 31 Fokus dari target 75 Fokus. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan keluaran Cetak Kwitansi NCR ½ Folio sebanyak 6 buku; Cetak Blanko TB01, TB02, TB03, TB05, TB06 sebanyak 1673 lembar.

Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic dengan keluaran Terlaksananya pembelian obat-obatan logistik Survei Darah Jari untuk 9 sentinel x 2 spot. Kegiatan peningkatan imunisasi dengan hasil cetak dan penggandaan berupa Cetak Dokumentasi 2 paket, Cetak Buku Rekap Pencatatan 174 Buku.Kegiatan Peningkatan Surveilance

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.10 Cakupan Indikator Program P2M Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, maka selama tahun 2015 terjadi peningkatan cakupan pelayanan dan upaya penanggulangan penyakit menular baik penyakit TB Paru, Malaria, DBD, Diare serta penyakit yang disebabkan karena tidak di imunisasi yaitu Difteri, Pertusis, Campak, Hepatitis B dan polyomielitis. Hal ini ditandai dengan succes rate beberapa penyakit yang hampir mencapai 100 %.

k) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem standarisasi pelayanan kesehatan termasuk standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas serta meningkatkan pembinaan dan pengelolaan tenaga fungsional kesehatan termasuk upaya peningkatan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 281.176,500,- dengan realisasi anggarannya Rp. 195.689.488,- atau 69,60%. Program ini terdiri dari 4 Kegiatan yaitu pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan registrasi kesehatan; pembinaan dan evaluasi monitoring tenaga kesehatan PTT (dokter umum, dokter gigi dan Bidan); upaya peningkatan kinerja petugas dan institusi kesehatan serta pengelolaan dan pembinaan tenaga fungsional.Adapun realisasi kinerja (fisik) kegiatan ini adalah 85,16 %, dengan rincian kegiatan sebagai berikut Diseminasi dan pembinaan serta monitoring evaluasi sistem akreditasi registrasi dan sertifikasi tenaga

0 20 40 60 80 100 75 95 100 90 90 100 100 80 96.4 100 87 87 100 100

kesehatansarana pelayanan Puskesmas pada 18 Puskesmas;Pertemuan Kepala Tata Usaha Puskesmas sebanyak 2 kali; Konsultasi Esselon II dan IV ke Jakarta Pembinaan dan evaluasi kinerja tenaga kesehatan Pegawai

Tidak tetap (PTT) yaitu dokter umum, dokter gigi dan Bidan sebanyak 24 orang yang tersebar di 18 Puskesmas; Terlaksananya penilaian dan

Pemilihan Puskesmas Berprestasi dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015; Pembayaran honorarium Tim Penilai Fungsional sebanyak 13 orang 2 kali setahun; Honor Sekretariat sebanyak 3 orang 2 kali setahun; Pertemuan Tenaga Fungsional Perawat 1 kali sebanyak 46 orang.

l) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Jaringannya

Program ini bertujuan untuk tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Program ini didukung dengan anggaran Rp. 6.613.687.000,- yang terdiri dari dana DAK + pendamping untuk pengadaan Ambulance dan pembangunan baru peningkatan dan rehab Puskesmas dan Rumah Dinas.Realisasi keuangan pelaksanaan program ini adalah Rp.6.073.287.492,- atau 91,83%. Adapun realisasi kinerja (fisik) program ini adalah 98,05 %, dengan uraian kegiatannya yaitu terlaksananya dan tersedianya :Kendaraan Ambulance/Dinas Kesehatan 3 unit; Peningkatan Puskesmas Non Perawatan menjadi Puskesmas Perawatan Pasar Kuok; Pembangunan dan Rehab Puskesmas IV Koto Mudik; Pembangunan baru Rumah Dinas Dokter Puskesmas Tanjung Beringin; Pembangunan baru Rumah Dinas Paramedis Puskesmas Koto Baru; Pembangunan baru Rumah Dinas Paramedis Puskesmas Kambang.

m) Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Program kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar masyarakat dan meningkatkan upaya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui askes sosial (PNS), JAMKESDA, Jaminan kesehatan mandiri melalui iuran BPJS (Program Jaminan Kesehatan Nasional) termasuk BPJS Jamsostek dan TNI/POLRI.Program ini didukung dengan anggaran Rp. 27.734.442.448,- dan terealisasi Rp.16.480.082.557,- atau 59,42%. Realisasi kinerja (fisik)

JAMKESDA terhadap 21.000 jiwa selama 12 bulan: Terlayaninya pemeliharaan kesehatan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas dan Pustu serta Poskesri) termasuk pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan (ANC) melalui upaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada BPJS bidang kesehatan baik melalui anggaran kapitasi dan non kapitasi: Tersedianya operasional jasa pelayanan kesehatan bagi perugas dan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas, Pustu dan Poskesri (18 Puskesmas, 91 Pustu dan 284 Poskesri) dari total biaya kapitasi dan non kapitasi JKN BPJS Puskesmas; Terlaksananya pembelian bahan obat-obatan PKD dan obat-obatan abis

pakai (BMHP) untuk menunjang pelaksanaan pelayanan JKN di 18 Puskesmas; Tersedianya sarana perlengkapan Computer/PC dan

Notebook/Laptop; Pengadaan Alat Kedokteran Puskesmas.

n) Program Peningkatan Kesehatan Lansia

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan Lansia dengan meningkatkan pelayanan kesehatan para lansia dengan alokasi anggaran Rp. 50.200.000,- dan realisasinya Rp. 31.775.800,- atau 89,62%. Hasil/keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan kesehatan (pemeriksaan kesehatan) bagi kelompok risti lansia di 18 Puskesmas. Pembinaan puskesmas santun lansia dan posyandu lansia pada 4 puskesmas Lansia dan 2 Posyandu Lansia serta terlaksananya pembinaan dan monitoring evaluasi program lansia di 18 Puskesmas melalui bimbingan tekhnis (Bimtek) ke Puskesmas dan melalui Pertemuan monev di kabupaten dengan capaian kinerja 91,00%.

o) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini didukung oleh anggaran Rp. 537.809.800,- dengan realisasi

anggaran Rp. 427.824.110,- atau 79,55 %. Dengan realisasi 92,85 %.Hasil/keluaran kegiatan ini adalah terlaksananyaMonitoring dan

Evaluasi pada 18 Puskesmas; Pelatihan Integrasi KIA 4 kali; Pertemuan AMP 2 kali; Pertemuan Manual Rujukan 2 kali; Pertemuan Evaluasi 2 kali Cetak Buku KIA 5000 buku, SHK 500 sampel dan Study Banding 1 kali.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.11 Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014-2015

Berdasarkan gambar diatas, maka program kesehatan ibu dan anak (KIA) terjadi penurunan jumlah kematian ibu maternal yaitu tahun 2014 berjumlah 6 orang dan pada Tahun 2015 berjumlah 5 orang, dan pada jumlah kematian bayi bertambah dari 40 orang pada tahun 2014 menjadi 42 orang tahun 2015, dengan naiknya jumlah ini di imbangi oleh peningkatan jumlah kelahiran ( kelahiran tahun 2014 berjumlah 8.650 org dan pada tahun 2015 berjumlah 9.047 org ), Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2015 adalah 55,2/100.000 dari target 108/100.00 KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 32/1.000 KH. 6 5 40 42 0 10 20 30 40 50

2014 Jumlah kematian ibu2015 Jumlah kematian bayi

80 85 90 95 K4 Linakes Kunjungan Neonatus (KN3) Kunjungan Bayi 95 90 89 90 88.8 88.8 92.4 86.5 Target Realisasi

Berdasarkan gambar diatas, maka hanya 1 (satu) indikator KIA yaitu kunjungan Neonatus (KN3) yang selama tahun 2015 yang mencapai target yang ditetapkan yaitu 89 %, yang berarti ibu hamil telah dapat berperan secara langsung dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hal ini juga tercermin dari terus menurunnya angka kematian bayi dan ibu maternal.

p) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

(PTM)

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita akibat penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan penyakit seperti penyakit Hipertensi, DM, Jantung, penyakit akibat dampak dari konsumsi rokok dan sebagainya melalui kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular dan deteksi dini dan pengendalian penyakit akibat rokok (DBH Rokok). Program ini dianggarkan sebesar Rp. 126.820.800,- dan realisasinya Rp. 111.516.800,- atau 87,93 %. Adapun hasil pelaksanaan program ini (realisasi fisik) adalah 89,71 % dengan uraiannya Terlaksananya pembentukan Posbindu PTM sebanyak 22 Posbindu pada 182 Nagari; Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PTM di 18 Puskesmas melalui Bimtek dan Pertemuan Monev PTM tingkat Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selama Tahun 2015, maka secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja fisiknya yaitu 84,98 % dan capaian ini mengalami peningkatan dari tahun 2015 yaitu

80,26 %. Adapun realisasi keuangan yaitu Rp. 29.128.841.545,-dari alokasi anggaran belanja langsung (BL) program dan kegiatan selama tahun 2015 yaitu Rp. 42.518.305.048. Capaian realisasi keuangan tahun 2015 ini juga mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu 68,51%.

Penurunan capaian kinerja fisik dan keuangan selama tahun 2015 ini disebabkan distribusi anggaran dari APBN pusat melalui APBD kabupaten pesisir Selatan untuk pelaksanaan Sistem Kesehatan Nsional (JKN) melalui BPJS bidang kesehatan masih terkendala tentang prosedur pencairan dan pemasukan keuangan dari pusat yang langsung ke BPJS dan singga di kas APBD daerah. Adapun tingkat realisasi fisik dan keuangan pembangunan kesehatan selama tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015

Gambar 4.13 Perkembangan Capaian Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan Program Pembangunan Kesehatan

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015

2. RSUD

RSUD M. Zein painan dengan Pagu dana sebesar Rp. 57.391.956.554,- teralisasi sebesar Rp. 50.320.514.726,- atau sekitar

87.68 % yang terdiri dari 5 Program dan 12 Kegiatan:

a) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pada Program peningkatan Sarana dan prasarana aparatur terdapat satu kegiatan yaitu pemeliharaan gedung kantor Rumah Sakit yaitu pengecatan gedung rumah kantor rumah sakit yang memiliki pagu dana sebanyak 202.250.000 dengan realisasi Keuangan sebesar 202.083.600 atau sebesar 99, 92 %.

b) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Pada Program upaya kesehatan masyarakat dengan pagu anggaran sebanyak 150.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 87.997.244 atau pencapaian (58,66%),rendahnya serapan dana pada program ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah masyarakat dalam menggunakan kartu BPJS, sebagian besar masyarakat sudah termasuk peserta BPJS. Masyarakat yang