• Tidak ada hasil yang ditemukan

DITETAPKAN SEBAGAI PEMBUANGAN LIMBAH DARI KAPAL DI LAUT

Dalam dokumen BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 95-105)

Sesuai dengan UU No 17 tahun 2008 pasal 226 dijelaskan bahwa perlindungan lingkungan maritime juga dilakukan terhadap pembuangan limbah di perairan dan penutuhan kapal. Dengan demikian Penyelenggaraan perlindungan lingkungan maritim dilakukan melalui pencegahan dan penanggulangan pencemaran dari

Laporan Akhir V - 96

pengoperasian kapal; serta pencegahan dan penanggulangan pencemaran dari kegiatan kepelabuhanan

Pasal 236 menjelaskan bahwa Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, Badan Usaha Pelabuhan,dan pengelola terminal khusus wajib menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh pengoperasian pelabuhan.

Pasal 237 ayat 1 menyebutkan bahwa untuk menampung limbah yang berasal dari kapal di pelabuhan, Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, Badan Usaha Pelabuhan, dan Pengelola Terminal Khusus wajib dan bertanggung jawab menyediakan fasilitas penampungan limbah. Pasal 239 ayat 1 disebutkan bahwa pembuangan limbah di perairan hanya dapat dilakukan pada loksi tertentu yang ditetapkan oleh Menteri dan memenuhi persyaratan tertentu. Didalam PP No. 61 Tahun 2009 disebutkan tentang kepelabuhan dalam Pasal 59 , bahwa untuk menjamin dan memelihara kelestarian lingkungan di pelabuhan serta Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan dalam setiap penyelenggaraan kegiatan di pelabuhan harus melakukan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. DidalamPasal 59PP No. 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan MaritimLokasi pembuangan hasil keruk (dumping area) tidak diperbolehkan pada alur pelayaran, kawasan lindung, kawasan suaka alam, taman nasional, taman wisata alam, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, sempadan pantai, kawasan terumbu karang, kawasan mangrove, kawasan perikanan dan budidaya, kawasan pemukiman dan daerah yang sensitive terhadap pencemaran.Lokasi pembuangan dengan kedalaman 20 meter Lws dan jarak dari garis pantai lebih dari 12 mil. Dalam peraturan Internasional seperti MARPOl Convention 73/78 Mengatur kewajiban dan tanggung jawab Negara-negara anggota yang sudah meratifikasi konvensi tersebut guna mencegah pencemaran dan buangan barang-barang atau campuran cairan beracun dan berbahaya dari kapal. Selanjutnya Protocol of 1978 menetapkan peraturan tambahan “Tanker Safety and PollutionPrevention (TSPP)” bertujuan untuk meningkatkan keselamatan kapal tanker dan melaksanakan peraturan pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang berasal dari kapal terutama kapal tanker dengan melakukan modifikasi dan petunjuk tambahan untuk melaksanakan secepat mungkin peraturan pencegahan pencemaran yang dimuat di dalam Annex konvensi

Laporan Akhir V - 97 Aspek lingkungan hidup Kriteria Lokasi Perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut Tidak di alur pelayaran Koordinat pembuangan Persyaratan Lokasi Aspek Lainnya Tidak berada

gelombang, arus yang ekstrim

Kedalaman lebih dari -20 mLWS

Jarak dari garis pantai lebih dari 12 mil laut

Memiliki tanda lokasi pembuangan limbah Tidak berada di kawasan lindung Koodinat lokasi area

Memiliki Area lego jangkar

Gambar 5.13. Diagram Fishbone Kriteria lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut

Berdasarkan diagram fishbone tersebut, selanjutnya dijabarkan aspek yang dinilai menjadi kriteria dan sub kriteria dari lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut yang mengacu kepada peraturan yang ada dan literatur lainnya. Hasil pengolahan opini responden didapatkan bobot masing-masing aspek

Laporan Akhir V - 98 Tabel 5.30. Hasil Pembobotan Kriteria lokasi perairan

yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan Limbah dari Kapal di Laut

Sumber : Hasil Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel pengumpulan data dan pengolahan data dalam kriteria lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal laut dalam peringkat pertama yaitu tidak berada di kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, kemudian peringkat kedua adalah tidak berada di alur pelayaran dan memiliki tanda lokasi pembuangan limbah. Selanjutnya adalah peringkat ketiga tidak berada di sempadan pantai, tidak berada di kawasan mangrove, tidak berada di kawasan perikanan dan budidaya , kedalaman lebih dari -20 mLWS, jarak dari garis pantai lebih dari 12 Mil laut, memiliki koordinat lokasi area pembuangan limbah.Pada peringkat keempat tidak berada di kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

No. Kriteria Lokasi Perairan yang Dapat Ditetapkan sebagai Pembuangan Limbah dari Kapal Di Laut

Bobot (%) 1

Tid Tidak berada di alur pelayaran 7.02

2 Tidak berada di kawasan lindung 6.75

3 Tidak berada di kawasan suaka alam atau taman nasional 7.14

4 Tidak berada di taman wisata alam 6.62

5 Tidak berada di kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan 6.09

6 Tidak berada di sempadan pantai 6.62

7 Tidak berada di kawasan terumbu karang 6.36

8 Tidak berada di kawasan mangrove 6.62

9 Tidak berada di kawasan perikanan dan budidaya 6.62

10 Kedalaman lebih dari -20 mLWS 6.62

11 Jarak dari garis pantai lebih dari 12 Mil laut 6.62

12 Memiliki koordinat lokasi area pembuangan limbah 6.62

13 Tidak berada pada gelombang dan arus laut yang ekstrim 6.62

14 Memiliki area lego jangkar kapal saat membuang limbah 6.62

15 Memiliki tanda lokasi pembuangan limbah 7.02

Laporan Akhir V - 99 Tabel 5.31. Hasil pembobotan Subkriteria Kriteria lokasi

perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%)

1 Tidak berada di alur pelayaran 7.02

a. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.84 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.84

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.84

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.84 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.73 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.77

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.76

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.73

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.67

2 Tidak berada di kawasan lindung 6.77

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.80 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.80

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.80

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.80 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.73 a. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.77

b. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.73

c. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.70

d. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.65

3 Tidak berada di kawasan suaka alam atau taman

nasional

7.14

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.82 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.87

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.80

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

Laporan Akhir V - 100

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%) e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.83 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.75

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.78

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.75

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.73

4 Tidak berada di taman wisata alam 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.79 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.75

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.75

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.66 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.75 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.72

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.75

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.72

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.72

5 Tidak berada di kawasan cagar budaya dan ilmu

pengetahuan

6.09

a. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.73 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.73

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.69

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.65 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.69 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.63

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.65

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.66

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.66

6 Tidak berada di sempadan pantai 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.84 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.84

Laporan Akhir V - 101

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%) d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan

peraturan

0.81 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.81 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.81

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.78

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.81

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.81

7 Tidak berada di kawasan terumbu karang 6.36

a. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.73 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.73

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.70

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.67 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.73 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.71

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.70

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.67

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.70

8 Tidak berada di kawasan mangrove 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.78 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.75

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.75

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.75 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.75 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.72

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.75

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.72

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.68

9 Tidak berada di kawasan perikanan dan budidaya 6.62

a. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.78 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

Laporan Akhir V - 102

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%)

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.74

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.74 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.74 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.71

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.74

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.71

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.68

10 Kedalaman lebih dari -20 mLWS 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.76 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.76

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.76

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.76 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.76 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.76

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.73

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.70

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.66

11 Jarak dari garis pantai lebih dari 12 Mil laut 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.77 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.74

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.74

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.74 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.77 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.74

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.74

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.71

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.68

12 Memiliki koordinat lokasi area pembuangan limbah 6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

Laporan Akhir V - 103

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%) b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.72

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.72

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.72 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.75 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.72

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.75

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.75

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.72

13 Tidak berada pada gelombang dan arus laut yang

ekstrim

6.62

a. lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.78 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.74

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.74

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.74 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.74 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.78

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.71

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.74

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.65

14 Memiliki area lego jangkar kapal saat membuang

limbah

6.62

a. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.73 b. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.76

c. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.73

d. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.76 e. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.76 f. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.73

g. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.73

h. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.76

i. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

Laporan Akhir V - 104

No. Aspek dan Kriteria

Bobot (%)

15 Memiliki tanda lokasi pembuangan limbah 7.02

a. Tidak berada pada gelombang dan arus laut yang ekstrim 0.72

b. Lokasi pembuangan diatur dalam lokasi yang telah ditentukan

0.69 c. Lokasi pembuangan aman bagi keselamatan pelayaran,

manusia, dan kerusakan alam

0.69

d. Jenis limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan 0.72

e. Banyaknya limbah yang dapat dibuang diatur dengan peraturan

0.72 f. Perijinan dan pelaporan diperlukan untuk pembuangan

limbah

0.72 g. Pengawasan lokasi pembuangan limbah diatur dengan

SOP

0.72

h. Penetapan instansi pengawas dan wewenangnya 0.72

i. Penetapan ambang mutu lingkungan di lokasi pembuangan 0.69

j. Penyediaan fasilitas dan SDM dalam penanggulangan kerusakan lingkungan

0.64 Sumber : Hasil Data Primer (diolah)

Tabel 5.31. diatas menunjukkan bahwa persyaratan memiliki bobot yang terbesar sebagai kriteria lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut adalah bahwa lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut tidak berada berada sepanjang alur pelayaran yang meliputi jenis limbah, jumlah dan pengawasan yang dilengkapi dengan SOP dan fasilitas serta SDM. Tidak berada pada daerah yang merupakan daerah budi daya, daerah yang dilindungi. Memiliki batasan daerah lokasi untuk lokasi pembuangan limbah diatas, maka dapat disusun lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di laut dengan urutan sebagai berikut:

a. Tidak berada di kawasan suaka alam atau taman nasional yang meliputi lokasi, keselamatan pelayaran, jenis limbah yang dibuang, SOP, instasi pengawasan serta fasilitas dan SDM untuk penanggulangan kerusakan.

b. Tidak berada di alur pelayaran yang meliputi lokasi, keselamatan pelayaran, jenis limbah yang dibuang, SOP, instasi pengawasan serta fasilitas dan SDM untuk penanggulangan kerusakan . c. Tidak berada di kawasan lindung meliputi lokasi, keselamatan

pelayaran, jenis limbah yang dibuang, SOP, instasi pengawasan serta fasilitas dan SDM untuk penanggulangan kerusakan . d. Tidak berada di taman wisata alam, meliputi lokasi pembuangan,

jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

Laporan Akhir V - 105

e. Tidak berada di sempadan pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

f. Tidak berada di kawasan mangrove pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

g. Tidak berada di kawasan perikanan dan budidaya pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

h. Kedalaman lebih dari -20 mLWS pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

i. Jarak dari garis pantai lebih dari 12 Mil laut pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

j. Memiliki koordinat lokasi area pembuangan limbah pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

k. Tidak berada pada gelombang dan arus laut yang ekstrim pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

l. Memiliki area lego jangkar kapal saat membuang limbah pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

m. Tidak berada di kawasan terumbu karang pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

n. Tidak berada di kawasan terumbu karang pantai meliputi lokasi pembuangan, jenis limbah, perijinan, SOP, instansi pengawas, ambang mutu dan fasilitas serta SDM

J. KRITERIA LOKASI PERAIRAN YANG DAPAT

DIMANFAATKAN UNTUK BANGUNAN ATAU INSTALASI DI

Dalam dokumen BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 95-105)