• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Terminal Yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair/Curah Kering

Dalam dokumen BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 41-45)

dioperasikan 24 Jam dalam Sehari dan 7 Hari dalam Seminggu

D. KRITERIA TERMINAL YANG DAPAT MELAYANI ANGKUTAN PETI KEMAS, ANGKUTAN CURAH

2. Kriteria Terminal Yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair/Curah Kering

Terus meningkatnya volume angkutan non kemasan seperti curah kering atau cair dari dan menuju pelabuhan di Indonesia seakan menjadikan kapasitas pelabuhan untuk menampung produk curah kering semakin terbatas. Padahal, potensi ekspor dan impor untuk produk sejenis ini sangat besar, sehingga pemerintah turut bertanggungjawab dalam penyediaan terminal curah kering sebagai pendukung pelayanan pelabuhan internasional.

Kegiatan importasi produk curah kering masih mendominasi lalu lintas barang yang dilayani melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Pelindo juga sudah memiliki terminal curah kering di Pelabuhan Cirebon yang berada di atas lahan seluas 5,9 ha. Didalam areal pelabuhan ini tersedia lapangan penumpukan dengan daya tampung kurang lebih 60.000 ton.Terminal ini digunakan untuk pelayanan bongkar muat dan konsolidasi batu bara untuk kebutuhan industri di Jawa Barat.

Dalam PP No. 61 Tahun 2009 tentang kepelabuhanan, pasal 99 menyebutkan bahwa pelabuhan laut dapat ditingkatkan kemampuan pengoperasian fasilitas pelabuhan dari fasilitas untuk melayani barang umum (general cargo) menjadi untuk melayani angkutan peti kemas dan/atau angkutan curah cair atau curah kering.

Pasal 100 ayat 1 menjelaskan bahwa penetapan peningkatan kemampuan pengoperasian fasilitas pelabuhan untuk melayani

Laporan Akhir V - 42

peti kemas dan/atau angkutan curah atau curah kering sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi persyaratan.

Persyaratan untuk melayani angkutan curah cair dan/atau curah kering yang dituangkan dalam pasal 99 ayat 3 PP No. 61 Tahun 2009 adalah sebagai berikut:

a. memiliki sistem dan prosedur pelayanan;

b. memiliki sumber daya manusia dengan jumlah dan kualitas yang memadai;

c. kesiapan fasilitas tambat permanen sesuai denganjenis kapal;

d. tersedianya peralatan penanganan bongkar muat curah; e. kedalaman perairan yang memadai; dan

f. keandalan sistem operasi menggunakan jaringan informasi on line baik internal maupun eksternal;

g. volume kargo yang memadai

Dermaga curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt). Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus/kemas, yang dapat dituangkan atau dipompa ke dalam kapal. Barang ini dapat berupa bahan pokok makanan (beras, jagung, gandum, dsb.) dan batu bara. Karena angkutan barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah daripada dalam bentuk kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk kemasan sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah pengangkutan semen, gula, beras, dan sebagainya

Muatan curah dapat dibedakan menjadi dua macam:

a. Muatan lepas yang berupa hasil tambang seperti batu bara, biji besi, bauxite, dan hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan sebagainya.

b. Muatan cair yang diangkut dalam kapal tangki seperti minyak bumi, minyak kepala sawit, bahan kimia cair, dan sebagainya.

Terminal muatan curah harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan muatan. Jenis fasilitas penyimpanannya tergantung pada jenis muatannya, yang dapat berupa lapangan untuk mengangkut muatan, tangki – tangki untuk minyak, silo atau gudang untuk material yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca, atau lapangan terbuka untuk menimbun batu bara, bijih besi, dan bauxit.

Barang curah dapat ditangani secara ekonomis dengan menggunakan belt conveyor atau bucket elevator atau

Laporan Akhir V - 43 Kondisi perairan Ketersediaan Fasilitas

Kriteria Terminal Yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair/Curah Kering Kedalaman perairan yang memaadai Dermaga Ketersediaan informasi mengenai sispro

pelayanan dalam bentuk manual book

Lapangan, baik terbuka atau tertutup

Peralatan B/M

Sistem dan Prosedur pelayanan Dukungan IT

Gudang atau tanki minyak

Jaringan informasi online (website) Jaringan network komputer Sistem B/M

Jumlah dan Jenis Alat (belt conveyor, bucket elevator dsb) Kapasitas alat B/M SDM SDM di pelayanan adminitrasi Operator B/M barang curah

kombinasi dari keduanya. Barang cair dapat diangkut dengan pompa. Untuk barang berupa bubuk, material berbutir halus seperti semen serta butiran/material yang ringan dapat diangkut dengan alat penghisap (alat pneumatic). Belt conveyor adalah alat yang paling serbaguna untuk mengangkut berbagai macam barang berbentuk bubuk, butiran, dan kental. Alat tersebut dapat mengangkut material dalam jumlah besar untuk jarak jauh, baik secara horizontal maupun naik turun dengan kemiringan 150 – 200. Alat ini digunakan untuk memindahkan material dari tempat penimbunan ke dalam kapal dan sebaliknya. Bucket

elevator mengangkut material secara vertikal atau yang

mempunyai kemiringan besar. Kapasitasnya lebih rendah daripada kapasitas belt conveyor. Alat ini digunakan untuk mengisis silo.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disusun diagram

fishbone untuk menentukan kriteria terminal yang dapat

melayani angkutan curah cair/curah kering yang dapat dilihat pada Gambar 5.7. di bawah ini.

Gambar 5.7. Diagram Fishbone Kriteria Terminal Yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair/Curah Kering

Laporan Akhir V - 44

Berdasarkan diagram fishbone tersebut, selanjutnya dijabarkan aspek yang dinilai menjadi kriteria terminal yang dapat melayani angkutan curah cair/curah kering. Hasil pengolahan opini responden didapatkan bobot masing-masing aspek yang dapat dilihat pada Tabel 5.13. di bawah ini.

Tabel 5.13. Hasil Pembobotan Kriteria Terminal yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair/Curah Kering

No. Kriteria Terminal Yang Dapat Melayani Angkutan Curah Cair / Curah Kering

Bobot (%)

1 Memiliki sistem dan prosedur pelayanan 18,20

2 Memiliki SDM dengan jumlah dan kualitas yang memadai 16,09

3 Memiliki kesiapan fasilitas tambat permanen yang sesuai

untuk jenis kapal yang mengangkut curah cair / curah kering 16,09

4 Memiliki peralatan penanganan bongkar muat curah 16,09

5 Memiliki kedalaman perairan yang memadai untuk sandar

kapal 18,20

6 Memiliki keandalan sistem operasi menggunakan jaringan

informasi online 15,32

a. tersedianya jaringan network komputer internal 4,02

b. mempunyai jaringan network komputer eksternal berupa

saluran internet dari salah satu operator 3,64

c. memiliki website pada internet sebagai pusat informasi

dan komunikasi 4,02

d. teruji keandalan sistem operasi jaringan 3,64

Total 100,00

Sumber : Hasil data primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disusun kriteria terminal yang dapat melayani angkutan curah cair/curah kering dengan urutan sebagai berikut:

a. Memiliki sistem dan prosedur pelayanan;

b. Memiliki kedalaman perairan yang memadai untuk sandar kapal;

Laporan Akhir V - 45

c. Memiliki kesiapan fasilitas tambat permanen yang sesuai untuk jenis kapal yang mengangkut curah cair / curah kering;

d. Memiliki peralatan penanganan bongkar muat curah; e. Memiliki SDM dengan jumlah dan kualitas yang

memadai;

f. Memiliki keandalan sistem operasi menggunakan jaringan informasi online baik dengan membuat website tersendiri dan sistem jaringan network.

Dalam dokumen BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 41-45)