• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diversifikasi Portfolio Mobil Berdasarkan Tipe

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2012 (Halaman 147-152)

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perseroan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga memperoleh dukungan dari beberapa bank besar pemerintah dan swasta serta asing dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, demand loan dan term loan. Perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.

Sebagai anak perusahaan Bank Panin Perseroan mendapatkan dukungan penuh dari Bank Panin khususnya dalam pendanaan. Terbukti dari fasilitas yang diberikan oleh Bank Panin dalam bentuk fasilitas rekening koran, fasilitas channelling dan fasilitas pinjaman tetap.

Diversifikasi sumber dana untuk memperoleh sumber dana yang murah dan pengelolaan risiko, pada tahun 2012 ini Perseroan menerbitkan Medium Term Notes Clipan Finance Indonesia I. Perseroan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar 100%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2012 adalah sebesar 50%.

Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh kegagalan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional Perseroan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perseroan melakukan beberapa hal:

a. Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap Resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.

b. Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perseroan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP. c. Perseroan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan

kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perseroan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat

Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks and state-owned banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.The company also has current account loan facility that can be withdrawn at any time to meet funding requirements within 5 working days. As a subsidiary of Panin Bank, the Company is fully supported by Bank Panin, especially in financing. It is evident from the facilities provided by Bank Panin in the form of overdraft, amenities, channeling and fixed loan facilities.

To obtain an inexpensive source of funds, in 2012, the Company issued Medium Term Notes Clipan Finance Indonesia I.

The Company has a very healthy liquidity ratio. It can be seen from its solvency, i.e. the Company's ability to pay short-term and long-term liabilities is growing. Comparison of debt to the Company's equity for the year 2012 was 100%. In terms of liabilities to total assets ratio in 2012 was 50%.

Operational Risk

Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:

a. A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.

b. A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company's standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.

c. The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an on-line, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from

Manajemen Risiko Risk Management

Manajemen Risiko Risk Management

mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perseroan.

d. Perseroan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.

e. Perseroan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.

Seluruh kegiatan utama operasional Perseroan telah diatur dalam Standar Prosedur Operasi (”SOP”). SOP tersebut secara terus menerus diperbaharui untuk menjamin akuntabilitas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang ada. Pengawasan atas implementasi SOP dilakukan secara periodik oleh Divisi Compliance.

Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.

Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari risiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Saat ini, secara rutin setiap hari dilakukan back-up data yang disimpan di tempat terpisah. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.

Pengeloalan risiko untuk mengurangi dampak eksternal dilakukan dengan melakukan penutupan asuransi atas seluruh aktiva tetap dan menyimpan data back-up di lokasi yang berbeda.

Risiko Hukum

Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.

d. The Company has also implemented Risk Control Self- Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP. e. The Company continuously develops the skills and knowledge

of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred. All main operational activities of the Company are conducted by adhering to their respective Standard Operating Procedures (SOP). The Company's SOPs are continuously updated to guarantee the accountability and responsibility of every function existing within the Company. The implementation of SOPs is supervised periodically by the Compliance Division.

The Company has implemented the E-Loan computerized system in all its branch offices, in order to manage the risks that may arise from its internal activities and processes. The E-Loan System is a system with a website platform designed to speed up the process of data management so as to increase control over the financing facilities provided. In addition, the Company has also taken other measures to manage this risk, including: the installation of a Firewall System and an AntiVirus program to protect the database and network, and the implementation of control over access code (password) to verify users' levels of authority.

The Company implemented a “Disaster Recovery Plan” to protect and to avoid possible operational damage risks and to ensure continuity of bussiness operational in case of disaster occurence. Currently we conduct backing up our data on a daily basis and store them in a separate location. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center by mirroring database method.

The risk management efforts to reduce the external impacts have been carried out by insuring all Company's fixed assets and by maintaining a data mirroring center in a separate location.

Legal Risk

Legal Risk is the risk that may arise from weaknesses in the Company's legal aspects, among others due to the existence of litigation, lack of supporting laws and regulations, or flaws in bonds such as the non- fulfillment of the terms of contracts and imperfect indenture for collaterals.

Perseroan memiliki Divisi Hukum yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum yang antara lain meliputi penanganan dan pengelolaan seluruh aspek hukum terkait dengan aktivitas dan operasional Perseroan, memberikan pertimbangan hukum kepada manajemen, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait dengan paparan risiko hukum bagi Perseroan. Dalam struktur organisasi Divisi Hukum bertanggung jawab kepada Direktur Utama sehingga leluasa dalam melakukan pengelolaan risiko hukum Perseroan.

Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Perseroan memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan yang melakukan pengawasan dan melaporkan semua masalah yang terkait dengan risiko kepatuhan, antara lain:

a. Memastikan Rapat Umum Pemegang saham Tahunan dan/atau Luar Biasa dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan Bapepam dan LK,

b. Memastikan bahwa Perseroan selalu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan pembiayaan,

c. Memastikan bahwa Perseroan patuh terhadap ketentuan- ketentuan Pasar Modal dan Obligasi,

d. Memastikan bahwa pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan Prinsip Mengenal Nasabah telah dilaksanakan dengan baik.

Risiko Reputasi dan Risiko Strategis

Risiko Reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Sedangkan Risiko Strategis adalah risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan termasuk kurangnya respon Perseroan terhadap perubahan eksternal.

Untuk mengelola risiko reputasi dan risiko strategis yang mencakup keseluruhan tahapan aktivitas usaha Perseroan, manajemen Perseroan melibatkan seluruh pejabat senior untuk turut serta membantu Direksi dalam mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan mengendalikan kedua jenis risiko tersebut.

Pengembangan Manajemen Risiko di Masa yang Akan Datang

Dengan pertumbuhan kinerja Perseroan maka tantangan dan risiko yang dihadapi maupun risiko-risiko yang akan muncul menjadi semakin besar. Tersedianya mekanisme pengelolaan risiko yang dinamis yang secara berkesinambungan mengikuti perkembangan

The Company has a Legal Division that is responsible for conducting legal risk management, among others the controlling and management of all legal aspects related to the Company's operational activities, providing legal counsel to the Management, and also monitoring and controlling activities related to the Company's exposure to legal risk. Within the organizational structure, the Legal Division is responsible directly to the President Director, and therefore has the freedom to conduct legal risk management of the Company.

Compliance Risk

Compliance Risk is the risk that may arise from the Company's non compliance with or non-implementation of laws or other relevant provisions.

The Company has a Corporate Secretary Division to conduct internal control and report all problems related to compliance risk, among others:

a. Ensuring that the Annual and/or Extraordinary General Meetings of Shareholders are carried out in accordance with the Company's Articles of Association and Bapepam-LK Regulations,

b. Ensuring that the Company always complies with applicable laws and regulations that apply to financing companies, c. Ensuring that the Company adheres to the regulations of the

capital market and bond market,

d. Ensuring that Good Corporate Governance and Know-Your Customer principles are being implemented properly.

Reputation and Strategic Risks

Reputation Risk is the risk that may arise from negative publicity related to the Company's business activities. Strategic Risk is the risk that may arise from inaccurate formulation and implementation of the Company's strategies, including the incompatibility of the Company's responses to external changes.

To manage its reputation and strategic risks, which include of all the phases of the Company's business activities, the Company's Management involves all senior officers to participate and assist the Board of Directors in identifying, measuring, managing, and controlling both types of risk.

Future Development of Risk Management

The realizes that every step of its growth will be followed by more challenges and risks. The availability of a dynamic risk management

Manajemen Risiko Risk Management

Manajemen Risiko Risk Management

internal dan eksternal Perseroan, membuat Perseroan yakin dan siap dalam mengantisipasi dan mengelola setiap risiko yang sedang akan timbul.

Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan akan terus menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil menjaga tingkat risiko dan kualitas aset Perseroan. Beberapa mekanisme yang ada dan terus dikembangkan agar penerapannya semakin efektif dan efisien adalah sebagai berikut:

a. Membangun sumber daya manusia agar memiliki kepekaan dan kompetensi untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun strategi untuk penanggulangan dan pencegahan risiko.

b. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko.

c. Bersinergi dengan Bank Panin sebagai Perusahaan Induk dalam pengelolaan risiko.

d. Melakukan penyempurnaan proses operasional di internal Perseroan secara berkesinambungan.

e. Secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan.

mechanism that closely follows the development of the Company and various external factors has helped the Company prepare itself to anticipate and manage any risk that may occur.

The Company consistently and continuously implement and develops Risk Management policies and strategies that have been implemented and proven to be effective in managing risk levels and maintaining the quality of the Company's assets. Mechanisms that are current and will continue to be developed to allow for more effective and efficient risk management are:

a. Enhancing the quality of employees to be sensitive and competent for indentifying, analyzing, and compiling the strategies for the mitigation and prevention of risks.

b. Developing information technology infrastructure able to accommodate risk management activities.

c, Collaborating with Panin Bank as Parent Company in risk management.

d. Developing and improving internal operational process on an ongoing basis.

e. Consistently and continuously implementing Good Corporate Governance principles in the Company.

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2012 (Halaman 147-152)