• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk-Produk Kam

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2012 (Halaman 48-52)

Sepanjang tahun 2012, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 50% dari jumlah portfolio keseluruhan. Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portfolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai pangsa pasar terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang. Hal ini mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga harga kendaraan bekas rata-rata di atas Rp 50 juta keatas dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Pada tahun 2012, pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan mobil bekas bagi nasabah yang membeli mobil dari showroom dan dealer rekanan secara kredit dengan suku bunga tetap dan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dan uang muka rata-rata 20%-25%. Dipilihnya pembiayaan mobil bekas sebagai fokus utama karena selain margin bunga bersih yang cukup tinggi, tingkat risiko yang rendah dan aset yang dibiayai masih memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menguntungkan bagi Perseroan. Pembiayaan mobil baru bukan merupakan fokus utama karena tingkat suku bunga yang tidak bersaing dan Perseroan harus berkompetisi dengan bank-bank yang menawarkan suku bunga yang rendah.

Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 1,7 triliun atau turun sebesar 28% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 44% dari total pembiayaan selama tahun 2012.

PEMBIAYAAN KONSUMEN

Throughout 2012, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 50% of its total financing portfolio. The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.

CONSUMER FINANCING

The Company's business is focused on the retail automotive market, in which there is middle to high level of income. The segmentation of consumer financing portfolio is more focused on non-commercial used cars which has consistently been growing and currently has the largest share of the market, especially used cars from Japanese car manufacturers. This is because the market share of Japanese manufacturers with a price range for used cars of over Rp 50 million and a small portion of financing of new car has an average price of above Rp 100 million, with respect to types and brands with high resale value.

In 2012, consumer financing consisted of financing of used cars provided to customers who purchased cars from showrooms and partnering dealers by means of credit, with a fixed interest rate and term of between one to four years, and average down payment of 20%-25%. Financing of used cars has been chosen as the Company's main focus in consumer financing, for the net interest margin is high, the risk revel is low, and the assets being financed have a high rate of return, so as to financially benefit the Company. The financing of new cars has not been the Company's main focus, as interest rates have not been competitive enough and the Company would then have to compete with banks offering lower interest rates.

In 2012, the amount of new consumer financing reached Rp 1.7 trillion, or down 28% from the 2011 figure. This contributed 44% to the Company's total financing in 2012.

Produk-Produk Kami

Beberapa penyebab turunnya jumlah pembiayaan kendaraan bekas Perseroan di tahun 2012, adalah sebagai berikut:

1. Dikeluarkannya kebijakan baru oleh pemerintah mengenai kenaikan jumlah uang muka untuk pembelian kendaraan baru maupun bekas yang dibiayai oleh bank dan perusahaan pembiayaan. Meskipun dampak yang dirasakan tidak sebesar perusahaan pembiayaan yang membiayai motor, namun dampak tersebut tetap membawa pengaruh bagi Perseroan. 2. Harga mobil baru yang hanya sedikit lebih mahal dibandingkan

dengan harga mobil bekas ditambah dengan jumlah diskon dan bonus pembelian yang menarik, serta suku bunga pinjaman yang murah untuk mobil baru dari bank, menggiring konsumen yang semula akan membeli mobil bekas beralih pada pembelian mobil baru.

3. Persaingan yang sangat kompetitif pada pasar mobil bekas yang saat ini tidak hanya diperebutkan oleh sesama perusahaan pembiayaan namun juga oleh bank-bank yang memberikan jasa pembiayaan untuk pembelian mobil bekas turut membawa dampak bagi Perseroan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut diatas, Perseroan menerapkan strategi yang telah ditetapkan yang antara lain melakukan inovasi produk dengan program-program pemasaran yang menarik, memperkuat sumber pendanaan dengan mendapatkan sumber dana yang murah sehingga dapat berkompetisi ditengah pasar yang semakin kompetitif, memperkuat hubungan dengan mitra usaha dan konsumen. Selain itu Perseroan juga memperkokoh komitmennya untuk meningkatkan dan memperbaharui semangat serta budaya pelayanan yang memberikan kepuasan bagi setiap pelanggan. Kecepatan, keamanan dan fleksibilitas yang terukur dalam melakukan proses pembiayaan yang dikerjakan secara profesional membuat Perseroan tetap dipercaya oleh mitra usaha dan pelanggan.

Sewa Pembiayaan merupakan pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat dengan jangka waktu pembiayaan rata-rata 3 tahun dan uang muka berkisar antara 20%-30%. Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas dimana eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahankan terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan dan pengembangan lahan perkebunan.

Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan pada pembiayaan barang modal unit baru dan khusus untuk pembiayaan alat berat difokuskan pada alat berat yang umum digunakan dan memiliki risiko yang rendah seperti excavator, buldozer dan lainnya yang diproduksi oleh authorized supplier yang terkemuka. Selain itu beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pembiayaan khususnya alat berat adalah selain diharuskan bahwa kegiatan usaha nasabah sudah berjalan dan menghasilkan, pengalaman konsumen mengoperasikan alat berat juga merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi.

SEWA PEMBIAYAAN

Some factors causing the decrease in total financing for used vehicles in 2012 were:

1. The issuance of a new government policy concerning an increase in the down payment for purchase of new as well as used vehicles financed by banks and financing companies. Even though the impact is not as big as those experienced by financing companies which finance motorcycles, this has also affected the Company.

2. The price of a brand new car which is only slightly higher than used cars plus attractive discounts and bonuses, and low loan interest rate for brand new cars given by bank, have driven consumers who previously intended to buy used cars to shift to new cars.

3. The very strong competition in the used car market not only by financing companies but also by banks which give financing for purchase of used cars has also brought impacts on the Company.

To face this challenge, the Company has set some strategies including conducting product innovation with attractive marketing programs, strengthening source of fund by obtaining cheap source of funds to enable the Company compete in the increasingly competitive market, strenghtening the relationships with business partners and consumers. The Company has also strengthened its commitment to improve and renew its spirit and service which give satisfaction to every customer. Measureable speed, security and flexibility in handling the financing process and which is carried out professionally has enable the Company to maintain the trust from the business partners and customers.

LEASE FINANCING

Lease financing is financing of capital goods, especially heavy equipment, with an average financing term of 3 years and down payment of between 20%-30% of total value. The Company is focused on the transportation and commodity sectors, where the exposure of capital goods being leased is fairly diversified among transportation, mining, and plantation sectors.

The segmentation of the Company's financing portfolio has been more focused on the financing of new capital goods and especially for the financing of heavy equipment, focused on the commonly used heavy equipment with known low level of risk, such as excavators, bulldozers and other machineries from leading and authorized suppliers. In addition, the Company has determined a range of criteria for financing, in particular heavy equipment, which require that the customers' business activities to be already running and generating revenues, and that the customers are experienced in handling and Produk-Produk Kami

Pada tahun 2012, jumlah sewa pembiayaan baru mencapai Rp 679 miliar atau turun sebesar 15% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 18% dari total pembiayaan selama tahun 2012. Turunnya jumlah sewa pembiayaan baru di tahun 2012, disebabkan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk membatasi dan berhati-hati dalam memberikan pembiayaan pada sektor pertambangan.

Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan anjak piutang meningkat cukup signifikan dan mencapai Rp 1.469 miliar atau tumbuh sebesar 49% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 38% dari total pembiayaan selama tahun 2012.

Fokus bisnis dan segmentasi portfolio pembiayaan ini lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri disektor industri dan properti dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. Hal ini memberikan keuntungan bagi Perseroan karena perputaran dana yang relatif cepat dan mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku

U n t u k t r a n s a k s i p e m b i a y a a n a n j a k p i u t a n g s e l a i n pembelian/pengalihan piutang, Perseroan mewajibkan nasabah untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap yang nilainya lebih tinggi dari nilai pembiayaan. Jumlah pembiayaan rata- rata adalah 80% dari total tagihan/piutang yang dialihkan.

ANJAK PIUTANG

operating the heavy equipment.

In 2012, total new finance leases reached Rp 679 billion or down 15% from the 2012 figure. This contributed 18% to the total amount of financing in 2012. The decrease in total new lease financing in 2012 was caused by the policy taken by the Company to limit and to be more prudent in giving financing for the mining sector.

FACTORING

In 2012, total factoring amount significanly increased and reached Rp 1,469 billion or increased 49% from the 2011 figure. This contributed 38% to the Company's total financing in 2012.

The Company's business focus and segmentation of factoring portfolio has been directed more on financing for purchases and/or transfers and also management of receivables or short-term bills from domestic trade transactions in the industry and property sectors, with the maximum term of 1 year. This has been beneficial for the Company, due to the relatively rapid turnover of funds and reduced risk of interest rate fluctuations.

For transactions of factoring with the exception of purchases/transfer of receivables, the Company requires customers to provide additional collateral in the form of a fixed asset whose value is higher than the asset being financed. The average amount being financed is about 80% of the total value of the bills/ receivables being transferred.

Produk-Produk Kami

Perseroan menyadari bahwa pelayanan terbaik yang diberikan kepada nasabah merupakan salah satu kunci penting dalam usaha meningkatkan kinerja dan menghadapi kompetisi yang semakin ketat di pasar. Kesadaran ini terus ditanamkan kepada seluruh divisi dan jajaran yang ada di Perseroan, sehingga diperoleh dukungan penuh dan semangat yang positif untuk terus maju dan memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen dan juga pihak yang terkait lainnya. Untuk itu secara konsisten dan terarah Perusahaan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan terbaik. Beberapa hal penting yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim bisnis yang cepat tersebut adalah:

- Memperbaharui sistem operasional yang lebih efektif dan efisien dengan penyederhanaan proses persetujuan kredit antara lain dengan memangkas tahapan yang tidak memberikan nilai tambah. Penyederhanaan proses tidak berarti bahwa prinsip kehati-hatian ditinggalkan namun tetap selalu menjadi perhatian yang serius bagi Perseroan.

- Pelatihan yang intensif kepada sumber daya manusia yang dimiliki di setiap tingkatan dan divisi sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien.

- Pengembangan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional Perseroan secara konsisten terus dilakukan untuk mendukung tercapainya visi Perseroan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, beberapa program yang diluncurkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Program Cara Mudah Membayar Angsuran, program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran ke rekening Clipan Finance melalui elektronik perbankan yang mudah dijangkau dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Perseroan menjalin kerjasama dengan:

The Company is fully aware that the best service for customers is one of the most crucial aspects in ensuring the success of improving

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2012 (Halaman 48-52)