• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.9. Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Pantai 1 Konsep dan Zonas

4.9.2. Daya Dukung Kawasan

Pengembangan kawasan pantai Kota Makassar sebagai recreational waterfront harus mempertimbangkan kenyamanan dan kepuasan pengguna atas sumber daya yang ditawarkan, tetapi juga harus dilakukan perlindungan terhadap sumber daya alam tersebut. Kawasan pantai sangat rentan terhadap kegiatan manusia sehingga perlu adanya pembatasan jumlah pengunjung. Untuk itu dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan pantai perlu diketahui daya dukung kawasan untuk mendukung kegiatan rekreasi.

Daya dukung merupakan kemampuan kawasan untuk menerima sejumlah pengunjung dengan intensitas penggunaan maksimal terhadap sumber daya yang berlangsung terus-menerus tanpa merusak lingkungan. Daya dukung tersebut sangat menentukan keberlanjutan kawasan pantai Kota Makassar. Menurut Saifullah (2004), terdapat tiga faktor yang membatasi kegiatan rekreasi, yaitu (1) panjang pantai berpasir untuk kegiatan rekreasi pantai, (2) luas pantai untuk penyediaan akomodasi, dan (3) ketersediaan air bersih (air tawar).

1. Pantai Berpasir

Obyek yang memiliki pantai berpasir adalah Pantai Akkarena, Pantai Tanjung Bayang, dan Pantai Barombong. Estimasi daya dukung berdasarkan kapasitas pantai berpasir menurut standar yang digunakan oleh World Tourism Organization (WTO) dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Estimasi daya dukung berdasarkan kapasitas pantai berpasir

No. Obyek Panjang Pantai Berpasir (m)

Standar Kebutuhan Ruang (m2/orang)* Daya Dukung (orang) 1. Pantai Akkarena 412 10 – 30 13 – 41

2. Pantai Tanjung Bayang 800 10 – 30 26 – 80

3. Pantai Barombong 80 10 – 30 2 – 8

Keterangan:

* Sumber WTO (1981)

Berdasarkan Tabel 21, Pantai Akkarena dengan panjang garis pantai berpasir 412 m memiliki daya dukung 41 orang untuk kelas rendah dan 13 orang untuk kelas tinggi. Apabila diasumsikan daya dukung digunakan secara penuh dengan intensitas 300 hari per tahun, kapasitas pantai untuk menampung pengunjung

88

kelas rendah dalam setahun sebesar 12.300 HOW (hari orang wisata), sedangkan kelas tinggi 3.900 HOW. Pantai Tanjung Bayang dengan panjang pantai berpasir 800 m memiliki daya dukung 80 orang untuk kelas rendah dan 26 orang untuk kelas tinggi. Kapasitas pantai dalam setahun untuk kelas rendah adalah 24.000 HOW dan kelas tinggi 7.800 HOW. Pantai Barombong dengan panjang pantai berpasir 90 m dapat menampung sebanyak 9 orang untuk kelas rendah dan 3 orang untuk kelas tinggi. Kapasitas pantai dalam setahun adalah 2.700 HOW untuk kelas rendah dan 900 HOW untuk kelas tinggi.

2. Lahan untuk Akomodasi (Penginapan)

Ketersediaan penginapan atau rumah-rumah sewa yang memadai untuk pengunjung dengan aksesibilitas yang baik akan mempengaruhi kunjungan dan lama tinggal. Estimasi daya dukung berdasarkan luas lahan untuk penginapan dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Estimasi daya dukung berdasarkan luas lahan akomodasi

No. Obyek Luas Lahan

Akomodasi (m2) Standar Kebutuhan Ruang (m2/tempat tidur)* Daya Dukung (orang)# 1. Pantai Akkarena 13.013 10 – 30 433 – 1.301

2. Pantai Tanjung Bayang 12.000 10 – 30 400 – 1.200

3. Pantai Barombong 1.420 10 – 30 47 – 142

Keterangan:

* Sumber WTO (1981)

# Asumsi 1 tempat tidur untuk 1 orang

Berdasarkan standar kebutuhan ruang untuk akomodasi (WTO, 1981) Pantai Akkarena dengan luas 13.013 m2 memiliki daya dukung 1.301 orang untuk kelas rendah dan 433 orang untuk kelas tinggi. Apabila diasumsikan tingkat penggunaan 100% dengan intensitas 300 hari dalam setahun, kapasitas daya dukung menjadi 390.300 HOW untuk kelas rendah dan 129.900 HOW untuk kelas tinggi. Pantai Tanjung Bayang memiliki daya dukung 1.200 orang untuk kelas rendah dan 400 orang untuk kelas tinggi. Daya dukung dalam setahun untuk kelas rendah adalah 360.000 HOW, sedangkan untuk kelas tinggi adalah 120.000 HOW. Pantai Barombong dengan luas lahan akomodasi 1.420 m2 dapat menampung sebanyak 142 orang untuk kelas rendah dan 47 orang untuk kelas

tinggi sehingga dalam setahun dapat menampung sebanyak 42.600 HOW untuk kelas rendah dan 14.100 HOW untuk kelas tinggi.

3. Air Bersih

Ketersediaan air bersih (air tawar) merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan kawasan pariwisata. Kebutuhan air di Kota Makassar disediakan oleh PDAM (selain sumber air tanah setempat). Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, PDAM menyediakan lima instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas terbesar 1.200 liter/detik dari IPA Somba Opu yang sumber air bakunya dari Dam Bili-bili. Estimasi daya dukung berdasarkan ketersediaan air bersih dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Estimasi daya dukung berdasarkan ketersediaan air bersih No. Obyek Ketersediaan

air bersih (liter/detik) Standar Kebutuhan (liter/hari)* Daya Dukung (orang)# 1. Pantai Akkarena 1.200 200 – 1.000 103.680 – 514.400

2. Pantai Tanjung Bayang 1.200 200 – 1.000 103.680 – 514.400

3. Pantai Barombong 1.200 200 – 1.000 103.680 – 514.400

Keterangan:

* Sumber WTO (1981)

# Asumsi air mengalir selama 24 jam setiap hari

Standar kebutuhan air bersih untuk penginapan pada ketiga obyek memiliki daya dukung yang sama yaitu 514.400 orang untuk kelas rendah dan 103.680 orang untuk kelas tinggi. Jika digunakan asumsi intensitas penggunaan 300 hari dalam setahun diperoleh daya dukung sebanyak 154.320.000 HOW untuk kelas rendah dan 311.040.000 HOW untuk kelas tinggi.

Berdasarkan faktor pembatas pada masing-masing obyek, panjang pantai berpasir merupakan faktor utama yang membatasi kegiatan rekreasi, sedangkan penyediaan akomodasi dan ketersediaan air bersih tidak begitu berpengaruh karena kawasan berada dekat dengan pusat Kota Makassar. Oleh karena itu, daya dukung yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kawasan adalah daya dukung berdasarkan panjang pantai berpasir.

Perhitungan daya dukung juga dapat dilakukan berdasarkan aktivitas rekreasi. Formula yang digunakan adalah formula Boullon (Libosada, 1998), yaitu dengan menjumlahkan daya dukung untuk setiap bentuk aktivitas. Perhitungan

90

daya dukung pada beberapa obyek rekreasi di kawasan pantai Kota Makassar dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Perhitungan daya dukung kawasan pantai Kota Makassar

Aktivitas Luas Area

(m2) Standar Kebutuhan Ruang (m2/individu)* Daya Dukung (individu)# Koefisien Rotasi** Daya Dukung Total (individu/ hari) Pantai Losari -Menikmati pemandangan 4.950 4 1.237 6 7.422 -Menyaksikan pertunjukan 2.600 2 1300 2 2.600 -Memancing 44 6 7 3 21 Sub-total 10.043 Pantai Akkarena -Menikmati pemandangan 3.600 4 900 6 5.400 -Berenang 2.200 4,65 473 4 1.892 -Jetski 8.400 2.500 3 4 12 -Speedboat 12.600 5.000 2 3 6

-All terrain vehicle (ATV) 5.400 1.500 3 6 18

-Bermain anak 50 3 16 6 96

-Makan di kafe 50 2 25 8 200

Sub-total 7.624 Pantai Tanjung Bayang

-Berenang 8.000 4,65 1.720 3 5.160 -Piknik 2.250 10 225 1 225 -Volly pantai 2.000 12 166 4 664 -Kemah 4.000 10 400 1 400 -Berperahu 16.000 5.000 3 4 12 Sub-total 6.461 Pantai Barombong -Berenang 800 4,65 172 3 516 -Piknik 450 10 45 1 45 -Memancing 50 6 8 3 24 -Kemah 920 20 46 1 46 Sub-total 631 Daya Dukung Total Kawasan Pantai Kota Makassar 24.762 Keterangan:

* Sumber Harris dan Dines (1998); Chiara dan Koppelman (1997); Gold (1980)

# Daya dukung (DD) = luas area yang digunakan pengunjung (A) dibagi standar rata-rata individu untuk suatu aktivitas (S)

** Koefisien rotasi per hari (K) = jam kunjungan per hari area yang diijinkan (N) dibagi rata-rata waktu kunjungan (R)

Berdasarkan perhitungan menggunakan formula Boullon, diperoleh daya dukung total untuk kawasan pantai Kota Makassar adalah 24.762 individu/hari. Kapasitas daya dukung masing-masing obyek rekreasi terlihat berbeda karena faktor aktivitas yang berbeda pula. Pantai Akkarena memiliki daya dukung sebesar 7.624 individu/hari karena aktivitas yang dapat dilakukan lebih beragam. Pengelola Pantai Akkarena menyediakan fasilitas jetski, speedboat, dan all terrain

vehicle (ATV) yang tidak tersedia di tempat lain. Pantai Losari memiliki daya dukung sebesar 10.043 individu/hari karena di pantai ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan publik seperti konser musik, perlombaan, pertemuan organisasi, dan lain-lain. Pantai Tanjung Bayang dan Pantai Barombong memiliki daya dukung lebih sedikit, meskipun panjang pantai lebih besar. Hal ini karena aktivitas yang dapat dilakukan terbatas karena kurang fasilitas pendukung.