• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dukungan Suami Pada Masa Menopause di Gampong Paloh

Dalam dokumen RITA WAHYUNI / IKM (Halaman 80-0)

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.4. Dukungan Suami Pada Masa Menopause di Gampong Paloh

Distribusi dukungan suami responden pada masa menopouse didapatkan bahwa paling banyak responden mendapatkan dukungan suami pada masa menopause yang rendah sebanyak 44 orang (55,7%) dan tinggi sebanyak 35 orang (44,3%).

Dukungan suami pada masa menopause dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami pada Masa Menopause

di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Dukungan Suami n %

Rendah 44 55,7

Tinggi 35 44,3

Jumlah 79 100,0

Dukungan suami responden diukur dengan 24 pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Dukungan Suami pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

1 Untuk membuat saya merasa bahagia, suami saya mengatakan kamu tetap cantik walaupun sudah menopause

39 49,4 40 50,6 2 Suami saya tidak peduli dengan penampilan

saya 36 45,6 43 54,4

3 Ketika saya merasa cemas dengan gejala yang saya alami menjelang menopause, suami saya memberi ketenangan kepada saya

50 63,3 29 36,7 4 Suami saya sulit diajak bicara jika saya ingin

berdiskusi tentang menopause 37 46,8 42 53,2

61

Tabel 4.5. (Lanjutan)

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

5 Suami saya percaya bahwa saya mampu

menjalani menopause dengan baik 52 65,8 27 34,2 6 Bila saya mempunyai masalah, suami

enggan untuk membantu 26 32,9 53 67,1

7 Saya merasa aman bila suami ada di

samping saya 55 69,6 24 30,4

8 Suami saya mencari informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan pada saat menopause di media massa atau elektronik

41 51,9 38 48,1 9 Suami saya menjadi lebih perhatian saat

saya menopause 50 63,3 29 36,7

10 Suami memahami perubahan yang saya

alami selama menopause 50 63,3 29 36,7

11 Suami saya tidak pernah mengingatkan

saya tentang menjaga pola makan 31 39,2 48 60,8 12 Suami saya menerima saya apa adanya 41 51,9 38 48,1 13 Bila saya lelah, suami ikut serta

membantu menyelesaikan pekerjaan saya

35 44,3 44 55,7 14 Bila saya sakit, suami mau merawat

saya 40 50,6 39 49,4

15 Suami saya selalu memberi pujian pada

setiap hasil kerja saya 52 65,8 27 34,2

16 Suami saya menganjurkan untuk sering

membaca buku tentang kesehatan 59 74,7 20 25,3 17 Suami saya sering meyepelekan

keluhan-keluhan yang saya rasakan selama menopause

35 44,3 44 55,7 18 Suami mengizinkan saya untuk

mengikuti penyuluhan/seminar tentang masa menopause

32 40,5 47 59,5 19 Pada waktu luang, kami sering

berdiskusi tentang masalah kesehatan 43 54,4 36 45,6 20 Karena sibuk, suami saya tidak pernah

mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan

49 62,0 30 38,0

62

Tabel 4.5. (Lanjutan)

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

21 Jika saya sakit, suami saya bersedia

untuk mengantar saya ke rumah sakit 35 44,3 44 55,7 22 Suami berusaha mencari jalan keluar

terhadap masalah yang saya alami 29 36,7 50 63,3 23 Saya sangat khawatir dengan bentuk

tubuh saya, suami saya memberi semangat untuk tidak perlu khawatir

60 75,9 19 24,1 24 Suami saya cemas ketika saya sulit tidur

dimalam hari 55 69,6 24 30,4

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 79 orang responden dengan menanyakan dukungan suami responden pada masa menopouse menunjukkan bahwa yang pernyataan yang paling banyak dilakukan suami adalah memberi semangat kepada istri agar tidak perlu kuatir masalah bentuk tubuh sebanyak 60 orang (75,9%), sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah suami enggan membantu istri saat menghadapi masalah sebanyak 53 orang (67,1%).

4.5. Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Distribusi penyesuaian diri responden pada masa menopouse didapatkan bahwa penyesuaian diri pada masa menopause responden terbanyak pada tingkat buruk sebanyak 41 orang (51,9%) dan baik sebanyak 38 orang (48,1%). Penyesuaian diri pada masa menopause dilihat pada tabel berikut ini :

63

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Penyesuaian Diri n %

Buruk 41 51,9

Baik 38 48,1

Jumlah 79 100,0

Penyesuaian diri pada menopause responden diukur dengan 24 pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Tahun 2015

No Penyesuaian Diri Setuju Tidak

Setuju

N % n %

1 Bagi saya menopause bukanlah masalah 65 82,3 14 17,7 2 Saya merasa tersinggung kalau orang

menyinggung masalah menopause 39 49,4 40 50,6 3 Saya merasa rishi bila orang menatap

saya 39 49,4 40 50,6

4 Meskipun saya sudah menopause, saya

senang bisa bergaul dengan siapa saja 51 64,6 28 35,4 5 Saya malas keluar karena saya sudah

menopause 36 45,6 43 54,4

6 Saya tidak khawatir dengan penampilan

fisik saya 60 75,9 19 24,1

7 Saya merasa malu menatap mata lawan

bicara saya 38 48,1 41 51,9

8 Saya tetap dihormati walaupun sudah

menopause 48 60,8 31 39,2

9 Saya senang bergaul dengan orang lain 55 69,6 24 30,4

10 Saya sedih karena menopause

menganggu aktifitas saya 30 38,0 49 62,0 11 Bergaul dengan orang lain merupakan

hal yang sulit saya lakukan 30 38,0 49 62,0 12 Saya mudah untuk berbagi masalah

dengan orang lain 57 72,2 22 27,8

64

Tabel 4.7. (Lanjutan)

No Penyesuaian Diri Setuju Tidak

Setuju

N % n %

13 Saya bisa mengatasi hal-hal yang sulit

dalam berhubungan dengan orang lain 34 43,0 45 57,0 14 Saya harus pandai bergaul dengan orang

lain karena saya sudah menopause 42 53,2 37 46,8 15 Saya malas bergaul dengan orang lain 51 64,6 28 35,4 16 Saya selalu mengalami masalah dalam

mengatasi menopause ini 31 39,2 48 60,8

17 Saya sering mencari informasi tentang

menopause pada orang lain 64 81,0 15 19,0 18 Meskipun saya sudah menopause, saya

tidak cemas 53 67,1 26 32,9

19 Saya malu untuk bergaul dengan orang

lain 15 19,0 64 81,0

20 Saya tidak ingin bertemu orang lain

karena saya sudah tidak cantik lagi 19 24,1 60 75,9 21 Saya selalu sabar setiap ada yang

mengatakan tentang menopause 52 65,8 27 34,2 22 Saya tidak suka dikasihani oleh orang

lain karena saya sudah menopause 26 32,9 53 67,1 23 Saya selalu bersikap positif dalam

bergaul 55 69,6 24 30,4

24 Saya merasa tetap diterima di masyarakat walaupun saya sudah menopause

48 60,8 31 39,2

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 79 orang responden dengan menanyakan penyesuaian diri responden pada masa menopouse menunjukkan bahwa yang pernyataan yang paling banyak disetujui adalah bagi saya menopause bukanlah masalah sebanyak 65 orang (82,3%), sedangkan yang paling banyak menjawab tidak setuju adalah Saya malu untuk bergaul dengan orang lain sebanyak 64 orang (81,0%).

65

4.6. Hubungan Konsep Diri Wanita terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 wanita yang memiliki konsep diri negatif terdapat 8 orang (20,0%) yang penyesuaian dirinya pada masa menopause baik, sedangkan dari 39 wanita yang memiliki konsep diri positif terdapat 30 oarang (76,9%) yang penyesuaian dirinya pada masa menopause baik. Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p(0,000) < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri wanita dengan penyesuaian diri pada masa menopause. Hubungan konsep diri wanita dengan penyesuaian diri pada masa menopause dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.8. Hubungan Konsep Diri Wanita terhadap Penyesuaian diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Konsep Diri Wanita

Penyesuaian Diri

Total

p.

Buruk Baik

n % n % n %

Negatif 32 80,0 8 20,0 40 100,0 0,000

Positif 9 23,1 30 76,9 39 100,0

66

4.7. Hubungan Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 wanita yang memiliki dukungan suami rendah terdapat 14 orang (31,8%) yang penyesuaian dirinya pada masa menopause baik, sedangkan dari 35 wanita yang memiliki dukungan suami tinggi terdapat 24 orang (68,6%) yang penyesuaian dirinya pada masa menopause baik.

Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p(0,001) < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami wanita dengan penyesuaian diri pada masa menopause. Hubungan dukungan suami dengan penyesuaian diri pada masa menopause dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9. Hubungan Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Dukungan

4.8. Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Menganalisis faktor yang memengaruhi penyesuaian diri wanita pada masa menopause di Gampong Paloh Lada Kecamtan Dewantara Kabupaten Aceh menggunakan uji regresi logistik ganda (multiple logistic regression. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik ganda yaitu salah

67

satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary.

Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda metode bacward adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariatnya.

Berdasarkan analisis bivariat diketahui variabel konsep diri dan dukungan suamidapat dimasukkan ke dalam uji model prediksi multivariat.

Tabel 4.10. Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Variabel Koefisien B Exponen (B)/

Odds Ratio P

Dari hasil analisis multivariat pada Tabel 4.21. di atas diketahui bahwa variabel konsep diri dan dukungan suami berpengaruh terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause. Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh konsep diri terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause. diperoleh nilai p=0,000, dengan odds ratio (OR) 14,001 artinya wanita yang memiliki konsep diri positif mempunyai peluang penyesuaian diri dengan baik pada masa menopause 14 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki konsep diri negatif. Sedangkan dukungan suami terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause diperoleh nilai p=0,007, dengan odds ratio (OR) 5,037 artinya wanita yang mendapat dukungan suami tinggi mempunyai peluang penyesuaian diri dengan baik pada masa menopause 5 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang dukungan suaminya rendah.

68

Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 78,5% yang artinya variabel konsep diri dan dukungan suami bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause sebesar 78,5%, sedangkan sisanya sebesar 21,5%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut, maka dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas penyesuaian diri wanita pada masa menopause sebagai berikut:

1 P =

( 1 + e –y) Keterangan

p : Probabilitas penyesuaian diri wanita pada masa menopause X1 : Konsep diri wanita

Bahwa responden yang memiliki konsep diri negatif dan dukungan suami rendah terhadap penyesuaian diri pada masa menopause, memiliki probabilitas sebesar 89%

69

memiliki penyesuaian diri pada masa menopause yang buruk. Artinya dengan meningkatkan konsep diri dan dukungan suami maka dapat mengurangi penyesuaian diri yang buruk pada masa menopause.

70 BAB 5

PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Konsep Diri Wanita terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupataten Aceh Utara Tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konsep diri pada wanita menopause yang memiliki konsep diri negatif akan memiliki penyesuaian diri yang buruk sebesar 80%. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden tentang menopause membuat mereka tidak nyaman, tidak bebas dalam melakukan kegiatan dan jawaban responden tentang selera makan yang berkurang karena memikirkan menopause yang sedang mereka alami. Uji statistik menunjukkan variabel konsep diri berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin negatif konsep diri wanita menopause maka akan semakin buruk pula penyesuaian diri wanita menopause tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sibero (2013) di Binjai Sumatera Utara tentang variabel konsep diri pada wanita menopause yang memiliki konsep diri positif maka akan memiliki penyesuaian diri yang baik sebesar 96,3%. Uji statistik menunjukkan variabel konsep diri berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Ada pengaruh positif antara konsep diri dengan penyesuaian diri. Nilai signifikansi P = 0,001, di mana semakin positif konsep diri wanita menopause maka akan semakin baik pula penyesuaian dirinya.

71

Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Melda (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dan penyesuaian diri dengan prestasi belajar mahasiswa baru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,613 dan p =0,00. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan ada pengaruh positif konsep diri dan penyesuaian diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa baru diterima.

Hasil penelitian Wulandari (2004) di panti asuhan Kota Medan diperoleh hasil rxy = 0,408 dengan p = 0,000 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi yang dimiliki remaja yang tinggal di panti asuhan di Kotamadya Medan. Hubungan tersebut bersifat positif dan berada pada intensitas yang sedang. Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki remaja penghuni panti asuhan di Kotamadya Medan, dan sebaliknya semakin negatif konsep diri yang dimiliki maka semakin rendah pula motivasi remaja tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak menjawab tidak setuju pada pertanyaan tentang saya ingin lebih diperhatikan oleh orang-orang disekeliling saya sebanyak 62 orang (78,5%). Ini membuktikan bahwa wanita menopause di Gampong Paloh Lada memiliki konsep diri yang negatif karena merasa tidak ingin diperhatikan oleh orang lain karena sudah menopause.

Konsep diri wanita pada masa menopause merupakan suatu keadaan baik fisik, psikologis, sosial, dan emosional yang dimiliki oleh seorang wanita yang sedang mengalami masa menopause. Semakin baik konsep diri wanita dalam

72

menghadapi masa menopause maka semakin baik pula penyesuaian diri wanita tersebut dalam menghadapi masa menopause. Wanita yang memiliki konsep diri positif adalah wanita yang tahu betul tentang dirinya, dapat menerima keadaan, menerima setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya. Sebaliknya konsep diri negatif keadaan wanita tersebut yang tidak dapat menerima setiap keadaan yang dialaminya.

Penyebab adanya konsep diri negatif pada wanita yang mengalami masa menopause adalah adanya pandangan tentang dirinya yang merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi, sudah merasa tidak dihargai lagi ditambah lagi dengan berkurangnya kemampuan untuk melayani suami sehingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Di Gampong paloh Lada banyak ibu beranggapan bahwa konsep diri ini dipengaruhi dari bentuk fisik saja bukan dari bagaimana sikap kita untuk mengatasi masalah tersebut dengan baik. Seperti jika ibu tersebut sudah memiliki badan yang gemuk, maka bisa dikatakan ibu tersebut memiliki konsep diri yang negatif karena tidak memiliki tubuh yang ideal. Hal ini menjadi patokan bahwa jika berbadan gemuk, saya memiliki konsep diri negatif yang menyebabkan penyesuaian diri saya menjadi rendah. Jika saya memilki badan yang ideal maka saya memilki konsep diri positif sehingga penyesuaian diri saya menjadi baik.

73

5.2. Pengaruh Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Hasil penelitian tentang variabel dukungan suami memiliki dukungan suami yang rendah maka akan memiliki penyesuaian diri yang buruk pula sebesar 68,2%.

Hal ini dibuktikan dari jawaban responden yang ditunjukan dengan rendahnya dukungan suami seperti pertanyaan : suami tidak mengatakan saya cantik walaupun sudah menopause, bila saya lelah suami tidak ikut serta membantu menyelesaikan pekerjaan saya, suami tidak mengizinkan saya untuk mengikuti penyuluhan/seminar tentang masa menopause, karena sibuk suami saya tidak pernah mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan, jika saya sakit suami saya tidak bersedia untuk mengantar saya kerumah sakit, suami tidak mau berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang saya alami. Uji statistik menunjukkan variabel dukungan suami berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Pada hasil tersebut dapat dijelaskan semakin rendah dukungan suami pada wanita menopause maka akan semakin buruk pula penyesuaian pada wanita menopause tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kaheksi (2013) di Kecamatan Jebres Surakarta nilai signifikansi uji Wald untuk hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause adalah 0,033<0,05. Hal ini berarti bahwa variabel bebas (dukungan suami) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung (kecemasan wanita dalam menghadapi menopause).

Semakin tinggi dukungan suami yang diterima wanita dalam menghadapi menopause,

74

maka kecemasan yang dialami akan semakin rendah. Salah satu faktor yang dapat mengatasi dampak menopause seperti kecemasan adalah pengertian suami.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purba (2008) di Medan Sunggal yang menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri sebesar 60,3% dan dengan niliai signifikansi p = 0 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial mempengaruhi penyesuaian diri secara linear positif.

Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan Nurmadina (2011) hasil analisa regresi diperoleh dukungan sosial suami terhadap kecemasan pada wanita menopause sebesar (r2) = 0,35. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial suami memberi pengaruh sebesar 35% terhadap kecemasan pada wanita menopause. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan pada wanita menopause dengan dukungan suami. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara dukungan sosial suami dengan kecemasan pada wanita menopause.

Keberadaan suami dapat membuat seorang wanita merasa dicintai dan dihargai, sehingga kecemasan yang mereka alami saat menopause dapat berkurang dan menjalani menopause dengan lebih baik lagi.

Hasil penelitian yang dilakukan Sari (2002) di Sasana Tresna Werdha di Yogyakarta, hasil analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,559 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dan penerimaan

75

diri. Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,312 memperlihatkan bahwa kematangan emosi memberikan sumbangan sebesar 31,20% terhadap penerimaan diri. Semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi pula penerimaan diri, dan sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah pula penerimaan dirinya.

Hasil penelitian Putri (2012) di Surabaya, bahwa terdapat hubungan yang termasuk dalam golongan sedang antara penerimaan diri dengan depresi selama perimenopause, dimana besar koefisien korelasi sebesar 0,546 dengan arah negatif.

Artinya, ketika penerimaan diri rendah maka depresi pada wanita perimenopause tinggi, dan begitu pula sebaliknya, jika penerimaan diri tinggi maka depresi pada wanita perimenopause rendah.

Hasil peneltian Prabandani (2009) di Wonogiri mengatakan bahwa nilai koefisien korelasi dukungan suami dengan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause sebesar -0,779. Ini berarti dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi oleh kebutuhan-kebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan kasih saying atau dicintai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dilakukan suami adalah memberi semangat kepada istri agar tidak perlu kuatir masalah bentuk tubuh sebanyak 53 orang (67,1%). Ini menunjukkan bahwa suami menerima setiap keadaan yang dialami oleh istrinya yang sedang dalam masa menopause sehingga membuat penyesuaian diri menjadi baik.

76

Dukungan sosial adalah salah satu bagian dari dukungan suami yang merupakan hal penting bagi penyesuaian wanita menopause yang baik. Hampir semua ibu tinggal bersama dengan suami dan anaknya. Hal ini merupakan dukungan moril dari aspek lingkungan sosial dalam menghadapi berbagai masalah termasuk menghadapi menopause. Dukungan dari lingkungan sosial ini akan menumbuhkan ketenangan dan rasa nyaman. Perubahan fisiologis ibu saat menghadapi menopause harus dapat dikenal, diketahui, dan dipahami dengan baik dan benar oleh semua anggota keluarga terutama suami (Purwoastuti, 2012).

77 BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa di Gampong Paloh Lada wanita menopause memiliki konsep diri negatif sehingga wanita menopause memiliki penyesuaian diri pada masa menopause menjadi buruk. Hal ini ditunjukkan dengan anggapan semakin jelek atau melar badan wanita menopause maka semakin cepat menopause akan datang. Ini membuktikan bahwa semakin positif konsep diri wanita menopause maka semakin baik pula penyesuaian diri wanita tersebut pada masa menopause, sebaliknya semakin negatif konsep diri wanita menopause maka semakin buruk pula penyesuaian diri pada masa menopause

2. Dukungan suami di Gampong Paloh lada menunjukkan bahwa wanita menopause di gampong ini memiliki dukungan suami yang rendah sehingga menyebabkan penyesuaian diri wanita menopause menjadi buruk. Sikap suami yang menunjukkan perubahan ketika wanita sudah menopause dan komunikasi yang semakin tidak baik membuat wanita yang sedang dalam masa menopause memiliki penyesuaian diri yang rendah. Ini membuktikan bahwa jika dukungan suami pada wanita menopause adalah tinggi maka penyesuaian diri akan baik

78

tapi bila dukungan suami rendah maka penyesuaian diri pada masa menopause akan buruk

3. Hasil uji regresi logistik adalah wanita yang memiliki konsep diri positif mempunyai penyesuaian diri yang baik pada masa menopause 14 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memilki konsep diri negatif. Sedangkan jika wanita menopause mendapat dukungan suami yang tinggi maka penyesuaian diri yang baik pada masa menopause 5 kali lebih besar dibandingkan ibu yang memiliki dukungan suami yang rendah.

6.2. Saran

1. Kepada petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara agar melakukan sosialisasi tentang mengatasi masalah yang timbul pada masa menopause melalui penyuluhan-penyuluhan agar wanita yang belum menopause, suami yang istri nya sedang dalam masa menopause mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat mengatasi masalah-masalah di dalam masa menopause. Kepada anggota keluarga khususnya suami penting memberikan dukungan pada wanita menopause sehingga wanita menopause dapat lebih mudah untuk menyesuaikan diri pada masa menopause seperti memberi perhatian, kasih sayang, memberikan semangat kepada wanita menopause agar tidak perlu kuatir tentang bentuk tubuh yang sudah berubah, sikap suami yang menunjukkan tidak ada perubahan baik itu sebelum menopause maupun setelah menopause, tetap memberikan perhatian dan

79

melakukan komunikasi yang lancar seperti sebelum wanita tersebut mengalami masa menopause. Hal-hal inilah yang membuat ibu semakin lebih

melakukan komunikasi yang lancar seperti sebelum wanita tersebut mengalami masa menopause. Hal-hal inilah yang membuat ibu semakin lebih

Dalam dokumen RITA WAHYUNI / IKM (Halaman 80-0)