BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.8. Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami Terhadap
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015
Menganalisis faktor yang memengaruhi penyesuaian diri wanita pada masa menopause di Gampong Paloh Lada Kecamtan Dewantara Kabupaten Aceh menggunakan uji regresi logistik ganda (multiple logistic regression. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik ganda yaitu salah
67
satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary.
Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda metode bacward adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariatnya.
Berdasarkan analisis bivariat diketahui variabel konsep diri dan dukungan suamidapat dimasukkan ke dalam uji model prediksi multivariat.
Tabel 4.10. Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopouse di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015
Variabel Koefisien B Exponen (B)/
Odds Ratio P
Dari hasil analisis multivariat pada Tabel 4.21. di atas diketahui bahwa variabel konsep diri dan dukungan suami berpengaruh terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause. Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh konsep diri terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause. diperoleh nilai p=0,000, dengan odds ratio (OR) 14,001 artinya wanita yang memiliki konsep diri positif mempunyai peluang penyesuaian diri dengan baik pada masa menopause 14 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki konsep diri negatif. Sedangkan dukungan suami terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause diperoleh nilai p=0,007, dengan odds ratio (OR) 5,037 artinya wanita yang mendapat dukungan suami tinggi mempunyai peluang penyesuaian diri dengan baik pada masa menopause 5 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang dukungan suaminya rendah.
68
Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 78,5% yang artinya variabel konsep diri dan dukungan suami bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap penyesuaian diri wanita pada masa menopause sebesar 78,5%, sedangkan sisanya sebesar 21,5%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut, maka dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas penyesuaian diri wanita pada masa menopause sebagai berikut:
1 P =
( 1 + e –y) Keterangan
p : Probabilitas penyesuaian diri wanita pada masa menopause X1 : Konsep diri wanita
Bahwa responden yang memiliki konsep diri negatif dan dukungan suami rendah terhadap penyesuaian diri pada masa menopause, memiliki probabilitas sebesar 89%
69
memiliki penyesuaian diri pada masa menopause yang buruk. Artinya dengan meningkatkan konsep diri dan dukungan suami maka dapat mengurangi penyesuaian diri yang buruk pada masa menopause.
70 BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Konsep Diri Wanita terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupataten Aceh Utara Tahun 2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konsep diri pada wanita menopause yang memiliki konsep diri negatif akan memiliki penyesuaian diri yang buruk sebesar 80%. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden tentang menopause membuat mereka tidak nyaman, tidak bebas dalam melakukan kegiatan dan jawaban responden tentang selera makan yang berkurang karena memikirkan menopause yang sedang mereka alami. Uji statistik menunjukkan variabel konsep diri berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin negatif konsep diri wanita menopause maka akan semakin buruk pula penyesuaian diri wanita menopause tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sibero (2013) di Binjai Sumatera Utara tentang variabel konsep diri pada wanita menopause yang memiliki konsep diri positif maka akan memiliki penyesuaian diri yang baik sebesar 96,3%. Uji statistik menunjukkan variabel konsep diri berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Ada pengaruh positif antara konsep diri dengan penyesuaian diri. Nilai signifikansi P = 0,001, di mana semakin positif konsep diri wanita menopause maka akan semakin baik pula penyesuaian dirinya.
71
Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Melda (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dan penyesuaian diri dengan prestasi belajar mahasiswa baru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,613 dan p =0,00. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan ada pengaruh positif konsep diri dan penyesuaian diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa baru diterima.
Hasil penelitian Wulandari (2004) di panti asuhan Kota Medan diperoleh hasil rxy = 0,408 dengan p = 0,000 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi yang dimiliki remaja yang tinggal di panti asuhan di Kotamadya Medan. Hubungan tersebut bersifat positif dan berada pada intensitas yang sedang. Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki remaja penghuni panti asuhan di Kotamadya Medan, dan sebaliknya semakin negatif konsep diri yang dimiliki maka semakin rendah pula motivasi remaja tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak menjawab tidak setuju pada pertanyaan tentang saya ingin lebih diperhatikan oleh orang-orang disekeliling saya sebanyak 62 orang (78,5%). Ini membuktikan bahwa wanita menopause di Gampong Paloh Lada memiliki konsep diri yang negatif karena merasa tidak ingin diperhatikan oleh orang lain karena sudah menopause.
Konsep diri wanita pada masa menopause merupakan suatu keadaan baik fisik, psikologis, sosial, dan emosional yang dimiliki oleh seorang wanita yang sedang mengalami masa menopause. Semakin baik konsep diri wanita dalam
72
menghadapi masa menopause maka semakin baik pula penyesuaian diri wanita tersebut dalam menghadapi masa menopause. Wanita yang memiliki konsep diri positif adalah wanita yang tahu betul tentang dirinya, dapat menerima keadaan, menerima setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya. Sebaliknya konsep diri negatif keadaan wanita tersebut yang tidak dapat menerima setiap keadaan yang dialaminya.
Penyebab adanya konsep diri negatif pada wanita yang mengalami masa menopause adalah adanya pandangan tentang dirinya yang merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi, sudah merasa tidak dihargai lagi ditambah lagi dengan berkurangnya kemampuan untuk melayani suami sehingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Di Gampong paloh Lada banyak ibu beranggapan bahwa konsep diri ini dipengaruhi dari bentuk fisik saja bukan dari bagaimana sikap kita untuk mengatasi masalah tersebut dengan baik. Seperti jika ibu tersebut sudah memiliki badan yang gemuk, maka bisa dikatakan ibu tersebut memiliki konsep diri yang negatif karena tidak memiliki tubuh yang ideal. Hal ini menjadi patokan bahwa jika berbadan gemuk, saya memiliki konsep diri negatif yang menyebabkan penyesuaian diri saya menjadi rendah. Jika saya memilki badan yang ideal maka saya memilki konsep diri positif sehingga penyesuaian diri saya menjadi baik.
73
5.2. Pengaruh Dukungan Suami terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015
Hasil penelitian tentang variabel dukungan suami memiliki dukungan suami yang rendah maka akan memiliki penyesuaian diri yang buruk pula sebesar 68,2%.
Hal ini dibuktikan dari jawaban responden yang ditunjukan dengan rendahnya dukungan suami seperti pertanyaan : suami tidak mengatakan saya cantik walaupun sudah menopause, bila saya lelah suami tidak ikut serta membantu menyelesaikan pekerjaan saya, suami tidak mengizinkan saya untuk mengikuti penyuluhan/seminar tentang masa menopause, karena sibuk suami saya tidak pernah mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan, jika saya sakit suami saya tidak bersedia untuk mengantar saya kerumah sakit, suami tidak mau berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang saya alami. Uji statistik menunjukkan variabel dukungan suami berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa menopause. Pada hasil tersebut dapat dijelaskan semakin rendah dukungan suami pada wanita menopause maka akan semakin buruk pula penyesuaian pada wanita menopause tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kaheksi (2013) di Kecamatan Jebres Surakarta nilai signifikansi uji Wald untuk hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause adalah 0,033<0,05. Hal ini berarti bahwa variabel bebas (dukungan suami) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung (kecemasan wanita dalam menghadapi menopause).
Semakin tinggi dukungan suami yang diterima wanita dalam menghadapi menopause,
74
maka kecemasan yang dialami akan semakin rendah. Salah satu faktor yang dapat mengatasi dampak menopause seperti kecemasan adalah pengertian suami.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purba (2008) di Medan Sunggal yang menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri sebesar 60,3% dan dengan niliai signifikansi p = 0 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial mempengaruhi penyesuaian diri secara linear positif.
Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan Nurmadina (2011) hasil analisa regresi diperoleh dukungan sosial suami terhadap kecemasan pada wanita menopause sebesar (r2) = 0,35. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial suami memberi pengaruh sebesar 35% terhadap kecemasan pada wanita menopause. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan pada wanita menopause dengan dukungan suami. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara dukungan sosial suami dengan kecemasan pada wanita menopause.
Keberadaan suami dapat membuat seorang wanita merasa dicintai dan dihargai, sehingga kecemasan yang mereka alami saat menopause dapat berkurang dan menjalani menopause dengan lebih baik lagi.
Hasil penelitian yang dilakukan Sari (2002) di Sasana Tresna Werdha di Yogyakarta, hasil analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,559 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dan penerimaan
75
diri. Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,312 memperlihatkan bahwa kematangan emosi memberikan sumbangan sebesar 31,20% terhadap penerimaan diri. Semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi pula penerimaan diri, dan sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah pula penerimaan dirinya.
Hasil penelitian Putri (2012) di Surabaya, bahwa terdapat hubungan yang termasuk dalam golongan sedang antara penerimaan diri dengan depresi selama perimenopause, dimana besar koefisien korelasi sebesar 0,546 dengan arah negatif.
Artinya, ketika penerimaan diri rendah maka depresi pada wanita perimenopause tinggi, dan begitu pula sebaliknya, jika penerimaan diri tinggi maka depresi pada wanita perimenopause rendah.
Hasil peneltian Prabandani (2009) di Wonogiri mengatakan bahwa nilai koefisien korelasi dukungan suami dengan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause sebesar -0,779. Ini berarti dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi oleh kebutuhan-kebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan kasih saying atau dicintai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dilakukan suami adalah memberi semangat kepada istri agar tidak perlu kuatir masalah bentuk tubuh sebanyak 53 orang (67,1%). Ini menunjukkan bahwa suami menerima setiap keadaan yang dialami oleh istrinya yang sedang dalam masa menopause sehingga membuat penyesuaian diri menjadi baik.
76
Dukungan sosial adalah salah satu bagian dari dukungan suami yang merupakan hal penting bagi penyesuaian wanita menopause yang baik. Hampir semua ibu tinggal bersama dengan suami dan anaknya. Hal ini merupakan dukungan moril dari aspek lingkungan sosial dalam menghadapi berbagai masalah termasuk menghadapi menopause. Dukungan dari lingkungan sosial ini akan menumbuhkan ketenangan dan rasa nyaman. Perubahan fisiologis ibu saat menghadapi menopause harus dapat dikenal, diketahui, dan dipahami dengan baik dan benar oleh semua anggota keluarga terutama suami (Purwoastuti, 2012).
77 BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa di Gampong Paloh Lada wanita menopause memiliki konsep diri negatif sehingga wanita menopause memiliki penyesuaian diri pada masa menopause menjadi buruk. Hal ini ditunjukkan dengan anggapan semakin jelek atau melar badan wanita menopause maka semakin cepat menopause akan datang. Ini membuktikan bahwa semakin positif konsep diri wanita menopause maka semakin baik pula penyesuaian diri wanita tersebut pada masa menopause, sebaliknya semakin negatif konsep diri wanita menopause maka semakin buruk pula penyesuaian diri pada masa menopause
2. Dukungan suami di Gampong Paloh lada menunjukkan bahwa wanita menopause di gampong ini memiliki dukungan suami yang rendah sehingga menyebabkan penyesuaian diri wanita menopause menjadi buruk. Sikap suami yang menunjukkan perubahan ketika wanita sudah menopause dan komunikasi yang semakin tidak baik membuat wanita yang sedang dalam masa menopause memiliki penyesuaian diri yang rendah. Ini membuktikan bahwa jika dukungan suami pada wanita menopause adalah tinggi maka penyesuaian diri akan baik
78
tapi bila dukungan suami rendah maka penyesuaian diri pada masa menopause akan buruk
3. Hasil uji regresi logistik adalah wanita yang memiliki konsep diri positif mempunyai penyesuaian diri yang baik pada masa menopause 14 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memilki konsep diri negatif. Sedangkan jika wanita menopause mendapat dukungan suami yang tinggi maka penyesuaian diri yang baik pada masa menopause 5 kali lebih besar dibandingkan ibu yang memiliki dukungan suami yang rendah.
6.2. Saran
1. Kepada petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara agar melakukan sosialisasi tentang mengatasi masalah yang timbul pada masa menopause melalui penyuluhan-penyuluhan agar wanita yang belum menopause, suami yang istri nya sedang dalam masa menopause mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat mengatasi masalah-masalah di dalam masa menopause. Kepada anggota keluarga khususnya suami penting memberikan dukungan pada wanita menopause sehingga wanita menopause dapat lebih mudah untuk menyesuaikan diri pada masa menopause seperti memberi perhatian, kasih sayang, memberikan semangat kepada wanita menopause agar tidak perlu kuatir tentang bentuk tubuh yang sudah berubah, sikap suami yang menunjukkan tidak ada perubahan baik itu sebelum menopause maupun setelah menopause, tetap memberikan perhatian dan
79
melakukan komunikasi yang lancar seperti sebelum wanita tersebut mengalami masa menopause. Hal-hal inilah yang membuat ibu semakin lebih nyaman dan baik dalam menghadapi masa-masa sulit pada saat menopause.
Beri pemahaman bahwa banyak wanita yang sudah menopause dapat menjadi orang yang begitu tenang sehingga ketika mengambil keputusan lebih stabil.
Bahkan wanita menopauselah yang membuat suami mereka lebih sukses dan berhasil di dalam karir dan dalam pekerjaan mereka.
2. Tokoh-tokoh masyarakat dan bidan yang ada di Gampong Paloh Lada agar dapat memberikan penyuluhan, komunikasi, informasi dan edukasi pada ibu menopause dan suami terutama tentang adaptasi dalam masa menopause, perubahan fisik dan psikologis yang dialami wanita dalam masa menopause, agar wanita lebih siap menghadapi menopause diantaranya dengan mengaktifkan posyandu lansia
3. Bagi wanita yang mulai merasakan gejala menopause agar dapat mengkonsumsi makanan mengandung fitoestrogen yang tinggi seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. Dapat meningkatkan pemahaman masalah tentang apa yang terjadi pada dirinya dengan bentuk atau tindakan yang baik seperti bersikap positif, berusaha menerima setiap keadaan dengan sikap yang baik, berusaha mencari informasi dari media sosial, mengikuti seminar-seminar kesehatan, berkonsultasi kepada tenaga kesehatan tentang menghadapi masa menopause.
80
4. Bagi wanita yang masih berusia 35 tahun atau belum mengalami masa menopause sebaiknya mengikuti acara-acara kesehatan atau seminar agar menambah pengetahuan tentang masa menopause. Agar ketika wanita tersebut sedang mengalami masa menopause wanita tersebut sudah siap atau biasa menyesuaikan diri dengan baik tentang masalah-masalah pada masa menopause yang akhirnya dapat memunculkan konsep diri yang baik di dalam masa menopause
81 DAFTAR PUSTAKA
Agnatasia, I. R., 2009. Pengaruh Konsep Diri terhadap Penyesuaian Diri pada Remaja Penghuni Panti Asuhan. (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Anggreiny, N., 2005. Hubungan antara Dukungan Suami dan religiusitas dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester Ketiga. (Jurnal). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Aprilia, N. I., 2007. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause. (Jurnal). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Astutik, R. Y., 2013. Penatalaksanaan dan Terapi Seks Menopause. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : Fitramaya.
Bandiyah, S., 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : Nuha Medika.
BPS, 2014. Proyeksi Penduduk Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
, 2012. Kecamatan Dewantara Tahun 2012. Aceh Utara : Badan Pusat Statistik.
Calhoun, F., dan Acocella, Joan, Ross., 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi Ketiga. Semarang : Ikip Semarang Press.
Cristiani., 2000. Hubungan Persepsi tentang Menopause dengan Tingkat Kecemasan pada Wanita yang Menghadapi Menopause. (Jurnal). Universitas Gadjah Mada.
Gunarsa, S. D., 2012. Psikologi Perawatan. Cetakan Pertama. Jakarta : Libri.
Gunarsa, S. D., 2012. Psikologi Perkembangan. Cetakan Pertama. Jakarta : Libri.
Hidayat, A. A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama. Surabaya :Health Books Publishing.
, A. A., 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Cetakan Kedua. Jakarta : Salemba Medika.
82
Hidayat, D. R., 2009. Ilmu Perilaku Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta : Trans Info Media.
Kaheksi, I. E., 2013. Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan Suami dengan Kecemasan Wanita dalam Menghadapi Menopause di Kecamatan Jebres di Surakarta.
Kesuma, B., 2009. Mengatasi Sindrom Menopause untuk Pasangan Setia. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Pustaka Panasea.
Lemeshow, S.; Hosmer, D. W. ; Klar, J., 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Lukaningsih, Z. L., 2010. Pengembangan Kepribadian. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika.
Machfoedz, I., dan Suryani E., 2013. Pendidikan Bagian dari Promosi Kesehatan.
Cetakan Sembilan. Yogyakarta : Fitramaya.
., 2010. Metodologi Penelitian . Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : Fitramaya.
Mahayuni, I. D.,2007. Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Seksual pada Wanita Perimenopause Studi di Kelurahan Renon Kecamatan Denpasar Selatan.
Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Airlangga Surabaya.
Manuaba, I. A., 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi Kedua.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Melda., 2008. Pengaruh Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Mulyani, N. S., 2013. Menopause. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika.
Munandar, U., 2001. Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi dari Bayi Sampai Usia Lanjut. Cetakan Pertama. Jakarta : Universitas Indonesia.
Noviana, N., dan Wilujeng R. D., 2014. Kesehatan Reproduksi. Cetakan Pertama.
Jakarta : Trans Info Media.
83
Nurmadina, M., 2009. Hubungan antara Dukungan Sosial Suami dengan Kecemasan pada Wanita Menopause. (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Prabandani, D., 2009. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Perumahan Griya Cipta Laras Wonogiri.
Prayitno, S., 2014. Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Cetakan Pertama. Jogjakarta : Saufa.
Proverawati, A., 2010. Menopause dan Sindrom Premenopause. Cetakan Pertama.Yogyakarta : Nuha Medika.
Purba, J., 2008. Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia.
(Jurnal). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Purwoastuti, E., 2012. Menopause, Siapa Takut?. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius.
Putri, A. K., 2012. Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Depresi pada Wanita Perimenopause. (Jurnal). Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya.
Sari, P. E., 2002. Penerimaan Diri pada Lanjut Usia Ditinjau dari Kematangan Emosi.
Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Sibero, J. T., 2013. Pengaruh Konsep Diri Wanita Terhadap Penyesuaian Diri pada Masa Menopause di Kota Binjai. (Tesis). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Suardiman, S. P., 2011. Psikologi Usia Lanjut. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sufren., 2014. Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sulitiany, E., 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya Menopause Pada Wanita Usia 40-55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat.
Tyastuti, S., Kusmiyati. Y., 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Pelayanan Kebidanan. Cetakan Ketiga. Yogyakarta : Fitramaya.
84
Wawan, A., dan Dewi M., 2011.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan Kedua. yogyakarta : Nuha Medika.
Wulandari, Rr. Lita., 2004. Konsep Diri Dan Motivasi Berprestasi Remaja Penghuni Panti Asuhan. (Jurnal). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Yuniwati, C., 2011. Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Kesiapan Wanita Menopause di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Provinsi Aceh. (Tesis). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
85
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015”.
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ...
Umur : ...
Alamat : ...
Sehubungan dengan akan dilaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara”
maka saya, Bersedia/Tidak Bersedia untuk menjadi responden atau sampel penelitian yang akan dilakukan oleh Rita Wahyuni dari Minat Studi Kesehatan Reproduksi, Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari siapapun.
Krueng Geukuh, 2015 Responden
...
86
PENGARUH KONSEP DIRI WANITA DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MASA MENOPAUSE
DI GAMPONG PALOH LADA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015
A. Identitas Responden
Tanggal Pengumpulan Data :
No. Responden :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lama usia perkawinan :
B. Petunjuk Pengisian Pertanyaan
Berilah tanda cheklis ( √ ) pada salah satu jawaban yang ibu anggap benar.
C. Kuesioner Konsep Diri
Alat ukur ini di gunakan untuk mengukur konsep diri yang terdiri dari 25 item pertanyaan, di jawab dengan menceklis salah satu kolom yang di pilih oleh responden. Masing- masing pernyataan terdiri dari 4 alternatif jawaban, yakni :
S : Apabila pernyataan Sesuai dengan keadaan anda TS : Apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan anda
No Pernyataan Alternatif Jawaban
S TS
1 Saya dapat menjalani menopause dengan baik 2 Saya yakin semua masalah dalam masa
menopause ini bisa saya hadapi
3 Saya sering merasa murung selama menopause
3 Saya sering merasa murung selama menopause