• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Konsep

Dalam dokumen RITA WAHYUNI / IKM (Halaman 62-0)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.8. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep tersebut bahwa konsep diri yang dialami wanita pada masa menopause serta adanya dukungan suami pada istri yang mengalami masa menopause diharapakan dapat menimbulkan reaksi atau dapat memengaruhi perubahan penyesuaian diri yang baik terhadap wanita yang sedang menghadapi masa menopause tersebut.

Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause Konsep Diri

Dukungan Suami

43 BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran dan pengamatan pada saat bersamaan (Hidayat, 2010). Pengumpulan data menggunakan kuesioner tanpa memberikan perlakuan dan pengukuran subjek dilakukan dengan sekali pengukuran.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Adapun memilih lokasi tempat penelitian di Gampong Paloh Lada ini karena ibu menopause yang tidak bisa menyesuaikan diri ketika sedang dalam menghadapi masa menopause yang menyebabkan mereka sering menceritakan apa yang sedang mereka alami pada teman-teman mereka. Di tambah lagi kurangnya dukungan suami kepada ibu dalam menghadapi ganguan-gangguan yang terjadi pada masa menopause.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal pada bulan Januari sampai bulan Juli 2015.

44

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu menopause yang berada di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara yang berusia 45-59 tahun sebanyak 420 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian populasi yang akan diteliti. Adapun kriteria inklusi sampel ini adalah bersedia menjadi responden, ibu menopause usia 45-59 tahun, masih memiliki suami dan berdomisili di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Dalam menentukan jumlah sampel pada penelitian ini penulis menggunakan rumus (Lemeshow, 1997) :

Z2ı-α/2P (1- P) N d2 ( N -1) + Z1-α/2 P (1-P) Keterangan :

n : Besar sampel N : Jumlah populasi

Z1-α/2 : Nilai deviasi normal pada tingkat kemaknaan α = 0,05 Z1-α/2 = 1,96 P : Perkiraan proporsi wanita menopause terhadap wanita usia 45 – 59 tahun,

digunakan perkiraan proporsi terbesar yaitu 0,5

d : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang di inginkan. Untuk nilai d digunakan 0,1

n =

45

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak :

(1,96)² (0,5) (1-0,5)420 (0,1)2 (420-1) + (1,96)² (0,5)(1- 0,5) n = 78,29 sampel, dibulatkan menjadi 79 orang.

Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel adalah 78,29 dibulatkan menjadi = 79 orang. Untuk mengambil besar sampel di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dengan teknik Simple Random Sampling. Yaitu dengan cara lotere. Memasukkan nomor-nomor responden yang telah digulung ke dalam kotak lalu dikocok dan dikeluarkan satu per satu. Nomor yang telah keluar dimasukkan kembali karena nomor tersebut memiliki perlakuan dan kesempatan yang sama. Bisa juga menugaskan orang untuk mengambil kertas bernomor yang telah digulung di dalam kotak tersebut (Machfoedz, 2010).

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan serta pilihan jawaban mengenai konsep diri, dukungan suami, dan penyesuaian diri yang disusun sendiri oleh peneliti.

3.4.2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari Puskesmas Dewantara dan dari kepala desa Gampong Paloh Lada yaitu data mengenai jumlah ibu menopause yang berada di Gampong Paloh Lada.

n =

46

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan di Gampong Tambon Baroh terhadap 30 orang ibu menopause karena lokasi memiliki karakteristik yang sama dan relatif dekat. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana skor atau nilai yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang valid sehingga kuesioner tersebut layak dipakai sebagai alat penelitian. Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketetapan atau kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data.

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana satu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila satu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur.

Dalam penelitian ini untuk uji validitasnya diambil 30 responden dengan nilai r tabel untuk df = n-2 = 30-2 = 28 adalah 0,361 pada α= 0,05. Jika nilai Corrected item total correlation > 0,361 maka dinyatakan valid, sedangkan jika nilai Corrected item total correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid. Pertanyaan yang tidak valid harus dikeluarkan (dibuang) dalam pengukuran. Jika pertanyaan yang tidak valid dikeluarkan, maka reliabilitas akan meningkat. Dengan kata lain, kita akan melakukan reliability analysis sekali lagi, namun dengan tidak mengikutsertakan pertanyaan yang nilainya < 0,361 (Sufren, 2014).

Uji reliabilitas dilakukan setelah semua data dinyatakan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Reliabilitas data merupakan indeks yang bertujuan

47

untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach alpha yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika Cronbach alpha

> 0,60 maka dinyatakan reliabel dan jika nilai uji Cronbach alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel (Hidayat, 2010).

a. Hasil validitas dan reliabilitas pada instrument penelitian variabel konsep diri wanita

Variabel konsep diri wanita di ukur dengan 25 item pertanyaan. Dari 25 pertanyaan ternyata ada 2 pertanyaan yang tidak valid karena nilainya <

0,361yaitu saya menjalani menopause dengan santai dan saya sangat takut, pada saat menopause ini saya akan menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kedua pertanyaan ini dikeluarkan dalam pengukuran. Setelah dikeluarkan kemudian ujikan kembali. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa uji validitas variabel konsep diri wanita mempunyai nilai Cronbach alpha 0,931, maka dapat disimpulkan bahwa 23 pertanyaan dari 25 pertanyaan konsep diri wanita telah valid dan reliabel.

b. Hasil validitas dan reliabilitas pada instrument penelitian variabel dukungan suami

Variabel dukungan suami di ukur dengan 25 item pertanyaan. Dari 25 pertanyaan ternyata ada 1 pertanyaan yang tidak valid karena nilainya <

0,361yaitu suami saya akan marah jika saya makan tidak teratur dan sembarangan. Pertanyaan ini dikeluarkan dalam pengukuran. Setelah

48

dikeluarkan kemudian ujikan kembali. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa uji validitas variabel dukungan suami mempunyai nilai cronbach alpha 0,959 maka dapat disimpulkan bahwa 24 dari 25 pertanyaan dukungan suami telah valid dan reliabel.

c. Hasil validitas dan reliabilitas pada instrument penelitian variabel penyesuaian diri

Variabel penyesuaian diri di ukur dengan 25 item pertanyaan. Dari 25 pertanyaan ternyata ada 1 pertanyaan yang tidak valid karena nilainya <

0,361yaitu menopause yang saya alami membuat saya tidak bisa berbuat apa-apa. Pertanyaan ini dikeluarkan dalam pengukuran. Setelah dikeluarkan kemudian ujikan kembali. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa uji validitas variabel penyesuaian diri mempunyai nilai cronbach alpha 0,934, maka dapat disimpulkan bahwa 24 pertanyaan dari 25 pertanyaan penyesuaian diri telah valid dan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Defenisi operasional berisi uraian-uraian indikator variabel sedangkan indikator variabel adalah fakta-fakta kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

3.5.1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

49

1. Konsep diri wanita adalah gambaran mental yang ada dalam diri wanita menopause yang diperoleh dari belajar dari lingkungan sekitar mengenai dirinya yang ingin dicapai baik secara fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual dan harapan.

2. Dukungan suami yaitu tindakan yang diberikan suami kepada ibu yang menghadapi masa menopause berupa bantuan yang diberikan suami kepada ibu saat menghadapi masa menopause. Seperti kasih sayang, perhatian.

3.5.2. Variabel Dependen

Penyesuaian diri adalah suatu proses interaksi yang mampu menerima kondisi yang baru yang merupakan usaha ibu untuk memperoleh kesiapan pada saat menghadapi masa menopause yang diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak melakukan penyesuaian yang salah ketika menghadapi kegagalan.

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran terhadap variabel independen yaitu konsep diri wanita meliputi sikap positif, sikap negatif dan dukungan suami meliputi dukungan yang tinggi dan rendah. Variabel dependen yaitu penyesuaian diri ibu dalam menghadapi masa menopause meliputi penyesuaian diri baik dan buruk dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

50

3.6.1. Pengukuran Variabel Independen

1. Pengukuran variabel konsep diri wanita dalam menghadapi masa menopause menggunakan alat ukur berupa kuesioner terdiri dari 23 pernyataan menggunakan skala Guttman. Dimana pada setiap pernyataan terdapat 2 kemungkinan jawaban, yaitu : setuju; tidak setuju. Dalam melakukan tes ini, subjek ditugaskan untuk memberikan hanya satu jawaban terhadap setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapatnya. Skala ukur yang diperoleh adalah skala ordinal. Skor konsep diri diperoleh dari total skor seluruh aspek dari skala konsep diri. Skor tinggi yang diperoleh subjek pada skala konsep diri menggambarkan bahwa subjek memiliki konsep diri yang positif. Skor rendah yang diperoleh subjek pada skala konsep diri menggambarkan bahwa subjek memiliki konsep diri yang negatif.

Dengan demikian nilai skor untuk variabel konsep diri dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu :

a. Konsep diri positif, jika responden menjawab benar pertanyaan tentang konsep diri dengan skor 13-23.

b. Konsep diri negatif, jika responden menjawab benar pertanyaan tentang konsep diri dengan skor 0-12.

2. Dukungan suami menggunakan alat ukur berupa kuesioner berisi 24 soal dengan skala Guttman. Dimana pada setiap pernyataan terdapat 2 kemungkinan jawaban, yaitu ya diberi nilai 1 (satu) dan tidak, diberi nilai 0 (nol). Dalam melakukan tes ini, subjek ditugaskan untuk memberikan hanya satu jawaban terhadap setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapatnya. Skala ukur yang diperoleh adalah

51

skala ordinal. Skor tinggi pada skala ini menunjukkan dukungan yang tinggi pada ibu menopause dan sebaliknya skor rendah pada skala ini menunjukkan dukungan yang rendah pada ibu menopause. Kategori penilaian:

a. Dukungan suami tinggi, jika responden menjawab benar pertanyaan tentang dukungan suami dengan skor 13-24.

b. Dukungan suami rendah, jika responden menjawab benar pertanyaan tentang dukungan suami dengan skor 0-12.

3.6.2. Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran variabel dependen yaitu pernyesuaian diri pada masa menopause, disusun berdasarkan aspek-aspek kemampuan penyesuaian diri. Dalam kuesioner ini, terdapat 24 item pernyataan dengan skala Guttman, di mana pada setiap pernyataan/item terdapat 2 kemungkinan jawaban, yaitu : setuju; tidak setuju. Dalam melakukan tes ini, subjek ditugaskan untuk memberikan hanya satu jawaban terhadap setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapatnya. Skala ukur yang diperoleh adalah skala ordinal. Skor penyesuaian diri diperoleh dari total skor seluruh aspek penyesuaian diri. Skor tinggi yang diperoleh pada skala penyesuaian diri menggambarkan bahwa ibu menopause memiliki penyesuaian diri yang baik. Skor rendah yang diperoleh menggambarkan bahwa ibu menopause memiliki penyesuaian diri yang buruk.

Data yang diperoleh dari kuesioner penyesuaian diri pada masa menopause, diskor dengan memberikan nilai pada tiap jawaban subjek dengan 2 kategori penilaian, sebagai berikut:

52

1. Penyesuaian diri baik, jika responden menjawab benar pertanyaan tentang penyesuaian diri dengan skor 13-24.

2. Penyesuaian diri buruk, jika responden menjawab dengan benar pertanyaan tentang penyesuaian diri dengan skor 0-12.

Aspek pengukuran variabel secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1. sebagai berikut :

Tabel 3.4. Aspek Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Jumlah

3.7. Pengolahan Analisis Data 3.7.1. Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Data entri

53

yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputerisasi.

3.7.2. Analisis Data a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi responden. Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel independen (konsep diri, dukungan suami), variabel dependen (penyesuaian diri).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan variabel independen yaitu konsep diri wanita dan dukungan suami terhadap variabel dependen yaitu penyesuaian diri dengan mengunakan uji Chi Square dan menggunakan derajat kemaknaan α = 0,05. Bila nilai p < 0,05 maka hasil statistik dikatakan berpengaruh.

c. Analisis Multivariat

Analisis multivariat untuk melihat pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Variabel-variabel yang memiliki nilai p< 0,25, berarti memiliki pengaruh yang bermakna. Penentuan variabel yang paling dominan berpengaruh dinyatakan dengan nilai β yang paling tinggi.

54 BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Dewantara memiliki luas wilayah sebesar 39.47 km2 atau 6,19%

dari keseluruhan luas wilayah di kabupaten Aceh Utara (3296,86 km2). Kecamatan Dewantara beribukota krueng Geukueh. Letaknya berbatasan dengan Selat malaka di sebelah utara dan kecamatan Nisam di sebelah Selatan. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Muara Batu dan disebelah timur berbatasan dengan Kota Lhokseumawe.

Kecamatan Dewantara terdiri dari 15 desa dan 3 kemukiman dimana sebagian besar wilayahnya berada pada daerah dataran. Sebagian besar wilayah kecamatan Dewantara bukan merupakan lahan sawah yaitu sebesar 31,66 km2. Lahan yang dipergunakan sebagai lahan sawah cuma sebesar 7, 81 km2 atau cuma 19, 78%.

Kecamatan dewantara terdiri dari 2 kemukiman yang membawahi 15 desa/gampong yang terdiri dari 74 dusun. Kemukiman tersebut adalah kemukiman Krueng Geukueh yang membawahi 9 buah gampong yang terdiri dari 45 dusun, kemukiman Cot Murong yang membawahi 6 buah gampong yang terdiri dari 29 dusun.

Penduduk di Kecamatan Dewantara sebanyak 46.780 jiwa yang terdiri dari 23.004 jiwa penduduk laki-laki dan 23.776 jiwa penduduk perempuan. Selain itu, jumlah keluarga di kecamatan ini tercatat sebanyak 9.427 keluarga yang 3.788 keluarga diantaranya adalah keluarga dengan sumber pendapatan utamanya dari

55

pertanian. Sumber penghasilan utama sebagian penduduk kecamatan ini adalah dari sektor pertanian, dengan jenis komoditi terbesar yang diproduksi yaitu tanaman padi.

Terdapat 78 penduduk kecamatan ini yang berprofesi sebagai TKI dengan jumlah TKI laki-laki sebanyak 46 orang dan 32 TKI perempuan. Ada 10 gampong yang memiliki warga yang sedang bekerja sebagai TKI di luar negeri.

Pendidikan tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang menunjang dalam peningkatan mutu sumber daya manusia. Dalam wilayah kecamatan Dewantara, tercatat ada 21 buah Taman Kanak-Kanak (TK), kemudian sebanyak 22 buah pendidikan sekolah dasar (SD/MI), 8 buah pendidikan sekolah menengah pertama (SMP/MTs) dan 6 buah sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA). Disamping itu terdapat juga 5 pondok pesantren di kecamatan ini.

Pembangunan dibidang kesehatan dimaksudkan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan pelayanan yang diperoleh dengan cara mudah, murah dan tepat sasaran. Salah satunya adalah dengan pendistribusian fasilitas kesehatan yang merata dalam suatu wilayah. Untuk kecamatan Dewantara yang terdiri dari 15 gampong, telah difasilitasi dengan minimal sebuah posyandu tiap desanya. Selain posyandu, kecamatan ini memiliki 1 buah Puskesmas yang terletak di Desa Keude Krueng Geukueh dan 3 buah Pustu yang terletak di Gampong Tambon Tunong, Gampong Geulumpang Sulu Barat, dan Desa Bluka Teubai.

Gampong Paloh Lada merupakan salah satu gampong yang ada di Kecamatan dewantara kabupaten Aceh Utara yang memiliki luas wilayah 310 km2. Jarak gampong ke Ibukota Kecamatan berjarak 2 km. jumlah penduduk di Gampong Paloh

56

Lada ini sebanyak 7.007 yaitu 3.300 penduduk laki-laki dan 3.707 penduduk perempuan. Dengan jumlah KK sebanyak 1.304 keluarga.

4.2. Karakteristik Responden di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Responden dalam penelitian ini berjumlah 79 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan. dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling banyak responden berusia antara 45-51 tahun yaitu 45 orang (57,0%). Tingkat pendidikan lebih banyak berpendidikan SMP yaitu sebanyak 44 orang (55,7%) dan pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 57 orang (72,2%). Secara jelas dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Karakteristik Responden di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Karakteristik Responden n %

Umur

57

4.3. Konsep Diri Wanita di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Distribusi dari jawaban responden yang berkaitan dengan konsep diri wanita pada masa menopause ternyata wanita yang memilki konsep diri negatif sebanyak 40 orang (50,6%) dan konsep diri positif sebanyak 39 orang (49,4%). Konsep diri wanita pada masa menopause dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Konsep Diri Wanita pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Konsep Diri n %

Negatif 40 50,6

Positif 39 49,4

Jumlah 79 100,0

Konsep diri responden diukur dengan 23 pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Konsep Diri Wanita pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

No Konsep Diri Setuju Tidak Setuju

n % N %

1 Saya dapat menjalani menopause dengan

baik 65 82,3 14 17,7

2 Saya yakin semua masalah dalam masa

menopause ini bisa saya hadapi 40 50,6 39 49,4 3 Saya sering merasa murung selama

menopause 41 51,9 38 48,1

4 Seburuk apapun kondisi menopause

saya, saya akan tetap tenang 47 59,5 32 40,5

58

Tabel 4.3. (Lanjutan)

No Konsep Diri Setuju Tidak Setuju

n % N %

5 Saya tidak terganggu dengan keluhan-keluhan yang saya rasakan selama menopause

40 50,6 39 49,4 6 Saya merasa penampilan saya tidak

menarik seperti teman-teman seumuran saya

23 29,1 56 70,9 7 Saya sering mengalami kesulitan tidur 40 50,6 39 49,4 8 Saya merasa gelisah saat memikirkan

kondisi tubuh saya 30 38,0 49 62,0

9 Menopause adalah hal biasa yang harus dilalui oleh setiap wanita dalam hidupnya

53 67,1 26 32,9 10 Menopause membuat saya tidak tenang 31 39,2 48 60,8 11 Saya puas dengan diri saya sekarang

walaupun saya sudah menopause 57 72,2 22 27,8 12 Walaupun saya sudah menopause, saya

bisa mengurus diri saya sendiri 38 48,1 41 51,9 13 Saya dapat tenang walaupun bentuk

tubuh saya tidak seperti dulu 46 58,2 33 41,8 14 Saya memiliki keluarga yang selalu siap

untuk membantu ketika saya dalam kesulitan dalam menghadapi masa menopause

52 65,8 27 34,2 15 Saya tetap disayangi walaupun sudah

menopause oleh keluarga dan teman saya

53 67,1 26 32,9 16 Saya tidak di cintai oleh keluarga saya

karena sudah menopause 19 24,1 60 75,9

17 Saya mudah tersinggung ketika ada yang sedang menceritakan masalah menopause di depan saya

25 31,6 54 68,4 18 Saya ingin lebih diperhatikan oleh

orang-orang disekeliling saya 17 21,5 62 78,5 19 Kondisi fisik saya tidak menghalangi

saya untuk bekerja secara maksimal 59 74,7 20 25,3

59

Tabel 4.3. (Lanjutan)

No Konsep Diri Setuju Tidak Setuju

n % n %

20 Saya sangat sensitif terhadap apa yang keluarga saya katakan tentang saya pada saat saya dalam masa menopause

29 36,7 50 63,3 21 Saya harus meningkatkan kepercayaan

saya terhadap keluarga saya walaupun saya sudah menopause

51 64,6 28 35,4 22 Menopause membuat saya merasa

nyaman dan bebas melakukan semua kegiatan saya

29 36,7 50 63,3 23 Selera makan saya berkurang karena

memikirkan menopause yang saya alami 55 69,6 24 30,4 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 79 orang responden dengan menanyakan konsep diri responden pada masa menopouse menunjukkan bahwa yang paling banyak responden setujui adalah saya dapat menjalani menopause dengan baik sebanyak 65 orang (82,3%), dan paling banyak tidak disetujui responden adalah saya ingin lebih diperhatikan oleh orang-orang disekeliling saya sebanyak 62 orang (78,5%).

60

4.4. Dukungan Suami pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Distribusi dukungan suami responden pada masa menopouse didapatkan bahwa paling banyak responden mendapatkan dukungan suami pada masa menopause yang rendah sebanyak 44 orang (55,7%) dan tinggi sebanyak 35 orang (44,3%).

Dukungan suami pada masa menopause dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami pada Masa Menopause

di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

Dukungan Suami n %

Rendah 44 55,7

Tinggi 35 44,3

Jumlah 79 100,0

Dukungan suami responden diukur dengan 24 pertanyaan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Dukungan Suami pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

1 Untuk membuat saya merasa bahagia, suami saya mengatakan kamu tetap cantik walaupun sudah menopause

39 49,4 40 50,6 2 Suami saya tidak peduli dengan penampilan

saya 36 45,6 43 54,4

3 Ketika saya merasa cemas dengan gejala yang saya alami menjelang menopause, suami saya memberi ketenangan kepada saya

50 63,3 29 36,7 4 Suami saya sulit diajak bicara jika saya ingin

berdiskusi tentang menopause 37 46,8 42 53,2

61

Tabel 4.5. (Lanjutan)

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

5 Suami saya percaya bahwa saya mampu

menjalani menopause dengan baik 52 65,8 27 34,2 6 Bila saya mempunyai masalah, suami

enggan untuk membantu 26 32,9 53 67,1

7 Saya merasa aman bila suami ada di

samping saya 55 69,6 24 30,4

8 Suami saya mencari informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan pada saat menopause di media massa atau elektronik

41 51,9 38 48,1 9 Suami saya menjadi lebih perhatian saat

saya menopause 50 63,3 29 36,7

10 Suami memahami perubahan yang saya

alami selama menopause 50 63,3 29 36,7

11 Suami saya tidak pernah mengingatkan

saya tentang menjaga pola makan 31 39,2 48 60,8 12 Suami saya menerima saya apa adanya 41 51,9 38 48,1 13 Bila saya lelah, suami ikut serta

membantu menyelesaikan pekerjaan saya

35 44,3 44 55,7 14 Bila saya sakit, suami mau merawat

saya 40 50,6 39 49,4

15 Suami saya selalu memberi pujian pada

setiap hasil kerja saya 52 65,8 27 34,2

16 Suami saya menganjurkan untuk sering

membaca buku tentang kesehatan 59 74,7 20 25,3 17 Suami saya sering meyepelekan

keluhan-keluhan yang saya rasakan selama menopause

35 44,3 44 55,7 18 Suami mengizinkan saya untuk

mengikuti penyuluhan/seminar tentang masa menopause

32 40,5 47 59,5 19 Pada waktu luang, kami sering

berdiskusi tentang masalah kesehatan 43 54,4 36 45,6 20 Karena sibuk, suami saya tidak pernah

mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan

49 62,0 30 38,0

62

Tabel 4.5. (Lanjutan)

No Dukungan Suami Ya Tidak

n % n %

21 Jika saya sakit, suami saya bersedia

untuk mengantar saya ke rumah sakit 35 44,3 44 55,7 22 Suami berusaha mencari jalan keluar

terhadap masalah yang saya alami 29 36,7 50 63,3 23 Saya sangat khawatir dengan bentuk

terhadap masalah yang saya alami 29 36,7 50 63,3 23 Saya sangat khawatir dengan bentuk

Dalam dokumen RITA WAHYUNI / IKM (Halaman 62-0)