• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Landasan Teori

2.2.2 E-learning

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan banyak kemudahan dan kemungkinan dalam membuat suatu perancangan dan pengembangan sistem pendidikan, khususnya konsep dan model pembelajaran online atau bayak yang menyebutkannya dengan E-learning.

Horton dalam bukunya yang berjudul E-learning Tools and Technologies (2003) “E-learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar. E-learning dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang inovatif untuk dijadikan sebuah desain media penyampaian yang baik, terpusat pada pengguna, interaktif dan sebagai lingkungan belajar yang memiliki berbagai kemudahan-kemudahan bagi siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan berbagai atribut dan sumber teknologi digital dengan bentuk lain dari materi dan bahan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada suatu lingkungan belajar yang terbuka, fleksibel dan terdistribusi.”

Menurut Budi Murtiyasa (2012) dalam jurnalnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika “E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan TIK untuk mentransformasikan proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik.“

Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. Di samping itu, suatu E-learning juga harus mempunyai kemudahan bantuan profesional isi pelajaran secara

on line. Dari uraian tersebut jelas bahwa E-learning menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat; dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan kenyamanan belajar; dengan obyeknya adalah layanan pembelajaran yang lebih baik, menarik, interaktif, dan atraktif. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan prestasi dan kecakapan akademik peserta didik serta pengurangan biaya, waktu, dan tenaga untuk proses pembelajaran.

A. Jenis-jenis E-learning

E-learning merupakan aspek yng sangat luas, sehingga seiring berjalannya waktu perkembangan dan jenis-jenisnya pun sangat beragam, Menurut Glossary of learning Terms (Dalam Natakusumah, 2010) berikut merupakan jenis-jenis e-learning yang ada saat ini.

a. Learner-led e-learning

Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning. Yaitu, elearning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-learning. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri (independent learner). Learner-led e-learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar mandiri. Bedanya, dalam computer-based training, pemelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau DVD.

Sedangkan dalam learnerled e-learning, semua materi (seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif lain) dikemas via jaringan internet/web.

b. Instructor-led e-learning

Tentu saja, jenis yang satu ini merupakan kebalikan dari learner-led elearning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Artinya, kelas pindah ke web.

Konsekuensinya, memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan lainnya.

c. Facilitated e-learning

Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led elearning. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website (seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai format tertentu) dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting, dll).

d. Embedded e-learning

Kategori ini sedikit berbeda. Embedded e-learning memberikan upaya agar terjadi seperti just-in time training. Hal ini sama dengan electronic performance support system. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam di website. Contohnya, jika Sebuah rumah sakit, mengembangkan aplikasi berbasis web, yang memungkinkan seorang dokter memperoleh informasi tentang suatu gejala dan kemungkinan penyebab serta alternatif pengobatan yang tepat ketika ia sedang mendiagnosa pasien di kamar periksa.

Tentu saja di kamar periksa disediakan workstation (komputer) yang terhubung dengan aplikasi berbasis web tersebut. Semacam job aids yang dikirim via web.

e. Telementoring dan E-Coaching

Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, komputer), chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan peserta belajar dalam menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Sama halnya dengan embedded e-learning, kategori ini, lebih banyak diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global ini.

B. Kelebihan dan kekurangan E-learning

Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Menurut Dewi Salma P. & Eveline S. (2008: 200-201) daam bukunya Mozaik Teknologi Pendidikan, kelebihan dan kekurangan e-learning adalah:

Kelebihan pemanfaatan internet untuk pembelajaran elearning adalah:

1) Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu

2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari

3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer

4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet

5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas

6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif 7) Relatif lebih efisien

Kekurangan pemanfaatan internet untuk pembelajaran elearning adalah:

1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar

2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/ komersial

3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan

4) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT

5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal 6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet

7) Kurangnya mereka-mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet

8) Kurangnya penguasaan bahasa computer

Dari kelebihan dan kekurangan e-learning dapat disimpulkan bahwa:

1) Jika e-learning mampu dimanfaatkan dengan baik, maka proses kegiatan belajar mengajar tidak terbatas oleh waktu dan tempat, sehingga ilmu pengetahuan akan semakin mudah didapatkan

2) Dalam mengaplikasikan e-learning diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta kemampuan sumber daya manusia di bidang IT, jika kedua hal tersebut tidak memadai, maka e-learning tidak akan berjalan efektif.

Dokumen terkait