• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Bentuk Motivasi Mengaji asatidz dengan santri

Santri Pesantren Luhur Sabilussalam sebagian besar adalah santri yang sebeblum nya sudah menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren mereka masing-masing, ada yang telah menempuh Pendidikan selama 3 tahun hingga 7 tahun.

Kurangnya motivasi santri dalam mengaji umumnya disebabkan karena beberapa faktor dari mulai ia kurang suka

70 Wawancara dengan Ustadz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

dengan gurunya, kurang bisa membagi waktu antara kuliah dan mengaji, faktor kelelahan dan mengantuk. Fakta ini penulis dapatkan melalui wawancara dengan santri yang bernama Elma Diah Agustin yang penulis wawancarai pada 20 Juni 2021 :

“kendalanya ya kan ngaji nya kan sore sama pagi tuh, kalo pagi tuh biasa tuh kalo bangun tidur tuh kadang kurang nyampe tuh kan karena ngantuk gitu, nah kalo sore kan biasa gitu karena pulang kuliah ya itu tuh capek kan gitu”71

Selain karena faktor kelelahan dan mengantuk serta kurang bisa membagi waktu kuliah dengan mengaji, ternyata faktor ustadz juga mempengaruhi, ustadz yang metode pengajarannya kurang disukai santri biasanya santri akan menghindar dan kurang semangat dalam mengaji. “apalagi ustadz muslih kan, kadang kalo udah ngartiin ga di suruh baca, giliran ga di artiin malah di suruh baca, apalagi kalo online gini jarang banget sih ngaji ustadz muslih” 72 dari wawancara tersebut diketahui bahwa tidak semua metode disukai para santri.

Kurangnya motivasi mengaji santri perlu di tingkatkan lagi salah satunya dengan memberikan motivasi oleh asatidz di

71 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin

pada 20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp

72 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin

pada 20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp

Pesantren Luhur Sabilussalam baik itu motivasi dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk perbuatan, motivasi dalam bentuk lisan biasanya seperti penyampaian secara langsung baik itu didalam proses mengaji ataupun diluar proses mengaji, dan motivasi dalam bentuk perbuatan biasanya seperti memberikan contoh yang baik. Pemberian motivasi dan terus mengingatkan sangat penting, hal ini diungkapkan oleh Aghnin Khulqi

“Sering memberikan motivasi untuk selalu rajin untuk beribadah, biasanya hampir setiap pertemuan, Karena yang kita bahas kan hadis arbain, isi nya banyak dari motivasi, baik sebelum mengaji atau setelah mengaji”73

Berdasarkan ungkapan diatas seorang ustadz sebagai komunikator sangat penting perannya untuk terus mengingatkan kepada santri agar terus mengaji sampai kapanpun. Santri yang sebelumnya kurang termotivasi lagi dalam mengaji setelah diberikan beberapa motivasi terlihat beberapa peningkatannya. Berikut ini merupakan bentuk motivasi mengaji Santri Pesantren Luhur Sabilussalam.

1. Memberikan Hadiah

Memberikan hadiah untuk santri yang bersemangat mengaji ini salah satu upaya yang dilakukan asatidz agar santri termotivasi mengaji. Memberikan hadiah ini dilakukan oleh

73 Wawancara dengan Ustadz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

beberapa ustadz di Pesantren Luhur Sabilussalam salah satunya oleh u stadz Abdul Rahman Hakim yang penulis dapatkan pernyataannya melalui wawancara :

“Komunikasi agar santri termotivasi adalah memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang berprestasi, contohnya seperti memberikan kitab, memberikan makanan dll, biasanya santri kan seneng sama hadiah kaya gitu kalo ngasih kitab kan lumayan untuk mereka bisa baca lagi, atau bisa buat nambah koleksi di lemari buku mereka, sama biasanya ane kasih makanan biar mereka bisa menghemat uang jajan, kan rata rata pada masih dikasih sama orang tuanya kan gituu..”74

Kegiatan memberikan hadiah ini dilakukan biasanya setiap 2 bulan sekali, karena waktu tersebut merupakan waktu perekapan absen santri mengaji, dengan merekap absen tersebut terlihat santri mana yang sering datang mengaji dan santri mana yang jarang menghadiri pengajian, mereka yang sering menghadiri pengajian absen nya bersih dan mereka yang jarang hadir biasanya di tandai dengan list berwarna merah.

Hadiah yang diberikan biasanya berupa kitab, makanan, atau oleh oleh yang dibawa oleh ustadz dari rumahnya.

74 Wawancara dengan Ustadz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

2. Menceritakan kisah ulama yang bisa diambil hikmahnya.

Sebagai seorang ustadz, para pengajar dipesantren luhur sabilussalam tidak hanya memberikan motivasi berdasarkan perkataan perkataan motivasi saja, melainkan menceritakan ulama ulama terdahulu agar bisa diambil pelajarannya

“ane sering tuh menceritakan ulama, para pengarang kitab, kiyai kiyai terdahulu agar dari cerita itu bisa kita ambil pelajarannya, karena kalo ngasih motivasi dari perkataan perkataan aja biasanya yang ane alamin itu dari santrinya Cuma masuk kuping kiri keluar kuping kanan, makannya kadang mereka juga butuh fakta, salah satunya dari cerita ulama kita itu, nah dari situ biasanya mereka serius ngedengerin tuh”75

Menceritakan kisah ulama kepada santri ini biasanya dilakukan asatidz di sela-sela proses mengaji, menceritakan kisah ulama ini santri diharapkan dapat mengambil hikmah dari perjuangan ulama ulama tentang pentingnya menuntut ilmu, sehingga santri dapat mencontoh perjuangan tersebut. Selain bertujuan untuk memberikan motivasi dari kisah yang diambil, menceritakan kisah ulama ini juga sebagai pemberian jeda dikala santri sudah mulai pusing dengan pelajaran yang

75 Wawancara dengan Ustadz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

diajarkan. Pada saat observasi, asatidz Pesantren Luhur Sabilussalam menceritakan kisah seorang ulama yang bernama Ibnu hajar yang kabur dari tempat menuntut ilmunya karena merasa dirinya tidak sanggup untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya, kemudian ia kabur ke dalam suatu gua dan melihat batu yang terus ditetesi air hingga berlubang batu tersebut, dari cerita tersebut terlihat hampir semua santri yang ada pada saat itu fokus mendengarkan dan terlihat responnya sangat menerima tentang apa yang di ceritakan salah seorang ustadz tersebut.76

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, saat berlangsung mengaji asatidz dalam mengajar terkadang memotivasi santri dengan mengatakan“jangan pernah merasa bosan, jangan pernah merasa lelah, jangan pernah merasa cukup dalam belajar, dan jangan pernah mudah menyerah bagi kalian yang sudah bisa, karena ilmu itu tidak ada ujungnya, menuntut ilmu itu sebagian ulama menghukumkan wajib bahkan sampai kita mati diwajibkan untuk terus belajar”77

3. Memberikan pujian/apresiasi

Pemberian motivasi mengaji yang terjadi pada Santri Pesantren Luhur Sabilussalam yang pertama adalah memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang berprestasi.

76 Hasil Observasi, 7 Juni 2021

77 Hasil Observasi, 7 Juni 2021

Memberikan pujian/apresiasi kepada santri ini merupakan salah satu usaha asatidz dalam memotivasi santri.

“ya tentunya ketika mereka sudah mencoba perlu kita kasih apresiasi bahwa ibaratnya mereka sudah berusaha nih kita apresiasi dlu nih baru nanti bila ada yang masih kurang kita perlu penambahan saja seperti itu tanpa ibaratnya tidak harus menjelekkan mereka itu sih dan kita juga harus terbuka dengan mereka, apa sih yang terbaik buat mereka, ketika mereka nanya jawab, ketika kita bisa jawab kalau ngga ya kita usah jawab atau kita lempar ke yang lain.sama mereka yang mau berusaha untuk bisa setiap apa yang diajarin. Saya ngasih apresiasi nya kaya berupa muji mereka ketika mereka saya suruh baca walaupun baca nya masih plentang plentong gitu misalnya tapi saya tetep bilang misalnya “iyah gapapa bagus, baca nya udah bagus terus belajar lagi yah sama yang bisa” Dari situ saya sebenernya lebih seneng sama mereka yang belum bisa dan mau berusaha untuk bisa dari pada mereka yang sudah bisa tapi males malesan”78

usaha ini dilakukan ketika sedang berlangsung proses belajar mengajar dan diluar proses belajar mengajar atau dalam situasi formal dan informal. Sikap ustadz dalam memberikan

78 Wawancara dengan Ustadz Abdul Rahman Hakim S. A.g, pada 5 Juni 2021, Pukul 16:30 WIB via Videcall Whatsapp

pujian atau apresiasi kepada santri ini diharapkan agar santri Pesantren Luhur Sabilussalam yang merasa belum bisa dan belum memahami materi yang di berikan tidak merasa insecure terhadap teman temannya yang lain yang sudah bisa sebelumnya, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara mereka yang sudah bisa dan yang belum bisa dan di harapkan proses belajar mengajar bisa di sejajarkan dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Pada saat observasi, selain memberikan pujian ketika sedang proses belajar mengajar, santri juga mendapatkan apresiasi dari asatidz diluar kegiatan belajar mengajar atau mengaji yaitu ketika mengaji selsai seorang ustadz mendoakan kepada semua santri yang ada di kelas saat itu “saya doakan semoga kalian terus istiqomah, makin rajing ngajinya, yang belum merasa bisa semoga dimudahkan oleh allah dan yang sudah bisa mau mentranfer ilmunya sama temen yang belum lancar”79 dari kata kata ustadz tersebut terlihat santri yang ada pada saat itu cukup tersentuh dan terdiam serta mengaminkan perkataan ustadz tersebut.

4. Memberikan Semangat

Memberikan semangat ini merupakan salah satu upaya asatidz untuk membangkitkan gairah santri Pesantren Luhur Sabilussalam agar mereka bersemangat untuk terus mengaji.

Memberikan semangat ini dilakukan asatidz berupa kata-kata

79 Hasil Observasi, 7 Juni 2021

motivasi yang sifatnya membangun, seperti yang penulis temukan kita selesai proses belajar mengajar asatidz pesantren luhur sabilussalam menutup pengajian dengan membaca doa bersama kemudian setelah membaca doa bersama salah seorang ustadz mengatakan :

“pesan saya tetap semangat, jangan putus ngajinya, jaga kesehatan, mumpung masih muda jangan sia-siakan waktu, masih muda gapapa capek, lebih baik nangis-nangis sekarang, berdarah-darah sekarang, asal tua nya nanti kita bisa tersenyum, nikmatin aja prosesnya Namanya kehidupan tempatnya capek, kalo mau enak nanti kalo kita di surga insya allah, aamiin”

80

Apa yang disampaikan oleh ustadz tersebut mendapatkan respon yang baik dari santri yang hadir pada saat itu, mereka merespon dengan mengucapkan “aamiin”. Dalam memberikan semangat ini sangat penting, karena sejatinya santri perlu diberikan masukan dan sering diingatkan terkait tentang nilai-nilai Pesantren, hal tersebut senda dengan apa yang di katakana ustadz Asep Faris dalam wawancara bersama beliau :

“tentu harus ada sih ya baik di awal ataupun di akhir mengenai agar anak anak selalu terjaga yah, terjaga motivasinya , kemudian juga ke anak-anak juga tidak

80 Hasil Observasi pada 2 Juni 2021

menjauh dari nilai nilai pesantren seperti itu, sekedar mengingatkan hal hal yang penting yah di pesantren yah, belajarnya kemudian rajin sholat subuhnya ataupun sholat berjamaah terutama yah seperti dipesantren lainnya, tetap perlu diingatkan gitu”.81 Dari apa yang disampaikan Ustadz Faris di atas memberikan semangat dengan cara mengingatkan mereka agar tidak jauh dari nilai nilai kepesantrenan, terkait hal penting tentang pentingnya semangat.

5. Memberikan Gambaran Prospek Masa Depan Kepada Santri

Memberikan prospek masa depan kepada santri salah satu upaya yang dilakukan asatidz dalam memotivasi santri untuk terus mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam, memberikan prospek disini maksudnya adalah asatidz pesantren luhur sabilussalam memberikan gambaran tentang indahnya masa depan hidup kita jika kita rajin menuntut ilmu.

Memberikan prospek kepada santri cukup diperlukan karena diusia mereka yang saat ini menuju usia dewasa mereka perlu diajak berfikir untuk menata kehidupan mereka salah satunya dengan mencari ilmu sebanyak banyaknya, karena kebahagiaan

81 Wawancara dengan Ustadz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

di dunia bisa di raih dengan ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat.

dengan usia mereka saat ini yang mula berfikir secara realistis, komunikasi yang bersifat ajakan saja tidak cukup, mereka juga perlu diberikan penjelasan terkait tentang pentingnya menuntut ilmu, terutama untuk bekal tua nanti. Hal ini senada juga dengan temuan penulis ketika sedang observasi memperhatikan proses mengaji, seorang ustadz bernama ustadz Abdulrahman hakim ketika itu sedang berlangsung pengajian takhrij hadis, di sela sela mengajarnya, beliau mengatakan

“jadi gini yah, kalian menuntut ilmu dunia saja itu tidak cukup sebenarnya, karena faktanya yang sering kita lihat banyak orang sukses, orang pinter, para pejabat yang sekolah tinggi justru malah sering melakukan kejahatan, kenapa demikian ? karena mereka hanya belajar gimana caranya cari uang yang banak dan tanpa diiringi dengan iman, jadi makanya kadang gatau tuh mana yang baik buat dia, mana yang ngga baik buat dia, mana yang haram mana yang halal, makannya embat embat ajah, nah itu makanya pentingnya mengaji, pentingnya kuliah agar kalian ketika menjadi orang sukses nanti menjadi orang sukses yang beriman. Mau jadi orang sukses ? makanya sekolah kuliah yang bener. Mau jadi orang sukses yang beriman ? makanya kalo udah kuliah jangan berenti ngaji yahh…”82 dari kata kata yang di sampaikan ustadz Abdul

82 Hasil Observasi pada 2 Juni 2021

Rahman hakim tersebut terlihat santri yang mengaji saat itu sangat antusias dan menganggukan kepada bertanda memahmi dan menerima perkataan ustadz tersebut.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Motivasi Mengaji

Dokumen terkait