• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pesantren Luhur Sabilussalam

Membahas tentang sejarah berdirinya Pesantren Luhur Sabilussalam tidak terlepas dari sejarah Yayasan Islam Sabilussalam, karena pesantren Sabilussalam ini berada di bawah pengelolaan Yayasan Islam Sabilussalam juga sejak awal berdirinya para pendiri Yayasan ini tidak langsung membentuk pesantren, akan tetapi didahului oleh Madrasah Diniyyah dan Raudhatul Athfal (TK). Oleh karena itu, sebelum masuk dalam pembahasan latar belakang berdirinya Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, peneliti hendak menjelaskan sejarah Yayasan Islam Sabilussalam terlebih dahulu.

Yayasan Islam Sabilussalam berkedudukan di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang Banten.

Yayasan ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1981 dengan akte notaris No. 23 tanggal 12 November 1981 dengan Notaris R. Soerojo Wongsiwidjojo, SH. Berdiri di atas lahan tanah seluas 710 m2 (tujuh ratus sepuluh meter persegi) yang awalnya hasil wakaf dari tanah bekas milik adat.

Yayasan ini merupakan wadah bagi penyelenggara pendidikan, dakwah dan kegiatan sosial.48

Pendiri Yayasan ini dimulai oleh beberapa orang dari tenaga pengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (Saat ini telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)) dan beberapa warga dan tokoh masyarakat Kp. Utan, Gang Bacank, Ciputat. Berikut ini pendiri-pendiri Yayasan Sabilussalam, yang peneliti uraikan dalam bentuk tabel antara lain :

Tabel 3.1 Para pendiri Yayasan Sabilussalam

No Nama Jabatan

1 Prof. Dr. H.A.R. Patrosentono Ketua 2 Prof. Drs. H. Chatibul Umam Anggota 3 Drs. H. Muchsin Idham Anggota

4 Drs. Ibrahim Gade Anggota

5 Drs. H. Mohammad Mansyur Anggota

6 H. Ir. A. Sjofjan Anggota

7 J. Rosyadi Anggota

Tabel 3.1 Para pendiri Pesantren Luhur Sabilussalam Latar belakang terbentuknya Yayasan ini semata-mata mereka terpanggil dan merasa bertanggung jawab atas

48 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1 Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB https://sabilussalam.com/sejarang-singkat-pesantren-luhur-sabilussalam/

Pendidikan anak-anak dan masyarakat sekitar Kp. Utan maupun masyarakat luas. Pendiri Yayasan ini juga turut membantu beberapa program pemerintah dalam mencerdaskan dan membina akhlak anak bangsa. Yayasan ini di dirikan oleh para tokoh masyarakat di daerah Kp. Utan Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang.

Khusus lembaga Pesantren Luhur Sabilussalam, baru di buka pada tahun 1994 untuk tahun ajaran 1994-1995. Cita-cita pendiri pesantren mahasiswa ini telah ada sebelum Yayasan dibentuk (sekitar tahun 1980-an) yaitu berawal dari cita-cita Bapak H.M. Mansyur, salah satu pendiri Yayasan Islam Sabilussalam ketika masih menjalani studi S1 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia bersama teman-temannya dari jurusan Bahasa Arab (antara lain: H.D Hidayat, S.

Shodikin dan Fahrurrazi) memiliki kegiatan dakwah keliling melalui pengajian mingguan secara bergilir di sekitar Kampung Utan desa Cempaka Putih kecamatan Ciputat.

Dari jalan dakwah itulah akhirnya ada salah seorang warga yang mewakafkan tanahnya untuk kepentingan dakwah.

Tanah tersebut yang pada saat ini berdiri Yayasan Islam Sabilussalam, yang di dalamnya terdapat Raudhatul Athfal (TK), Madrasah Diniyyah dan akhirnya pada periode 1991- 1993 dibangun gedung Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat. Sejak dibuka pada tahun 1994 hingga saat ini

pesantren tersebut telah meluluskan wisudawan sebanyak 23 angkatan.49

Selain itu, faktor lain didirikannya Pesantren Sabilussalam ini adalah para pendiri merasakan sangat kurangnya sarjana Islam yang memiliki kemampuan memadai dalam membaca dan memahami khazanah keislaman yang berbahasa Arab. Akibatnya sering terdengar sajian dalam berbagai diskusi memahami tentang agama secara tidak utuh, sehingga berakibat banyak mengundang reaksi dari masyarakat.

Dari sejarah yang dipaparkan diatas, dapat di artikan bahwa dalam proses

B. Struktural Pengurus Pesantren Luhur Sabilussalam50 Struktural Organisasi Pesantren Luhur Sabilussalam

Dewan Pembina : Prof. Dr. HD Hidayat, M.A Prof. Dr. Suwito, M.A Dr. Muslih Idris, Lc, M.A Dr. Ujang Thalib, M.A Direktur Utama : Prof. Dr. HD Hidayat, M.A

49 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1 Mei 2021 pada pukul 14:37 WIB https://sabilussalam.com/sejarang-singkat-pesantren-luhur-sabilussalam/

50 www.sabilussalam.com/struktur-organisasi/ Artikel diakses pada 19 Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB

Direktur Eksekutif :Dr. Dede Abdul Fatah, S.HI.,M.Si

Direktur Jendral : H. Asep Anwar, S.Pd.,MM Bendahara Umum : Ahmad Mutamimul Ula, S.E Bendahara : Asep Faris, S.Pd

Bagian-Bagian Akademik

Kepala : Iqbal Firdaus, S.Ag Anggota : Miftahul Huda, M.Ed

M. Andri Iskandar, S.H Aghnin Khulqi, S.Hum Nabilah Marwah Mufidatul Khoiruro Royhanah

Kemahasantrian dan Kemasyarakatan

Kepala : Ahmad Yudi Surya Permana, S.Si Anggota : Tarmizi Kadir DM, S.Ag

Himmatur Rif’ah Mia Milatussa’adah Fidya

Lu’luil Maknun, S.Ag Zahra Safira Rahma, S.Pd Fajar Syahrullah

Penelitian dan Pengembangan

Kepala : Ihsan Nasihin, S.Pd.I, M.Pd Anggota : Muhammad Zaini Fikri, S.H Tata Usaha

Kepala : Muhammad Rizal A, S.Pd Anggota : Ade Darmawan

Alfi Azizi Keamanan Psantren

Kepala : Dede Munawir Anggota : Fauzan Jalaludin C. Tujuan dan Visi, Misi

Adapun tujuan didirikannya Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, antara lain:

1. Membantu usaha pemerintah Indonesia dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, khusus di bidang Pendidikan dan sosial

2. Membangun manusia Indonesia yang sejahtera, berpengetahuan luas, berakhlak luhur, beramal ikhlas, cinta kepada nusa, bangsa dan agama serta bertaqwa kepada Allah Swt.

3. Mencetak pemikir Islam yang mampu memahami dan mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar zaman klasik, pertengahan, maupun zaman kontemporer yang terdapat pada bukubuku bahasa Arab.

4. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu keagamaan karena semakin langka ulama pada dewasa

ini. Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat ini merupakan badan otonom yayasan Islam Sabilussalam Ciputat. Namun pengelolaannya secara teknik operasional di bawah lembaga Pesantren Sablussalam Ciputat serta secara administratif di bawah Yayasan Islam Sabilussalam.51

Adapun Visi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah: “Melahirkan generasi Islam yang memiliki pemahaman yang integral tentang Islam serta mampu memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat dan ummat dengan bersandarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits”.

Misi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:

1. Membina pribadi muslim yang mampu memahami dan mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar dari zaman klasik pertengahan maupun zaman kontemporer yang terdapat pada bukubuku berbahasa Arab.

2. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu keagamaan, karena langkanya ulama dewasa ini.

51 www.sabilussalam.com/visi-dan-misi-pesantren-luhur-sabilussalam/

3. Menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab terhadap masalah sosial masyarakat.52

D. Letak Geografis

Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat berlokasi di Jl.

WR. Supratman Gg Bacang RT. 002/09 Kp. Utan, desa Cempaka Utih, kecamatan Ciputat Timur 15412, kabupaten Tanggerang, provinsi Banten. Secara geografis, batas-batas wilayah keberadaan pesantren adalah:

Sebelah Barat : RT. 02/09 Jl. WR. Supratman

Sebelah Timur : RT. 03/09, persawahan dan komplek mabad

Sebelah Utara : RT. 02/09, kelurahan Pondok Ranji Sebelah Selatan : RT 01.09, Gg H. Echo

Pesantren ini berada tidak jauh dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kurang lebih berjarak 2 km.

Alat transportasi yang dapat di gunaka untuk mencapai lokasi Pesantren dan kampus UIN adalah bisa menggunakan moda transportasi angkot S10 (Jurusan Ciputat-Bintaro)

52 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1 Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB

www.sabilussalam.com/category/profil/struktur-organisasi/

E. Kurikulum Pendidikan Pesantren Luhur Sabilussalam Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, menetapkan kurikulum yang tidak terbatas pada bidang pengajaran.

Semua kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas (masih dalam lingkungan pesantren) mengacu kepada kurikulum terapan yang baku dan dinamis. Kurikulum yang digunakan oleh Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat terdiri dari:

1. Kegiatan Tradisional/Klasik

Kegiatan tradisional/klasik yang di maksud di sini adalah kegiatan belajar mengajar yang sering di lakukan di Pesantren pada umumnya atau yang sering kita sebut dengan mengaji. Semua kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas (masih dalam lingkungan pesantren) mengacu pada kurikulum terapan yang baku dan dinamis.

2. Kegiatan modern/non-klasikal

Kegiatan non-Klasikal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para santri di luar jadwal kelas. Di Pesantren Luhur Sabilussalam para santri tidak hanya di ajarkan tentang pelajaran yang sifatnya materi/teoritis saja, akan tetapi diajarkan pula cara berorganisasi dan bermasyarakat. Organisasi yang di bentuk berdasarkan (kesadaran) dan untuk (kepentingan) santri yang di beri nama Keluarga Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam (KMPLS).

Kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh KMPLS berada di bawah bimbingan pengurus Pesantren Luhur Sabilussalam. Adapun kegiatan santri yang di maksud antara lain :

a. Kegiatan

1. Mengadakan diskusi, dengan mengundang narasumber yang di lakukan oleh internal organisasi ataupun bekerja sama dengan pihak lain.

2. Membudayakan berdualog Bahasa arab dan Inggris di lingkungan Pesantren.

3. Mengadakan bimbingan tes (Bimtes) masuk Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Mengadakan debat atau lomba pidato Bahasa Arab dan Inggris

b. Kegiatan Keagamaan dan Kemasyarakatan

1. Para santri di ajak untuk bersedia mengisi jadwal di berbagai kegiatan, seperti menjadi bilal, imam, kultum sholat teraweh yang di sebar di berbagai mushola/masjid di daerah sekitar Pesantren Luhur Sabilussalam.

2. Mengajak para santri untuk ikut serta dalam segala kegiatan kemasyarakatan seperti tahlilan, mengaji di tempat warga yang salah seorang keluarganya ada yang meninggal.

3. Mewajibkan para santri/i untuk melaksanakan sholat subuh berjama’ah dan membuat jadwal untuk para santri untuk melaksanakan kultum setelah ba’da subuh

4. Mengadakan kegiatan Gebyar Sabil, yang di antaranya berisi perlombaan-perlombaan, seperti perlombaan Hadroh/marawis, Syahril Qur’an, Tahfidz Qur’an anak-anak, dan Tabligh Akbar 5. Mengajak para santri Pesantren Luhur

Sabilussalam untuk ikut serta dalam kegiatan lingkungan sekitar masyarakat seperti membantu warga dalam penyembelihan dan penyaluran hewan qurban dan melakukan perayaan takbiran pada malam idul adha

F. Tata Tertib

Pada umumnya setiap Pesantren membuat peraturan/tata tertib yang tidak boleh dilanggar, tata tertib ini bertujuan agar kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Pesantren dapat berjalan dengan baik, begitupula dengan Pesantren Luhur Sabilussalam yang menerapkan peraturan/tata tertib kepada santri nya guna melatih kedisiplinan. Berikut ini tata tertib yang di terapkan di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah :

1. Santri dan santriwati wajib ,emgikuti seluruh kegiatan yang di selenggarakan oleh pihak pesantren

2. Santri wajib mengikuti sholat subuh berjama’ah

3. Santri harus hadir dalam kegiatan belajar mengajar minimal 5 menit sebelum di mulai.

4. Santri yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di Pesantren Luhur Sabilussalam kurang dari batas minimal atau sebanyak 75% tidak di perbolehkan oleh pengurus untuk mengikuti ujian dan di berikan sanksi sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang berlaku.

5. Santri harus berpakaian rapih dan sopan (tidak di perbolehkan menggunakan pakaian kaos oblong) ketika mengikuti kegiatan mengaji dan sesantiasa harus dalam keadaan berwudhu.

6. Ketika santri ingin mengikuti acara di luar pesantren atau tidak bisa mengikuti pengajian di Pesantren Luhur Sabilussalam, santri harus mendapatkan izin dari penguru pesantren (tashrih).

7. Santri harus menjaga ketenangan, kerapihan dan kebersihan di lingkungan pesantren.

8. Santri wajib menjaga nama baik Pesantren dengan baik denga tidak melakukan dan tidak diperbolehkan mengganguu aktivitas pembelajaran atau kegiatan di Pesantren Sabilussalam Ciputat.

9. Keluarga Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam (KMPLS bersama dengan pengurus harian membentuk jadwal piket harian di sekitar komplek Sabilussalam.

Bagi yang membawa kendaraan bermotor harap melaporkan kepada pengurus

10. Kepada para santri di wajibkan dan mengamankan setiap barang pribadinya masing-masing.53

Bila santri Pesantren Luhur Sabilussalam melakukan pelanggaran terhadap tata tertib di atar, maka akan di kenakan sanksi sesuai dengan berat dan ringannya pelanggaran, sanksi yang di berikan terdapat tiga kategori :

1. Sanksi ringan, berupa peringatan untuk tidak mengulanginya lagi.

2. Sanksi sedang, berupa peringatan tertulis dengan di sertai penugasan atau denda dengan sejumlah uang ganti rugi.

3. Sanksi berat, berupa Dikeluarkan dari Pesantren Luhur Sabilussalam.

G. Profil Subjek Penelitian

1. Identifikasi Asatidz Pesantren Luhur Sabilussalam Data yang telah penulis dapatkan berdasarkan prosedur penelitian ini adalah temuan di lapangan mengenai

“Komunikasi Antarpribadi Asatidz dan Santri dalam Memberikan Motivasi Mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam” agar penelitian ini mendapatkan hasil yang

53 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1 Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB www.sabilussalam.com

maksimal, maka peneliti melibatkan empat orang ustadz dalam penelitian ini, di antaranya :

1. Ahmad Yudi Surya Permana, S.Si 2. Asep Ahmad Faris, S.Pd

3. Abdul Rahman Hakim, S.Ag 4. Aghnin Khulqi, S.Hum

Semua informan di atas merupakan ustadz yang mengajar di Pesantren Luhur Sabilussalam, Ciputat dan berasal dari latar belakang Pendidikan yang berbeda, namun sudah memiliki kemampuan yang mendalam terkait ilmu yang diajarkan.

1. Identifikasi Santri Pesantren Luhur Sabilussalam Selain Ustadz/Asatidz, Penulis juga melibatkan santri sebagai informan penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat 5 santri yang penulis libatkan dalam penelitian ini, yaitu di antaranta Dimas Fakhri Bakhtiar Rifai, Muh. Bagas Balasirullah A, Elok Nur Faizah, Elma Diah Agustin,

1. Santri bernama Dimas Fakhri Bakhtiar Rifai, yang lahir di Bogor, 2 April 1999 (22 Tahun) yang berasal dari Leuwisadeng Kabupate n Bogor dan saat diwawancara ia semester 6 (3 tahun) di Pesantren Luhur Sabilussalam dan ia kuliah di Universitas Islam Neger Syarif Hidayatullah jurusan jurnalistik semester 6, itu artinya ia sudah

memasuki masa akhir di Pesantren Luhur Sabilussalam.

2. Santri bernama Muhammad Bagas Balasirullah A., yang lahir di Jember 22 Juni 2001 (20 Tahun) yang berasal dari Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dan saat diwawancara ia semester 4 (2 Tahun) di Pesantren Luhur Sabilussalam dan ia kuliah di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Dirasat Islamiah semester 4.

3. Santri bernama Elok Nur Faizah, santri ini lahir di Tuban 16 Agustus 2000 dan berasal dari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, saat diwawancara Elok semester 6 di Sabilussalam (3 tahun) dan ia kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir semester 6.

4. Santri bernama Elma Diah Agustin, santri ini lahir di Tegal 14 Agustus 2001 dan sekarang beralamat di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi ia saat diwawancara semester 4 (2 tahun) di Pesantren Luhur Sabilussalam, Elma juga berkuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam semester 4.

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada Bab IV ini berisi tentang deskripsi hasil temuan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis selama kurang lebih 1 bulan. Hasil temuan ini berkaitan dengan Komunikasi Antarpribadi Asatidz dan Santri Dalam Memberikan Motivasi Mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam. Penulis menemukan hasil penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan sejak Juni sampai dengan Juli 2021, proses mengajar mengajar atau mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam diadakan setiap hari dari mulai senin subuh sampai sabtu pag.

Pengajian dilaksanakan pada waktu setelah sholat subuh dan malam setelah sholat maghrib, waktu ngaji kurang lebih selama 2 jam. Pengajian diadakan di ruang kelas masing masing.

Penulis melakukan pengamatan bersama para santri yang berjumlah kurang lebih ada 50 santri. Dari penelitian ini penulis hanya memilih 4 orang santri dan 4 orang ustadz yang ada di Pesantren Luhur Sabilussalam. 8 orang ini dinilai sudah memenuhi kriteria kebutuhanb pada penelitian ini.

Komunikasi antarpribadi dilakukan asatidz di Pesantren Luhur Sabilussalam selama memberikan pengajaran atau mengaji. Komunikasi antarpribadi dilakukan asatidz dalam

berbagai bentuk baik secara verbal maupun nonverbal agar santri dapat termotivasi mengaji dan pastinya dapat memahami apa yang di berikan. Berikut ini merupakan hasil temuan penelitian yang telah dilakukan penulis terkati komunikasi antarpribadi asatidz dalam memberikan motivasi mengaji di pesantren luhur sabilussalam.

A. Komunikasi Antarpribadi asatidz dan santri di Pesantren Luhur Sabilussalam

Dalam praktiknya asatidz melakukan proses mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam diadakan setiap hari dengan berkomunikasi dan berhadapan secara langsung dengan santri. Interaksi yang dilakukan oleh asatidz berbentuk interaksi antarpribadi, karena komunikasi yang dilakukan bersifat dialogis yang memberikan komunikasn adanya feed back dan pertukaran informasi yang terjadi antara asatidz dengan santri. Asatidz pesantren luhur sabilussalam memiliki berbagai cara agar dapat memberikan motivasi mengaji kepada santri. Di bawah ini merupakan cara yang di lakukan oleh asatidz sesuai dengan observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis.

1. Keterbukaan

Dalam membangun komunikasi yang efektif diperlukan sikap dimana tidak ada perasaan tertekan ketika melakukan proses komunikasi yang ditandai dengan kesediaan untuk

jujur dalam menyampaikan apa yang sedang dirasakan dan sedang dipikirkan. Hal tersebut merupakan upaya yang diterapkan oleh asatidz di Pesantren Luhur Sabilussalam dalam proses komunikasi pada santri. Seperti hasil wawancara penulis bersama salah satu ustadz di Pesantren Luhur Sabilussalam bernama Ustadz Asep Ahmad Faris, S.pd atau sering dikenal dengan sebutan ustadz faris yang penulis wawancarai pada tanggal 5 Juni 2021 Melalui Videocall Whatsapp.“Yang terpenting mah saling keterbukaan aja sih feb, kalo yang ane lakuin sih salah satunya merangkul ketua kelas masing masing dan kemudian mendapatkan informasi dari ketua kelas tersebut, nah dari situ ane bertanya sama ketua kelas masing masing, kira kira ada kendala atau masalah apa selama mengaji di Pondok Pesantren, dan juga ane mengadakan acara apa saja agar termotivasi, komunikasi gampang sama putra karena ane juga kan kamarnya satu Gedung dengan asrama putra54…”. Ustadz Faris menekankan kepada santri yang di ajarnya untuk saling terbuka karena sebelum menyampaikan apa yang ingin disampaikan harus mengetahui dahulu apa yang diinginkan dan ada permasalahan apa yang di hadapi dari masing-masing individu santri. Dengan sikap saling terbuka dengan santri, seorang ustadz juga dapat lebih mudah membuat

54 Wawancara dengan Ustadz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni 2021, Pukul 10.30 WIB Via Videcall Whatsapp

hubungan dengan santri supaya hubungan menjadi lebih dekat dan mengetahui permasalahan dan keinginan santri tersebut. Hal demikian juga diterapkan oleh Ustadz Yudi Surya Permana atau biasa di panggil dengan sebutan Ustadz Yudi yang penulis wawancarai pada tanggal 6 Juni 2021 via Videocall Whatsapp

“kita juga harus terbuka dengan mereka, apa sih yang terbaik buat mereka, ketika mereka nanya jawab, ketika kita bisa jawab kalua ngga ya kita usah jawab atau kita lempar ke yang lain”.55

Saat penulis sedang mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan pada malam hari melalui zoom meeting pada tanggal 5 Juni 2021 ketika itu pelajaran yang diajarkan adalah Nahwu Shorof yang diajarkan oleh ustadz Aghnin Khulqi, S. Hum atau akrab di sapa Ustadz Uqi, beliau di sela-sela memberikan materi bertanya kepada santri “kira kira sampe sini paham ga?56 Kalau belum paham bilang ya biar kita jelaskan bareng bareng” di sini ustadz uqi menekankan kepada para santri agar jujur dan terbuka bila ada yang kurang dipahami agar apa yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

55 Wawancara dengan Ustadz Yudi Serya Permana, S,Si, pada 6 Juni 2021, Pukul 21.04 WIB via Videcall Whatsapp

56 Hasil Observasi, 5 Juni 2021

Saat penulis melakukan observasi juga terlihat bahwa saat ustadz uqi dalam menyampaikan materi, santri fokus dan antusias mendengarkan apa yang disampaikan ustadz uqi. Karena ustadz uqi terlebih dahulu memahami apayang di butuhkan oleh santri sehingga beliau tahu apa yang harus disampaikan agar pesan yang beliau sampaikan dapat diterima dengan baik.

2. Empati

Suatu sikap ikut merasakan apa yang dirasakan oleh lawan bicara, yang ditandai dengan kesediaan mendengarkan dengan sepenuh hati, merespon secara tepat setiap perilaku yang muncul dalam kegiatan komunikasi.

Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan, bersikap empati merupakan sikap yang penting untuk membangun komunikasi antarpribadi yang baik antara satidz dengan santri. Berikut ini hasil wawancara yang penulis temukan dari Ustadz Yudi pada tanggal 6 Juni 2021 :

“ya tentunya ketika mereka sudah mencoba perlu kita kasih apresiasi bahwa ibaratnya mereka sudah berusaha nih kita apresiasi dlu nih baru nanti bila ada yang masih kurang kita perlu penambahan saja seperti itu tanpa ibaratnya tidak harus menjelekkan mereka itu sih”.57

57 Wawancara dengan Ustadz Yudi Serya Permana, S,Si, pada 6 Juni 2021, Pukul 21.04 WIB via Videcall Whatsapp

Ustadz Yudi disini yang berperan sebagai komunikator berusaha berskap empati kepada santri dengan cara memberikan apresiasi kepada santri yang sudah mau mencoba dan berusaha, dengan cara seperti itu membuat santri tidak malu dan trauma untuk terus mencoba dan belajar. Hal serupa dilakukan oleh ustadz abe yang penulis temui melalui wawancara pada 5 Juni 2021.

“Komunikasi agar santri termotivasi adalah memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang berprestasi, contohnya seperti memberikan kitab, memberikan makanan dll. Menceritakan ulama hadis yang kisahnya bisa di ambil pelajarannya, agar mereka bisa mencontoh kisah tersebut agar terus dapat termotivasi”.58

Dari wawancara diatas dapat diartikan bahwa bersikap empati sangat penting dilakukan oleh seorang ustadz dalam memberikan pengajaran, memikirkan tindakan apa yang sesuai dilakukan kepada santri sangat berpengaruh terhadap mental santri terutama dalam proses belajar, seorang ustadz harus tau tindakan apa yang harus dia lakukan agar santri dapat terus mencoba dan belajar. Selain itu santri pun merasa nyaman ketika belajar, karena pada dasarnya sekedar menyampaikan

Dari wawancara diatas dapat diartikan bahwa bersikap empati sangat penting dilakukan oleh seorang ustadz dalam memberikan pengajaran, memikirkan tindakan apa yang sesuai dilakukan kepada santri sangat berpengaruh terhadap mental santri terutama dalam proses belajar, seorang ustadz harus tau tindakan apa yang harus dia lakukan agar santri dapat terus mencoba dan belajar. Selain itu santri pun merasa nyaman ketika belajar, karena pada dasarnya sekedar menyampaikan

Dokumen terkait