• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etnik M uyu dalam Bingkai Para Pendatang

Dalam dokumen Perempuan Muyu dalam Pengasingan pdf (Halaman 197-200)

SEPENGGAL SEJARAH ASAL-USUL DAN PERKEM BANGAN

2.6. M uyu dan M indiptana dalam Pusaran M odernisasi

2.6.2. Etnik M uyu dalam Bingkai Para Pendatang

Ibarat seorang gadis cant ik, Et nik M uyu adalah et nik yang sangat enak unt uk dipandang dan dibicarakan. Di sat u pihak, predikat sebagai pekerja keras, memiliki prinsip hidup manusia kat i, memiliki kecerdasan dan kepandaian melebihi et nik-et nik lain di sekit arnya begit u melekat erat dalam diri et nik ini. Di pihak lain, sifat iri hat i, kecemburuan t erhadap kesuksesan orang lain yang begit u t inggi, dan (kemudian) mudah mencelakai dengan “ cara adat ” adalah sifat -sifat menonjol lain yang t idak boleh

dit iadakan dari et nik ini. Begit u komplit , t idak membosankan unt uk dipandang dan dibicarakan.

Jat i diri sebagai orang kat i, membuat mereka mempunyai et os kerja yang jauh melebihi et nik lain di seluruh Papua. Set idaknya hal ini banyak dit egaskan oleh para pendat ang yang t elah menet ap dan t inggal bersama mereka.

” Orang M uyu it u pint ar-pint ar pak, banyak yang sarjana, banyak dari mereka kuliah ke Cendraw asih120, M anado, Surabaya, juga Yogyakart a. M ereka sekolah dibiayai Pemda…” demikian pernyat aan M ukayyin.

Lebih lanjut lelaki Jaw a asal M egaluh, Jombang, Jaw a Timur yang sudah lebih dari separuh hidupnya t inggal di Dist rik M indipt ana bersam a Et nik M uyu t ersebut m enyat akan,

“ …m asyarakat Et nik M uyu it u sangat ram ah t erhadap siapa saja, dan banyak dari m ereka m enduduki jabat an pent ing di pem erint ahan Tanah M erah (m aksudnya pem erint ah Kabupat en Boven Digoel, pen.), bahkan sam pai ke M erauke (m aksudnya pemerint ah Kabupat en M erauke, pen.)…”

Nada yang sama dilont arkan Adi Renyakan121, 38 t ahun, yang menyat akan, ” …orang M uyu it u suku paling unggul di w ilayah (Papua) bagian Selat an ini pak. M ereka pint ar-pint ar dibanding suku lain yang t inggal di Asmat , M appi, juga M arind-anim…” .

120

Universit as Cendraw asih di Jayapura.

121

Adi Renyakan, m erupakan pedagang ikan air t aw ar yang dat ang sem inggu dua kali menyuplai di w ilayah Dist rik M indipt ana. Lelaki yang berasal dari Pulau Kei Kecil di M aluku ini tinggal di Asiki, sekit ar empat sam pai lim a jam perjalanan dari M indipt ana. Adi Renyakan sudah lebih dari 20 t ahun m alang m elint ang di w ilayah Papua.

Di sisi lain, masyarakat M uyu sangat menghormat i keberagaman. Dalam pengamat an penelit i, di w ilayah Dist rik M indipt ana t inggal orang asli M uyu yang berdampingan dengan para pendat ang dari banyak et nik di Indonesia, dengan beberapa keyakinan yang berbeda. Di t engah perkampungan M indipt ana berdiri Gereja Kat olik, Gereja Prot est an, dan M asjid dengan jarak yang t idak t erlalu berjauhan.

Dalam banyak int eraksi yang dilakukan oleh penelit i, t erlihat ket ulusan t anpa prasangka, percakapan yang diselingi dengan banyak t ert aw a lepas. Kondisi ini di-am in-i oleh M auliddin. Lelaki asal Pamekasan, M adura ini menyat akan bahw a sangat damai sekali t inggal di Dist rik M indipt ana ini, orang M uyu sangat ramah kepada siapapun, t ermasuk pada para pendat ang. Selama kurun w akt u kurang sembilan bulan, angot a TNI-AD berpangkat Sersan Sat u di Koramil 1711-02 Dist rik M indipt ana ini merasakan at mosfir t oleransi yang cukup t inggi di w ilayah ini.

Hal senada dilont arkan oleh Elpi M usa, 34 t ahun, t ent ang keramahan ala M uyu, “ Orang M uyu it u memang ramah-ramah pak. Kalau ket emu selalu mengucapkan salam… pagi pak... siang pak… begit u…” . M eski mengakui soal keramahan M uyu, peraw at asal Et nik Bugis yang sudah bert ugas di M indipt ana sejak t ahun 2005 ini cukup jengkel dengan t abiat orang-orang M uyu yang susah unt uk diberit ahu t erkait masalah kesehat an, ” …orang M uyu it u kalau sakit susah pak diberi t ahu… kadang dat ang berobat malah mendikt e mint a obat ini-it u…” keluh Elpi sambil t ersenyum.

Pada kesempat an berbeda, Suflan, 34 t ahun, seorang anggot a TNI-AD yang sudah t inggal di Kampung M indipt ana selama lebih dari set ahun menyat akan bahw a,” …w ah kalau sama kit a para pendat ang sih umumnya ramah pak. Cuman kalau pada sesama mereka sendiri it u suka cemburuan… suka iri hat i…” . Lebih lanjut lelaki berpangkat Sersan Dua dari Et nik Bima ini

menjelaskan bahw a sudah rahasia umum kalau orang-orang M uyu sangat gampang sekali merasa t idak senang apabila ada orang M uyu lainnya (t erut ama sesama Et nik M uyu) lebih berhasil, lebih kaya, at au bahkan sekedar menerima bant uan yang lebih besar dari pemerint ah.

Adi Renyaken mengisahkan, dulu saat ia masih bekerja sebagai karyaw an di PT. Korindo Group di Assiki, ia memiliki t eman se-kant or dan kebet ulan adalah t et angganya. Temannya bercerit a kepadanya bahw a kakaknya yang kepala dusun t elah menerima uang dalam jumlah yang besar karena hasil sew a lahan yang dimilikinya oleh perusahaan t ersebut . Namun meskipun demikian, t idak ada t anda-t anda perubahan apapun yang dit unjukkan oleh kakaknya it u. M isalnya membangun rumah dan membelanjakannya unt uk kebut uhan perabot rumah.

Ket ika hal it u dit anyakan kenapa? Temannya menjaw ab, “ kami t idak mau t erlihat mencolok dan nampak berbeda dari yang lain karena dapat menimbulkan kecemburuan dan t akut berakibat pada kemat ian” . Walhasil, kakak dan keluarganya t et ap menjalani hidup t anpa harus mengubah penampilan apapun, sama sepert i sebelumnya. Sama sepert i kebanyakan kondisi sosial ekonom i orang-orang dari et niknya, t idak kurang t idak lebih.

Tidak berbeda dengan Adi, cerit a yang hampir sama juga disampaikan oleh Slamet Sukart o. Pria kelahiran Srono, Banyuw angi 42 t ahun lalu dan sejak t ahun 1982 ikut orang t uanya menet ap di M erauke karena ikut program t ransmigrasi ini, pernah menjabat Kepala Cabang Bank BRI Cabang M indipt ana, nam un kemudian mengajukan pensiun dini. Slamet Sukart o menut urkan,

“ ...orang M uyu sangat ram ah, persaudaraannya kuat , juga t oleransinya. M ereka suka m enolong. Ibarat nya, kit a t idak akan m at i kelaparan di jalan apabila berada di

Dalam dokumen Perempuan Muyu dalam Pengasingan pdf (Halaman 197-200)