• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

Perkembangan dunia sudah sangat meningkat mulai dari bidang pendidikan, teknologi, dan ekonomi. Pada abad ke-20 bahasa Inggris menguasai bahasa Internasional yang menjadikan bahasa tersebut wajib digunakan jika ingin mendapat sekolah dan pekerjaan yang berstandar internasional. Maka dari itu sekolah-sekolah di Indonesia membuka mata pelajaran bahasa Inggris mulai dari SD sampai ke perguruan tinggi.

Namun, banyak pula TK yang sudah menerapkan pembelajaran bahasa Inggris, karena memang cukup penting bagi anak dalam penguasaan bahasa Inggris.

Kebanyakan anak mengalami kesulitan dalam penerapan bahasa Inggris mulai dari cara membaca, menulis, dan mendengar. Maka banyak sekolah yang membuka lembaga kursus bahasa Inggris, hal ini bertujuan untuk membantu siswa memahami bahasa Inggris di sekolah maupun dikehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, siswa ditargetkan untuk

mencapai nilai yang baik dan dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Program kursus bahasa Inggris di IEC cabang Kreo didirikan pada tahun 2013, hal ini perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pencapaian program tersebut. Evaluasi telah dilaksanakan oleh penyelenggara program, namun hasil evaluasi masih bersifat umum, maka evaluasi program kursus bahasa Inggris di IEC cabang Kreo pada aspek lain perlu dilakukan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka model evaluasi yang dipilih adalah model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) dengan fokus evaluasi terdapat pada konteks, masukan, proses, dan keluaran. Dengan menggunakan model ini maka evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh dalam aspek konteks, masukan, proses dan produk, dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas keterlaksanaan program.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

41 BAB III

METODOLOGI EVALUASI A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Pada penelitian ini, tempat dan waktu penelitian dilakukan di Lembaga Pendidikan Nonformal yakni IEC Kreo yang beralamat di Jl. Chairil Anwar, Gang. Perintis RT.

01 RW. 05 No. 3 Kreo, Larangan, Tangerang. Kode Pos 15156. Adapun penelitian direncanakan pada bulan Januari – Agustus 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

B. Jenis, Metode, dan Model Evaluasi

Di dalam penelitian ini yang akan di laksanakan peneliti mengenai

“Evaluasi Program Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo”. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis maka jenis yang digunakan adalah jenis kualitatif. Jenis ini berhubungan dengan model evaluasi

Aktivitas

Waktu

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sept

Studi Pendahuluan Studi Literatur

Pengumpulan Data Analisis Data

Penyusunan Skripsi

Bimbingan Skripsi

Sidang Munaqosah

Revisi

program yang akan dipakai oleh peneliti. Jenis penelitian kualitatif sering disebut jenis penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.71

Metode evaluasi yang digunakan adalah metode deskriptif, Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.72 Model evaluasi CIPP (Context, input, process, product) ialah hasil yang mengusulkan pendekatan yang berorientasi kepada pemegang keputusan. Stufflebeam menyatakan model evaluasi CIPP merupakan kerangka yang komprehensif untuk mengarahkan pelaksanaan evaluasi formatif dan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif terhadap objek program, proyek, personalia, produk, institusi, dan sistem.73

C. Sumber Data

Peneliti akan melakukan wawancara dan meminta dokumen kepada beberapa pihak yang terlibat secara langsung baik dalam persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi internal sebagai sumber informasi evaluasi.

Pihak-pihak yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sumber Informasi

No. Sumber Informasi Jumlah

Informan 1. Kepala Cabang IEC Kreo Kota Tangerang 1

2. Tata Usaha IEC Kreo Kota Tangerang 1

3. Instruktur IEC Kreo Kota Tangerang 6

4. Siswa IEC Kreo Kota Tangerang 20

5. Masyarakat atau Orang Tua 10

Jumlah Keseluruhan 38

71 Sugiyono, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2017), hlm. 8

72Siyoto dan Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 8

73 Wirawan, op. cit., hlm. 136

43

Tabel 3.3 Sumber Data

T

Fokus Sumber Data

Teknik Pengumpulan Legalitas Penyelenggaraan Tata Usaha IEC Kreo √ √

Analisis SWOT Cabang IEC Kreo √ √

Instruktur IEC Peserta didik,

instruktur IEC Kreo √ √ √ Kurikulum Program

Kepala Cabang IEC Kreo, tata usaha, dan instruktur IEC Kreo

√ √

Sarana dan Prasarana Cabang IEC Kreo √ √

Pembiayaan Pendidikan Tata Usaha IEC Kreo √ P dan peserta IEC Kreo

√ √

Penilaian Instruktur dan peserta

IEC Kreo √ √

Sertifikasi Kepala Cabang IEC

Kreo, Tata Usaha √ √ Pengakuan (Recognition) Kepala Cabang IEC

Kreo, Tata Usaha √ √

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang akan digunakan:

1. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui upaya melihat dan mencatat data atau informasi secara sistematis.74 Dilihat dari jenisnya, observasi terdiri atas observasi partisipatif dan non-partisipatif. Yang pertama, observasi parsipatif, dilakukan pengamat (observer) dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau dialami orang lain, sedangkan orang lain itu tidak mengetahui bahwa dia atau mereka sedang diobservasi. Sedangkan dalam observasi penilai tidak melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan atau dialami orang lain.75

Teknik observasi digunakan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung apa saja yang terjadi di lapangan dalam program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo. Observasi ini difokuskan untuk memperoleh data pada aspek kondisi fisik dan non fisik program. Kondisi fisik berupa sarana prasarana yang digunakan.

Kondisi non fisik mencakup aktivitas-aktivitas atau proses pelaksanaan program seperti kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara dilakukan penanya dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Dalam kegiatan wawancara, kuesioner dapat pula digunakian

74 Sudjana, Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung:Nusantara Press, 1992), hlm. 238

75 Ibid.,

45

sebagai pedoman wawancara.76 Wawancara dilakukan kepada semua pihak yang terlibat dalam evaluasi program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo, yaitu peserta didik, instrukrtur, kepala cabang dan pihak yang terkait sesuai kebutuhan data nantinya. Pada penelitian ini, wawancara digunakan sebagai teknik analisis kebutuhan untuk mengumpulkan data atau informasi sebagai bahan evaluasi program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo.

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan kepala cabang, guru IEC, tata usaha, wali murid, murid.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan program. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur yang digunakan untuk memperoleh data yang akurat.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen digunakan untuk menggali informasi dalam kaitannya dengan arsip, catatan atau data dari program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo. Informasi yang bersifat dokumentatif ini bermanfaat untuk memberikan gambaran secara keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang lebih mendalam pada pelaksanaan program. Dokumen yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti untuk melengkapi data. Adapun dokumen yang dibutuhkan seperti dokumen lembaga IEC Kreo, data peserta didik, instruktur, dan sarana dan prasarana, lesson plan dan kurikulum pembelajaran, sampai dengan dokumen program IEC Kreo.

E. Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen penelitian ini berdasarkan pada metode yang dipilih. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Kemudian dikembangkan menurut metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi, sehingga instrumen yang dibutuhkan adalah lembar pengamatan, pedoman

76 Ibid.,

wawancara dan studi dokumen. Berikut merupakan tabel kisi-kisi instrumen penelitian.

1. Observasi

Tabel 3.4 Instrumen Observasi Pembelajaran

Sumber

Data Aspek Penilaian

1 2 3 4

Guru Orientasi

a. Mengucapkan salam b. Menanyakan kabar c. Membaca doa d. Mengisi daftar hadir

Apersepsi

a. Menanyakan pembelajaran bagi yang kurang paham

b. Mengulas pembelajaran pertemuan sebelumnya

Inti materi Bahasa Inggris Profesionalisme Guru a. Penguasaan materi b. Penyampaian materi c. Cara mengajar d. Cara membimbing e. Sarana belajar f. Metode belajar g. Media belajar h. Penampilan

Siswa Peran aktif peserta didik a. Menjawab salam b. Menjawab kabar c. Membaca doa

Kesungguhan peserta didik a. Menjawab ketika ditanya

b. Bertanya ketika diberi kesempatan c. Mengikuti pembelajaran yang diajarkan d. Mengikuti dengan senang dan antusias e. Mengikuti sesuai petunjuk

f. Menyiapkan alat dan bahan

Waktu Kecukupan waktu

a. Ketetapan waktu memulai pembelajaran b. Ketepatan waktu mengakhiri

pembelajaran Kebermanfaatan waktu

a. Kinerja tutor memanfaatkan waktu

47

b. Kemampuan peserta didik mengikuti pembelajaran

Sarana dan prasarana

Ruang

a. Ketersediaan ruang b. Kelayakan ruang c. Kepemadaian ruang d. Ukuran ruang e. Kebersihan ruang f. Kerapihan ruang g. Pemeliharaan ruang h. Pencahayaan ruang i. Sirkulasi udara j. Kebisingan

Perabot dan peralatan

a. Ketersediaan meja, kursi dan papan tulis b. Kelayakan meja, kursi dan papan tulis c. Kememadaian jumlah meja dan kursi

dengan peserta didik

d. Kelayakan meja dan kursi guru e. Rak buku

f. Ketersediaan peralatan pembelajaran g. Kememadaian jumlah peralatan

keterampilan dengan peserta didik h. Kelayakan peralatan pembelajaran i. Kebaharuan peralatan pembelajaran Keterangan:

1 = Kurang baik 2 = Cukup 3 = Baik

4 = Sangat Baik

Tabel 3.5 Instrumen Observasi Sarana dan Prasarana

NO Jenis Sarana dan Prasarana

Memadai

8 Tempat Beribadah 9 Tempat Bermain 10 Toilet

11 Meja Belajar 12 Kursi

13 Lemari

14 Air Conditioner 15 Jaringan Internet 16 Pagar

17 Taman 18 Lahan Parkir 19 Ventilasi

20 Tempat Penyimpanan Arsip 21 Dapur

22 Rak Sepatu 23 Rak buku 24 Media Belajar

2. Wawancara

Tabel 3.6 Intrumen Wawancara

No. Indikator No. Butir Jumlah

3. Studi Dokumentasi

Tabel 3.7 Instrumen Studi Dokumentasi

No Daftar Dokumen Keterangan

Keterangan Ada Tidak

1 Legalitas Formal

2 Profil Lembaga

3 Sejarah Lembaga

4 Inventaris Sarana dan Prasarana

Kursus Bahasa Inggris

5 Data Peserta Didik

6 Data Instruktur IEC Kreo

7 SOP Pendaftaran Kursus Bahasa Inggris

8 SOP Pelaksanaan Tes Kemampuan Bahasa Inggris

49

9 Silabus 11 Buku/Modul 12 Format Penilaian 13 Brosur

14 Kartu Bayaran

15 Absensi peserta kursus 16 Sertifikat Peserta IEC Kreo

F. Teknik Analisis Data

Menafsirkan analisis data bukan hanya pekerjaan evaluator.

Kebanyakan evaluator telah mengetahui bahwa melahirkan dan meringkas hasil secara terpisah merupakan hal yang tidak praktis. Evaluator hanya memberikan pandangan saja dari sekian banyak pandangan, tetapi pada kenyataannya evaluator kurang siap untuk menerima pandangan lain dari orang yang masih mempunyai pandangan yang masih segar.77

Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan data di lapangan, langkah selanjutnya adalah menganalisa data melalui proses klasifikasi data, pengkategorisasian data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada tahap ini, data diolah dan dianalisis sehingga dapat menggambarkan dan menyimpulkan temuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan oleh penelitian. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu:78

1. Data Reduction.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Reduksi data pada penelitian ini adalah untuk

77 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), Ed. 1, Cet 1, h. 129

78 Sugiyono, op.cit., hlm.247-252.

memilah dari semua data yang ditemukan, kemudian mengambil data yang sesuai dengan penelitian.

2. Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data pada penelitian ini adalah setelah data telah melewati tahap reduksi data, maka dilakukanlah penyajian data hasil penelitian.

3. Verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Verification merupakan langkah akhir dalam proses analisis data.

Peneliti melakukan pemaknaan dan penyajian data berupa narasi, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dari evaluasi pelaksanaan program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo. Teknik ini disesuaikan dengan model evaluasi yang diterapkan dalam penelitian ini, yaitu model CIPP, data yang akan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian direduksi dan diketahui sebab akibatnya kemudian disimpulkan. Teknik analisis data ditujukan untuk masukan pengambilan keputusan dalam menyimpulkan informasi yang di dapat sebagai bahan evaluasi program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo.

51

G. Kriteria Evaluasi

Tabel 3.8 Kriteria Evaluasi

Tahap Fokus Indikator

Context

1. Memiliki profil yang jelas

2. Legalitas penyelenggaraan jelas dan diakui

3. Analisis yang disesuaikan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari program kursus bahasa Inggris

4. Sarana dan Prasarana

5. Pembiayaan

1. Peserta belajar yang telah

mengikuti program kursus bahasa Inggris

2. Instruktur bahasa Inggris

kompeten;

3. Terdapat kurikulum kursus yang baku/ terstandar;

4. Sarana dan prasarana belajar

memadai;

5. Pembiayaan dapat memenuhi

kebutuhan program.

3. Proses Pembelajaran

4. Proses Penilaian

1. Penyelenggaraan program

dilakukan dengan baik

2. Replacement yang sesuai dengan kebutuhan siswa

3. Proses pembelajaran dilakukan

dengan efektif dan efisien

4. Proses penilaian sesuai dengan Prosedur operasional kursus bahasa Inggris

Product (Produk)

1. Sertifikasi

2. Pengakuan (Recognition)

1. Sertifikat Kursus Bahasa Inggris yang diakui

2. Pengakuan Sertifikat IEC secara kelembagaan dan orang tua.

52 BAB IV

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN A. Profil IEC (Intensive English Course) Kreo Kota Tangerang

1. Sejarah IEC

IEC berdiri pada tanggal 12 Maret 1968 di Jalan Merdeka Barat 17, Jakarta. Pada Tahun 1972, IEC yang berkantor pusat di Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta menyelenggarakan pelatihannya di tiga lokasi yaitu di Jalan Merdeka Timur 14, Jalan Merdeka Barat 17 dan Cilosari 17 Jakarta. Mulai tahun 1981 IEC mengembangkan sayapnya ke luar wilayah DKI Jakarta, khususnya di kota Solo.

Menyusul kemudian cabang-cabang lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat sampai pulau Bali, Sumatera dan Sulawesi. Sementara itu di Jakarta sendri jumlah cabang terus bertambah. Hingga saat ini, IEC telah membuka 39 cabang yang tersebar di kota-kota besar di sembilan propinsi dengan jumlah siswa sekitar 21.000 orang. Pada tanggal 10 Juli 1990, IEC yang semula berstatus usaha perorangan diubah menjadi Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris yang bernaung dibawah: Lembaga Pendidikan Surardjo (LPS) berdasarkan Akte Notaris No. 12/VII/90.79

2. Visi dan Misi

IEC (Intensive English Course) memiliki visi dan misi sebagai pendidikan non formal profesional dalam pelatihan bahasa Inggris dan berusaha untuk mensukseskan para murid kursus dan untuk memberikan kepuasan seluruh murid IEC.80 IEC merupakan pendidikan non formal yang bertekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang bahasa Inggris. Maka visi yang ditanamkan IEC diantaranya menjadikan IEC sebagai “Lembaga pendidikan berkualitas dan diminati serta berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.”

79 Studi Dokumen, Profil IEC

80 Profil IEC diakses pada web resmi IEC https://iec.web.id/profil/ pada 8 Desember 2019 pukul 13.04 WIB

53

Selanjutnya, misi IEC adalah “Bertekad secara terus menerus memberikan kepuasan kepada stakeholder dengan cara mengedepankan pelayanan berkualitas, menerapkan proses belajar mengajar (PBM) yang menyenangkan, efektif dan efisien (MEE) yang didukung oleh sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi.81

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa jika IEC berkualitas dan stakeholder merasakan kepuasan terkait pelayanan yang diberikan IEC maka akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan karyawan sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam memberikan dedikasi kepada masyarakat.

3. Tujuan IEC

Tujuan umum dibentuknya IEC adalah berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Adapun tujuan khusus dibentuknya IEC diantaranya:

a. Meningkatkan kecakapan warga masyarakat dalam berbahasa Inggris

b. Terlaksananya usaha pengembangan dan inovasi di bidang bahasa Inggris

c. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan karyawan IEC.

4. Usaha-usaha IEC

Wujud usaha untuk mencapai tujuan IEC yang telah disebutkan di atas dengan usaha-usaha yang IEC lakukan adalah diantaranya:

a. Pendidikan Bahasa Inggris

b. Workshop, seminar dan kegiatan lain yang sejenis yang bertalian dengan bidang pendidikan bahasa Inggris

c. Pelatihan di bidang pendidikan bahasa Inggris, meliputi metodologi dan teknologi

d. Penerbitan buku-buku bidang pendidikan bahasa Inggris e. Penerjemahan buku-buku di bidang pendidikan bahasa Inggris

81 Studi Dokumentasi, Konsep Juknis IEC Edisi 2010, hlm. 20

f. Kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah mapun swasta, yang mempunyai kaitan profesi di bidang pendidikan bahasa Inggris.82

Adapun usaha IEC cabang Kreo diantaranya hanya melakukan pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris, melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah sekitar IEC Kreo dan memberikan diskon untuk sekolah yang bekerjasama dengan IEC Kreo serta menggratiskan siswa yatim maupun piatu.

5. Kedudukan dan Struktur Organisasi Cabang

Cabang merupakan unit pelaksana teknis IEC yang dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Organisasi cabang dibentuk secara bertahap dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi.

Kepala cabang akan mengatur kelancaran kegiatan kursus yang dikelolanya. Kepala cabang diberi wewenang untuk merekrut tenaga kerja sehingga dapat menjamin kelancaran tugas dan mutu kegiatan di cabang.

6. Struktur IEC

Gambar 4.2 Struktur IEC Kreo

Kepala Cabang : Ma‟ruf Staf Tata Usaha : Yuli Purwanti Instruktur Senior : Djamingan Tarmidzi Instruktur : Hafina Rehana Jannah Instruktur : Umu Habibah, S.Pd.

Instruktur : Siti Nabila Instruktur : Heny Pratiwi

7. Program IEC Kreo

a. English For Children

1) English For Pre-Schollers (Pra Sekolah dan TK)

82 Studi Dokumentasi, Konsep Juknis IEC Edisi 2010, hlm. 15

55

Program ini merupakan program pengenalan awal pengetahuan dan keterampilan berbahasa seperti pengenalan alphabet, membaca, mewarnai gambar, menulis dan kegiatan motorik yang lain, serta ungkapan atau ekspresi pendek dengan tema bahasa Inggris. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai teknik yang sesuai dengan dunia mereka seperti bermain dan bernyanyi.

2) English For Kids

English For Kids adalah program yang dirancang khusus bagi anak-anak usia Sekolah Dasar. Program ini mengembangkan kemampuan anak untuk berkomunikasi bahasa Inggris. Aktivitas kegiatan belajar pada program ini dengan menyenangkan dan yang disesuaikan dengan usia anak. Teknik pembelajaran yang digunakan sangat interaktif dengan divasiasikan dengan games.

3) English For Juniors

Program English For Junior dibuat untuk anak yang menempuh Sekolah Menengah Pertama. Metode yang digunakan dalam mengajar komunikatif dan mencakup semua aspek berbahasa Inggris seperti Listening (Mendengarkan), Reading (Membaca), Speaking (Membicarakan), dan Writing (Menulis). Proses pembelajaran menekankan pada peningkatan motivasi belajar siswa, percaya diri dalam belajar. Dan membuat suasana belajar yang fun dengan tujuan tercapainya keefektifan dalam proses pembelajaran dikelas.

b. General English For Communication

Program ini adalah program yang dirancang untuk memenuhi permintaan peserta yang memerlukan praktik berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

c. Saturday Class

Program yang dilakukan hanya pada hari Sabtu saja.

Biasanya siswa diberikan keterampilan untuk berkomunikasi,

belajar sambil bermain di IEC sesuai dengan materi yang telah disusun.

d. TOEFL/TOEIC Preparation Class

TOEFL adalah Test of English as a Foreign Languange.

Program ini untuk meningkatkan nilai tes siswa dengan meningkatkan pengetahuan umum bahasa Inggris serta melengkapi tips-tips dan teknik serta strategi dalam mengerjakan test TOEFL. Sedangkan TOEIC merupakan Test of English for International Communication yakni sebuah test bahasa Inggris yang disediakan oleh Educational Testing Services. Test ini dirancang secara khusus untuk menganalisa kemampuan sehari-hari dalam berbahasa Inggris di dunia kerja.

B. Deskripsi Data

Data-data yang telah dikumpulkan peneliti dari lapangan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Maka data-data sudah dikumpulkan peneliti akan dideskripsikan berdasarkan alat evaluasi yang dipilih seperti dari segi konteks, masukan, proses, produk atau CIPP (Context, Input, Process dan Product). Deskripsi data ini bertujuan untuk menggambarkan program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo.

1. Tahap Konteks a. Profil IEC Kreo

IEC (Intensive English Course) merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar bahasa Inggris melalui pendidikan non formal. IEC Kreo merupakan cabang dari IEC pusat yang berlokasi di Jl.

Jatinegara Barat 187 Jakarta Timur. Latar belakang didirikannya IEC dikarenakan banyak warga negara usia sekolah yang tidak tertampung di pendidikan formal sehingga dengan adanya IEC warga belajar yang belum cukup usia untuk masuk ke pendidikan formal akan tetap bisa belajar di IEC.

Selain itu, salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mengangkat harkat dan martabat bangsa agar dapat sejajar dengan bangsa di negara lain. Maka dengan adanya IEC siswa di Indonesia dapat belajar dan mendalami bahasa Inggris sehingga

57

dapat membangun peradaban bangsa Indonesia serta dapat bersaing dengan negara lain.

Bahasa Inggris sebagai bahasa Asing dan menjadi sarana utama dalam berinteraksi di dunia Internasional. Bahasa Inggris pula dapat menjadi peluang berkembangnya karir bangsa maka dengan adanya IEC akan membina karir bangsa.83

b. Tujuan Kursus Bahasa Inggris IEC Kreo

Tujuan IEC Kreo terbagi menjadi 2 yakni umum dan khusus.

Berikut paparan dari tujuan IEC Kreo:

1) Umum

a) Meningkatkan mutu warga masyarakat yang lebih cerdas b) Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran perlunya

belajar bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional c) Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan dalam

berkomunikasi sehingga dapat dan mampu mengembangkan diri dalam berbahasa Inggris, menunjang karir, melancarkan usaha dan dapat terus belajar.

2) Khusus

Tujuan khusus berdirinya IEC diantaranya:

Tujuan khusus berdirinya IEC diantaranya:

Dokumen terkait