BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
F. Keterbatasan Evaluasi
Evaluasi program kursus bahasa Inggris di IEC Kreo Kota Tangerang ini, peneliti memahami bahwa evaluasi yang telah dilakukan memiliki keterbatasan diantaranya masih terbatasnya keahlian peneliti dalam melakukan penelitian model CIPP (Context, Input, Process, Product). Selanjutnya masih kurangnya referensi terkait penelitian kursus bahasa Inggris. Selain itu, tidak semua data yang peneliti butuhkan ada beberapa yang belum tersedia, keterbatasan waktu, dan terhalang oleh wabah covid-19 yang menyebabkan waktu penelitian sedikit tertunda. Hal-hal di atas menyebabkan kurang sempurnya evaluasi ini.
89
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan analisis hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh peneliti dapat ditarik kesimpulan bahwa program Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo, Kota Tangerang sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, dipertahankan dan ditingkatkan.
Berikut pemaparan aspek evaluasi yang telah di analisis, diantaranya:
1. Aspek Context (Konteks) program Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo, Kota Tangerang berada pada kategori moderat. Terlihat dari 4 komponen evaluasi context, 2 aspek evaluasi yang terpenuhi, diantaranya profil IEC Kreo yang jelas serta tujuan program yang jelas pula. Hal ini tertulis dalam Statuta IEC dan Konsep Juknis IEC pada tahun 2020. Namun, hal yang belum terpenuhi adalah legalitas penyelenggaraan kursus IEC Kreo yang belum memiliki ijin operasional, hal ini dibuktikan dengan lokasi yang tertera pada legalitas penyelenggaraan yang dimiliki berbeda dengan lokasi kursus IEC Kreo yang sekarang, selain itu, waktu yang tertera pada legalitas penyelenggaraan sudah habis sejak 2010. Maka terdapat kesenjangan antara lokasi pada legalitas penyelenggaraan yang tertera serta waktu yang tertera sudah masa tenggang. Kemudian hasil analisis SWOT dengan rerata 55%. Diantaranya masih ada kelemahan yang menjadi hambatan pelaksanaan program kursus bahasa Inggris diantaranya tempat yang kurang strategis, kemampuan isntruktur yang belum merata, status instruktur yang part time, belum memiliki gedung tetap, kurangnya bimbingan teknis mengenai kurikulum kepada instruktur, latar belakang pendidikan yang belum merata, dan masih kurangnya pengelolaan pada arsip dan dokumentasi.
2. Aspek Input (Masukan) program Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo, Kota Tangerang berada pada kategori moderat dengan rerata 69,34%.
Terlihat dari 5 komponen evaluasi input, peserta sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh IEC Kreo dan disesuaikan dengan level atau
kemampuan yang dimiliki. Kurikulum IEC sudah jelas dan terukur.
Selanjutnya instruktur 66,67% sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yakni dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris, 33,33% lainnya berlatar belakang di luar pendidikan bahasa Inggris.
Selain itu status tetap yang diberikan kepada isntruktur hanya 33,33%, sedangkan 66,67% lainnya instruktur berstatus honorer, hal ini merupakan kondisi yang “riskan” bagi IEC Kreo karena instruktur honorer bisa dengan mudah resign atau tidak mengajar lagi. Kemudian untuk sarana dan prasarana yang ada juga dapat dikatakan memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Meskipun sudah memadai dalam segi kuantitas maupun kulaitas, sarana prasarana yang dimiliki harus dipelihara dan ditingkatkan. Komponen terakhir yang dievaluasi dalam aspek evaluasi input adalah pembiayaan. Pembiayaan bagi peserta kursus cenderung murah jika dibandingkan dengan kursus bahasa Inggris lainnya seperti PEC (Practical English Course) Kreo, hal ini berdampak pada gaji atau honorarium instruktur yang dibawah UMR Tangerang.
3. Aspek Process (Proses) Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo, Kota Tangerang berada pada kategori moderat dengan rerata 77,5%. Dapat dilihat dari 4 komponen evaluasi process, pada komponen penyelenggaraan kursus IEC Kreo sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari perencanaan program yang matang dari pusat yang diturunkan atau diaplikasikan oleh cabang kreo, pengorganiasaian, pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan sudah dilaksanakan dengan baik. Maka dari itu rerata dari penyelenggaraan program kursus IEC Kreo 75%. Selanjutnya replacement IEC Kreo sudah memenuhi kebutuhan peserta kursus. Proses pembelajaran yang ada dalam kelas sudah baik, hal ini dibuktikan dengan adanya silabus perlevel, implementasi, media dan motede pembelajaran yang variatif, serta evaluasi pembelajaran yang sudah baik. Namun perlu adanya peningkatan dalam komponen proses pembelajaran. Komponen terakhir pada aspek proses adalah penilaian kursus IEC Kreo. Penilaian yang
91
dilakukan di IEC Kreo mengutamakan mid test dan final test, untuk penilaian formatif dan penilaian harian tidak dilakukan.
4. Aspek Product (Hasil) Kursus Bahasa Inggris IEC Kreo, Kota Tangerang berada pada kategori moderat. Terlihat dari 2 komponen evaluasi 1 komponen berkategori rendah dengan rerata 15% dan 1 komponen lainnya berkategori tinggi dengan rerata 100%. Sertifikat bagi peserta Kursus Bahasa Inggris dikeluarkan secara resmi oleh IEC Kreo namun terkendala pada legalitas formal maka sertifikat yang dikeluarkan IEC Kreo belum diakui. Selanjutnya, pengakuan dari pihak eksternal kepada IEC Kreo dari orang tua dengan rerata 100% maka kategori yang didapat tinggi. Hal ini dikarenakan orang tua berpendapat, peserta kursus mengalami peningkatan selama belajar bahasa Inggris di IEC sehingga berpengaruh kepada nilai bahasa Inggris di sekolah.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan dari hasil evaluasi, maka secara umum peneliti merekomendasikan agar program Kursus Bahasa Asing lebih ditingkatkan (improve) kembali. Adapun rekomendasi secara khusus peneliti sampaikan kepada:
1. IEC Pusat
Pihak IEC Pusat seharusnya membantu dan memberikan dukungan penuh pada IEC Cabang Kreo dalam menyelenggarakan program Kursus Bahasa Inggris baik secara materil maupun non-materil sebagai upaya mencapai visi dan misi menjadi lembaga pendidikan berkualitas dan diminati serta berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, sebaiknya IEC Pusat bukan hanya memantau laporan bulanan pada cabang saja namun perlu adanya pemantauan legalitas penyelenggaraan yang ada di cabang apakah sudah ada, diperpanjang ataukah belum. Hal ini akan berdampak pada kualitas program kursus.
2. IEC Kreo
Kursus Bahasa Inggris IEC Kreo, Kota Tangerang seharusnya lebih mengoptimalkan dalam penyelenggaraan program Kursus Bahasa Inggris di IEC Kreo. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurus kembali surat izin penyelenggaraan kursus IEC Kreo yang sesuai dengan lokasi sehingga dapat peizinan operasional IEC Kreo dengan baik lagi jika sudah memiliki izin penyelenggaraan program. Pada tahap masukan, sebaiknya sarana prasana harus lebih dikelola dengan baik sehingga terawat dan dapat didayagunakan demi tercapainya pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, IEC Kreo harus memberdayakan instruktur yang dimiliki, dengan mengangkat instruktur honorer IEC menjadi instruktur tetap serta memberikan pendidikan dan pelatihan secara bertahap kepada instruktur sehingga dapat mengembangkan kualitas mengajar dalam kelas. Selanjutnya, untuk mengoptimalkan penyimpanan arsip, pengelola dapat menyusun kembali arsip-arsip yang sudah lama dan menyimpan di tempat yang khusus sehingga data-data penting tidak hilang. Pada tahap produk, kepengurusan ijin penyelenggaraan maupun peningkatan kualitas program harus lebih diperhatikan kembali. Dengan adanya kualitas tinggi pada program maka akan berdampak pada pengakuan kelembagaan maupun orang tua terhadap IEC Kreo, selain itu dengan mengurus ijin penyelenggaraan akan berdampak pada sertifikat yang dikeluarkan IEC Kreo diakui (recognition).
3. Kepala Cabang IEC Kreo
Kepala Cabang IEC Kreo harus lebih memperhatikan operasional IEC Kreo dengan meningkatkan fungsi kontrol kepada manajemen dan instruktur IEC Kreo, dan pengawasan pada kinerja guru selama mengajar. Selain itu, kepala cabang IEC Kreo sebaiknya melakukan pendekatan pribadi kepada instruktur sehingga tidak adanya gap antara kepala cabang dengan instruktur. Selanjutnya, kepala cabang dapat meningkatkan aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan meningkatkan komunikasi kepada seluruh staf.
93
Pembuatan peraturan terkait latar belakang instruktur bahasa Inggris dapat dilakukan guna mendapatkan Instruktur yang berkualitas sesuai dengan ketentuan instruktur yang ditentukan.
4. Instruktur
Instruktur Kursus Bahasa Inggris IEC Kreo sebaiknya melakukan pengembangan mandiri selama proses mengajar, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajar, pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar peserta kursus. Selain itu, instruktur seharusnya mampu untuk memotivasi peserta kursus dalam proses pembelajaran dengan memberikan referensi-referensi di luar buku materi yang dimiliki, hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan peserra kursus. Selanjutnya, untuk meningkatkan proses pembelejaran sebaiknya instruktur meningkatkan motode pembelajaran menarik sehingga peserta kursus yang sebagian besar anak-anak lebih betah dan selalu ingin belajar di IEC Kreo.
5. Peserta Kursus
Peserta kursus Bahasa Inggris IEC Kreo sebaiknya tidak hanya mengandalkan kegiatan pembelajaran di kursus saja dalam mencapai nilai dan pengetahuan bahasa Inggris yang optimal namun, harusnya diimbangi dengan pembelajaran secara mandiri dengan mengulas kembali pelajaran yang telah di ajarkan oleh instruktur. Selain itu peserta kursus bahasa Inggris IEC Kreo dapat memanfaatkan media sosial dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
94
DAFTAR PUSTAKA
A A. Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Arifin, Zainal. 2019. Evaluasi Program, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program Pendidikan:Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2014. Evaluasi Program Pendidikan :Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Asrul, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: CitaPustaka.
Dwilestari, Dian dan Cucu Sukmana. 2013. Analisis Mutu Kursus. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud.
Depdikbud. 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP). Jakarta: Depdikbud.
Dian Eka Gustini. 2017. Evaluasi Program English for Children di Colorado Course. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan.
Djum Djum Noor Benty dan Imam Gunawan. 2017. Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa E. 2004. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kusuma, Mochtar. 2016. Evaluasi Pendidikan:Pengantar, Kompetensi dan Implementasi. Yogyakarta. Parama Ilmu.
Nurhakim, T.Rusman. 2019. Modul Perkuliahan: Riset Evaluasi Dalam Pendidikan. Ciputat: Maret.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan, Nomor 81 Tahun 2013.
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah Pasal 1 Ayat 4.
95
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal.
Peraturan Pemerintah Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Profil IEC di https://iec.web.id/profil/ pada 8 Desember 2019 pukul 12.57 WIB
Siyoto dan Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Sudjana. 1992. Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Nusantara Press.
Sukardi. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suherman. Bimbingan Belajar. Jurnal: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan : Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Cet ke-1 Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2006
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wirawan. 2016. Evaluasi Teori, Model, Standar,Aplikasi,dan Profesi.
Jakarta:Rajawali Pers.
Widiyoko, S. Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Yusuf, A. Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
98 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN EVALUASI
99
Pedoman Observasi Pembelajaran Sumber
Data Aspek Penilaian
1 2 3 4
Guru Orientasi
a. Mengucapkan salam b. Menanyakan kabar c. Membaca doa d. Mengisi daftar hadir Apersepsi
a. Menanyakan pembelajaran bagi yang kurang paham b. Mengulas pembelajaran
pertemuan sebelumnya Inti materi
Bahasa Inggris Profesionalisme Guru a. Penguasaan materi b. Penyampaian materi c. Cara mengajar d. Cara membimbing e. Sarana belajar f. Metode belajar g. Media belajar h. Penampilan
Siswa Peran aktif peserta didik a. Menjawab salam b. Menjawab kabar c. Membaca doa
Kesungguhan peserta didik
100 a. Menjawab ketika ditanya b. Bertanya ketika diberi
kesempatan
c. Mengikuti pembelajaran yang diajarkan
d. Mengikuti dengan senang dan antusias
e. Mengikuti sesuai petunjuk f. Menyiapkan alat dan bahan Waktu Kecukupan waktu
a. Ketetapan waktu memulai pembelajaran
b. Ketepatan waktu mengakhiri pembelajaran
Kebermanfaatan waktu
a. Kinerja tutor memanfaatkan waktu
b. Kemampuan peserta didik mengikuti pembelajaran Sarana
dan prasarana
Ruang
a. Ketersediaan ruang b. Kelayakan ruang c. Kepemadaian ruang d. Ukuran ruang e. Kebersihan ruang f. Kerapihan ruang g. Pemeliharaan ruang h. Pencahayaan ruang i. Sirkulasi udara j. Kebisingan
101 Perabot dan peralatan
a. Ketersediaan meja, kursi dan papan tulis
b. Kelayakan meja, kursi dan papan tulis
c. Kememadaian jumlah meja dan kursi dengan peserta didik
d. Kelayakan meja dan kursi guru
e. Rak buku
f. Ketersediaan peralatan pembelejaran
g. Kememadaian jumlah peralatan keterampilan dengan peserta didik
h. Kelayakan peralatan pembelajaran
i. Kebaharuan peralatan pembelajaran
Keterangan:
1 = Kurang baik 2 = Cukup 3 = Baik
4 = Sangat Baik
102
Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana No Jenis Sarana dan Prasarana
Memadai
Keterangan Ya Tidak
1 Lahan 2 Ruang Kelas 3 Ruang Pimpinan 4 Ruang Pendidik 5 Ruang Tata Usaha 6 Perpusatakaan 7 Kantin
8 Tempat Beribadah 9 Tempat Bermain 10 Toilet
11 Meja Belajar 12 Kursi
13 Lemari
14 Air Conditioner 15 Jaringan Internet 16 Pagar
17 Taman 18 Lahan Parkir 19 Ventilasi 20 Gudang 21 Dapur 22 Rak Sepatu 23 Rak buku 24 Media Belajar
103
Pedoman Wawancara
Sasaran : Kepala Cabang IEC Kreo
Pertanyaan :
1. Adakah Standar Kompetensi Lulusan di IEC Kreo, jika ada bagaimana standar kompetensi lulusan di IEC Kreo?
2. Bagaimana penerapan kurikulum yang digunakan IEC Kreo?
3. Bagaimana cara bapak mengelola IEC Kreo agar dapat bersaing dengan lembaga kursus lain?
4. Bagaimana penerapan standar penilaian yang digunakan di IEC Kreo?
5. Apakah dalam penyelenggaraan program di IEC Kreo sudah dikatakan baik? Jika sudah, bagaimana penyelenggaraan program yang telah dilaksanakan?
6. Bagaimana proses sertifikasi bagi peserta kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
7. Apakah sertikat tersebut diakui oleh lembaga ekternal?
8. Bagamanakah penerapan program diklat ntuk meningkatkan instruktur di IEC Kreo?
104
Pedoman Wawancara Sasaran : Tata Usaha IEC Kreo
Pertanyaan :
1. Apa saja kriteria bagi instruktur kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
2. Bagaimana proses penetapan instruktur kursus bahasa Inggris?
3. Bagaiamana proses replacement di IEC Kreo?
4. Apakah kursus bahasa Inggris di IEC Kreo memiliki kurikulum yang baku?
5. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana kursus bahasa Inggris?
6. Berasal dari manakah anggaran pelaksanaan kursus bahasa Inggris?
7. Menurut ibu, apakah anggaran sudah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kursus bahasa Inggris?
105
Pedoman Wawancara Sasaran : Instruktur IEC Kreo
Pertanyaan :
1. Apakah Bapak/Ibu menyiapkan rencana pembelajaran di IEC Kreo?
2. Bagaimanakah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran di IEC Kreo?
3. Adakah metode dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran di IEC Kreo? jika ada bagaimanakah penerapannya?
4. Bagaimana proses penilaian bagi peserta kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
106
Pedoman Wawancara Sasaran : Peserta IEC Kreo
Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan belajar mengajar selama mengikuti kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
2. Apakah anda merasakan adanya peningkatan dalam kemampuan bahasa Inggris selama mengikuti kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
107
Pedoman Wawancara Sasaran : Masyarakat/Orang Tua
Pertanyaan :
1. Menurut anda apakah ada peningkatan dalam kemampuan anak dalam berbahasa Inggris?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai program yang diadakan di IEC Kreo?
3. Bagaimanakah pendapat anda mengenai pelayanan yang diberikan oleh pihak IEC Kreo?
4. Apakah program yang diadakan di IEC Kreo sudah memenuhi harapan dan keinginan anda?
108
Daftar Checklist Dokumen
No Daftar Dokumen Keterangan
Keterangan Ada Tidak
1 Legalitas Formal
2 Profil Lembaga
3 Sejarah Lembaga
4 Inventaris Sarana dan Prasarana
Kursus Bahasa Inggris
5 Data Peserta Didik
6 Data Instruktur IEC Kreo
7 SOP Pendaftaran Kursus Bahasa Inggris
8 SOP Pelaksanaan Tes Kemampuan Bahasa Inggris 9 RPP/Silabus
11 Buku/Modul 12 Format Penilaian 13 Brosur
14 Kartu Bayaran
15 Absensi peserta kursus 16 Sertifikat Peserta IEC Kreo
109 LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA
110
Transkrip Wawancara
Nama : Ma‟ruf
Status : Kepala Cabang IEC Kreo Hari dan Tanggal : Rabu, 20 Mei 2020
Pertanyaan :
1. Adakah Standar Kompetensi Lulusan di IEC Kreo, jika ada bagaimana standar kompetensi lulusan di IEC Kreo?
Jawab :
Paradigma lama standar kompetensi lulusan siswa IEC dengan nilai 30-100. Namun sekarang dilihat dari competence atau not get competence. Harus menyeluruh dalam melakukan penilaian kelulusan, 4 bulan siswa sudah harus dikasih sertifikat sesuai dengan level yang ditempuh.
2. Bagaimana penerapan kurikulum yang digunakan IEC Kreo?
Jawab :
Kurikulum yang kami gunakan sebetulnya sudah dibuat oleh pusat, cabang hanya menerapkan sesuai dengan kreativitas guru saja. Kelas SMP kami menggunakan buku Go For It, dewasa Interchange, anak Blue Ocean. Maka dari itu IEC telah memiliki Guidelines nya, dan telah ditentukan pula target pencapaian siswa dan selalu mengupdate tiap 2 tahun disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Bagaimana cara bapak mengelola IEC Kreo agar dapat bersaing dengan lembaga kursus lain?
Jawab :
Pengelolaan IEC berkembang secara dinamis, kami menyesuaikan dengan masyarakat saja. Awal mula, kami berorientasi pada bisnis dengan meningkatkan keuntungan namun sekarang orientassi kami dengan
111
melihat sisi spiritual dan dampak sosial yang diberikan kepada masyarakat.
Paradigma IEC Kreo saat ini lebih ke berbagi dengan masyarakat yang kurang mampu dengan mengajarkan bahassa Inggris kepada mereka secara gratis, mungkin itu yang menjadikan IEC Kreo sekarang tetap eksis dan masih ada sampai saat ini.
Selanjutnya, kami bekerja sama dengan pihak RT, RW untuk mengetahui siswa atau anak-anak yang kurang mampu. Selain itu kami melakukan pemantauan dengan memberikan laporan bulanan, melakukan pimpinan, melakukan pertemuan antara guru dan kepala cabang idealna 1 kali dalam sebulan, biasanya agenda yang diberikan adalah memberikan informasi dari pusat ke guru dan melakukan sharing terkait kendala-kendala guru dalam mengajar.
Selain itu, kami melakukan microteaching, sharing dengan guru junior dan guru part-timer dengan melakukan motivasi secara berkelanjutan. Melakukan promosi dan berusaha unntuk bekerjasama dengan aparat setempat dan melakukan training.
4. Bagaimana penerapan standar penilaian yang digunakan di IEC Kreo?
Jawab :
Standar penilaian yang diterapkan sudah pasti menerapkan apa yang telah dibuat oleh pusat, yang berpacu pada buku-buku yang sesuai dengan level atau jenjang tempuh siswa dengan waktu yang telah ditentukan biasanya 3-4 bulan sesuai dengan levelnya.
5. Apakah dalam penyelenggaraan program di IEC Kreo sudah dikatakan baik? Jika sudah, bagaimana penyelenggaraan program yang telah dilaksanakan?
Menurut saya penyelenggaraa program yang telah dilakukan IEC Kreo sudah lumayan baik ya, karena kami berorientasi dengan continues improvement yakni melakukan perbaikan secara terus menerus.
Mengevaluasi program apa yang telah dilakukan, menyesuaikan dengan
112
masyarakat, selalu melakukan inovasi dan kreativitas sehingga masih eksis sampai saat ini.
6. Bagaimana proses sertifikasi bagi peserta kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
Jawab :
Sertifikat sebetulnya sudah diformat dan dibuat oleh pihak pusat, kami hanya mengisi saja apakah siswa sudah berkompeten atau belum berkompeten.
7. Apakah sertikat tersebut diakui oleh lembaga ekternal?
Jawab :
Ya tentu, alhamdulillah eksistensi IEC diakui oleh beberapa pihak misalnya saja oleh pemerintah, namun selama 5 tahun ini kami berpindah-pindah tempat maka mulai melengahkan dalam hal administrasi.
8. Bagamanakah penerapan program diklat ntuk meningkatkan instruktur di IEC Kreo?
Jawab :
Diklat idealnya ada jika komunikasi terus berjalan. Namun, kendala yang kami hadapi adalah waktu, karena sebagian besar guru di IEC Kreo ini adalah part timer. Maka sulit menyesuaikan jadwal dan waktunya. Tapi saya tidak khawatir sih karena guru di IEC Kreo memiliki semangat dalam belajar dan mengembangkan diri.
113
Transkrip Wawancara
Nama : Yuli Purwati Anggraini Sasaran : Tata Usaha IEC Kreo Waktu : 20 April 2020
Pertanyaan :
1. Apa saja kriteria bagi instruktur kursus bahasa Inggris di IEC Kreo?
Jawab :
Yang kami butuhkan untuk instruktur IEC Kreo adalah Orang yang aktif dan kreatif, bisa berbahasa Inggris, loyalitas dengan IEC, dalam mengajar tidak monoton dan menyukai anak-anak. Dalam hal ini kami memilih guru yang memahami bahasa Inggris dan bukan hanya itu saja, kami lebih memilih guru yang memiliki sifat aktif dan kreatif dalam merangkai proses pembelajaran di kelas.
2. Bagaimana proses penetapan instruktur kursus bahasa Inggris?
Jawab :
Proses penetapan instruktur terbagi menjadi 3 yang kami gunakan yakni melamar, interview dan microteaching. Cukup sederhana, yang akan mendaftar di IEC untuk menjadi instruktur harus mengirimkan CV, jika CV cocok dengan kriteria yang kami butuhkan maka lanjut interview.
Calon instruktur ditanyakan oleh tata usaha dan kepala cabang. Dan yang terakhir untuk mengukur seberapa baik cara mengajar calon instruktur melakukan microteaching. Micro teaching di bimbing langsung oleh kepala cabang dan instruktur IEC Kreo.
3. Bagaiamana proses replacement di IEC Kreo?
Proses replacement di IEC Kreo dengan melakukan placement test untuk kelas dewasa dan siswa yang pernah mengikuti kursus. Namun, jika
114
belum sama sekali mengikuti kursus bahasa Inggris maka di tempatkan di kelas paling awal.
4. Apakah kursus bahasa Inggris di IEC Kreo memiliki kurikulum yang baku?
Jawab :
Tentu ada, semua tercantum di profil IEC
5. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana kursus bahasa Inggris?
5. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana kursus bahasa Inggris?