• Tidak ada hasil yang ditemukan

I AM AN EVENT ORGANIZING NURSE

Dalam dokumen KISAH SUKSES INDONESIAN NURSES DARI 5 BENUA (Halaman 111-119)

I AM AN EVENT ORGANIZING NURSE

by Iin Indrayati

A

ssalamu'alaikum wr wb .. Salam sejahtera untuk kita semua .. Selamat siang Indonesia ... Apa kabar sahabat?

Semoga sahabat semua dalam keadaan terbaik saat ini. Alhamdulillah meski masih sedikit kesulitan untuk bicara akibat gangguan si mbak SARI dan mas AWAN (=sariawan=stomatitis), namun saya sangat bersyukur sekali bahwa Tuhan masih memberikan kemudahan kepada saya untuk berkomunikasi dengan cara lain.

Bisa ditebak, bahwa saat seperti ini, handphone, netbuk, dan modem dipastikan menjadi teman setia yang dapat menjadi juru bicara handal untuk menuangkan segala isi hati dan pikir saya.

Beberapa hari ini, sebenarnya sudah kepingin sekali menulis untuk Indonesia Nursing Trainers (INT) yang diasuh oleh bapak Syaifoel Hardy. Meski tanpa bekal pengalaman, apalagi pendidikan/pelatihan jurnalistik atau tulis menulis, tetapi saya benar-benar "tertantang" oleh seruan bapak Syaifoel untuk berbagi cerita tentang pengalaman yang membuat kita semakin mencintai profesi perawat pada khususnya serta mencintai kehidupan ini selayaknya.

Lewat kesempatan ini, ijinkan saya yang belum pernah menulis artikel apapun di sini, akan mencoba sedikit, menuangkan apa yang ada dalam benak.

******

Dalam sebuah kesempatan, melalui diskusi singkat di salah satu forum facebook, saya mendapat "pancingan" smart dari seorang senior keperawatan. Beliau mencoba menarik

I am an Event Organizing Nurse | 95 saya untuk berpendapat dalam forum diskusi, tentang topik "Pelatihan Keperawatan kok Mahal?" (kurang lebihnya seperti itu, judul persisnya saya sendiri sudah lupa).

Setelah panjang dan lebar sharing, alhamdulillah ada titik temu. Sang senior "menyetujui" pendapat, bahwa apa yang kami tawarkan, sekaligus yang kami dapatkan, dalam sebuah pelatihan yang sepintas terkesan mahal adalah, jauh lebih berharga dari sekedar modul dan CD materi atau apapun embel-embel sebutan/gelar di belakang nama.

Apakah itu?

Yapz, kami mendapatkan RELATIONSHIP. Hubungan luar biasa dari setiap event yang kami selenggarakan, itulah fokusnya! Saya pribadi mendapatkan banyak sekali teman, sahabat, rekan, guru, motivator, dan hal-hal lain yang tak terbayangkan sebelumnya.

Beberapa saat yang lalu saya dan tim Jogja Nursing Center (JNC) selesai mengadakan sebuah pelatihan nasional dengan jumlah peserta mencapai 150% dari target. Banyak rekan bahkan senior yang bertanya, "Apa sih rahasianya? Bagaimana sih caranya, kok bisa ya capai peserta segitu padahal pelatihannya mahal lhoh?" dan pertanyaan-pertanyaan senada lainnya.

Ketika harus menyampaikan presentasi di forum tentang hal itu, saya hanya mampu menjawab bahwa semua karena "Tuhan yang mempertemukan kita disini" meski sebenarnya begitu banyak hal yang ingin saya sampaikan.

Kadang saya ragu, apakah pantas ungkapkan untuk publik? Mengapa ragu seperti itu? Karena sebenarnya tak ada hal istimewa yang saya lakukan. Hanya hal-hal sederhana saja yang kadang saya sendiri baru menyadari "keajaiban"nya, setelah ada akibat setelahnya.

Sahabat-sahabat perawat dimanapun yang saya banggakan …...

Ketika duduk di bangku SD, SMP, SMA, saya mungkin lebih dikenal sebagai gadis desa yang pemalu, pendiam, cengeng, melankolis, gak gaul, gak update. Saya masuk di salah satu SMA

I am an Event Organizing Nurse | 96 favorit di Yogyakarta. Rata-rata teman dis ana adalah golongan ekonomi menengah ke atas,. Sementaral saya hanya anak seorang guru SD dari desa pinggiran kota Bantul, Yogyakarta, 10 km dari pesisir laut selatan, terpencil.

Suatu waktu, saya terdampar di Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Depkes Yogyakarta pada tahun 1994. Harus hidup di asrama dengan beragam tipe teman dari luar Yogya, menuntut saya untuk tampil lebih dewasa dan mandiri. Saat itu, mulailah saya aktif di organisasi mahasiswa yang ada.

Berawal dipercaya sebagai ibu Lurah asrama putri, sampai kegiatan-kegiatan Keputrian di takmir masjid kampus terpadu Depkes Yogyakarta, saya jalani semuanya.

Sesekali pulang kampung, saya sempatkan mengikuti kegiatan pemuda-pemudi di kampung, Karang Taruna, kajian Remaja, bahkan juga ikut menjadi asisten ibu di kegiatan Posyandu.

Dari pengalaman berorganisasi tersebut, ketika "terjerumus" sebagai PNS di sebuah RS, tak ayal lagi, banyak "kebebasan berekspresi" yang serasa terampas!

Ingin ikut pelatihan saja, harus antri senioritas! Apalagi mau study lanjut! Gemes bukan main!

Dalam benak, benar-benar bersumpah, "Awas ya, suatu saat akan buktikan, bahwa saya bisa study lanjut meski mandiri! Saya akan buat pelatihan sendiri, bla..bla..bla…..!"

Ok! Untuk sementara, mengalah dengan mengalir ikuti sistem. Tak bertahan lama, saya merasa ada yang harus saya lakukan. Harus ada perubahan, harus saya kejar, terlalu statis justru membuat saya semakin tidak nyaman! Meski mungkin, bagi sebgian orang, PNS adalah zona nyaman yang diidamkan.

Kini ……

Pertemuan saya di fb dengan bapak Syaifoel Hardy, telah banyak memberikan inspirasi dan motivasi untuk "bergerak" dan mencoba melakukan sesuatu yang baru. Tentu saja saya mesti berbenah dari diri sendiri.

I am an Event Organizing Nurse | 97 Jika memberi, pastinya saya mesti mempunyai bekal dulu! Memberi, nggak perlu nunggu kaya dulu, kata ustadz Yusuf Mansyur.

Bagi saya, sangat naif jika tidak memiliki sesuatu, bagaimana bisa memberikan ke orang lain? So, study lanjut di PSIK UGM sampai Ners di tahun 2010, alhamdulillah, adalah sebagai bukti, satu bekal tergenggam.

Awal tahun 2012, mengajak beberapa adik-adik PNS baru, mengikuti sebuah pelatihan nasional (dengan biaya sendiri, bukan biaya RS tempat kami bekerja). Entah mengapa, saya punya feeling yang kuat, bahwa pelatihan ini, kelak dapat membuka jalan baru, bagi babak kehidupan.

Alhamdulillah……tak luput dari harapan, satu kalimat pendek yang selalu terngiang selepas kami mengikuti pelatihan tersebut adalah semangat untuk "Out of The Box".

Dalam perjalanan pulang, kami sepakat dengan kesan yang sama: tidak rugi membayar "mahal" pelatihan tersebut. Karena, di samping kami mendapatkan upgrade ilmu sesuai dengan kompetensi, kami juga mendapatkan injection support yang luar biasa dari pemateri yang hebat.

Kami juga mendapatkan relationship untuk pengembangan keperawatan sesuai dengan peminatan. Yang tak kalah pentingnya, adalah mendapatkan guru dan saudara-saudara baru yang luar biasa semangat dan kekeluargaannya.

Sekali lagi saya tegaskan, nilai-nilai plus itulah yang jauh lebih berharga daripada selembar sertifikat yang diperoleh dari sebuah pelatihan/workshop/seminar. Nah! pernyataan ini sama kan dengan pernyataan bapak Syaifoel Hardy!

Selanjutnya, saya berusaha untuk menyatukan visi dan misi rekan seperjuangan, dan selanjutnya ACTION!! Tak perlu menengok lagi ke belakang siapa kita dulu, apa yang kita punya, apa yang kita bisa, yang terpenting adalah kita bergerak SEKARANG!

I am an Event Organizing Nurse | 98 Ya! Kita berusaha, kita berjalan ke depan, kita kerahkan semua yang kita mampu, selebihnya biarlah Allah Yang Maha Kuasa yang mencukupkan segala kekuarangan kita dan menggenapkannya.

Tak ada modal materi berlebih yang kami siapkan. Sekedar modal untuk operasional di tahap persiapan saja. Selebihnya,….. GO .. GO .. GO ..!!!

Di setiap event yang kami selenggarakan, saat paling mendebarkan adalah saat menunggu calon peserta registrasi!

katakanlah target 40 peserta saja, serasa lambat sekali waktu berjalan. Hari demi hari hanya satu-satu yang menelpon. Hanya satu atau dua yang sms. Itu pun di awal-awal sekedar bertanya dan konfirmasi, belum registrasi.

Ketika satu dua minggu berlalu tanpa perkembangan jumlah peserta yang berarti, setiap kali itu pula ada rekan-rekan yang bertanya,: "Sudah dapat berapa mbak pesertanya?" Saya jawab "alhamdulillah ada, yang penting bantu do'a ya, publikasi sudah maksimal ya sudah. Ikhtiar kita sampai pada tahap menanti. Saya yakin, rekan-rekan bisa membantu saya dengan do'a yang untuk sukses kita semua. Saat ini hanya Tuhan yang Maha Membolak-balikkan hati yang berkuasa, semoga hati para calon peserta segera dimantapkan dan segera mendaftar"

Setiap kali ada satu saja calon peserta yang melakukan registrasi, apalagi sampai transfer, saya akan kabarkan ke rekan-rekan tim "alhamdulillah, hari ini satu calon peserta lagi! Yok…. puasa sunnah, yok…. dhuha, yok….. qiyamul lail! Semoga rizqi yang penuh barokah mengalir…!"

Begitulah……. saya lakukan untuk menjaga stabilitas mental rekan-rekan dalam tim kami! Peserta adalah aset mahal. Saya mesti menjaga agar aset tersebut tidak begitu saja lewat,. Saya coba untuk sapa dan jalin hubungan sebaik mungkin, layaknya sahabat. Bukan sebatas panitia vs peserta saja.

I am an Event Organizing Nurse | 99 Ketika ada yang bertanya,: "Bagaimana nanti penginapan saya selama di Jogja?", saya akan jawab,: "Kami siapkan, penginapan seperti apa yang Anda kehendaki?" .. atau ada juga yang bertanya,: "Mbak, Jogja sekarang tiap hari hujan ya?" Saya jawab,: "Tak usah khawatir, panitia siapkan payung kok" Atau ada yang bertanya,: "Kalau jarak penginapan kami jauh dari tempat pelatihan, bagaimana?" Saya jawab,: "Tenang saja, panitia akan antar jemput, gratis deh" Padahal, saat itu jujur, kami belum mendapatkan hotel/penginapan yang cocok dengan peserta yang heterogen.

Kami pun jujur belum punya payung. Saat itu, kami masih mencari rekanan yang bisa pinjamkan mobil rentalan dengan harga terjangkau.

Saya sama sekali tidak mengajarkan kebohongan, tapi itu lebih saya sebut sebagai sebuah "trik" untuk menjalin "trust". Wallahu a'lam ..!

I am an Event Organizing Nurse | 100 Sesudah acara telah berlalu, beberapa hari, minggu bahkan bulan, biasanya, ada saja mantan peserta yang sms, chat, ataupun menyapa saya di dunia maya dengan sapaan yang tetap menyiratkan KEPUASAN, KEBERSAMAAN, SEMANGAT, bahkan ada juga yang (mungkin) BANGGA bertemu dengan tim kami.

Tanpa diminta, mereka secara verbal mengungkapkan persis seperti apa yang pernah kami ungkapkan di waktu lalu, ketika kami pun dalam posisi seperti mereka,: "Kami sama sekali tidak merasa rugi mengikuti pelatihan ini, meski awalnya kami sempat menawar untuk dapat diskon. Setelah selesai pelatihan, kami serasa berhutang banyak dengan panitia. Kami mendapatkan jauh lebih dari apa yang kami bayangkan sebelumnya....!"

Alhamdulillah ... Puas dan bahagia sekali rasanya mendengar semua itu, berat ketika harus berpisah di hari terakhir event. Namun, saya yakin jalinan yang sudah terbina sedemikian indahnya, tak akan hilang begitu saja dan tetap harus dipertahankan.

Bukan karena mendapatkan keuntungan materi dari kehadiran mereka, lebih dari itu, mendapatkan refresh kembali, suntikan semangat lagi, energi positif yang membuat tetap bertahan dan akan terus melanjutkan perjalanan ini. Entah sampai kapan dan akan berakhir seperti apa.

Yang pasti, saya ingin bisa berbuat untuk sahabat-sahabat terhebat, di mana pun berada! Saya tak perlu khawatir dengan diri sendiri karena, ketika membantu orang lain. Allah lah yang akan menolong saya …..

Sepenggal perjalanan merangkap sebagai Nurse Organizer ini, saya bisa berbagi ceritanya. InsyaAllah lain kesempatan saya coba menuangkan kisah dalam kemasan yang berbeda.

Semoga yang sedikit ini bisa diambil manfaatnya! Saya berharap, suatu saat nanti, akan kami adakan pelatihan menulis dan saya akan jadi peserta gratis karena merangkap sebagai panitia!

I am an Event Organizing Nurse | 101 Apa salahnya berharap?

Selamat berjuang sahabat-sahabat baru! Salam sukses untuk kita semua!

Yogyakarta-Indonesia, 20 Desember 2012

*** ENJOY NURSING! ***

Dalam dokumen KISAH SUKSES INDONESIAN NURSES DARI 5 BENUA (Halaman 111-119)