• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUPLIER PENJUAL

2. Faktor Eksternal Perusahaan

Pada faktor eksternal perusahaan, terdapat beberapa perbedaan antara faktor strategis eksternal dugaan dengan faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil identifikasi dilapangan. Selain itu adanya penambahan faktor-faktor eksternal pada kuisioner berdasarkan saran dari responden, sehingga faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi lebih lengkap dan mewakili kondisi sesungguhnya. Berdasarkan tehnik Delphi, hasil identifikasi lingkungan eksternal yaitu dari pendapat dua orang pakar ekonomi syariah yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan bisnis BSM KCP Tajur, diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh menurut para pakar, kemudian berdasarkan penilaian dari para pakar tersebut selanjutnya dikonfirmasikan dengan pihak manajemen perusahaan untuk dapat menentukan substansi-substansi dari masing-masing variabel yang menjadi faktor-faktor strategis eksternal bagi perusahaan. Berikut ditampilkan kembali Tabel faktor strategis eksternal dugaan dengan faktor strategis eksternal yang telah diperoleh untuk dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang berubah, beserta perubahan substansinya.

Tabel 27 Faktor-faktor strategis eksternal dugaan (Identifikasi perubahan)

Variabel Faktor-Faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman

Ekonomi 1.Kondisi perekonomian saat ini √

Sosial, budaya, demografi dan lingkungan

2.Kepercayaan terhadap Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

3.Keyakinan/kepercayaan √

Politik 4.Kebijakan pemerintah mengenai perbankan

syariah

Teknologi 5.Kecepatan transfer teknologi √

Ancaman masuk pendatang baru

6.Banyak lembaga keuangan syariah yang membidik sektor agribisnis

√ Kekuatan tawar- menawar pembeli 7.Kredibilitas nasabah √ Kekuatan tawar- menawarpemasok

8.Diferensiasi jasa penyimpan dana √

Ancaman Produk substitusi

9.Tingkat switching cost produk/jasa substitusi √

Persaingan anggota industri

101 Tabel 28 Faktor-faktor strategis lingkungan eksternal BSM KCP Tajur

(Identifikasi perubahan)

Faktor Eksternal Peluang Ancaman

Lingk. Makro: Ekonomi Sosial, budaya, demografis dan lingkungan Politik Teknologi Lingk. Industri Ancaman masuk pendatang baru Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pemasok Ancaman produk substitusi Persaingan anggota industri 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Siklus bisnis

3. Kepercayaan pengusaha mikro agribisnis terhadap Lembaga Keuangan Syariah

4. Program sosial pemerintah untuk usaha mikro agribisnis yang bekerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah (khususnya BSM)

5. Keyakinan/kepercayaan (agama) 6. Kondisi kultural masyarakat

Bogor

7. Tingkat pengetahuan konsumen 8. Kebijakan pemerintah tentang

perbankan syariah

9. Kebijakan pemerintah tentang bantuan modal untuk sektor agribisnis

10. Perkembangan teknologi & kecepatan transfer teknologi

11. Tingkat kepentingan/keperluan pembiayaan syariah

12. Tingkat provitabilitas nasabah 13. Kredibilitas nasabah

14. Banyaknya jumlah nasabah penyimpan dana

15. Diferensiasi jasa penyimpanan dana

1. Tingkat suku bunga

2. Banyaknya Lembaga Keuangan

Syariah yang mulai membidik sektor mikro agribisnis

3. Akses (Lembaga Keuangan

syariah & non Lembaga Keuangan Syariah yang membuka divisi syariah) kesaluran distribusi

4. Ancaman produk pengganti

dari pesaing bisnis

5. Jumlah kompetitor mempengaruhi permintaan

Berdasarkan analisis dari kedua Tabel 28 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat sedikit perubahan pada faktor strategis eksternal, dan ada beberapa penambahan faktor strategis pada hampir masing-masing variabel lingkungan eksternal baik lingkungan makro maupun lingkungan industri. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor strategis eksternal dugaan mendekati kondisi sebenarnya dilapang, namun masih banyak beberapa faktor strategis lainnya yang belum teridentifikasi. Dari sepuluh faktor-faktor strategis eksternal dugaan, yang

102

sesuai dengan kondisi sebenarnya dilapang adalah 90%nya yaitu sembilan faktor, meskipun ada satu faktor dari sembilan faktor yang mengalami sedikit perubahan yaitu faktor kondisi perekonomian saat ini berubah menjadi pertumbuhan ekonomi. Perubahan ini berdasarkan saran dari salah seorang responden untuk memperjelas maksud dari faktor tersebut, karena faktor kondisi perekonomian saat ini masih sangat umum.

Pada lingkungan makro, ada dua faktor strategis eksternal dari variabel ekonomi yang juga berpengaruh menurut para pakar dan hasil konfirmasi dengan pihak internal perusahaan yaitu faktor siklus bisnis dan tingkat suku bunga. Siklus bisnis yang menggambar fluktuasi dari kegiatan perekonomian saat ini, yang dapat dilihat dari indikatornya yaitu PDB riil ternyata berpengaruh terhadap bisnis yang ada termasuk bisnis perbankan syariah dalam penyaluran pembiayaan pada sektor usaha mikro, sehingga pertumbuhan PDB riil yang tetap kuat pada akhir Tahun 2012, menunjukkan siklus bisnis di Indonesia cenderung stabil, dan memberikan peluang bagi usaha-usaha untuk terus berkembang. Faktor tingkat suku bunga juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap penentuan harga dasar akad murabahah pada produk pembiayaan.

Pada variabel sosial, budaya, demografis dan lingkungan, terdapat dua faktor yang memiliki kesamaan yaitu kepercayaan terhadap Lembaga Keuangan Syariah serta keyakinan/kepercayaan (agama). Selain itu berdasarkan hasil tehnik Delphi, yang diperoleh dari para pakar dan hasil konfirmasi dengan pihak internal perusahaan, ada tiga penambahan faktor yang berpengaruh pada variabel ini yaitu program sosial pemerintah untuk usaha mikro agribisnis, kondisi kultur masyarkat Bogor, serta tingkat pengetahuan konsumen.

Pada variabel politik, faktor-faktor strategis eksternal dugaan terdapat satu faktor yang memiliki kesamaan dengan faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil identifikasi dilapangan yaitu faktor kebijakan pemerintah mengenai perbankan syariah, kebijakan tersebut memang memberikan peluang yang besar bagi perbankan syariah untuk terus berkembang. Terdapat penambahan satu faktor strategis berdasarkan penilaian para pakar dan konfirmasi dengan pihak internal perusahaan yaitu faktor kebijakan pemerintah tentang bantuan modal untuk sektor agribisnis. Pada variabel teknologi faktor-faktor strategis eksternal dugaan terdapat kesamaan dan sedikit penambahan yaitu kecepatan transfer teknologi menjadi perkembangan teknologi dan kecepatan transfer teknologi, menurut pendapat para pakar dan hasil konfirmasi dengan pihak internal perusahaan, hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi sangat berpengaruh pada dunia usaha dan memiliki pengaruh terhadap kecepatan transfer teknologi baik oleh industri perbankan maupun pengusaha mikro agribisnis, akibat berbagai kemudahan yang diperoleh dari hasil perkembangan teknologi.

Selanjutnya pada lingkungan industri, berdasarkan pendapat dari para pakar dan dikonfirmasikan dengan pihak internal perusahaan, ada beberapa variabel yang ditambahkan dan satu variabel yang tidak terlalu berpengaruh terhadap pengembangan bisnis BSM KCP Tajur. Pada variabel ancaman masuk pendatang baru, ada penambahan faktor strategis yaitu akses kesaluran distribusi yang diklasifikasikan sebagai ancaman oleh pihak internal perusahaan. Hal tersebut dikarenakan jalur distribusi sangat menentukan penyebaran produk, dan menjadi

103 ancaman bagi perusahaan yang telah ada apabila perusahaan tersebut memiliki akses ke saluran distribusi karena akan terjadi perebutan pangsa pasar.

Pada variabel kekuatan tawar-menawar pembeli, terdapat penambahan dua faktor strategis yaitu tingkat kepentingan pembiayaan syariah, dan tingkat profitabilitas nasabah. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh berdasarkan pendapat para pakar dan dikonfirmasikan dengan pihak internal perusahaan, karena nasabah sebagai pembeli mempunyai kekuatan yang mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga dan meningkatkan kualitas pelayanan ditengah persaingan industri perbankan syariah yang semakin tinggi. Sedangkan untuk variabel kekuatan tawar menawar pemasok ada penambahan satu faktor strategis yaitu jumlah nasabah penyimpan dana yang merupakan peluang bagi BSM karena dapat menyediakan persediaan dana yang besar untuk disalurkan pada produk pembiayaan.

Pada variabel ancaman produk substitusi, terjadi perubahan faktor strategis yaitu tingkat swiching cost produk substitusi diganti menjadi ancaman keberadaan produk pengganti dari pesaing bisnis. Hal tersebut lebih berpengaruh dikarenakan keberadaan produk/jasa yang dapat menggantikan produk/jasa yang telah ada dari pesaing-pesaing bisnis semakin banyak dan beragam, disamping itu menurut pihak internal perusahaan biaya peralihan/swiching cost kurang berpengaruh karena produk pembiayaan BSM sendiri sudah memiliki harga/margin yang lebih rendah dibanding produk substitusi lain. Selain itu yang paling diinginkan konsumen bukanlah swiching cost yang rendah, namun kualitas pelayannya. Variabel yang terakhir yaitu persaingan anggota industri, tidak terjadi perubahan dan penambahan, faktor yang paling berpengaruh adalah jumlah kompetitor yang semakin banyak dan menjadi ancaman bagi BSM KCP Tajur dalam mengembangkan bisnisnya.

Formulasi Alternatif Strategi Analisis Matriks IFE dan EFE

Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis situasi dan kondisi perubahan lingkungan yang berada di luar perusahaan namun memiliki dampak terhadap perkembangan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi faktor internal dan eksternal telah diperoleh dan dijelaskan pada sub bab Analisis Lingkungan Perusahaan, dan kemudian dianalisis menggunakan matriks IFE dan EFE. Masing-masing faktor-faktor yang telah di identifikasi, kemudian dilakukan pembobotan dan penentuan rating (peringkat) baik faktor internal maupun faktor eksternal. Bobot setiap faktor diperoleh dengan menggunakan skala Likert berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh tujuh orang responden, diantaranya seorang Pimpinan Cabang Pembantu, satu orang Business Banking Officer, dua orang Pelaksana Marketing Mikro, satu orang Assisten Analis Mikro, satu orang Pelaksana Marketing Support, dan satu orang Penaksir Gadai yang sebelumnya menduduki posisi Pelaksana Marketing Mikro serta memiliki usaha pembesaran lele Sangkuriang. Ketujuh orang responden tersebut mengetahui secara jelas kondisi internal dan eksternal perusahaan. Penilaian faktor internal dan eksternal merupakan hasil dari tehnik

104

Delphi sebagai dasar acuan dalam penentuan faktor strategis internal dan eksternal perusahaan.

Analisis Matriks IFE

Identifikasi faktor-faktor internal perusahaan meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Hasil analisis dari identifikasi faktor-faktor internal BSM KCP Tajur diperoleh 10 kekuatan dan 6 kelemahan yang berasal dari faktor manajemen dan SDM, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi/operasi, dan sistem informasi manajemen. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang telah diidentifikasi kemudian dilakukan pembobotan dan pemberian peringkat untuk dapat mengetahui hasil akhir terhadap matriks IFE. Adapun hasil dari pembobotan dan pemberian peringkat terhadap matriks IFE disajikan pada Tabel 29 berikut ini, sedangkan hasil penilaian pembobotan dan rating faktor strategis internal disajikan pada Lampiran 5.

Tabel 29 Matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) BSM KCP Tajur Faktor Strategis Internal Bobot

Rata-rata Rating Rata-rata Skore Bobot Kekuatan

1. Motivasi & komitmen antara pimpinan &karyawan