• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUPLIER PENJUAL

1. Faktor Internal Perusahaan

Terdapat beberapa perbedaan antara faktor strategis internal dugaan dengan faktor strategis internal yang telah diperoleh dari hasil identifikasi dilapangan. Berikut ditampilkan kembali pada Tabel 25, Tabel faktor strategis internal dugaan dengan faktor strategis internal yang telah diperoleh untuk dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang berubah, beserta perubahan substansinya.

Tabel 25 Faktor-faktor strategis internal dugaan (Identifikasi perubahan)

Variabel Faktor Strategi Internal Dugaan Kekuatan Kelemahan

Manajemen dan SDM Pemasaran Keuangan Produksi /Operasi Sistem Informasi Manajemen

1. Semangat kerja karyawan 2. Tingkat turnover karyawan 3. fasilitas kesejahteraan karyawan 4. Pelatihan dan training karyawan

5. Persaingan dengan produk sejenis di bank lain

6. Penentuan harga (bagi hasil, fee, biaya

administrasi)

7. Hasil analisis rasio perusahaan 8. Manajemen asset dan liabiliti

9. Penerapan lima fungsi manajemen

produksi/operasi

10.produk bank (deposito dan pembiayaan) 11.sub sistem kepuasan pelanggan

12.sub sistem informasi nasabah 13.Sub sistem kepuasan pelanggan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

98

Tabel 26 Faktor-faktor strategis Lingkungan Internal BSM KCP Tajur (Identifikasi perubahan)

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

Manajemen & SDM Pemasaran Keuangan & Akuntansi Produksi Sistem Informasi Manajemen

1. Motivasi dan komitmen antara pimpinan dan

karyawan untuk mencapai keberhasilan perusahaan

2. Penempatan karyawan disetiap posisi sesuai

dengan kemampua.

3. Banyaknya karyawan yang memiliki kinerja baik dan disiplin

4. Pelatihan dan training karyawan

5. Adanya analisa konsumen (nasabah pembiayaan) seperti pengamatan dan evaluasi kebutuhan dan keinginan konsumen

6. Perusahaan memiliki brand yang sudah cukup terkenal

7. Sistem pelaporan keuangan menggunakan

komputerisasi & akuntansi serta melakukan analisis rasio, dan penilaian terhadap kesehatan bank

8. Tingginya tingkat persediaan dana untuk

penyaluran pembiayaan

9. Ketersediaan data nasabah yang lengkap dan

mudah diakses

10.Kelengkapan fasilitas teknologi informasi oleh perusahaan (internet, intranet, email)

1.Tingkat turnover karyawan 2. Adanya posisi

leader yang belum terisi

3. Intensitas kegiatan promosi

4. Lokasi tidak dekat dengan target pasar

5. Tingkat kecepatan & kemudahan proses pembiayaan 6. Belum adanya ketersediaan sistem informasi kepuasan pelanggan/nasabah

Dari hasil analisis terhadap kedua Tabel 25 dan 26 diatas, dapat diketahui beberapa perubahan variabel. Pada variabel manajemen dan SDM terdapat perubahan substansi yaitu semangat kerja karyawan dan fasilitas kesejahteraan karyawan, kedua substansi dari variabel manajemen tersebut ternyata kurang berpengaruh terhadap strategi pengembangan bisnis BSM KCP Tajur, dan yang berpengaruh ternyata adalah motivasi dan komitmen antara pimpinan dan karyawan untuk mencapai keberhasilan perusahaan, penempatan karyawan disetiap posisi sesuai dengan kemampuan, banyaknya karyawan yang memiliki kinerja baik dan disiplin dan adanya posisi leader yang belum terisi. Sebenarnya masih ada keterkaitan antara substansi semangat kerja karyawan dengan substansi motivasi dan komitmen antara pimpinan dan karyawan untuk mencapai keberhasilan perusahaan, hal tersebut karena substansi yang berpengaruh tersebut merupakan hasil pengembangan dengan tehnik Delphi dari substansi motivasi dan semangat kerja karyawan.

Selain adanya perubahan pada variabel manajemen, ada pula beberapa substansi yang tidak mengalami perubahan yaitu pelatihan dan training karyawan serta tingkat turnover karyawan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor strategis internal dugaan tersebut selain berdasarkan literatur dan penelitian sebelumnya adalah hasil penilaian oleh salah seorang pihak internal perusahaan yaitu Ibu Rafika sebagai Business Banking Officer yang mengetahui betul kondisi manajemen perusahaan, sehingga terdapat kesesuaian antara faktor strategis internal dugaan dengan faktor strategis internal yang diperoleh.

99 Pada variabel pemasaran, semua substansi yang ada pada faktor strategis internal dugaan mengalami perubahan yaitu substansi persaingan dengan produk sejenis dibank lain dan penentuan harga (bagi hasil, fee, dan biaya administrasi). Berdasarkan hasil identifikasi dilapangan diperoleh faktor strategis internal yaitu adanya analisa konsumen (nasabah pembiayaan) seperti pengamatan dan evaluasi kebutuhan dan keinginan konsumen, dan perusahaan memiliki brand yang sudah cukup terkenal, kedua substansi tersebut merupakan kekuatan bagi BSM KCP Tajur. Subtansi lainnya dari variabel pemasaran yang termasuk ke dalam faktor strategis internal yaitu intensitas kegiatan promosi, dan lokasi tidak dekat dengan target pasar yang merupakan kelemahan dari BSM KCP Tajur.

Perubahan selanjutnya yaitu pada variabel keuangan, terdapat sedikit perubahan pada faktor strategis internal dugaan yaitu substansi analisis rasio serta manajemen asset dan liabiliti, berdasarkan hasil identifikasi dari responden pihak internal perusahaan, variabel keuangan tersebut mengalami perubahan substansi menjadi sistem pelaporan keuangan menggunakan komputerisasi & akuntansi serta melakukan analisis rasio, dan penilaian terhadap kesehatan bank. Analisis rasio meupakan cara untuk mengevaluasi keadaan keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan, oleh karena itu pihak internal perusahaan menilai substansi ini penting dan berpengaruh bagi perusahaan.

Variabel produksi/operasi pada faktor strategis internal dugaan, mengalami perubahan yaitu substansi mengenai penerapan lima fungsi manajemen produksi/operasi serta produk bank (deposito dan pembiayaan). Aspek Produk/operasi pada sektor perbankan lebih tertuju produk-produk bank dan sistem penyampaiannya. Hasil konfirmasi dengan pihak internal perusahaan faktor yang berpengaruh pada variabel ini adalah tingginya tingkat persediaan dana untuk penyaluran pembiayaan sebagai kekuatan BSM serta tingkat kecepatan dan kemudahan proses pembiayaanyang masih menjadi kelemahan perusahaan. BSM sendiri merupakan perusahaan perbankan syariah terbesar di Indonesia dan telah mendapat kepercayaan tinggi dari para nasabahnya, terutama nasabah penyimpan dana yang sebagian besar beragama Islam yang paham akan larangan bunga/riba, sehingga banyak nasabah yang mempercayakan dananya untuk di simpan di BSM. Hal itulah yang menjadi kekuatan yang paling berpengaruh bagi BSM karena memiliki Dana Pihak Ketiga yang besar, yang dapat dikelola dan disalurkan pada produk pembiayaan sektor UMKM yang memiliki pangsa pasar yang tinggi di Indonesia.

Variabel yang terakhir yaitu sistem informasi manajemen, semua substansi pada variabel ini merupakan faktor yang berpengaruh bagi perkembangan bisnis BSM, sehingga hanya sedikit perubahan pada variabel ini yaitu faktor yang ada lebih diperjelas lagi sehingga dapat mudah dimengerti oleh responden. Perubahan faktor tersebut yaitu menjadi ketersediaan data nasabah yang lengkap dan mudah diakses serta kelengkapan fasilitas teknologi informasi oleh perusahaan, kedua faktor tersebut adalah kekuatan bagi BSM, sedangkan untuk faktor yang masih menjadi kelemahan BSM yaitu belum adanya ketersediaan sistem informasi kepuasan pelanggan/nasabah.

100