• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

VI. ANALISIS PENAWARAN BENIH IKAN NILA UKURAN 3-5 CM

6.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm menyangkut taraf signifikansi, nilai koefiesien regresi, elastisitas dan juga kondisi di lapangan yang mendukung interprestasi variabel- variabel yang bersangkutan.

6.4.1. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Satu Bulan Sebelumnya (Qs-t)

Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,006 (< α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,23074. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,23074 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif (+).

Faktor ini berpengaruh signifikan dikarenakan benih ikan nila merupakan produk yang memiliki sifat gasperiod. Artinya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkannya (produksi). Dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih dua bulan masa pemeliharaan untuk mendapatkan benih ukuran 3-5 cm dari benih ukuran < 3 cm. Mengingat sifat spesifik tersebut maka penawarannya pun tidak

dapat ditingkatkan dalam jangka waktu yang singkat, sehingga penawaran saat ini sangat dipengaruhi oleh kuantitas penawaran satu bulan sebelumnya.

6.4.2. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran < 3 cm (Qas)

Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran < 3 cm berpengaruh signifikan terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 (< α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 2,5117. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran < 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 2,5117 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif (+).

Faktor ini berpengaruh signifikan dikarenakan benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan produk turunan (derived product) dari benih ikan nila ukuran < 3 cm. Selain itu, benih ikan nila ukuran < 3 cm merupakan input produksi utama untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran < 3 cm.

6.4.3. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm (Qcs)

Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,905 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,0297. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 5-8 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,0297 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif (+).

Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Benih ikan nila ukuran 5-8 cm merupakan produk turunan (derived product) dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

Benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan input produksi untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 5-8. Kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm.

6.4.4. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm (Ps)

Harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,980 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,0134. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,0134 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif (+).

Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Petani pada umumnya tidak terlalu mempedulikan fluktuasi harga dan selalu melakukan penawaran sesuai dengan kapasitas produksinya. Elastisitas harga yang didapatkan adalah sebesar 0,001385. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menaikkan jumlah penawaran benih ikan sebesar 0,001385 ribu ekor. Harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini bersifat inelastis, hal ini ditunjukkan oleh nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Tidak responsifnya harga menyebabkan penurunan harga tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas penawaran benih oleh para petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Harapan para petani bahwa harga akan meningkat di kemudian hari menjadi indikasi bahwa harga kurang responsif terhadap penawaran.

6.4.5. Harga Benih Ikan Nila Ukuran < 3 cm (Pa)

Harga benih ikan nila ukuran < 3 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai

Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,845 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,00918 . Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran < 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,00918 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran < 3 cm tidak terlalu mempengaruhi perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan.

Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif (-). Hipotesis awal, untuk variabel harga benih ikan nila ukuran < 3 cm diduga bernilai positif (+). Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran < 3 cm adalah produk turunan (derived product) sebagai input usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran < 3 cm dan tentunya akan menaikkan harga benih ikan nila ukuran < 3 cm. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa harga benih ikan nila ukuran < 3 cm berbanding terbalik dengan kuantitas penawaran benih ukuran 3-5 cm, dimana semakin rendah harga benih ikan nila ukuran < 3 cm maka kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan semakin besar. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat preferensi petani yang tinggi terhadap benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Banyak petani pembenih ikan nila di Kabupaten Sukabumi yang langsung melakukan pembenihan sampai ke tahap benih ukuran 3-5 cm, dimana benih ukuran ini dinilai memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan benih ikan nila ukuran lainnya. Tingkat preferensi petani terhadap benih ukuran 3-5 cm yang tinggi inilah yang menyebabkan harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm menjadi relatif tinggi serta menyebabkan harga benih ukuran < 3 cm semakin rendah.

6.4.6. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm (Pc)

Harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan berpengaruh mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,561 (> α). Koefisien regresi yang didapat

sebesar -0,1356. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm mengakibatkan rata- rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,1356 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan.

Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan sesuai yang diharapkan karena bernilai negatif (-). Hipotesis awal, untuk variabel harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm diduga bernilai positif (+). Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 5-8 cm adalah produk turunan (derived poduct) dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menaikkan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm dan tentunya akan menaikkan harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm berbanding terbalik dengan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm, dimana semakin rendah harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm maka kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 semakin besar. Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya petani pembenih ikan nila di Kabupaten Sukabumi yang melakukan pembenihan sampai ke tahap benih ukuran 3-5 cm, dimana benih ukuran ini dinilai memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan benih ikan nila ukuran lainnya. Tingkat preferensi konsumen yang tinggi terhadap benih ukuran 3-5 cm menyebabkan harga benih ukuran ini menjadi tinggi sehingga harga benih ukuran 5-8 cm sebagai produk yang bisa menjadi substitusinya semakin rendah.

6.4.7. Harga Benih Ikan Mas Ukuran 3-5 cm (Pm)

Harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,191 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,5167. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,5167 ribu ekor. Faktor ini tidak

berpengaruh secara nyata dikarenakan fluktuasi harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan.

Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif (+). Kecenderungan para petani pembenih ikan di Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya memelihara satu jenis ikan saja (polikultur) menyebabkan benih ikan mas ukuran 3-5 cm menjadi salah satu produk yang terkadang diminta bersamaan dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Adanya kenaikan kuantitas penawaran benih ikan mas ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

6.4.8. Harga Benih Ikan Lele Ukuran 3-5 cm (Pl)

Harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,061 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 113,84. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 113,84 ribu ekor. Faktor ini tidak berpengaruh secara nyata dikarenakan fluktuasi harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan.

Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif (+). Kecenderungan para petani pembenih ikan di Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya memelihara satu jenis ikan saja (polikultur) menyebabkan benih ikan lele ukuran 3-5 cm menjadi terkadang menjadi salah satu produk yang diminta bersama dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Adanya kenaikan kuantitas penawaran benih ikan lele ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan lele ukuran 3-5 cm.

6.4.9. Dummy Musim Kemarau Panjang (Dm)

Faktor ini berpengaruh secara nyata terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 (< α). Koefisien regresi yang didapat sebesar -2229. Artinya pada bulan Desember 2005-Desember 2006 terjadi penurunan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 2.229 ekor tiap bulannya. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif (-).

Musim kemarau yang sangat panjang selama tahun 2006 merupakan suatu siklus 10 tahunan yang lebih dikenal dengan istilah El Nino. Tentunya musim kemarau panjang ini sangat berpengaruh terhadap produksi dan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Terlihat jelas bahwa pada tahun 2006 terjadi penurunan produksi seluruh usaha pembenihan di Kabupaten Sukabumi dari tahun sebelumnya sebesar 57,17 % untuk kolam air tenang dan 87,12 % untuk sawah perikanan (Tabel Lampiran 2). Melihat banyaknya usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang dilakukan di sawah perikanan dan kolam air tenang menyebabkan faktor musim kemarau menjadi salah satu variabel yang signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm.