• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII ANALISIS PERMINTAAN BENIH IKAN NILA UKURAN 3-5 CM

7.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

7.4.4. Kuantitas Permintaan Ikan Nila Konsumsi (Qp)

Kuantitas permintaan ikan nila konsumsi berpengaruh signifikan terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 (< α). Koefisien regresi yang didapat sebesar -1,7607. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu kilogram ikan nila konsumsi mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 1,7607 ribu ekor. Faktor ini berpengaruh signifikan dikarena secara hukum permintaan turunan, kuantitas permintaan akan benih ikan nila ukuran 3-5 cm ikan dipengaruhi oleh kuantitas permintaan akan ikan nila konsumsi.

Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif (-). Hipotesis awal untuk kuantitas permintaan ikan nila konsumsi

ini diduga bernilai positif (+). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa ikan nila konsumsi merupakan produk turunan dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas permintaan ikan nila konsumsi akan menaikkan kuantitas permintaan benih nila ukuran 3-5 cm. Adapun kuantitas permintaan ikan nila konsumsi di Kabupaten Sukabumi Tahun 2000 sampai dengan 2006 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Permintaan Ikan Nila Konsumsi di Kabupaten Sukabumi Tahun 2000 sampai dengan 2006.

Tahun Permintaan (kg) Peningkatan (%)

2000 148.412 - 2001 153.002 2,99 2002 164.058 6,74 2003 169.008 2,96 2004 165.481 - 2,09 2005 160.426 - 3,05 2006 158.758 - 1,04

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi, 2007 (Diolah)

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa sejak tahun 2004 sampai dengan 2006 permintaan ikan nila konsumsi di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan. Penurunan ini diduga akibat persaingan dari jenis ikan konsumsi lainnya serta diversifikasi pangan untuk produk pangan olahan seperti ikan kalengan dan nugget yang harganya kini semakin terjangkau.

Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa dalam model permintaannya, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi berbanding terbalik dengan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Sukabumi 2007, hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya kuantitas permintaan dari luar Kabupaten Sukabumi akan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang relatif besar. Permintaan akan benih ikan nila (terutama dari luar daerah) yang secara umum lebih besar daripada ikan nila konsumsi ini menyebabkan petani pembudidaya ikan nila lebih berorientasi pada usaha pembenihan yang relatif lebih singkat dan menguntungkan.

7.4.5. Harga Benih Ikan Nila Ukuran < 3 cm (Pa)

Harga benih ikan nila ukuran < 3 cm tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,098 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,08789. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran < 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,08789 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran < 3 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

Tanda yang didapatkan pun tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif (+). Hipotesis awal untuk harga benih ikan nila ukuran < 3 cm ini diduga bernilai negatif (-). Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran < 3 cm memiliki hubungan derived demand dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Sehingga, kenaikan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan penurunan harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm dilihat dari sisi konsumen. Tentunya, penurunan harga benih ukuran 3-5 cm ini juga akan menurunkan harga benih ikan nila ukuran < 3 cm (kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran < 3 cm naik). Pada kasus di Kabupaten Sukabumi, kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengalami kenaikan apabila terjadi kenaikan harga benih ikan nila ukuran < 3 cm. Hal ini bisa terjadi dikarenakan benih ikan nila ukuran < 3 cm merupakan input produksi langsung untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang memiliki jumlah permintaan terbanyak diantara benih ikan nila ukuran lainnya (Tabel 3). Permintaan yang berasal dari dalam dan luar daerah yang bersifat inelastis ini juga menyebabkan faktor perubahan harga tidak begitu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan.

Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran > 3 cm adalah sebesar 0,074. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran < 3 cm akan menaikkan jumlah permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 0,074 ribu ekor. Elastisitas harga benih ikan nila ukuran < 3 cm terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm bersifat inelastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang

kurang dari satu. Nilai positif (+) dari nilai elastisitas silang ini juga menunjukkan bahwa benih nila ukuran < 3 cm memiliki sifat joint product dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

7.4.6. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm (Pc)

Harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan mempengaruhi kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,473 (> α). Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,1463. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 5-8 mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,1463 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

Tanda yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif (-). Asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan benih ikan nila ukuran 5-8 cm memiliki hubungan derived demand terpenuhi. Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm adalah sebesar - 0,019. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menurunkan jumlah permintaan benih ikan sebesar 0,019 ribu ekor. Elastisitas harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm ini terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm bersifat inelastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Nilai negatif (-) dari nilai elastisitas silang ini juga menunjukkan bahwa benih nila ukuran 5-8 cm merupakan competitive product dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Petani pembesar ikan nila dapat memilih salah satu diantara kedua jenis ukuran benih ikan nila tersebut sebagi input produksi, sehingga peluang untuk bersaing diantara kedua jenis ukuran benih ikan ini dapat terjadi. Kenaikan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menurunkan harga benih ikan nila ukuran 5-8, kemudian menyebabkan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sementara harganya menjadi turun dari sisi konsumen