• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

a) Faktor internal

Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fsik dan kesehatan.

b) Faktor eksternal

Merupakan faktor yang terletak dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang penuh permasalahan seperti; pertengkaran suami istri, keadaan ekonomi yang morat-marit, anak kurang adanya perhatian da kasih sayang, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku kurang baik terhadap

anak kebiasaan sehari-hari inilah berpengaruh dalam hasil belajar siswa (Susanto, 2013:2).

Secara umum pendidik, baik guru maupun orang tua dalam mengarahkan belajar anak perlu memperhatikan masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan psikologis, perkembangan intelegensi, emotional dan motivasi serta pengembangan kreativitas anak.

Secara khusus dalam pembelajaran di sekolah, seyogyanya

guru dapat mengembangkan kreativitas sehingga dapat

mengendalikan fungsi kedua belahan otak secara harmonis. Sehingga otak kiri dan kanan terjadi keseimbangan yang akan membantu siswa dalam memecahkan persoalan secara bijak (Semiawan, 2008:15). Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah:

1) Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.

2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

3) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.

4) Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan

pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannyadapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan. 5) Untuk menentukan kenaikan kelas.

6) Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensinya. 7) Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang

sesuai dengan jenis pendidikan tertentu(Arifin, 2011:15). 3. Mata Pelajaran Tarikh

Dalam kamus Indonesia Arab حيزاتلا artinya Sejarah (Alkalali, 1982:481).Pada umumnya pelajaran Tarikh sama dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di sekolah-sekolah lainnya, hanya namanya yang berbeda tetapi isinya sama membahas sejarah Islam pada masa Rasulullah saw.

Pada sekolah menengah pertama di SMP Muhammadiyah Suruh, Tarikh merupakan salah satu mata pelajaran atau objek pembelajaran antara guru dengan murid yang di dalamnya membahas tentang sejarah Islam pada masa Rasulullah, masa khulafaur dan sebagainya. Sejarah-sejarah itulah yang harus diketahui oleh siswa.

Berdasarkan paparan di atas, yang dimaksud dengan mata pelajaran Tarikh adalah salah satu materi yang dipelajari di sekolah yang berkaitan tentang sejarah, sebagai pengetahuan yang harus dimiliki oleh siswa. 4. Materi Silsilah dan Kelahiran Nabi Muhammad

Materi silsilah dan kelahiran Nabi Muhammad merupakan salah satu materi pada mata pelajaran Tarikh di kelas VII B semester II.

Pembahasan dalam materi ini membahas 2 materi yaitu silsilah dan kelahiran Nabi Muhammad. Pada pembahasan setiap materi siswa akan dipandu menggunkan buku panduan di SMP Muhammadiyah Suruh yaitu

“Pendidikan Tarikh SMP/MTs Muhammadiyah”. Pada materi pertama

membahas silsilah Nabi Muhammad ada 2 topik pembahasan yaitu Silsilah Nabi Muhammad saw dan Silsilah orang tua Nabi Muhammad saw. Untuk materi yang ke 2 juga ada dua topik pembahasan yaitu Kelahiran Nabi Muhammad saw dan Wafatnya ibu Nabi Muhammad yaitu Aminah binti Wahab dan Abdul Mutholib (Zulkifli, 2015:1)

5. Metode Mind Mapping a. Pengertian Mind Mapping

Mind Mapping (peta pemikiran) menurut Tony Buzan, seorang penulis dari sejumlah buku yang terkait dengan Mind Mapping. Tony Buzan menuliskan tentang pola pemetaan yang menggunakan standar baru dengan mengikuti pola curah gagasan atau brainstorming.

Maksudnya, pada umumnya orang akan menuliskan suatu gagasan dalam daftar yang berurutan di sebuah notes. Tetapi Mind Mapping

memiliki bentuk yang berbeda. Metode Mind Mappingdengan

brainstorming memiliki hubungan yang erat. Mind Mapping disebut pemetaan pemikiran, sedangkan brainstorm disebut curah gagasan. Dengan demikian hubungan tererat kedua topik ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan.

Mind mapping dan brainstroming berjalan beriringan. Dalam proses brainstroming atau mencurahkan gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya, metode Mind Mappingadalah metode yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien(Dananjaya, 2010:72).

Metode Mind Mapping juga untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tehadap bahan-bahan yang telah dibacanya.

b. Langkah-langkah Menggunakan Metode Mind Mapping (peta

konsep)

1) Guru memberikan bacaan atau teks kepada siswa.

2) Setelah itu guru menyiapkan potongan-potongan kartu yang bertuliskan konsep-konsep utama.

3) Selanjutnya guru membagikan potongan-potongan kartu yang

bertuliskan konsep utama kepada para peserta didik.

4) Berikan waktu 5 menit untuk masing-masing siswa membacanya

dan membuat peta pemikiran.

5) Pastikan peserta didik membuat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut.

6) Dietiap garis penghubung diharapkan peserta didik menulis kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar-konsep.

7) Setelah selesai kumpulkan hasil pekerjaan peserta didik dan bahaslah satu persatu.

8) Setelah itu guru mengajak selueuh kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi terahadap peta-peta konsep yang dipresentasikan dan memberi beberapa kesimpulan terhadap materi yang dipelajari (Suprijono, 2009:106).

c. Tujuan Menggunakan Metode Mind Mapping

1) Melatih siswa berfikir sistematis. 2) Melatih sisiwa memetakan pemikiran. 3) Melatih sisiwa membuat kategorisasi.

d. Fungsi Metode Mind Mapping

Untuk membuat VR atau reprsentasi visual dan hal-hal sederhana, mulai dari rencana akhir pekan, sampai teknik pengembangan sofware, perusahaan teknik presentasi. Bahkan Mind Mapping mampu menjabarkan represenatsi visual dari brainstrom

(curah gagasan), model membuat pesawat, roket atau apapun (selama bisa dikerjakan oleh manusia).

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Mapping

Kelebihan Mind Mapping antara lain:

1) Metode ini terbilang cukup cepat dimengerti dan cepat juga dalam menyelesaikan persoalan.

2) Dapat mengemukakan pendapat secara jelas. 3) Catatan lebih fokus pada inti materi.

4) Memudahkan menambahkan Informasi.

6) Membantu otak untuk mengingat, mengatur, membuat hubungan dan membandingkan.

7) Bersifat unik.

Kekurangan Metode Mind Mapping antara lain:

1) Membutuhkan waktu yang banyak.

2) Hanya beberapa siswa yang aktif yang terlibat.

3) Tidak sepenuhnya terjadi proses pada siswa yang kurang antusias (Kurniasih,2016:54).

f. Refleksi

1) Perhatikan kerja sisiwa, apakah semua siswa sudah mampu membuat mind mapping-nya masing-masing.

2) Mintalah beberapa siswa menceritakan pengalaman dirinya

membuat mind mapping. Jadikan hal itu referensi dan evaluasi untuk kegiatan yang sama untuk masa mendatang.

3) Menganalisis apakah tujuan utama sudah tercapai (Dananjaya, 2010:75)